Kategori
Web3

4 Brand Ternama yang Mengadopsi NFT

Reading Time: 8 minutes

Non-Fungible Token atau NFT, sebuah aset digital yang memiliki kemampuan untuk dapat mewakili suatu barang berharga ternyata mampu mengubah lanskap berbagai industri. Kepopuleran NFT beberapa tahun terakhir turut mendorong banyak perusahaan besar ikut mengadopsi teknologi ini dan disambut dengan baik oleh pecintanya.

Dalam artikel ini, kita akan bahas empat perusahaan besar dari berbagai sektor industri yang telah sukses mengadopsi teknologi NFT ke dalam program-program unggulan dan menambah warna dalam perjalanan NFT. Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

Ringkasan Artikel

  • 🧤 Berdasarkan data dari Dune Analytics*,* di tahun 2022 brand-brand besar yang masuk ke dunia NFT didominasi oleh industri luxury fashion dan sportswear apparel.
  • ☕ Starbucks meluncurkan program Starbucks Odyssey, yang menggabungkan teknologi blockchain dengan program rewards Starbucks, dan merilis beberapa edisi NFT yang berhasil meraih penjualan mencapai US$143.000.
  • 💸 Adidas, melalui kolaborasi dengan Bored Ape Yacht Club dan Prada, serta meluncurkan koleksi NFT sendiri, berhasil membukukan pendapatan hingga US$22 juta dari penjualan NFT.
  • 👟 Nike, setelah mengakuisisi RTFKT Studios, meluncurkan sneaker digital Cryptokicks dan platform Web3 .Swoosh. Nike berhasil meraih penjualan sebesar US$1,3 juta dari penjualan NFT koleksi Our Force 1 (OF1).
  • 💰 Dolce & Gabbana, dalam debut NFT-nya, berhasil meraih penjualan sebesar 1,8 juta ETH dari sembilan koleksi NFT dan koleksi busana couture “Collezione Genesi”, termasuk penjualan “Doge Crown” seharga $1,2 juta.

1. Starbucks

Perusahaan kopi asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle, Washington, merupakan salah satu perusahaan yang memiliki jejaring coffee shop (kedai kopi) yang sangat besar dan tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, Starbucks telah memiliki sekitar 500 outlet yang berada di kota-kota besar di Indonesia.

Sukses dengan penjualan kopi dan berbagai merchandise-nya, Starbucks mulai masuk ke dunia Web3 dengan meluncurkan program Starbucks Odyssey. Starbucks Odyssey adalah perluasan program Starbucks rewards di mana Starbucks bekerja sama dengan Polygon yang mengadopsi teknologi blockchain “Proof-of-Stake” (PoS) untuk mengeluarkan koleksi NFT-nya kepada member Starbucks Rewards dan juga karyawan Starbucks di Amerika Serikat lewat kegiatan interaktif bertemakan “Journey Stamps”.

Program ini telah dimulai sejak September 2022 dan Starbucks telah merilis beberapa edisi NFT-nya seperti, 5000 item “Holiday Cheer Edition 1 Stamp” pada peluncuran beta Starbucks Odyssey Desember 2022, kemudian 2000 item “The Siren Collection” yang terjual hanya dalam waktu 18 menit, dan selanjutnya 5000 stamp unik “The First Store Collection” yang dirilis pada April lalu. Total penjualan NFT Starbucks diestimasikan mencapai US$143.000.

Yang menarik dari koleksi NFT “The First Store Collection” ini adalah pembelinya bisa mendapatkan 1.500 poin loyalitas di aplikasi Starbucks Odyssey. Tidak hanya itu, holder atau pemegang NFT ini juga mendapatkan beragam benefit menarik seperti, merchandise khusus Starbucks, kelas kopi eksklusif, untuk berdonasi, dan bisa mendapatkan juga minuman gratis di dalam Starbucks setiap hari selama 30 hari.

2. Adidas

Adidas adalah perusahaan sepatu dan apparel terkemuka asal Jerman yang sangat populer di Indonesia. Berdasarkan annual report Adidas di tahun 2022, disebutkan bahwa Indonesia masuk kategori sebagai largest footwear sourcing country atau menyumbang total volume produksi pasokan sepatu Adidas sebesar 34%. Secara keseluruhan di tahun 2022, Adidas telah memproduksi 419 juta pasang sepatu.

Sebagai salah satu produsen sepatu dan apparel terbesar di dunia, Adidas kemudian melirik potensi dalam industri blockchain dengan memasuki dunia Web3 melalui NFT. Perjalanan tersebut dimulai pada tahun 2021, di mana Adidas berkolaborasi dengan Bored Ape Yacht Club Gordon Goner dan Gargamel sebagai pendiri Pixel Vault Gfunk.

Kolaborasi pertama Metaverse Drop yang diberi judul Into the Metaverse terdiri dari 30.000 NFT. Pemilik Into The Metaverse NFT dapat menukarkan token tersebut dengan perangkat yang dapat dikenakan di Metaverse serta produk eksklusif Adidas termasuk hoodie, baju olahraga, dan beanie oranye. Pada kolaborasi ini, Adidas berhasil membukukan pendapatan sebesar US$22 juta.

Kemudian di bulan Januari 2022, Adidas berkolaborasi dengan brand Prada dan meluncurkan koleksi NFT yang menampilkan karya seni berupa foto yang menggunakan filter dari seniman digital Zach Lieberman. Foto-foto tersebut dikompilasi dan dibentuk sebuah karya seni berjudul Adidas for Prada re-source dan berhasil terjual seharga 30 ETH.

NFT Adidas 2023

Di tahun 2023 tepatnya bulan April, Adidas semakin agresif dalam berkolaborasi dengan berbagai partner dan juga mengeluarkan kejutan bagi pemegang NFT Into the Metaverse collection fase 1 dan fase 2. Di mana, hodlers NFT ini dapat melakukan burning dan mendapat imbalan berupa NFT dari koleksi ALTS by Adidas yang baru.

Program dari koleksi NFT ALTS terus diperbarui yaitu pada bulan Mei 2023 Adidas mendistribusikan tiga NFT bernama Rift Valley Motel Coins bagi hodlers NFT ALTS. NFT yang berbentuk koin atau token ini berfungsi sebagai rewards untuk chapter kedua Adidas. Ada 10.550 pemilik ALTS yang mendapatkan token gratis ini yang dapat digunakan di Rift Valley Motel Vending Machine. Berikut tutorial penggunaan vending machine:

Adidas menjadi brand yang sangat aktif dalam memanfaatkan momentum untuk memasuki dunia Web3 melalui kolaborasi dengan partner-partner terbaik. Adidas menjadi bukti bahwa semangat yang ada di dalam dunia footwear maupun apparel dapat digabungkan ke dalam dunia metaverse dan NFT.

3. Nike

Nike, produsen sepatu dan apparel terbesar di dunia yang disebut sebagai rival abadi Adidas juga ikut meramaikan industri NFT. Tidak tanggung-tanggung, untuk memasuki dunia NFT, di tahun 2021 Nike mengakuisisi RTFKT Studios, sebuah startup sneaker virtual yang sudah berdiri sejak tahun 2019. Setelah mengakuisisi RTFKT Studios, Nike meluncurkan sneakers digital pertama di tahun 2022 yaitu Cryptokicks. Terdapat 20,000 sneaker digitals Cryptokicks dan salah satunya yang didesain oleh seniman Takashi Murakami laku terjual sebesar US$134,000.

Setelah mengakuisisi dan merilis sneakers digital NFT pertamanya, Nike kemudian melakukan manuver dengan meluncurkan platform Web3 terbaru disebut dengan .Swoosh yang menawarkan produk NFT dengan basis protokol Polygon. Lewat platform .Swoosh, Nike menjadi sebuah hub untuk meluncurkan berbagai apparel virtual berupa t-shirt hingga sepatu untuk dapat digunakan oleh avatar dalam game Web3.

Setelah memulai debut meluncurkan platform .Swoosh, selang beberapa bulan kemudian Nike meluncurkan produk NFT pertamanya di sana yaitu koleksi Our Force 1 (OF1) yang terdiri dari NFT sneaker virtual Polygon yang dirancang untuk memberikan penghormatan kepada sneaker Nike Air Force 1 yang ikonik dan melegenda lebih dari 41 tahun. Dalam koleksi tersebut akan tersedia dua jenis yaitu, kotak sepatu sneaker Classic Remix, yang berisi tendangan virtual yang meniru sepatu Air Force 1 yang dirilis antara tahun 1982 dan 2006, dan kotak New Wave, yang menampilkan sepatu yang didesain pada tahun 2007 dan setelahnya. Dalam peluncuran perdananya, 66.000 NFT berhasil terjual dan Nike mampu meraup untung penjualan sekitar U$1,3 juta.

NFT masih menjadi fokus Nike di tahun 2023 ini. Bulan Juni 2023, Nike bermitra dengan EA Sports yaitu sebuah perusahaan yang menghasilkan berbagai macam game. Kemitraan ini nantinya untuk EA Sports dapat menghadirkan NFT .Swoosh ke dalam game esports. Kolaborasi lain juga dilakukan dengan developer game yaitu Epic Games selaku pencipta game fortnite.

Upaya Nike memasuki dunia NFT menunjukkan perusahaan sangat adaptif dalam perubahan teknologi yang tengah berkembang. Dari mulai mengakuisisi RTFKT Studios hingga meluncurkan platform Web3, memperlihatkan keseriusan dan kepercayaan Nike terhadap masa depan industri Web3 dan NFT.

4. Dolce & Gabbana

Dolce&Gabbana, fashion brand dan rumah mode mewah asal Italia ini juga terjun ke industri NFT bahkan langsung memecahkan rekor penjualan NFT tertinggi dalam kategori fashion. Pada bulan Oktober 2021, Dolce&Gabbana mengeluarkan sembilan koleksi NFT dan koleksi busana couture terbaru yang dinamakan “Collezione Genesi”. Pada penjualan tersebut berhasil meraih keuntungan mencapai 1,8 juta ETH atau pada waktu itu setara dengan Rp81 miliar.

Koleksi NFT perdana Dolce&Gabbana, Collezione Genesi, diluncurkan di luxury marketplace UNXD dan dibangun di atas Ethereum layer 2 Polygon. Namun koleksi yang paling ikonik dan mencuri perhatian adalah “Doge Crown” yaitu sebuah karya seni digital yang terdiri dari tujuh batu safir dan 142 berlian dan berhasil terjual di harga $1,2 juta.

Selang beberapa bulan kemudian tepatnya pada Februari 2022, Dolce&Gabbana kembali mengeluarkan koleksi NFT bernama “DGFamily NFT Community”. Koleksi tersebut masih menggunakan platform UNXD sebagai gateway untuk bisa mengakses produk-produk mewah nan eksklusif dengan menggunakan tiket masuk yang disebut “DGFamily Box”.

Koleksi tersebut terdiri dari 3 box berbeda yang memberikan benefit berupa pengalaman yang membawa pemegangnya dalam perjalanan antara kehidupan nyata & metaverse.

Box pertama adalah The Black Box. Pemegang box ini mendapatkan akses ke level pertama DGFamily yaitu produk digital/fisik eksklusif dari pakaian Dolce&Gabbana, serangkaian acara digital/metaverse, dan berbagai bonus khusus.

Box kedua adalah Gold Box yang lebih ramping, berkilau, dan lebih eksklusif. Pemegangnya bisa mendapatkan semua keistimewaan Black Box serta tambahan benefit lainnya, yaitu akses ke produk Dolce&Gabbana yang lebih langka dan undangan ke berbagai acara. Ditambah satu set Dolce&Gabbana premium dan eksklusif.

Box ketiga adalah The Platinum Box, puncak dari DGFamily Community yang paling eksklusif. Dengan memiliki The Platinum Box, bisa mendapatkan semua keistimewaan Gold Box dan tambahan benefit eksklusif lainnya yakni, akses ke item langka dan sangat spesial dan juga mendapatkan undangan untuk menghadiri intimate event Dolce&Gabbana. Namun untuk bisa memiliki Platinum Box hanya dapat melalui akses khusus.

Keuntungan Brand Besar Mengadopsi NFT

  1. Ikuti arus tren: NFT bisa dibilang masih dalam tahap awal untuk bisa menjadi sesuatu yang umum dan dapat diterima masyarakat. Namun kemunculannya tentu memiliki daya tarik yang besar dan mampu mendatangkan berbagai keuntungan salah satunya adalah exposure bagi sebuah brand.
  2. Raih keuntungan: NFT mampu menghasilkan penjualan fantastis yang tentu saja memberikan keuntungan besar bagi sebuah brand besar dengan banyak penggemar. NFT bisa menjadi sarana pendapatan baru bagi sebuah brand.
  3. Reward bagi penggemar: NFT bisa digunakan untuk memberi penghargaan dan insentif kepada konsumen melalui hadiah inovatif, akses eksklusif, dan berbagai benefit lainnya. Berbagai reward tersebut mampu meningkatkan hubungan antara brand dengan konsumen.

Kesimpulan

Masuknya brand besar di dunia NFT menjadi sebuah tanda NFT diterima dan diakui sebagai teknologi yang memberikan banyak keuntungan bagi sebuah brand. Brand-brand yang memiliki modal besar dan ikut menginvestasikan ke NFT dapat mendorong perkembangan dan adopsi NFT lebih masif namun juga kreatif.

Berdasarkan data dari Dune Analytics, di tahun 2022 brand-brand besar yang masuk ke dunia NFT didominasi oleh industri luxury fashion dan sportswear apparel. Nike menjadi brand yang menghasilkan revenue dari NFT sebesar US$185 juta kemudian disusul Dolce&Gabbana mencapai US$25 juta.

Kepercayaan brand-brand besar terhadap dunia NFT ini menjadi sebuah pintu masuk bagi berbagai industri dan brand lainnya untuk mulai melirik potensi besar NFT yang akan terus berkembang di masa depan.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *