Keberadaan aset crypto tidak hanya sebatas sebagai aset investasi maupun aset digital. Aset crypto menawarkan lebih dari itu, yakni teknologi blockchain yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-sehari. Salah satu program yang memanfaatkan blockchain adalah DApps (decentralized applications). Yuk cari tahu lebih dalam soal dApps melalui artikel berikut.
Ringkasan Artikel
- 📱 DApps adalah aplikasi atau program digital yang berjalan pada jaringan blockchain dan menggunakan smart contracts untuk menyimpan seluruh pemograman aplikasi.
- ⚙️ Terdapat tiga kompenen utama dalam sebuah DApps, yakni smart contracts, decentralized storage, dan mekanisme konsensus.
- 🏆 Keunggulan DApss dibanding aplikasi biasa terletak pada keamanan berkat jaringan yang terdesentralisasi, bebas dari sensor, serta bersifat open source.
- 🔍 Tingkat skalabilitas dan kualitas UI/UX masih jadi masalah utama yang dihadapi DApps. Kehadiran teknologi layer-2 jadi solusi akan permasalahan skalabilitas tersebut.
Apa itu DApps?
Decentralized applications alias DApps adalah aplikasi atau program digital yang berjalan pada jaringan blockchain dan menggunakan smart contracts untuk menyimpan seluruh pemograman aplikasi. Sebenarnya, secara fungsi dan kegunaan, DApps tidak jauh berbeda dengan aplikasi tradisional yang ada saat ini. Namun, seiring DApps dibangun pada sebuah blockchain dan mengunakan smart contract, DApps mempunyai beberapa karakteristik pembeda dari aplikasi tradisional.
Salah satu karakteristik utama dari DApps adalah setiap informasi dan data tersimpan di jaringan blockchain yang bersifat publik. Tak pelak, DApps juga mempunyai transparansi yang tinggi. Di satu sisi, dengan dibangun di atas blockchain, hal ini membuat DApps menjadi terdesentralisasi sehingga tidak memerlukan adanya pihak ketiga yang secara khusus mengatur operasionalnya. Selain itu, setiap DApps harus bersifat open-source di mana source code yang digunakan dapat diakses oleh semua orang.
Komponen Kunci DApps
Komponen utama dalam pembuatan DApps adalah smart contracts. Ia merupakan tulang punggung DApps karena memastikan logika sistem sebuah DApps dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Cara kerja smart contract sangat logis karena mengikuti rumus yang berstruktur ‘jika, ketika, dan maka’ yang ditulis dalam bentuk kode di atas jaringan blockchain. Artinya, jika setiap persyaratan terpenuhi, maka kontrak akan dieksekusi secara otomatis. Di satu sisi, jika ada persyaratan yang tidak terpenuhi, maka kontrak tidak akan bisa dieksekusi.
Mengingat sifatnya yang terdesentralisasi, maka DApss juga menggunakan decentralized storage. Adapun, decentralized storage merupakan ruang penyimpanan berbasis blockchain dengan jaringan yang terdesentralisasi, alih-alih dikelola oleh satu jaringan terpusat. Dengan demikian, data-data akan disimpan pada berbagai node yang tersebar sehingga meningkatkan keamanan sekaligus mengurangi risiko dari peretasan. Penggunaan decentralized storage juga memberikan kontrol dan kepemilikan sepenuhnya terhadap pengguna. InterPlanetery File System (IPFS) dan StorX meruapakan contoh sistem decentralized storage.
Lalu, kompenen penting lainnya dalam DApps adalah mekanisme konsensus. Seiring DApps dibuat pada blockchain yang sudah ada, maka operator node yang ada pada jaringan tersebut akan ikut memastikan keamanan DApps dengan memastikan tidak ada pihak lain yang memanipulasi aplikasi tersebut. Caranya adalah lewat mekanisme konsensus tadi, bisa dalam bentuk Proof-of-Work (PoW), Proof-of-Stake (PoS), ataupun mekanisme konsensus lainnya. Melalui mekanisme tersebut, blockchain akan memberikan imbalan berupa token bagi operator node uang membantu memverifikasi transaksi pada DApps.
Contoh DApps Populer dalam Dunia Crypto
Nama | Jenis DApps | Keterangan | Kelebihan |
---|---|---|---|
Uniswap | DEX | Market leader decentralized exchange di jaringan Ethereum. Baca lebih lanjut di sini. | – DEX pilihan utama bagi para crypto trader. – Menempati peringkat pertama sebagai DEX dengan TVL dan volume trading terbesar. |
Lido | DeFi | Platform liquid staking terbesar di Ethereum. Baca lebih lanjut di sini. | – DeFi Apps dengan TVL tertinggi saat ini, mencapai US$ 12,65 miliar. – Token liquid staking Lido kompatibel dengan beragam aplikasi DeFi lainnya. |
AAVE | DeFi | Market leader platform simpan-pinjam aset crypto. Baca lebih lanjut di sini. | – Lending protocol pilihan utama bagi para crypto trader. – Lending protocol dengan TVL tertinggi saat ini, mencapai US$ 5,14 miliar. |
OpenSea | NFT Marketplace | Marketplace NFT pertama dan salah satu yang terbesar. Baca lebih lanjut di sini. | – Platform NFT dengan jumlah trader dan koleksi NFT terbanyak. – Menghadirkan platform OpenSea Pro bagi yang ingin melakukan trading NFT secara pro. |
The Sandbox | Gaming | Game virtual reality terdesentralisasi yang memungkinkan pemainnya memiliki virtual world. Baca lebih lanjut di sini. | – Mengikuti beragam kegiatan, mengeksplorasi dan membangun di dunia metaverse. – Cara nyata dalam menikmati, bahkan membuat Web3. |
ENS | Domain Registration | DApps yang menyediakan sistem penamaan pada wallet, website, dan metadata. Baca lebih lanjut di sini. | – Memungkinkan pengguna untuk mengubah nama alamat sesuai preferensi. – Memudahkan pengguna dalam mengirim aset crypto maupun NFT. |
Kelebihan DApps
- 🔒 Privasi. Dengan seluruh data dan catatan tersimpan secara terenkripsi di dalam jaringan blockchain yang terdesentralisasi, maka privasi setiap pengguna DApps akan terlindungi dan aman dari serangan peretas.
- ⚡ Efisiensi. Penggunaan jaringan P2P membuat DApps masih akan terus berjalan meskipun ada komputer maupun bagian dari jaringan yang mengalami masalah. Hal ini sekaligus tidak ada titik khusus yang bisa diserang oleh peretas.
- 🆓 Bebas dari Sensor. Tidak ada satupun pihak yang bisa menghalangi pengguna untuk membaca data atau melakukan transaksi pada DApps. Setiap data dan transaksi yang sudah tercatat secara publik tidak bisa dihapus maupun dimodifikasi
- ⚖️ Open Source. DApps menggunakan source code yang dapat diakses oleh publik sehingga membuat para developer bisa melakukan studi banding dan bisa mencipatkan DApps dengan utilitas yang lebih baik.
Kelebihan DApps | Kekurangan DApps |
---|---|
Privasi terjaga | Skalabilitas yang masih rendah |
Efisien berkat jaringan P2P | UI/UX yang tidak ramah bagi pengguna baru |
Bersifat open-source | Smartcontract yang tidak bisa diubah |
Bebas dari sensor |
Tantangan yang Dihadapi DApps
Skalabilitas dan user experience merupakan tantangan yang dihadapi DApps saat ini. Kedua permasalahan tersebut menjadi penyebab masih rendahnya tingkat adopsi DApps. Dari sisi skalabilitas, seperti yang kita tahu jumlah transaksi yang dapat diproses oleh Ethereum saat ini baru sebesar 30 transaksi per detik. Masih jauh dari target Vitalik Buterin yang menghendaki Ethereum bisa memproses 100.000 transaksi per detik. Dengan rendahnya skalibilitas, adopsi massal DApps masih sulit terjadi karena semakin banyak pengguna, kecepatan transaksi justru makin lama.
Di sisi lain, UI/UX yang ditampilkan DApps tak bisa dipungkiri masih belum ramah bagi pengguna baru ataupun yang minim latar belakang soal crypto. Padahal, peran UI/UX yang nyaman dan mudah dimengerti oleh seluruh pengguna adalah kunci penting untuk adopsi masal DApps. Pada akhirnya, seiring jumlah penggunanya yang masih minim, juga bisa memengaruhi layanan dan keamanan DApps itu sendiri.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan skalibilitas adalah penggunaan layer-2. Pada dasarnya, layer-2 adalah sebuah blockchain terpisah yang dibangun di atas blockchain layer 1 untuk mengatasi permasalahan skalabilitas. Layer 2 berfungsi untuk mempercepat proses transaksi, mengurangi biaya transaksi, dan memperluas kegunaan atau use case jaringan. Sejauh ini, DApps yang dibangun di atas layer-2 dengan teknologi optimistic rollups dan zero-knowledge mempunyai skalabilitas yang lebih baik.
Jika melihat data dari DappRadar tersebut, saat ini jumlah DApps yang beroperasi mencapai 14.212 dengan jumlah pengguna harian DApps sebesar 1,77 juta. Mengingat industri DApps dan ekosistem blockchain masih berada di fase awal, angka tersebut memperlihatkan prospek yang cukup menjanjikan. Pasalnya, masih terdapat potensi yang sabgat besar untuk implementasi dan perluasan penggunaan DApps ke depan. Tak bisa dipungkiri, adopsi DApps secara meluas masih mempunyai jalan panjang yang berkelok. Namun, ketika semua permasalahan tersebut dapat diperbaiki, maka adopsi massal DApps hanya tinggal menunggu masalah waktu saja.
Beli Aset Crypto di Pintu
Tertarik berinvestasi pada aset crypto? Tenang saja, kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Paul Wackerow, Introduction to DApps, Ethererum.org, diakses pada 16 Juni 2023.
- Jake Frankenfield, Decentralized Applications (dApps): Definition, Uses, Pros & Cons, Investopedia, diakses pada 16 Juni 2023.
- Joseph O’neill, What are Decentralized Apps (Dapps)? Decrypt, diakses pada 16 Juni 2023.
- Coin Telegraph, What are DApps? Everything there is to know about decentralized applications, diakses pada 16 Juni 2023.
- Dilip Kumar Patairya, What is decentralized storage, and how does it work? Coin Telegraph, diakses pada 19 Juni 2023.