Dalam beberapa bulan terakhir, perbincangan komunitas kripto banyak berkutat tentang Ethereum dan sektor layer 2. Optimism dan Arbitrum terus bersaing untuk mendapatkan tim pengembang baru yang menciptakan protokol inovatif. Angka sektor DeFi keduanya terus meningkat dan mencapai peringkat enam teratas. Dengan tren ini, aktivitas pada kebanyakan proyek layer 1 menurun drastis. Komunitas kripto bahkan menyebutkan bahwa kebanyakan layer 1 adalah ghost chain tanpa aktivitas pengguna. Namun, akhir-akhir ini pembicaraan tentang Solana mulai sering terjadi. Solana digadang-gadang sebagai satu-satunya L1 dengan aktivitas pengguna signifikan di sektor DeFi. Lalu, bagaimana dengan sektor DeFi Solana? Apa saja protokol baru di DeFi Solana?
Ringkasan Artikel
- 🔨 Meski komunitas kripto banyak membahas seputar Ethereum dan sektor layer 2, Solana tampil sebagai salah satu proyek layer 1 dengan aktivitas pengguna signifikan. Data aktivitas jaringan menunjukkan bahwa Solana tidak “mati” dan justru memiliki jumlah alamat aktif dan transaksi yang tinggi.
- ⚙️ Sektor DeFi Solana menunjukkan pemulihan, dengan banyak protokol baru yang muncul dan menarik minat komunitas kripto seperti MarginFi, Marinade Finance, Jito, Drift, dan Hxro.
- 📈 MarginFi, sebuah protokol pinjaman terdesentralisasi di jaringan Solana, mengalami kenaikan 379% TVL dalam bulan Juli, didorong oleh sistem poin yang menilai kontribusi pengguna ke ekosistem MarginFi.
- ⚖️ Dengan munculnya berbagai protokol baru dan inovatif, Solana menunjukkan potensi yang menjanjikan untuk pertumbuhan dan inovasi di masa mendatang.
Apakah Era L1 Alternatif Sudah Mati?
Dalam sebuah wawancara dengan pegiat konten kripto Ignas, Sanket, Head of Growth Polygon, menjelaskan bahwa Ethereum sudah memenangkan kompetisi Layer 1. Sanket melanjutkan bahwa Ethereum menjadi pemenang de factor L1 dengan berbagai layer 2 yang menawarkan solusi skalabilitas untuk meningkatkan performa Ethereum. Lalu, apakah pernyataan ini benar? Data dari Solana berkata lain.
Data di atas merupakan aktivitas jaringan dari beberapa jaringan L1 dan L2 Ethereum. Jumlah alamat aktif harian Solana adalah 257 ribu, yang menempatkan Solana pada posisi ke-4 setelah Bitcoin, Polygon, dan Ethereum. Ini menempatkan Solana jauh dari L1 lain seperti Sui, Near, Aptos, dan Avalanche. Aktivitas alamat Solana juga masih di atas Arbitrum dan Optimism, dua proyek L2 yang sangat populer dalam beberapa bulan terakhir.
Jika kalian perhatikan pada grafik di kanan, aktivitas jaringan Sui yang melonjak diakibatkan karena sebuah game bernama 8192 yang mencatat setiap aksi penggunanya sebagai transaksi. Ini merupakan bagian dari kampanye insentif dari tim Sui.
Di sisi lain, angka aktivitas harian Solana jauh di atas semua pesaingnya. Pada 26 Juli 2023, Solana mencatat adanya 18,8 juta transaksi. Sebagai perbandingan, pesaing terdekat Solana adalah Ethereum dan Polygon yang memiliki 1 juta dan 2,6 juta transaksi. Data di atas menunjukkan bahwa jaringan Solana sangat jauh dari kata ‘mati’.
Terakhir, sejak awal tahun 2023 Solana hanya mengalami satu kali kematian jaringan. Bandingkan angka ini dengan lebih dari 10 kali kematian total jaringan yang terjadi pada 2022. Perbaikan performa jaringan ini akibat pembaruan QUIC yang mencegah kepadatan jaringan berlebih.
Ada Apa Dengan Sektor DeFi Solana?
Sejak awal Juli 2023, pembicaran tentang sektor DeFi Solana mulai menyebar. Hal ini juga didukung dengan pengumuman lanjutan tentang Solana Firedancer yang baru saja menyelesaikan milestone pertamanya. Selain itu, industri DeFi Solana mulai menunjukkan pemulihan setelah turun lebih dari 90% sejak kejadian FTX dan mencapai angka tertinggi pada bull market 2021.
Jika kamu melihat gambar di atas, pasti kamu tidak akan familiar dengan mayoritas protokol yang disebutkan. Kita akan membahas beberapa protokol DeFi baru di baris ketiga pada gambar di atas. Protokol-protokol ini berhasil memantik minat dari banyak orang komunitas kripto yang penasaran dengan Solana. Banyak aplikasi DeFi baru memberikan alternatif dan inovasi dibanding aplikasi DeFi Solana lama seperti Raydium, Orca, Serum, dan Solend.
Beberapa Protokol DeFi Baru di Solana
1. Marginfi
Marginfi adalah protokol pinjaman terdesentralisasi di jaringan Solana. Produk utama marginfi saat ini adalah mrgnlend di mana pengguna bisa meminjam dan memberi pinjaman dengan bunga yang sudah diatur.
Selain itu, marginfi menekankan pada manajemen risiko yang canggih dan menampilkan transaparansi risiko yang diambil oleh setiap pengguna. Marginfi menampilkan setiap aset atau pool yang memiliki risiko tinggi agar pengguna bisa memilih aset yang sesuai dengan toleransi risikonya.
Saat ini, marginfi memiliki TVL senilai 19,46 juta dolar. Salah satu alasan mengapa marginfi bisa mengalami kenaikan 379% dalam bulan Juli adalah adanya sistem poin. Marginfi mengenalkan sistem poin sebagai ukuran untuk menilai kontribusi seorang pengguna terhadap ekosistem marginfi. Sistem poin ini kemungkinan besar akan digunakan oleh marginfi sebagai patokan untuk melakukan airdrop. Jadi, ini berhasil menarik banyak orang untuk menggunakan marginfi.
2. Marinade Finance dan Jito
Marinade Finance dan Jito merupakan dua protokol liquid staking paling populer di Solana. Jito memiliki TVL senilai $33 juta sementara Marinade mempunyai angka TVL tertinggi di Solana yaitu $160 juta dolar. Keduanya menawarkan kelebihan masing-masing bagi pengguna.
Marinade Finance memiliki fitur directed staking, di mana setiap pengguna bisa memilih validator untuk mendelegasikan staking SOL. Sementara itu, staking SOL dalam Jito tidak hanya memberikanmu imbalan staking tetapi kamu akan mendapatkan sebagian imbalan dari MEV yang didapatkan oleh validator Jito.
Selain itu, Jito dan Marinade memiliki liquid staking token (LST) masing-masing yaitu JitoSOL dan mSOL. Pengguna bisa menggunakan LST Marinade dan Jito untuk mendapatkan keuntungan tambahan. Marinade Finance memiliki daftar aplikasi DeFi yang mendukung mSOL. Jito bahkan memiliki bagian panduan menggunakan JitoSOL di dokumennya. Selain itu, Jito berada dalam posisi unik karena ia juga menjalankan jaringan validator sendiri dengan aplikasi klien validator khusus.
Dengan sektor LSDFi Ethereum yang sedang berkembang pesat, bukan tidak mungkin Solana juga mengalami hal yang sama. Marinade Finance dan Jito merupakan dua platform pemimpin dalam liquid staking Solana.
3. Drift Protocol
Drift Protocol adalah platform trading terdesentralisasi di jaringan Solana. Platform trading Drift memiliki TVL senilai $12 juta dolar dan pertumbuhan TVL sebanyak 24% dalam 30 hari terakhir. Drift menyediakan pilihan trading spot dan perpetual menggunakan leverage hingga 10x. Tidak hanya itu, Drift memiliki protokol pinjaman dan juga penyedia likuiditas untuk pengguna. Pada dasarnya, Drift memberikan paket lengkap platform DeFi mulai dari DEX sampai trading.
Drift V2 memastikan bahwa setiap order yang masuk bisa dieksekusi secara instan menggunakan mekanisme Just-In-Time Auction. Ini memastikan Drift memiliki kecepatan trading yang tidak kalah dari bursa kripto tersentralisasi.
Salah satu inovasi dari Drift V2 adalah adanya dana asuransi untuk menutup kerugian yang dialami oleh Drift. Pengguna bisa melakukan staking pada dana asuransi ini dan mendapat bagian dari keuntungan yang Drift dapatkan dari biaya platform. Namun, terdapat risiko bagi pengguna yang melakukan deposit dana karena bisa saja dana tersebut digunakan untuk menutup kerugian Drift.
4. Ekosistem Hxro
Hxro adalah lapisan likuiditas terdistribusi untuk trading derivatif dan aplikasi betting yang dibangun di atas jaringan Solana. Melalui serangkaian protokol, Hxro juga menyediakan infrastruktur dasar untuk bursa pertukaran, risiko, margin, dan fungsi penyelesaian transaksi yang diperlukan untuk membangun aplikasi derivatif atau game. Sudah ada 25 aplikasi yang tergabung dalam ekosistem Hxro dengan 11 di antaranya sudah bisa digunakan.
Ekosistem Hxro dibangun di atas tiga pilar yaitu Derivatif Hxro (Dexterity Protocol dan mesin risiko SPANDEX), Hxro Parimutuel, dan protokol likuiditas dengan sAMM. Ketiga pilar ini memberikan tim fondasi yang cukup untuk tim pengembang yang ingin menggunakan protokol open-source Hxro. Derivatif Hxro bisa digunakan untuk tim yang ingin membuat bursa derivatif terdesentralisasi. Sementara itu, tim pengembang yang ingin membuat platform betting bisa menggunakan kerangka Parimutuel Hxro.
Selain itu, token HXRO terintegrasi secara komprehensif ke dalam ekosistem Hxro melalui Hxro Finance. Lima kegunaan token HXRO adalah token tata kelola, mendapatkan bagian keuntungan protokol, insentif dan imbalan jaringan, staking, dan diskon biaya transaksi protokol.
Dengan adanya tren platform betting dan platform derivatif terdesentralisai, Hxro berpotensi menarik ribuan pengguna baru ke Solana. Ditambah lagi, biaya transaksi di Solana jauh lebih murah dibanding Ethereum. Tim pengembang aplikasi kripto bisa langsung menggunakan kerangka perangkat lunak yang disediakan Hxro.
Kesimpulan
Beberapa bulan terakhir, perhatian komunitas kripto berfokus pada Ethereum dan sektor layer 2 yang semakin kompetitif, sedangkan aktivitas di banyak proyek layer 1 menurun drastis. Namun, diskusi mengenai Solana mulai sering terjadi.
Data aktivitas jaringan menunjukkan Solana menempati posisi ke-4 setelah Bitcoin, Polygon, dan Ethereum dengan 257 ribu alamat aktif harian. Solana juga mencatat 18,8 juta transaksi pada 26 Juli 2023, jauh lebih tinggi dari pesaing terdekatnya, Ethereum dan Polygon. Solana juga hanya mengalami satu kali downtime jaringan sejak awal 2023 dibandingkan dengan lebih dari 10 kali pada 2022.
Di sektor DeFi, sejak awal Juli 2023, pembicaraan tentang Solana semakin menyebar dengan banyak protokol baru yang muncul, seperti MarginFi, Marinade Finance dan Jito, Drift, dan Hxro. Kelima protokol ini mendorong adanya pemulihan angka TVL di Solana sejak awal Juli 2023.
Meskipun komunitas kripto cenderung menganggap banyak proyek layer 1 sebagai sebuah ghost chain, Solana tampaknya bertahan dengan basis pengguna yang besar. Dengan munculnya berbagai protokol baru dan inovatif, Solana menunjukkan potensi yang menjanjikan untuk pertumbuhan dan inovasi di masa mendatang.
Cara Membeli SOL di Aplikasi Pintu
Kamu bisa mulai berinvestasi pada berbagai macam altcoin seperti SOL di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli crypto pada aplikasi Pintu:
- Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
- Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
- Buka halaman market dan cari Koin SOL.
- Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
- Sekarang kamu sudah mempunyai SOL!
Kamu bisa berinvestasi pada aset crypto seperti BTC, ARB, ETH, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Ignas, “The Endgame for Solana: An AMA with Michelle, DeFi BD at Solana Foundation”, Substack, diakses pada 28 Juli 2023.
- Francesco, “The Solana Renaissance – Francesco’s Joint”, Substack, diakses pada 28 Juli 2023.
- @DeFiignas, “1/17 What’s the endgame for Solana? And how will Solana recover from a 97% drop in TVL? I interviewed Michelle”, Twitter, diakses pada 28 Juli 2023.
- “An Overview of the Solana DeFi Ecosystem (2023)”, Squads, diakses pada 28 Juli 2023.