Kategori
Futures Trading Pemula

Cara Aman Trading Futures Dengan Leverage 25x

Reading Time: 6 minutes

Trading futures memungkinkan kamu membuka posisi dengan nilai yang jauh lebih besar melalui fitur leverage. Tapi, semakin tinggi leverage yang digunakan, semakin penting juga untuk mengelola margin dengan bijak agar posisi tetap bertahan dalam berbagai kondisi pasar. Dalam artikel ini, kami akan membahas mulai dari pengertian leverage, risiko yang perlu diperhatikan, hingga strategi penggunaan leverage tinggi. Dengan pemahaman yang lebih baik, kamu bisa mengambil keputusan trading yang lebih terukur.

Ringkasan Artikel

  • 🔎 Pengertian Leverage: Salah satu konsep inti dalam trading futures yang memungkinkan kamu membuka posisi dengan nilai lebih besar dari modal yang dimiliki.
  • 💡Memahami risiko dalam trading futures adalah langkah penting agar kamu bisa mengambil keputusan secara lebih bijak.
  • 🛠️ Strategi Aman: Tetapkan batas risiko, gunakan margin secara wajar, pasang stop-loss, hindari overtrading, dan lakukan evaluasi rutin.

Pengertian Leverage

Leverage adalah salah satu fitur dalam trading futures yang memungkinkan kamu membuka posisi dengan nilai lebih besar dari modal yang dimiliki. Fitur ini tidak hanya memperbesar ukuran posisi, tapi juga memperbesar dampak dari setiap pergerakan harga, baik itu dalam bentuk potensi keuntungan maupun risiko kerugian.

Leverage dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk memperbesar posisi dan potensi keuntungan, asalkan disertai dengan pemahaman strategi serta manajemen risiko yang baik. Namun, perlu diingat bahwa dengan leverage, pergerakan harga yang kecil sekalipun bisa langsung menyebabkan likuidasi jika margin tidak dikelola secara hati-hati.

Kalau kamu masih pemula dan ingin mencoba trading futures dengan leverage tinggi, tidak perlu khawatir. Artikel ini disusun untuk membantumu memahami dasar-dasarnya dengan lebih jelas agar kamu bisa mengambil langkah yang lebih bijak ke depannya.

Risiko Trading Futures dengan Leverage Tinggi

Memahami risiko dalam trading futures adalah langkah penting agar kamu bisa mengambil keputusan secara lebih bijak. Dengan pengetahuan yang cukup, kamu dapat mengelola dan membatasi potensi kerugian sejak awal. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diperhatikan saat menggunakan leverage tinggi dalam futures trading:

1. Harga Likuidasi Lebih Dekat dengan Harga Masuk

Leverage tinggi membuat jarak antara harga pembukaan posisi dan harga likuidasi menjadi lebih sempit. Artinya, sedikit saja pergerakan harga ke arah yang berlawanan bisa langsung memicu likuidasi jika menggunakan seluruh margin. Posisi akan ditutup otomatis oleh sistem karena nilai margin sudah tidak cukup menahan kerugian. Risiko ini sering tidak disadari trader pemula, padahal di pasar crypto yang volatil, gerakan harga beberapa persen saja bisa terjadi dalam hitungan menit.

2. Kurangnya Kontrol Emosi

Perubahan nilai posisi yang berlipat ganda akibat leverage tinggi dapat memicu tekanan mental yang berat. Ketika harga memiliki volatilitas yang tinggi, trader mudah merasa panik, stres, atau bahkan euforia berlebihan saat posisi sedang untung. Akibatnya, keputusan trading jadi tergesa-gesa dan tidak rasional. Jika kamu tidak mampu mengendalikan emosi, leverage tinggi malah akan memperbesar potensi kerugian karena strategi yang sudah direncanakan bisa berantakan.

3. Perilaku Spekulatif Berlebihan

Leverage yang besar sering kali membuat trader tergoda untuk “memutar” modal terus-menerus, membuka posisi secara impulsif hanya demi mengejar keuntungan dalam waktu cepat. Tanpa rencana dan analisis yang jelas, aktivitas trading bisa berubah menjadi kebiasaan spekulatif. Jika dibiarkan, kebiasaan ini membuat trader kehilangan kendali atas modalnya, bahkan menimbulkan kecanduan mengambil risiko berlebihan.

4. Kesalahan Menghitung Margin

Banyak pemula belum memahami dengan benar cara menghitung margin ketika menggunakan leverage tinggi. Akibatnya, posisi yang dibuka terlalu besar dibandingkan kapasitas modal, padahal margin yang tersedia untuk menahan pergerakan harga sangat terbatas. Salah perhitungan margin ini membuat posisi rentan terlikuidasi karena tidak ada cukup “bantalan” untuk menanggung fluktuasi pasar.

Contoh kasus:

KeteranganSkenario 1: Full MarginSkenario 2: Partial Margin (5%)
Saldo awal$500$500
Margin yang digunakan$500 (100% dari saldo)$25 (5% dari saldo)
Mode marginCross marginCross margin
Leverage25x25x
Ukuran posisi$12.500 ($500 x 25)$625 ($25 x 25)
Maintenance marginn1%1%
Perkiraan penurunan harga4%4%
KerugianMargin habis dan posisi terlikuidasi-$25
KesimpulanRisiko sangat besar karena seluruh saldo dipakai sebagai margin.Risiko lebih terukur karena hanya sebagian margin yang dipakai.

Strategi Trading Leverage Tinggi dalam Futures Trading

Menggunakan leverage tinggi memang memungkinkan trader membuka posisi jauh lebih besar dengan modal yang terbatas. Namun tanpa strategi yang tepat, penggunaan leverage bisa berujung pada kerugian besar. Berikut beberapa strategi yang dapat membantu kamu mengelola leverage tinggi dengan lebih bertanggung jawab:

1. Tentukan Batas Risiko Per Posisi

Hindari menggunakan terlalu banyak margin dalam satu posisi. Misalnya, cukup risikokan 2% dari total saldo per posisi agar kerugian tidak langsung menguras seluruh modal jika terjadi kesalahan analisis.

Contoh kasus:

Saldo awal$1.000
Rencana risiko per posisi2% dari saldo = $20
Total toleransi risiko$40 (2% x 2 posisi)
Margin per posisi$20
Ukuran posisi per aset (leverage 25x)$500 ($20 x 25)
Posisi yang dibuka1. ETHUSDT-PERP
2. BTCUSDT-PERP
Mode marginCross margin

Karena Pintu Futures menggunakan sistem cross margin, seluruh saldo di akunmu akan dipakai bersama untuk menahan posisi yang terbuka. Jika salah satu posisi mengalami floating loss yang besar, kerugian bisa saja melebihi batas risiko $20 per posisi yang sudah kamu rencanakan sebelumnya. Jadi angka $20 ini sebaiknya dianggap sebagai patokan awal, bukan batas kerugian yang pasti. Pastikan kamu selalu memantau unrealized PnL secara menyeluruh agar semua posisi tetap terkendali.

2. Batasi Penggunaan Margin

Pintu Futures memiliki pilihan leverage fix yaitu 25x. Meski begitu, kamu tetap bisa menyesuaikan besar kecilnya margin agar tingkat risiko tetap terkendali. Dengan kata lain, meskipun leverage tidak bisa diatur, kamu masih dapat mengelola ukuran posisi dengan menyesuaikan jumlah margin yang digunakan.

Contoh kasus:

KeteranganSkenario 1: Full MarginSkenario 2: Partial Margin
Saldo awal$500$500
Margin yang digunakan$500 (100% dari saldo)$50 (10$ dari saldo)
Mode marginCross marginCross margin
Leverage25x25x
Ukuran posisi$12.500 ($500 x 25)$1.250 ($50 x 25)
Efektif leverage dibanding saldo25x2,5x ($1.250 x $500)
Maintenance margin1%1%
Perkiraan penurunan harga4%4%
KerugianMargin habis dan posisi terlikuidasi-$50

3. Selalu Gunakan Take-Profit dan Stop-Loss

Dalam trading futures berleverage tinggi, menentukan take-profit dan stop-loss adalah langkah yang tidak boleh diabaikan. Dengan menetapkan stop-loss, kamu bisa membatasi potensi kerugian secara otomatis tanpa perlu bereaksi panik ketika harga bergerak di luar perkiraan. Sementara itu, take-profit membantu mengamankan keuntungan sesuai target yang sudah ditetapkan. Kebiasaan ini akan menjaga disiplin dan membuat strategi trading tetap berjalan sesuai rencana, tanpa terganggu emosi sesaat.

Selain itu, kamu juga bisa menghitung take-profit dan stop-loss berdasarkan rasio risk-to-reward. Rasio ini berguna untuk memastikan potensi keuntungan sepadan dengan kerugian yang mungkin terjadi. Misalnya, dengan rasio 1:3, artinya setiap potensi kerugian $10 harus diimbangi target keuntungan minimal $30.

Sebagai tambahan, pertimbangkan juga menggunakan limit order untuk mengeksekusi take-profit maupun stop-loss, terutama di pasar yang sangat volatil. Penggunaan limit order dapat membantu mengurangi risiko slippage yang sering terjadi ketika dalam kondisi harga yang bergerak cepat. Dengan begitu, kamu punya kontrol lebih baik terhadap area harga keluar yang sudah direncanakan.

Cara ini membantu menjaga konsistensi strategi dalam jangka panjang, karena meskipun semua posisi tidak berjalan sesuai rencana, kamu tetap bisa mengelola risiko dengan lebih disiplin.

4. Kelola Emosi dan Hindari Overtrading

Trading dengan leverage tinggi membuat nilai saldo berubah sangat cepat, bahkan dalam hitungan menit. Kondisi ini sering memicu tekanan emosional, mulai dari rasa takut kehilangan hingga keinginan berlebihan untuk meraih keuntungan besar. Tidak jarang, trader justru membuka posisi berulang kali tanpa pertimbangan matang, hanya karena ingin menutupi kerugian sebelumnya atau mengejar keuntungan secara impulsif.

Kebiasaan ini dikenal sebagai overtrading dan risikonya sangat besar karena bisa menguras modal dalam waktu singkat. Untuk menghindarinya, tetap berpegang pada rencana trading yang sudah dibuat, batasi jumlah posisi yang dibuka, dan berikan jeda agar pikiran tetap jernih sebelum memutuskan entry berikutnya. Dengan cara ini, kamu akan lebih mampu mengendalikan emosi dan menjaga keputusan trading tetap rasional.

5. Pilih Aset dengan Pertimbangan yang Tepat

Memilih aset yang tepat sangat penting ketika kamu menggunakan leverage tinggi. Sebaiknya prioritaskan aset dengan ukuran kapitalisasi pasar yang tegolong besar, misalnya di atas $1 milliar dolar, seperti BTC atau SOL. Aset berkapitalisasi besar umumnya memiliki pergerakan harga yang lebih stabil, sehingga risiko likuidasi lebih mudah dikendalikan. Sebaliknya, jika kamu trader pemula hindari aset yang volatilitasnya tinggi, karena kondisi ini bisa memicu pergerakan harga yang tidak terprediksi.

Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan momentum pasar dengan memperhatikan funding rate. Funding rate yang besar, misalnya berkisar di positif atau negatif 0,5% hingga 2%, bisa menjadi petunjuk bahwa sentimen aset sedang kuat ke satu arah. Ketika funding rate bernilai negatif, artinya mayoritas trader membuka posisi short, sehingga trader yang memilih posisi long akan mendapatkan pembayaran funding. Sebaliknya, jika funding rate positif, berarti mayoritas trader berada di posisi long, sehingga trader yang memilih posisi short akan mendapat pembayaran funding. Dengan memahami funding rate ini, kamu bisa membaca kecenderungan pasar dan menyesuaikan strategi entry atau exit secara lebih tepat.

6. Beristirahat Saat Mengalami Kerugian Beruntun

Saat menghadapi kerugian berturut-turut, wajar jika muncul dorongan untuk segera membuka posisi baru demi menutupi kerugian sebelumnya. Namun, keputusan yang diambil dalam kondisi tertekan seringkali justru memperburuk keadaan. Sebaiknya hentikan aktivitas trading sementara waktu, berikan ruang untuk menenangkan pikiran, dan gunakan jeda ini untuk mengevaluasi kembali strategi serta pola keputusan kamu.

Dengan beristirahat, kamu memberi kesempatan bagi diri sendiri untuk memulihkan fokus dan objektivitas, sehingga saat kembali masuk pasar, keputusan yang diambil bisa lebih rasional dan terukur. Pendekatan ini jauh lebih sehat dibanding terburu-buru, yang berpotensi menambah kerugian dan merusak kondisi psikologis kamu sebagai trader.

Disclaimer: Semua artikel dari Pintu Academy ditujukan untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan nasihat keuangan.

Kesimpulan

Trading futures dengan leverage 25x memang menawarkan potensi untuk mengelola posisi lebih besar dengan modal yang terbatas, tetapi risikonya juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Pemahaman mengenai bagaimana leverage bekerja, cara menghitung margin, serta mengenali potensi risiko likuidasi adalah bekal wajib sebelum memutuskan masuk ke dalam futures trading. Dengan disiplin mengatur batas risiko, menggunakan stop-loss, dan tidak tergesa-gesa saat menghadapi kerugian, kamu bisa mengurangi dampak buruk leverage tinggi yang kerap membuat trader kehilangan modal dalam waktu singkat.

Pada akhirnya, futures trading bukan hanya soal mengejar peluang besar, tetapi juga soal menjaga keberlangsungan modal dan kesehatan mental dalam jangka panjang. Dengan strategi yang matang, evaluasi rutin, serta keberanian untuk beristirahat saat keadaan tidak mendukung, kamu bisa memanfaatkan leverage tinggi secara lebih bertanggung jawab. Selalu prioritaskan edukasi, perencanaan, dan sikap disiplin agar setiap keputusan trading tetap rasional dan terukur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *