Tahun 2025 menjadi saksi perkembangan pesat ekosistem blockchain, di mana proyek-proyek Layer-1 (L1) terus berinovasi dan bersaing untuk mendominasi infrastruktur dasar teknologi crypto. Dalam lanskap yang semakin padat, beberapa altcoin L1 berhasil mencuri perhatian komunitas karena performa teknis, adopsi pengguna, dan dukungan ekosistem yang kuat.
Artikel ini akan membahas analisis terhadap lima altcoin L1 paling populer di tahun 2025, mengulas keunggulan, pertumbuhan, serta potensi dari masing-masing proyek.
Ringkasan Artikel
1️⃣ Dengan TVL mencapai $93,82 miliar, Ethereum (ETH) masih menjadi yang paling dominan.
📈 Jumlah pengguna aktif harian Solana (SOL) melonjak sekitar 35% dalam waktu satu minggu.
💧 Sui (SUI) berhasil melampaui Toncoin, Mantle, & Optimism dalam hal kapitalisasi pasar stablecoin.
🎇 BNB (BNB) merebut posisi XRP sebagai aset crypto terbesar ke-3 berdasarkan market cap.
💸 Dengan $1,062 miliar, annualized revenue Hyperliquid (HYPE) mengalahkan 4 platform blockchain besar lainnya.
Apa itu Layer-1 (L1) Crypto?
Istilah Layer-1 (L1) mengacu pada lapisan dasar dari sebuah jaringan blockchain, yaitu protokol inti yang menjadi fondasi seluruh sistem. Lapisan ini merupakan teknologi buku besar terdistribusi (distributed ledger technology atau DLT) yang dirancang untuk mencatat transaksi secara aman, transparan, dan tidak bisa diubah (immutable) tanpa memerlukan kepercayaan pada pihak ketiga.
Layer-1 adalah bentuk paling mendasar dari teknologi blockchain — sering disebut sebagai “inti” atau “fondasi” jaringan. Di atas lapisan ini, berbagai aplikasi dan protokol lain dibangun. Hanya Layer-1 yang secara langsung bertanggung jawab untuk menjaga integritas buku besar terdistribusi, memvalidasi transaksi, dan menjaga keamanan jaringan dari potensi serangan.
Di dalam Layer-1 terdapat mekanisme konsensus, yaitu sistem yang digunakan untuk menyetujui dan mencatat transaksi di jaringan. Mekanisme ini memastikan semua data transaksi bersifat permanen dan dapat dipercaya oleh seluruh peserta jaringan. Beberapa mekanisme konsensus yang umum digunakan antara lain proof-of-work (PoW), proof-of-stake (PoS), dan delegated proof-of-stake (DPoS).
Pada umumnya, Layer-1 menjadi pondasi bagi banyak blockchain publik terkemuka seperti Bitcoin dan Ethereum, serta digunakan secara luas dalam pengembangan aplikasi dan protokol terdesentralisasi (dApp). Ketahui selengkapnya mengenai layer blockchain di sini.
1. Ethereum (ETH)
Diluncurkan pada tahun 2015, Ethereum adalah platform komputasi terdesentralisasi dan bersifat sumber terbuka (open source). Platform ini memungkinkan siapa saja untuk membuat smart contract dan aplikasi terdesentralisasi, atau yang biasa disebut dApp.
Tidak seperti Bitcoin yang dibuat sebagai bentuk uang digital, Ethereum dirancang untuk tujuan yang berbeda. Para pendirinya ingin menciptakan sebuah platform komputasi global yang aman dan terbuka, dengan menggunakan teknologi blockchain untuk mendukung berbagai jenis aplikasi—mulai dari keuangan, pemungutan suara, hingga manajemen aset digital.
Aplikasi dan Kegunaan Ethereum
Menurut Ethereum Foundation, Ethereum memiliki potensi untuk digunakan dalam mengkodekan, mendesentralisasi, mengamankan, dan memperdagangkan hampir semua hal. Beberapa penerapan utamanya meliputi:
- Crowdfunding (penggalangan dana)
- Pertukaran keuangan
- Tata kelola perusahaan
- Nama domain
- Perlindungan kekayaan intelektual
- Properti pintar yang terintegrasi dengan perangkat keras
- Sistem pemungutan suara
- Pembuatan dan pelaksanaan kontrak atau perjanjian secara otomatis.
Ethereum juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan berikut:
- Membeli dan menjual mata uang crypto seperti ETH dan token lain yang telah divalidasi oleh standar Ethereum Request for Comments 20 (ERC-20)
- Menyelenggarakan smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApps)
- Melakukan aktivitas keuangan terdesentralisasi (DeFi)
- Memperdagangkan non-fungible token (NFT)
- Menjalankan perangkat lunak perusahaan berbasis Ethereum secara mandiri tanpa tergantung pada jaringan publik Ethereum
- Memainkan game berbasis Ethereum, di mana pemain bisa mendapatkan crypto sebagai imbalan dari permainan
Metrik Terbaru Ethereum
Saat penulisan, data dari DeFiLlama menunjukkan bahwa ekosistem Ethereum masih menjadi yang paling dominan di sektor DeFi, dengan Total Value Locked (TVL) mencapai $93,82 miliar.

Dari sisi aktivitas jaringan, Ethereum mencatat volume DEX harian sebesar $6,286 miliar,diikuti sangat dekat oleh BNB Smart Chain (BSC) dengan $6,103 miliar. Meskipun Ethereum unggul secara harian, Solana mencatat prestasi luar biasa dalam jangka waktu 30 hari terakhir dengan volume DEX tertinggi mencapai $130,393 miliar, mengungguli Ethereum di posisi kedua dengan $116,723 miliar, dan BSC di posisi ketiga dengan $106,774 miliar.

Selain itu, data on-chain terbaru menunjukkan bahwa para pemegang besar (whale) telah menambahkan hampir 870.000 ETH, meningkatkan total kepemilikan mereka dari 99,34 juta menjadi 100,21 juta ETH. Dengan harga Ethereum saat ini yang berada di kisaran $4.440, akumulasi ini bernilai hampir $4 miliar, menjadikannya salah satu aliran masuk terbesar dari investor besar dalam beberapa pekan terakhir.
Menariknya, aktivitas dari kelompok investor kecil hingga menengah juga meningkat. Berdasarkan data HODL Waves dari Glassnode, kelompok pemegang dalam waktu 24 jam naik dari 0,34% menjadi 0,87% sejak 4 Oktober, sementara kelompok 1–3 bulan meningkat dari 11,57% menjadi 12,36% dalam sepekan terakhir.

Peningkatan kepemilikan jangka pendek, terutama saat harga bergerak lambat, biasanya menunjukkan bahwa trader mulai masuk kembali ke pasar, menambah likuiditas dan membentuk fase akumulasi awal.
Perkembangan Terbaru Ethereum
Dalam perkembangan paling baru, Ethereum Foundation resmi meluncurkan sebuah privacy cluster baru sebagai bagian dari upaya perluasan proyek dan inisiatif terkait privasi dalam ekosistem Ethereum. Cluster ini akan melibatkan 47 anggota, terdiri dari peneliti, insinyur, koordinator, dan kriptografer.

Menariknya, privacy cluster ini tidak akan berjalan secara terpisah, melainkan akan berkolaborasi aktif dengan tim atau klaster lain di Ethereum Foundation. Salah satu inisiatif yang akan dikerjakan bersama adalah Institutional Privacy Task Force (IPTF), sebuah tim yang fokus memastikan bahwa seluruh proyek Ethereum mematuhi regulasi privasi yang berlaku secara global.
Langkah terbaru ini menunjukkan komitmen Ethereum untuk menghadirkan solusi blockchain yang bukan hanya transparan, tetapi juga menjaga hak privasi pengguna dan institusi di seluruh dunia.
Selain itu, dalam langkah penting di industri crypto, manajer aset digital Grayscale resmi mengumumkan peluncuran fasilitas staking untuk dua ETF Ethereum miliknya yang terdaftar di AS: Grayscale Ethereum Trust ETF (ETHE) dan Grayscale Ethereum Mini Trust ETF (ETH).

Fitur staking ini dirancang untuk memberikan investor akses terhadap potensi pertumbuhan nilai jangka panjang jaringan Ethereum, sembari tetap mempertahankan tujuan utama dari kedua dana tersebut—yakni memberikan eksposur langsung (spot) terhadap aset ETH.
Potensi Ethereum
Berdasarkan data CoinGecko, saat ini kapitalisasi pasar Ethereum berada di sekitar $519 miliar, dengan volume perdagangan harian yang mencapai $42 miliar. Baru-baru ini, analis crypto ternama Michaël van de Poppe membagikan pandangannya yang optimistis terhadap Ethereum, menyatakan bahwa aset ini berpotensi mencetak harga tertinggi baru sepanjang masa (all-time high) dalam waktu dekat. Ia mengungkapkan dua alasan utama di balik prediksinya.

Pertama, menurutnya, pasangan ETH/BTC telah mencapai titik bawah setelah koreksi yang dianggap normal dan kini menunjukkan sinyal siap untuk kembali naik. Hal ini terlihat dari grafik mingguan ETH/BTC yang menunjukkan pemulihan tajam sebesar 144,29% dari titik terendahnya di tahun 2025. Area sekitar 0.03250 BTC disebut sebagai zona ideal untuk akumulasi, yang bisa menjadi pijakan kuat menuju reli berikutnya.
Kedua, van de Poppe menyoroti kondisi harga emas (gold) yang menurutnya sudah masuk dalam fase parabolik ekstrem. Ia memperkirakan bahwa logam mulia ini kemungkinan besar akan mengalami penurunan dalam waktu dekat. Jika hal itu terjadi, akan terjadi pergeseran minat investor ke aset berisiko seperti crypto — sebuah kondisi yang dikenal sebagai “risk-on switch.”
Grafik yang ia lampirkan di Twitter menunjukkan bahwa ETH/BTC tengah menguji area support setelah reli besar, dengan potensi penguatan lanjutan jika zona beli yang ditandai berhasil dipertahankan.

Sementara itu, dari sisi fundamental, data dari Artemis dan Electric Capital menegaskan bahwa Ethereum masih menjadi pemimpin dalam aktivitas pengembang di industri crypto. Sub-ekosistem Ethereum mencatat rata-rata 20.000 hingga 40.000 commits per minggu, sementara Ethereum Core stabil di kisaran 1.500 hingga 2.500 commits.
Jumlah pengembang aktif mingguan juga terbilang tinggi, dengan lebih dari 1.500 developer di sub-ekosistem dan 300 hingga 500 di Ethereum Core.
Tingginya angka ini menunjukkan bahwa Ethereum memiliki daya tarik kuat bagi para pengembang, terutama karena kompatibilitasnya yang tinggi, sehingga ideal untuk membangun berbagai dApps. Ditambah lagi, sebagai Layer-1 terbesar di industri, Ethereum menawarkan infrastruktur yang matang dan ekosistem yang luas — menjadikannya pilihan utama untuk pengembangan proyek Web3 dan DeFi.
2. Solana (SOL)
Solana (SOL) adalah platform blockchain publik berperforma tinggi yang menawarkan transaksi yang cepat dan biaya rendah bagi pengembang maupun pengguna. Dibandingkan dengan beberapa blockchain publik yang lebih lama seperti Ethereum, Solana memberikan efisiensi yang lebih tinggi.
Diluncurkan pada tahun 2020, Solana dengan cepat menarik perhatian komunitas crypto, terutama seiring dengan berkembangnya keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan non-fungible token (NFT). Lebih lanjut, fokus utama Solana adalah menghadirkan skalabilitas tinggi tanpa mengorbankan aspek keamanan atau desentralisasi, yang menjadikannya menonjol di antara berbagai proyek blockchain lainnya.
Aplikasi dan Kegunaan Solana
Solana dirancang dengan berbagai fitur yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja dan mengurangi kemacetan jaringan.
1. Mekanisme Konsensus Proof of History (PoH)
Proof of History merupakan inti dari kecepatan Solana. Mekanisme ini berfungsi seperti cap waktu kriptografis, memungkinkan validator untuk memproses dan mengurutkan transaksi tanpa harus saling menunggu. PoH secara drastis mengurangi kebutuhan komunikasi antar-validator, sehingga meningkatkan kapasitas transaksi secara keseluruhan.
2. Skalabilitas dan Kecepatan
Solana dikenal karena kemampuannya memproses puluhan ribu transaksi per detik dalam kondisi optimal. Dengan menggabungkan PoH dan mekanisme Proof of Stake (PoS), Solana dirancang untuk dapat berkembang sesuai dengan meningkatnya permintaan jaringan. Hal ini sangat berguna untuk aplikasi real-time seperti platform perdagangan dan game berbasis blockchain.
3. Biaya Transaksi Rendah
Selain cepat, biaya transaksi di jaringan Solana juga tergolong sangat murah dibandingkan dengan banyak jaringan blockchain lainnya. Biaya tetap rendah bahkan saat terjadi lonjakan volume transaksi yang tinggi. Efisiensi biaya ini membuat Solana menjadi pilihan menarik bagi pengembang dan trader yang sering berinteraksi dengan jaringan.
Metrik Terbaru Solana

Dilansir dari Token Terminal, pada awal Oktober 2025, jumlah pengguna aktif harian Solana melonjak dari 1,7 juta menjadi hampir 2,4 juta, naik sekitar 35% hanya dalam waktu kurang dari satu minggu. Mengutip laporan Coin Central, lonjakan ini diyakini dipicu oleh peningkatan aktivitas jaringan dan peluncuran beberapa dApp baru, yang menunjukkan tingginya keterlibatan pengguna dalam ekosistem Solana.

Menurut data dari CoinGecko, akumulasi token SOL oleh perusahaan publik meningkat tajam sepanjang tahun 2025, terutama pada bulan September. Jutaan SOL telah ditambahkan ke kas perusahaan, menandakan meningkatnya minat institusional terhadap aset ini.
Forward Industries saat ini tercatat sebagai perusahaan dengan kepemilikan SOL terbesar, menyimpan lebih dari 6,8 juta SOL senilai lebih dari $1,5 miliar—seluruhnya dibeli dalam satu bulan terakhir. Perusahaan lain seperti DeFi Development Corp, Upexi, dan Bit Mining juga tercatat melakukan akuisisi besar selama 30 hari terakhir.
Sementara itu, Solana Company kini menjadi pemegang korporat terbesar kedua dengan cadangan sebanyak 2,2 juta SOL. Lonjakan akumulasi ini mencerminkan bahwa Solana semakin dipandang sebagai aset cadangan strategis oleh korporasi, menyusul jejak Bitcoin dan Ethereum dalam tren diversifikasi aset digital di neraca keuangan perusahaan.
Perkembangan Terbaru Solana

Dalam perkembangan terbaru, Bitwise baru saja memperbarui pengajuan ETF Solana miliknya dengan menambahkan fitur staking, yang memungkinkan investor mendapatkan imbal hasil dengan berkontribusi pada keamanan jaringan Solana. ETF ini akan mengenakan biaya manajemen tahunan sebesar 0,20%, lebih rendah dibandingkan banyak produk sejenis lainnya.
Lebih lanjut, Chief Investment Officer dari perusahaan manajemen aset crypto, Bitwise, Matt Hougan, baru-baru ini juga menyatakan bahwa Solana akan menjadi jaringan pilihan Wall Street untuk stablecoin dan tokenisasi aset dunia nyata.
“Saya rasa Solana adalah Wall Street yang baru,” ujar Hougan dalam percakapannya bersama Akshay BD dari Solana Foundation pada 2 Oktober.
Hougan menjelaskan bahwa saat ini banyak pihak berpengaruh mulai menyadari bahwa stablecoin akan merevolusi sistem pembayaran, dan tokenisasi akan mengubah cara dunia memperdagangkan saham, obligasi, komoditas, hingga properti.

Ketika institusi besar mempertimbangkan bagaimana berinvestasi di ruang blockchain, mereka melihat pada aspek teknis: kecepatan, kapasitas transaksi, dan finalitas Solana yang sangat kompetitif menjadikannya pilihan menarik. Ia bahkan menyebut peningkatan performa Solana dari 400 mikrodetik menjadi 150 mikrodetik dalam kecepatan penyelesaian transaksi sebagai sesuatu yang sangat selaras dengan gaya trading institusional.
Potensi Solana
Dilansir dari CoinGecko, saat ini kapitalisasi pasar Solana mencapai $122 miliar, dengan volume perdagangan harian yang berada di sekitar $7,9 miliar. Dalam 3 bulan terakhir, SOL mencatatkan kenaikan sebesar 36,5%.
Sementara itu, pada grafik harian Solana, muncul pola hidden bullish divergence, yaitu kondisi di mana harga membentuk higher low sementara RSI (Relative Strength Index) justru mencetak lower low. Pola ini sering dianggap sebagai sinyal bahwa tren naik yang sedang berlangsung masih kuat dan berpotensi berlanjut.

Mengutip laporan BeInCrypto, pola serupa sebelumnya pernah muncul antara 7 April hingga 22 Juni, dan menghasilkan kenaikan harga sebesar 63,63% hanya dalam waktu satu bulan. Divergensi lainnya juga terbentuk antara 2 Agustus hingga 25 September, dan saat ini sekitar 24% dari potensi pergerakan tersebut sudah terjadi. Jika pola ini kembali berulang, harga Solana bisa mencapai sekitar $312 pada akhir Oktober, mengikuti skala dan waktu yang hampir mirip dengan reli sebelumnya.
Dukungan terhadap proyeksi ini juga datang dari data on-chain, khususnya metrik NUPL (Net Unrealized Profit/Loss) untuk pemegang jangka pendek. Nilai NUPL saat ini berada di angka 0,11, yang menunjukkan bahwa sebagian besar pembeli baru masih berada dalam fase mengambil keuntungan secara wajar, bukan panik menjual.

Sebagai perbandingan, nilai NUPL sekitar 0,20–0,21 biasanya menandai puncak lokal (seperti pada bulan Juli dan September), ketika para pemegang jangka pendek mulai menjual dalam jumlah besar. Sementara level 0,10–0,11 seperti sekarang ini lebih mirip dengan kondisi pasar yang stabil, seperti yang terlihat di bulan Agustus — periode di mana harga Solana justru naik setelah koreksi ringan.
Dengan demikian, data teknikal dan on-chain sama-sama menunjukkan bahwa belum ada tanda-tanda puncak besar, dan Solana masih memiliki ruang untuk melanjutkan tren naik, sejalan dengan sinyal bullish divergence yang terbentuk.

Di sisi fundamental, data dari DappRadar menunjukkan bahwa selama 30 hari terakhir, ekosistem Solana mencatat aktivitas yang cukup impresif. Terdapat 18,17 juta pengguna aktif unik (UAW), mencerminkan jangkauan pengguna yang besar di jaringan ini. Aktivitas transaksi juga tinggi, dengan total 759,31 juta transaksi tercatat dalam periode yang sama.
Volume transaksi dApps di Solana mencapai $8,51 miliar, menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas ekonomi on-chain. Selain itu, jumlah DApps yang dibangun di atas Solana terus tumbuh, kini mencapai 626 aplikasi terdesentralisasi, bertambah 25 dApps baru hanya dalam sebulan.
Peningkatan angka-angka ini menggaris bawahi posisi Solana sebagai salah satu ekosistem Layer-1 paling aktif dan berkembang pesat, didorong oleh keunggulan teknologinya seperti Proof of History, yang memungkinkan transaksi cepat dan biaya rendah. Solana juga sangat skalabel, interoperabel dengan blockchain lain, serta ramah bagi developer pemula berkat dukungan bahasa seperti Rust dan tools lengkap.
3. Sui (SUI)
Sui adalah blockchain Layer-1 yang dirancang untuk mendukung transaksi cepat dengan biaya yang sangat rendah. Keunggulan utamanya terletak pada model data berbasis objek yang unik dan penggunaan bahasa pemrograman Move. Pendekatan ini memungkinkan transaksi diproses secara paralel, sehingga jaringan menjadi lebih cepat dan efisien dibandingkan banyak blockchain lainnya.
Sui juga dioptimalkan untuk menyelesaikan transaksi secara instan (instant finality), menjalankan eksekusi paralel, serta mendukung skalabilitas dalam skala besar. Berkat kemampuan ini, Sui menjadi pilihan menarik untuk berbagai aplikasi seperti keuangan terdesentralisasi (DeFi), token non-fungible (NFT), dan game play-to-earn.
Aplikasi dan Kegunaan Sui
Mainnet Sui resmi diluncurkan pada 2023. Namun sebelum peluncuran tersebut, sudah ada beberapa kasus penggunaan nyata yang menunjukkan potensi blockchain ini:
1. Pengalaman Gaming
Dengan model data berbasis objek, blockchain Sui cocok bagi pengembang game yang ingin mengelola banyak aset dalam game. Per Mei 2023, tercatat ada sekitar 9 proyek game yang berjalan di jaringan Sui.
Salah satunya adalah Abyss World, game aksi bergenre fantasi tinggi yang mengajak pemain berpetualang. Ada juga Run Legends, sebuah dApp yang mendorong gaya hidup sehat—gerakan pengguna di dunia nyata dihitung sebagai serangan dalam permainan.
Proyek lain yang tak kalah menarik termasuk Cosmocadia dan Panzerdogs. Baru-baru ini, Orange Comet, perusahaan hiburan dan gim Web3 ternama, menjalin kerja sama dengan Sui untuk meluncurkan gim imersif di platform ini.
2. Protokol DeFi
Bahasa pemrograman Move yang digunakan Sui memiliki fitur keamanan bawaan yang mendukung pengembangan protokol keuangan yang lebih aman. Beberapa protokol DeFi yang dibangun di atas Sui antara lain Turbos Finance, OmniBTC, Cetus, Aftermath Finance, dan Cetus Protocol.
3. Interaksi Sosial Terdesentralisasi
Sui juga mendukung berbagai aplikasi sosial berbasis komunitas. Salah satunya adalah Polymedia Chat, sebuah jejaring sosial yang memungkinkan pengguna mengobrol langsung di blockchain tanpa khawatir terhadap sensor dari pihak terpusat.
Ada juga Suia, dApp yang menghubungkan pengguna berdasarkan koleksi NFT yang serupa ke dalam keluarga on-chain, menciptakan bentuk interaksi sosial baru. Mengutip laporan Hacken, hingga saat ini, Suia telah memiliki lebih dari 300 ribu komunitas dan lebih dari 220 ribu pengguna aktif.
Metrik Terbaru Sui
Menurut data dari DefiLlama, ekosistem DeFi milik Sui kembali mencetak rekor baru, dengan Total Value Locked (TVL) menembus angka $2,6 miliar pada pekan ini.

Lonjakan TVL ini bukan sekadar cerminan dari sentimen bullish pasar, tetapi juga menandai pergeseran nyata dalam pangsa pasar DeFi.
Dalam blog resmi dari Sui Foundation, disebutkan bahwa pada awal tahun 2024, TVL Sui masih berada di bawah $250 juta, dan melonjak menjadi $1,75 miliar di akhir tahun. Kini, dengan TVL melampaui $2,6 miliar, Sui telah mencatat pertumbuhan lebih dari 10 kali lipat dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.

Prestasi SUI tidak berhenti di situ. SUI juga berhasil melampaui Toncoin (TON), Mantle (MNT), dan Optimism (OP) dalam hal kapitalisasi pasar stablecoin, yang kini mencapai $921 juta. Jumlah ini unggul lebih dari $100 juta dibandingkan TON yang berada di posisi kedua. Sementara itu, total volume swap di jaringan SUI telah mencapai tonggak penting sebesar $16,25 miliar.
Perkembangan Terbaru Sui

CCP Games, pengembang di balik gim legendaris EVE Online, resmi mengumumkan bahwa proyek gim MMO terbarunya bertema survival luar angkasa, EVE Frontier, akan dibangun di atas jaringan Sui. Dengan visi menghadirkan ekonomi yang sepenuhnya digerakkan oleh pemain dan alam semesta yang terus berkembang, arsitektur berbasis objek milik Sui dinilai sebagai fondasi yang ideal. Teknologi ini memungkinkan pemodelan kompleks untuk puluhan ribu sistem bintang, kapal-kapal yang dibangun oleh pemain, serta infrastruktur yang terus berubah di dalam game.
Mengutip blog resminya, langkah ini memperkuat posisi Sui sebagai blockchain yang cocok untuk aplikasi skala besar, khususnya dalam industri game Web3 yang membutuhkan skalabilitas tinggi dan logika aset yang fleksibel.
Selain itu, pada awal Oktober, Sui bersama perusahaan treasury yang terdaftar di Nasdaq, SUI Group Holdings Limited (NASDAQ: SUIG), mengumumkan peluncuran suiUSDe, sebuah token dolar sintetis native Sui yang didukung oleh Ethena.
Peluncuran suiUSDe ini akan menjadi kolaborasi pertama di industri antara perusahaan treasury aset digital, yayasan blockchain, dan penyedia stablecoin, menandai langkah inovatif dalam evolusi keuangan terdesentralisasi.

Menurut pengumumannya, SuiUSDe akan didukung oleh kombinasi aset digital dan posisi short futures yang setara untuk menjaga stabilitas nilainya. Selain itu, stablecoin lainnya bernama USDi juga akan hadir di jaringan Sui pada akhir tahun ini.
USDi didukung oleh BlackRock USD Institutional Digital Liquidity Fund (BUIDL), yaitu reksa dana pasar uang yang telah ditokenisasi, menambah kredibilitas dan diversifikasi ekosistem stablecoin di jaringan Sui.
Potensi Sui
Meski jaringan Sui terus menunjukkan pertumbuhan pesat, harga token SUI justru masih tertinggal. Data dari CoinGecko mencatat bahwa dalam 7 terakhir, harga SUI mengalami penurunan 3,7%, dan kini diperdagangkan di level $3.42, dengan kapitalisasi pasar yang berada di sekitar $12 miliar.
Meski begitu, sejumlah analis pasar meyakini bahwa pemulihan harga bisa segera terjadi. Pengamat crypto CryptoPulse mencatat bahwa SUI saat ini berkonsolidasi dalam pola ascending triangle, formasi teknikal yang secara historis mengindikasikan potensi breakout bullish.

Resistance kuat berada di kisaran $4,12 hingga $4,45, namun analis juga menyoroti kemungkinan terjadi pullback ringan ke zona support $3,20–$3,18 sebelum harga berbalik naik.
Selain itu, analis terkemuka Michaël van de Poppe juga menambahkan bahwa SUI memiliki peluang untuk mencetak rekor harga tertinggi baru, seiring dengan menguatnya fundamental jaringan.

Dengan dukungan teknikal dan pertumbuhan ekosistem DeFi yang kuat, prospek jangka menengah tetap positif. Namun, pasar masih perlu menunggu konfirmasi apakah harga SUI benar-benar mampu menembus resistance utama atau justru akan mengalami koreksi lebih lanjut.

Data dari Artemis dan Electric Capital menunjukkan bahwa ekosistem Sui tetap aktif secara pengembangan. Rata-rata jumlah weekly commits dari Sui Core berkisar di angka 800–1.200, sementara sub-ekosistem Sui mencatat antara 200–400 commits per minggu.
Dari sisi jumlah developer aktif mingguan, Sui Core secara konsisten dihuni oleh 100–150 developer, dan sub-ekosistemnya sekitar 30–50 developer aktif. Angka ini menandakan adanya komunitas pengembang yang tetap terlibat dalam pengembangan dan pemeliharaan jaringan Sui
Menawarkan bahasa pemograman Move yang dikenal karena kemampuannya dalam menangani aset secara aman, mencegah celah umum seperti reentrancy bug, hingga memberikan struktur logis serta perilaku yang dapat diprediksi, Sui berhasil menarik perhatian banyak developer, terutama yang membangun dApp kompleks.
4. BNB (BNB)
BNB Smart Chain (BSC) adalah jaringan blockchain yang dikembangkan oleh Binance, salah satu platform crypto paling populer di dunia. Diluncurkan pada tahun 2020, BSC dirancang untuk berjalan berdampingan dengan Binance Chain, yang awalnya fokus pada perdagangan dan transfer token.
Kehadiran BSC memperluas fungsi ekosistem Binance dengan memungkinkan para pengembang membuat dan menjalankan smart contract serta aplikasi terdesentralisasi (dApp), menjadikannya lebih fleksibel dan serbaguna.
BNB sendiri merupakan token kripto asli dalam ekosistem Binance, yang digunakan di Binance Chain maupun BNB Smart Chain. Awalnya, BNB diluncurkan sebagai token ERC-20 di jaringan Ethereum, namun kemudian beralih ke blockchain milik sendiri setelah peluncuran Binance Chain.
Aplikasi dan Kegunaan BNB
BNB Smart Chain dirancang dengan fokus pada kecepatan, efisiensi, dan biaya yang terjangkau, menjadikannya pilihan menarik baik bagi pengembang maupun pengguna.
1. Mekanisme Konsensus Unik
BSC menggunakan algoritma konsensus bernama Proof of Staked Authority (PoSA), yang merupakan gabungan dari Proof of Stake dan Proof of Authority. Dalam mekanisme ini, validator harus mempertaruhkan (staking) token $BNB untuk bisa memvalidasi jaringan. Sebagai imbalannya, mereka mendapatkan biaya transaksi dalam bentuk $BNB. Sistem ini menjaga keamanan jaringan sambil tetap menghadirkan kecepatan tinggi dan latensi rendah.
2. Kompatibel dengan Ethereum
BSC mendukung Ethereum Virtual Machine (EVM), sehingga pengembang bisa menjalankan aplikasi berbasis Ethereum di BSC dengan sedikit atau tanpa perubahan. Bahasa pemrograman seperti Solidity juga tetap bisa digunakan. Kemudahan ini mendorong pertumbuhan cepat ekosistem BSC dan menjadikannya rumah bagi berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApp).
3. Biaya Transaksi Rendah
Salah satu keunggulan BSC adalah biaya transaksi yang sangat murah, sering kali hanya beberapa sen saja. Ini menjadi alternatif yang menarik dibandingkan Ethereum, yang selama ini dikenal dengan biaya gas yang tinggi.
4. Dukungan Luas untuk dApp
BSC mendukung berbagai jenis aplikasi terdesentralisasi, mulai dari decentralized exchange (DEX), platform pinjaman, protokol yield farming, hingga pasar NFT. Beberapa dApp populer seperti PancakeSwap, Venus, dan Autofarm masih memiliki ratusan ribu pengguna aktif hingga saat ini.
Metrik Terbaru BNB

Data terbaru menunjukkan dinamika yang menarik di antara lima jaringan blockchain Layer-1 teratas saat ini, dengan BNB Smart Chain memimpin dalam berbagai aspek. BNB mencatat lonjakan signifikan dalam harga token sebesar 22,96% dan menjadi jaringan dengan jumlah dApps terbanyak, yaitu 5.916.
Aktivitas pengguna BNB juga mengalami pertumbuhan signifikan, dengan total pengguna aktif harian (UAW) mencapai 1,77 juta atau naik 30,65%. Selain itu, nilai total terkunci (TVL) di jaringan ini tumbuh sebesar 25,21% menjadi $11,79 miliar, disertai dengan lonjakan volume NFT lebih dari 1.000% dan volume transaksi dApps sebesar $93,87 miliar, naik 52,13%.
Tepat di bawah BNB, Ethereum tetap menunjukkan kekuatan dari sisi fundamental dengan TVL tertinggi mencapai $190,47 miliar dan jumlah dApps yang hampir menyamai BSC, yaitu 5.163. Sementara itu, TRON, Avalanche, dan Solana menunjukkan performa yang beragam dalam ekosistem blockchain Layer-1.

Setelah menembus level $1.100 untuk pertama kalinya, BNB kembali mencatat pencapaian besar dengan menggeser posisi XRP sebagai aset crypto terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar. Menurut data dari CoinGecko, BNB sempat diperdagangkan di harga $1.326, naik hampir 30% dalam tujuh hari terakhir, dengan kapitalisasi pasar mencapai $182 miliar. Berdasarkan laporan, lonjakan ini bertepatan dengan meningkatnya adopsi BNB di berbagai wilayah, termasuk peluncuran dana BNB yang didukung pemerintah Kazakhstan.
Perkembangan Terbaru BNB
Baru-baru ini, BNB mengumumkan peluncuran dana builder senilai $1 miliar untuk mendukung para pengembang yang membangun proyek di jaringan BNB Chain. Dana ini mencakup sektor-sektor strategis seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), perdagangan, dompet kripto, dan layanan pembayaran.

Inisiatif builder fund dari BNB ini menunjukkan komitmen kuat BNB terhadap pertumbuhan ekosistem pengembang. Di saat yang sama, lonjakan aktivitas perdagangan meme coin telah mendorong biaya jaringan dan tingkat penggunaan BNB Chain ke rekor tertinggi.
BNB Chain saat ini memimpin pasar dari sisi volume DEX (bursa terdesentralisasi), dengan total lebih dari $6 miliar volume transaksi dan $5,57 juta biaya jaringan, berdasarkan data dari platform analitik Lookonchain.

Selain itu, BNB terus memperkuat infrastruktur teknologinya dengan peluncuran upgrade Maxwell pada bulan Juni untuk mempercepat proses pembuatan blok, serta Lorentz Hard Fork pada April yang menghadirkan waktu blok lebih cepat dan peningkatan jaringan antar-validator.
Potensi BNB

Pada 2021, BNB memperkenalkan BNB Auto-burn, yang akan secara otomatis menyesuaikan jumlah pembakaran berdasarkan harga BNB dan dinamika pasokan-permintaan. Sistem Auto-Burn pada BNB ini secara otomatis mengurangi jumlah token yang beredar dengan cara mengirimnya ke dompet khusus yang tidak bisa digunakan kembali. Mekanisme ini bersifat deflasi, artinya suplai makin berkurang dari waktu ke waktu.
Hal ini menarik karena, secara teori, semakin sedikit jumlah token yang beredar, semakin tinggi potensi kenaikan harganya, terutama jika permintaan tetap atau meningkat. Sistem ini memberi insentif jangka panjang bagi pemegang BNB.

Dari sisi fundamental, selama 30 hari terakhir, BNB Smart Chain menunjukkan performa ekosistem yang sangat positif. Tercatat total 4,28 juta unique active wallets (UAW), meningkat 35,34%, menandakan adopsi pengguna yang terus tumbuh. Aktivitas transaksi juga melonjak, mencapai 68,91 juta transaksi atau naik 47,8%.
Volume transaksi dApps di jaringan ini menyentuh angka fantastis $248,55 miliar, naik signifikan sebesar 67,84%. Selain itu, jumlah dApps yang dibangun di atas BNB Smart Chain bertambah 45 proyek, menjadikan totalnya kini mencapai 5.919 dApps aktif.
Sementara itu, sejak awal Oktober, token BNB telah mencatat lonjakan harga sebesar 30%, menambahkan hampir $43 miliar dalam kapitalisasi pasar. Grafik harian menunjukkan bahwa momentum bullish masih kuat, namun mulai muncul tanda-tanda awal potensi kelelahan tren.
Indikator Bollinger Bands mulai melebar, dengan pergerakan harga yang kini berada dekat garis atas — zona yang sering dikaitkan dengan kondisi overbought jangka pendek.

Selain itu, RSI (Relative Strength Index) juga menunjukkan bahwa BNB berada di wilayah jenuh beli, membuka kemungkinan pullback menuju area support di $1.250. Jika level ini ditembus, koreksi bisa berlanjut ke kisaran $1.100–$1.150, yang diperkirakan menjadi zona minat beli kuat dari pasar.
Namun, MACD masih menunjukkan sinyal positif dengan crossover bullish dan histogram yang semakin melebar — tanda bahwa tekanan beli masih mendominasi. Jika momentum ini bertahan, BNB berpeluang menguji kembali resistance di $1.350, bahkan berpotensi melanjutkan reli ke $1.500 dalam waktu dekat.
5. Hyperliquid (HYPE)
Hyperliquid adalah bursa terdesentralisasi (DEX) yang dibangun di atas blockchain Layer-1 milik sendiri. Platform ini menawarkan transaksi cepat, biaya rendah, dan fitur trading canggih seperti derivatif perpetual.
Tujuan utama Hyperliquid adalah menghadirkan pengalaman terbaik dari dua dunia: keamanan dan desentralisasi ala DEX, dengan kenyamanan dan kecepatan layaknya bursa terpusat seperti Coinbase atau Kraken. Meskipun tidak dikendalikan oleh pihak mana pun, pengalaman pengguna di Hyperliquid tetap mulus dan intuitif.
Aplikasi dan Kegunaan Hyperliquid
Hyperliquid menawarkan berbagai keunggulan bagi para trader dan pengembang yang menjadikannya salah satu platform DEX paling kompetitif saat ini:
- Perdagangan Berkecepatan Tinggi: Dengan finalitas transaksi di bawah satu detik dan kemampuan memproses hingga 200.000 order per detik, performa Hyperliquid setara dengan bursa terpusat (CEX).
- Bebas Gas Fee: Tidak ada biaya gas seperti DEX tradisional, sehingga biaya trading menjadi jauh lebih rendah.
- Transparansi On-Chain: Order book sepenuhnya berada di jaringan, memastikan perdagangan yang terbuka dan tanpa perlu kepercayaan pada pihak ketiga.
- Trading Satu Klik: Eksekusi transaksi yang cepat tanpa perlu konfirmasi wallet berulang.
- Leverage Tinggi: Menyediakan leverage hingga 50x untuk kontrak perpetual, menyerupai fitur yang ditawarkan oleh CEX.
- Imbal Hasil dari HLP Vault: Pengguna dapat menyetor USDC untuk mendapatkan imbal hasil tahunan hingga 24% melalui strategi market-making.
- Kompatibilitas Lintas Rantai: Mendukung deposit dari lebih dari 30 jaringan, termasuk Ethereum dan Solana.
- Ramah Pengembang: Dengan HyperEVM, pengembang dapat membangun dApp yang kompatibel dengan Ethereum dan mengakses likuiditas mendalam.
- Berbasis Komunitas: Hyperliquid didanai secara mandiri dan 70% pasokan token HYPE dialokasikan untuk pengguna, menciptakan sistem yang adil dan terdesentralisasi.
Metrik Terbaru Hyperliquid

Mengutip data dari Artemis (9/10/25), terlihat bahwa Hyperliquid mencatat pendapatan tahunan (annualized revenue) tertinggi di antara lima platform blockchain besar, yakni sebesar $1,062 miliar. Angka jauh melampaui pendapatan Solana di posisi kedua dengan $645 juta, serta Tron dan BNB Chain yang masing-masing mencatat pendapatan sekitar $476 juta, dan bahkan lebih tinggi dari Ethereum yang mencatat $378 juta.

Selain itu, menurut data dari CryptoRank, Hyperliquid menjadi proyek dengan pendapatan tertinggi ketiga di seluruh industri crypto di bulan September, berada tepat di bawah raksasa stablecoin Tether dan Circle.

Lebih lanjut, berdasarkan grafik dari Token Terminal, jumlah alamat aktif bulanan di Hyperliquid menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan sepanjang tahun 2025. Mulai dari awal tahun, jumlah alamat aktif masih berada di bawah 50 ribu, namun sejak Maret 2025 terlihat peningkatan yang konsisten dan tajam hingga mencapai puncaknya pada bulan September 2025 di angka sekitar 360 ribu alamat aktif.
Angka terbaru per Oktober 2025 menunjukkan sedikit penurunan menjadi 343.700 alamat aktif — meski begitu, angka ini masih mencerminkan pertumbuhan hampir 7x lipat dibanding awal tahun.
Perkembangan Terbaru Hyperliquid

Dalam perkembangan terbaru, MetaMask secara resmi meluncurkan fitur perdagangan perpetual di platform Hyperliquid, memungkinkan pengguna mengakses pasar derivatif secara lebih mudah. Kini, pengguna dapat melakukan trading perps langsung melalui aplikasi MetaMask dengan dana dari jaringan mana pun yang kompatibel dengan Ethereum. Langkah ini sejalan dengan strategi MetaMask untuk terus memperluas fitur dan layanannya.
Di waktu yang bersamaan, S&P Dow Jones Indices juga mengumumkan bahwa token $HYPE resmi masuk ke dalam indeks S&P Digital Markets 50, yang terdiri dari 15 aset crypto terbesar dan 35 perusahaan publik yang bergerak di bidang crypto.

Masuknya $HYPE ke indeks ini dianggap sebagai sinyal bahwa investor institusional dan “smart money” mulai bersiap mengakumulasi token tersebut secara agresif.
Potensi Hyperliquid
Berbeda dari kebanyakan protokol DeFi lainnya, Hyperliquid tidak mengambil keuntungan langsung dari biaya aktivitas platform. Seluruh fee justru dialirkan ke dua entitas: HLP (Hyperliquid Liquidity Pool) dan Assistance Fund.
- HLP adalah vault komunitas yang memungkinkan pengguna ikut berpartisipasi dalam aktivitas market making dan mendapatkan imbal hasil.
- Assistance Fund adalah dana cadangan dalam bentuk token HYPE, berfungsi sebagai penyangga likuiditas saat dibutuhkan.
Mengutip Oak Research, meski pembagian resmi belum diumumkan, data on-chain menunjukkan bahwa sekitar 92% fee masuk ke Assistance Fund, sedangkan 8% masuk ke HLP. Dana di Assistance Fund kemudian digunakan untuk melakukan program buyback HYPE di pasar, yang hasilnya didistribusikan langsung ke pemegang token. Ini membantu menjaga kestabilan dan potensi kenaikan harga HYPE.
Pada paruh pertama 2025, pendapatan harian Hyperliquid meningkat tajam dari sekitar $1 juta menjadi lebih dari $3 juta, bahkan sempat menembus $5 juta per hari. Saat ini, Assistance Fund telah mengumpulkan lebih dari $1,22 miliar dalam bentuk HYPE, dengan total biaya pembelian hanya sekitar $400 juta.

Secara keseluruhan, mekanisme buyback Hyperliquid menjadi inti dari strategi tokenomics-nya. Dengan mengalokasikan total fee ke buyback melalui Assistance Fund, platform ini menciptakan efek deflasi pada suplai token HYPE. Hal ini meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong pertumbuhan nilai jangka panjang.
Berdasarkan data Coingecko, kapitalisasi pasar $HYPE saat ini mencapai sekitar $12 miliar, dengan volume perdagangan harian yang berada di sekitar $440 juta. Dalam 7 hari terakhir, HYPE mengalami tren penurunan yang cukup tajam, yakni terkoreksi hingga 10%.
Dalam analisis teknikal terbaru yang dibagikan oleh trader populer @NebraskaGooner, terlihat bahwa harga $HYPE saat ini berada pada level kritis, yakni di area $45,243. Gooner menekankan bahwa penutupan harga mingguan di bawah level support $47 berpotensi menjadi sinyal kuat untuk penurunan lebih lanjut.

Hal ini diperkuat oleh pola teknikal yang ditunjukkan pada grafik — tampak terbentuknya pola “rounded top” atau formasi kepala yang biasanya mengindikasikan potensi pembalikan arah dari tren naik ke tren turun. Ia juga menandai area support penting berikutnya di kisaran $36–$38 (ditunjukkan dengan zona hijau), yang bisa menjadi target harga jika breakdown benar-benar terjadi.
Garis kuning horizontal mewakili support yang kini sedang diuji, sementara garis biru menunjukkan potensi jalur harga menuju support lebih rendah jika tekanan jual terus berlanjut.
Mulai Investasi Altcoin L1 di Pintu
Setelah memahami perkembangan proyek-proyek crypto L1, kamu bisa dengan mudah melakukan investasi/trading aset L1 seperti ETH, SOL, SUI, BNB, dan HYPE di aplikasi Pintu. Semua tersedia dalam satu aplikasi yang aman, mudah digunakan, dan sesuai untuk pemula maupun investor berpengalaman.
Berikut cara membeli aset crypto di Pintu:
- Masuk ke homepage Pintu.
- Masuk ke laman Market.
- Cari dan pilih aset crypto yang telah kamu analisis sebelumnya.
- Masukkan nominal yang ingin kamu beli, dan ikuti terus langkah-langkah selanjutnya.
Kesimpulan
Proyek-proyek crypto Layer-1 (L1) menunjukkan perkembangan pesat dari sisi adopsi, performa teknis, volume transaksi, hingga dukungan institusional. Ethereum tetap dominan dengan ekosistem matang, sementara Solana, BNB Chain, Sui, dan Hyperliquid mencatat lonjakan signifikan dalam TVL, volume DEX, dan aktivitas jaringan, didorong oleh inovasi, efisiensi, dan minat investor besar. Secara keseluruhan, L1 kini menjadi pusat pertumbuhan ekosistem crypto.
<aside> 💡
Disclaimer: Semua artikel dari Pintu Academy ditujukan untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan nasihat keuangan.
</aside>
Referensi:
- Adewale Olarinde. Solana Company (HSDT) adds another 2.2M SOL to treasury holdings – Here’s why. Diakses pada 9 Oktober 2025
- BeInCrypto. Solana’s Hidden Bullish Signal Returns — Could a New All-Time High Be Imminent? Diakses pada 9 Oktober 2025
- Coinbase. What is Ethereum? Diakses pada 9 Oktober 2025
- CoinMarketCap. Layer-1 Blockchain. Diakses pada 9 Oktober 2025
- DappRadar. Hyperliquid Features and How to Get Started. Diakses pada 9 Oktober 2025
- Hacken. Sui Blockchain 101: An Overview Of The Benefits And Limitations. Diakses pada 9 Oktober 2025
- Kamina Bashir. Sui TVL Hits New All-Time High — Is a Price Breakout Next? Diakses pada 9 Oktober 2025
- Kraken. What is Sui (SUI)? A complete guide. Diakses pada 9 Oktober 2025
- Nexus. What is BNB Auto-Burn? Diakses pada 9 Oktober 2025
- Oak Research. Hyperliquid (HYPE): S1 2025 Activity Report. Diakses pada 9 Oktober 2025
- Part Dubey. BNB Reclaims $1,300 Again as Binance Japan Partners with PayPay. Diakses pada 9 Oktober 2025
- Rich. A Complete Guide to the BNB Smart Chain. Diakses pada 9 Oktober 2025
- Sean Michael Kerner. Ethereum. Diakses pada 9 Oktober 2025
- Stephen Katte. BNB mindshare spikes 251% in a week, as markets eye low-cost chains. Diakses pada 9 Oktober 2025
- Trust. A Beginner’s Guide to BNB Smart Chain. Diakses pada 9 Oktober 2025
- Zennon Kapron. What Is Solana (SOL)? How It Works And What To Know. Diakses pada 9 Oktober 2025