Investor saham memiliki karakteristik, tujuan, dan metode analisis yang berbeda. Pemahaman tentang jenis-jenis investor saham penting bagi pemula maupun investor berpengalaman, terutama ketika menyusun portofolio sesuai profil risiko dan gaya investasi.
Berdasarkan data dari Investopedia serta berbagai studi gaya investasi global, investor dapat dikelompokkan menurut strategi, aktivitas, dan profil risiko.
Ringkasan Artikel:
📊 Kategori Investor Saham: Investor dapat dikelompokkan berdasarkan strategi (value, growth, dividend, momentum), aktivitas (aktif atau pasif), serta profil risiko (konservatif, moderat, agresif). Klasifikasi ini membantu dalam menentukan pendekatan investasi yang sesuai tujuan dan toleransi risiko.
🔍 Pendekatan Analisis Fundamental & Teknikal: Value dan growth investor umumnya memakai analisis fundamental seperti P/E, PBV, ROE, dan EPS, sementara momentum investor lebih bergantung pada analisis teknikal yang berfokus pada tren harga, volume, dan indikator pasar.
💰 Perbedaan Gaya Investasi: Value investor mencari saham undervalued, growth investor mengejar pertumbuhan cepat, dividend investor fokus pada pendapatan rutin, dan momentum investor memanfaatkan pergerakan harga jangka pendek. Setiap gaya menawarkan risiko dan potensi imbal hasil yang berbeda.
⚖️ Pentingnya Memahami Profil Risiko: Mengetahui apakah seorang investor bersifat konservatif, moderat, atau agresif sangat penting untuk menjaga konsistensi strategi. Profil risiko memengaruhi pemilihan saham, pengelolaan portofolio, dan kemampuan menghadapi volatilitas pasar.
Berdasarkan Strategi Investasi
Investor saham dapat dikelompokkan menurut pendekatan strategis yang mereka gunakan dalam memilih dan mengelola portofolio. Pendekatan ini juga sering diasosiasikan dengan tokoh-tokoh besar di dunia investasi yang menjadi acuan utama para investor modern.
Misalnya, value investing identik dengan Warren Buffett dan Benjamin Graham; growth investing banyak diterapkan oleh tokoh seperti Peter Lynch; income investing populer di kalangan manajer dana besar seperti John Templeton; sementara momentum investing dikenal melalui karya akademik dan praktik investor kuantitatif seperti Cliff Asness dan Richard Driehaus.
Beberapa contoh jenis investor berdasarkan strategi investor diantaranya adalah:
1. Value Investor

Value investing adalah pendekatan yang fokus pada saham yang dinilai “lebih murah” dibanding nilai intrinsiknya. Data dari Investopedia menjelaskan bahwa value investing banyak dipengaruhi oleh teori Benjamin Graham dan Warren Buffett, menggunakan metrik P/E (Price-to-Earnings) dan PBV (Price-to-Book Value) untuk mengidentifikasi saham undervalued.
Ciri-ciri Value Investor:
- Memilih saham dengan P/E rendah dan PBV rendah dibanding rata-rata industri.
- Fokus pada fundamental jangka panjang, tidak terpengaruh volatilitas jangka pendek.
- Lebih konservatif, mengejar margin of safety.
Contoh Value Stock:
- Perusahaan utilitas, perbankan, atau industri mapan yang memiliki pertumbuhan stabil.
Jenis investor saham value dan growth sering dibandingkan karena perbedaan fokus fundamental dan potensi pertumbuhan.
2. Growth Investor

Growth investing berfokus pada perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan pendapatan dan laba yang tinggi. Menurut AngelOne, growth stock biasanya memiliki valuasi tinggi karena pasar memperkirakan ekspansi bisnis yang kuat.
Ciri-ciri Growth Investor:
- Fokus pada perusahaan dengan pertumbuhan pendapatan dan EPS tinggi.
- Tidak terlalu keberatan dengan P/E tinggi karena mengutamakan potensi masa depan.
- Lebih agresif dan siap menerima volatilitas harga yang besar.
Contoh Growth Stock:
- Perusahaan teknologi, e-commerce, kesehatan digital, dan sektor inovasi lainnya.
Perbedaan value investing dan growth investing:
Value → mencari “harga murah”.
Growth → mengejar “pertumbuhan tinggi”.
3. Income Investor (Dividend Investor)

Income investor adalah tipe investor yang mengutamakan pendapatan pasif rutin dari dividen. Mereka biasanya berinvestasi pada perusahaan besar dan stabil yang memiliki rekam jejak panjang dalam membagikan dividen, menjadikannya cocok untuk investor konservatif, pensiunan, atau pemegang modal besar yang membutuhkan arus kas teratur.
Ciri-ciri Dividend Investor:
- Memilih saham dengan dividend yield tinggi dan konsisten.
- Fokus pada sektor stabil seperti telekomunikasi, consumer goods, energi, dan perbankan.
- Mengutamakan arus kas rutin daripada pertumbuhan harga saham.
Dalam spektrum gaya investasi — value, growth, dividend — income investor fokus pada stabilitas distribusi laba, bukan potensi apresiasi yang agresif.
4. Investor Momentum

Momentum investing memanfaatkan pergerakan harga berdasarkan tren pasar. The Joyful Investors menyebut bahwa investor momentum membeli saham ketika harga naik dan menjual saat tren melemah.
Karakteristik Momentum Investor:
- Mengandalkan analisis teknikal dan indikator tren.
- High-risk, high-reward; cocok untuk profil agresif.
- Fokus pada jangka pendek — mengikuti pola breakout atau volume tinggi.
Berdasarkan Aktivitas
Pengelompokan investor saham berdasarkan aktivitas mencerminkan seberapa sering mereka melakukan transaksi dan tingkat keterlibatan dalam pengelolaan portofolio. Beberapa diantaranya adalah:
5. Investor Aktif

Investor aktif adalah tipe investor yang terlibat langsung dalam menganalisis pasar dan melakukan transaksi dengan frekuensi lebih tinggi dibandingkan pendekatan tradisional. Mereka biasanya menerapkan strategi seperti market timing, analisis teknikal, serta melakukan rebalancing portofolio secara rutin untuk mengejar peluang jangka pendek.
Tujuan utama investor aktif adalah memperoleh alpha, yaitu imbal hasil yang melampaui kinerja pasar, meskipun strategi ini memerlukan waktu, riset mendalam, serta biaya transaksi yang lebih besar.
6. Investor Pasif

Investor pasif memilih untuk mengikuti kinerja pasar tanpa melakukan aktivitas jual beli yang agresif. Pendekatan ini umumnya berfokus pada strategi jangka panjang atau buy and hold, dengan memanfaatkan instrumen seperti ETF atau indeks saham yang mencerminkan pergerakan pasar secara keseluruhan.
Karena lebih stabil dan tidak memerlukan analisis intensif, tipe investor ini cocok bagi pemula maupun mereka yang memiliki profil risiko konservatif hingga moderat.
Berdasarkan Profil Risiko Investor Saham
Klasifikasi investor berdasarkan profil risiko bertujuan memahami sejauh mana individu mampu menerima potensi kerugian dalam proses investasi. Beberapa diantaranya adalah:
7. Investor Konservatif

Investor konservatif menempatkan keamanan modal sebagai prioritas utama, sehingga lebih memilih instrumen dengan risiko rendah seperti saham bluechip, dividend stock, dan obligasi. Pendekatan ini bertujuan menjaga stabilitas portofolio dari gejolak pasar yang berlebihan. Karena itu, investor konservatif cenderung menghindari saham siklikal atau aset yang memiliki volatilitas tinggi.
8. Investor Moderat

Investor moderat biasanya mengambil posisi di tengah, dengan mengombinasikan growth stock dan value stock dalam portofolionya. Mereka bersedia menerima tingkat risiko sedang demi peluang memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi dibanding investor konservatif. Profil ini umum ditemukan pada investor pemula yang telah memahami dasar-dasar pasar dan mulai mengeksplorasi potensi pertumbuhan tanpa mengambil risiko ekstrem.
9. Investor Agresif

Investor agresif berfokus pada peluang pertumbuhan cepat dengan berinvestasi pada saham berisiko tinggi seperti growth stock, saham teknologi, dan small-cap. Mereka mengejar potensi keuntungan besar melalui tren momentum dan pergerakan harga yang cepat.
Namun, pendekatan ini juga menuntut kesiapan menghadapi fluktuasi signifikan dan potensi kerugian jangka pendek sebagai bagian dari strategi investasi berisiko tinggi.
Berdasarkan Tujuan dan Pendekatan Analisis
Klasifikasi investor berdasarkan pendekatan analisis berfungsi untuk memahami metode yang digunakan dalam menilai saham serta menentukan strategi yang sesuai dengan tujuan investasi. Beberapa diantaranya adalah:
10. Investor Fundamental vs Teknikal

Investor fundamental memilih saham berdasarkan analisis mendalam terhadap kondisi keuangan perusahaan, menggunakan metrik seperti P/E, PBV, ROE, EPS, dan pertumbuhan laba untuk mengidentifikasi saham undervalued maupun berpotensi tumbuh. Pendekatan ini umum digunakan oleh value dan growth investor yang berfokus pada kinerja jangka panjang.
Sebaliknya, investor teknikal menilai saham melalui pola harga, volume, dan indikator pasar. Mereka memanfaatkan tren dan momentum pergerakan untuk menentukan waktu beli atau jual, menjadikannya pendekatan yang populer di kalangan momentum investor dan trader aktif.
Mengapa Penting Mengetahui Jenis Investor Saham?
Pemahaman tentang jenis jenis gaya investasi saham memungkinkan investor membangun strategi yang lebih disiplin dan objektif. Beberapa alasan diantaranya meliputi:
- Membantu menentukan strategi yang sesuai profil risiko.
- Mempermudah memilih instrumen dan gaya investasi (value, growth, dividend).
- Menghindari keputusan impulsif saat pasar volatil.
- Membantu pengelolaan portofolio jangka panjang yang lebih konsisten.
Cara Membeli Tokenized US Stocks di Aplikasi Pintu

Aplikasi Pintu kini menyediakan fitur investasi Pintu tokenized US stocks, memungkinkan investor lokal membeli saham-saham teknologi global seperti Apple (AAPLX), Tesla (TSLAX), atau NVIDIA (NVDAX) dalam bentuk token kripto. Token ini merepresentasikan kepemilikan fraksional dari saham sebenarnya, dan dapat ditransaksikan 24/7 di blockchain.
Untuk membelinya, pengguna cukup mengunduh aplikasi Pintu, menyelesaikan verifikasi KYC, lalu deposit dana dalam bentuk Rupiah. Setelah itu, buka menu pilih saham yang diinginkan, dan lakukan pembelian langsung dalam bentuk aset kripto. Harga mengikuti nilai pasar saham real-time dan dapat dimonitor melalui aplikasi.
Kesimpulan
Memahami jenis-jenis investor saham merupakan langkah fundamental dalam membangun strategi investasi yang terarah dan sesuai dengan tujuan keuangan. Melalui pengelompokan berdasarkan strategi investasi, aktivitas, dan profil risiko, setiap investor dapat mengenali kecenderungan, preferensi, serta pendekatan analisis yang paling selaras dengan karakter dan kebutuhan mereka.
Dengan mengenali posisi diri dalam spektrum gaya investasi tersebut, investor dapat menyusun portofolio yang lebih disiplin, rasional, dan berkelanjutan, sehingga meningkatkan peluang mencapai hasil optimal dalam jangka panjang.
Referensi
- Investopedia. Investor Definition. Diakses 10 Desember 2025.
- Investopedia. Institutional Investor. Diakses 10 Desember 2025.
- AngelOne. Types of Investors in the Stock Market. Diakses 10 Desember 2025.
- The Joyful Investors. The 4 Types of Investors in the Stock Market. Diakses 10 Desember 2025.