Dengan berbagai risiko pencurian dan penyerangan, penyimpanan aset yang aman adalah hal yang sangat penting saat berinvestasi di crypto. Para pengguna crypto baru sering kali menyimpan aset mereka di bursa dengan alasan kemudahan. Akan tetapi, ini artinya mereka tidak benar-benar memiliki kendali penuh atas penyimpanan aset crypto mereka. Hardware wallet adalah pilihan paling aman untuk penyimpanan aset jika kamu ingin benar-benar secara mandiri menyimpan dan mengelola aset crypto-mu. Lalu, apa itu hardware wallet dan apa saja keuntungan dan kekurangannya? Kamu bisa baca lebih lanjut di artikel ini.
Ringkasan Artikel
- 📟 Hardware wallet atau hard wallet adalah jenis dompet cypto yang menyimpan private key dan aset crypto dalam bentuk perangkat fisik offline. Bentuk umumnya seperti USB. Namun, ada juga beberapa model yang berbentuk seperti smartphone.
- ❄️ Hardware wallet juga disebut sebagai cold wallet karena cara kerjanya yang tidak terhubung langsung ke internet, sehingga dianggap lebih aman atau “dingin”(cold) dalam menyimpan aset crypto. Beberapa contoh cold wallet diantaranya adalah Trezor Model T, Ledger Nano X, NGRAVE ZERO, KeepKey, dan ELLIPAL Titan.
- 📠 Sebagai pengguna baru, mungkin penggunaan hardware wallet perlu dipelajari dengan baik sesuai petunjuk. Pengguna akan mendapatkan 24 seed phrases yang harus dicatat dan disimpan dengan aman untuk memulihkan dompet tersebut.
- 🌟 Ketika hardware wallet kamu hilang, kamu masih bisa mengaksesnya asalkan kamu masih menyimpan 24 seed phrases. Kamu bisa membeli hardware wallet yang baru dan memasukan 24 seed phrases untuk memulihkan dompet kamu.
Apa itu Hardware Wallet?
Hardware wallet atau hard wallet adalah jenis dompet crypto yang menyimpan private key dan aset crypto dalam bentuk perangkat fisik dan offline. Ini berbeda dengan software wallet, yang menyimpan private key dan aset crypto di komputer atau perangkat seluler.
Hardware wallet didesain untuk memberikan tingkat keamanan yang tinggi untuk menyimpan aset crypto, karena tidak terhubung dengan internet, sehingga menyulitkan peretas untuk mendapatkan akses ke private key pengguna. Private key disimpan pada hardware wallet, yang biasanya berupa perangkat kecil dan portabel yang terhubung ke komputer atau perangkat seluler melalui USB atau Bluetooth.
Hardware wallet juga disebut sebagai cold wallet. Hal ini karena cara kerjanya yang tidak terhubung langsung ke internet, sehingga dianggap lebih aman atau “dingin”(cold) dalam menyimpan aset crypto. Dilansir dari Coin Bureau, beberapa contoh cold wallet diantaranya adalah Trezor Model T, Ledger Nano X, NGRAVE ZERO, KeepKey, dan ELLIPAL Titan.
Private key adalah angka yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dana mereka, menandatangani transaksi, dan menghasilkan alamat penerima. Cara kerja private key mirip dengan PIN rahasia atau tanda tangan cek yang memberi kamu otoritas atas akun yang kamu miliki.
Cara Kerja Hardware Wallet
Menghasilkan Private Key dan Seed Phrases
Ketika kamu menyiapkan hardware wallet, dompet ini akan menghasilkan sepasang kunci kriptografi – private key dan public key. Ia juga membuat sebuah seed atau frasa mnemonik, yang merupakan sebuah rangkaian dari 12 sampai 24 kata yang dibuat secara acak yang dapat digunakan untuk memulihkan akses ke dompet jika perangkat hilang, dicuri, atau rusak. Seed ini biasanya ditampilkan pada layar perangkat dan harus ditulis pada kertas dan disimpan di lokasi yang aman.
Transaksi yang Aman
Ketika kamu ingin mengirim transaksi crypto, kamu memulai prosesnya di komputer atau perangkat seluler kamu. Hardware wallet kemudian menandatangani transaksi menggunakan private key yang tersimpan di perangkat, memastikan bahwa transaksi tersebut aman dan tidak dapat dirusak.
Memverifikasi Transaksi
Setelah menandatangani transaksi, dompet ini akan menampilkan detail transaksi pada layarnya untuk verifikasi. Kamu dapat mengecek detail transaksi dan mengonfirmasikannya pada hardware wallet, memberikan lapisan keamanan tambahan.
Penyimpanan Offline
Setelah transaksi ditandatangani dan diverifikasi, transaksi yang telah ditandatangani akan dikirim kembali ke komputer atau perangkat seluler kamu, yang akan menyiarkannya ke jaringan blockchain. Karena private key tidak pernah meninggalkan hardware wallet, maka aset crypto kamu tersimpan dengan aman secara offline, sehingga mengurangi risiko serangan online.
Cara Menggunakan Hardware Wallet
Set up Hardware Wallet
Ketika kamu mulai menggunakan hardware wallet, kamu dapat mengikuti petunjuk pemakaianya. Pertama-tama biasanya melibatkan pembuatan kode PIN yang unik dan menyimpan seed phrases. Ini merupakan serangkaian kata yang digunakan untuk memulihkan dompet kamu jika hilang atau rusak.
Install Software Wallet
Install software wallet yang disediakan oleh produsen hardware wallet pada komputer atau perangkat seluler kamu.
Hubungkan Dompet Perangkat Keras
Hubungkan hardware wallet kamu ke komputer atau perangkat seluler menggunakan kabel USB atau Bluetooth. Untuk menggunakan hardware wallet, kamu harus menghubungkannya ke software wallet bawaan produsen hardware wallet.
Atur Aset Crypto Kamu
Setelah hardware wallet kamu terhubung, kamu dapat mengelola aset crypto melalui software wallet. Kamu bisa mengirim dan menerima transaksi, memeriksa saldo akun, dan mengelola private key dengan aman.
Ketika kamu ingin mengirim aset crypto dari hardware wallet, maka kamu harus mengkonfirmasi transaksi pada layar hardware wallet yang terhubung dengan software wallet. Hardware wallet kemudian menandatangani transaksi menggunakan PIN yang tersimpan di perangkat dan mengirimkannya ke jaringan blockchain untuk diproses melalui software wallet.
Jaga Keamanan Hardware Wallet
Jaga hardware wallet kamu tetap aman dan terlindungi dengan mengikuti panduan dari produsen, seperti menyimpannya di tempat yang aman, tidak membagikan PIN atau seed phrases kepada siapa pun, dan selalu memperbarui perangkat lunak dan firmware dompet kamu.
Keuntungan Hardware Wallet
- Aman
Hardware wallet saat ini dianggap sebagai cara yang paling aman untuk menyimpan private key. Menyimpannya di perangkat yang tidak terhubung ke internet akan mengurangi risiko diretas atau terinfeksi malware. Selain itu, hardware wallet didesain secara khusus untuk mencegah pencurian private key walaupun perangkat tersebut dicuri secara fisik. Tingkat keamanan yang tinggi ini membuat dompet ini menjadi pilihan yang populer untuk penyimpanan aset crypto jangka panjang.
- Terlindung dari Malware
Dompet ini kebal terhadap malware atau virus yang berpotensi membahayakan keamanan software wallet. Ini karena hardware wallet tidak terhubung secara online dan sulit untuk diretas. Hal ini menambahkan lapisan perlindungan tambahan pada kepemilikan aset crypto kamu.
- Self Custodian
Dengan memiliki kontrol atas private key, kamu tidak bergantung pada layanan pihak ketiga seperti bursa atau dompet online untuk menyimpan crypto kamu. Hal ini memberikan kamu kontrol yang lebih besar terhadap aset kamu, serta kemampuan untuk mengaksesnya kapan saja. Hal ini juga menghilangkan kebutuhan untuk mempercayai layanan pihak ketiga untuk melindungi aset crypto kamu, yang dapat menjadi kekhawatiran pelanggaran keamanan dalam industri crypto.
- Bentuk Fisik yang Kecil
Dompet ini berukuran kecil dan mudah dibawa. Hardware wallet dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam saku atau tas. Hal ini membuat kamu lebih mudah membawa aset crypto ke mana pun kamu pergi, baik untuk transaksi sehari-hari maupun saat bepergian.
Kekurangan Hardware Wallet
- Perlu Mempelajari Cara Kerjanya
Kamu harus memahami cara kerja hardware wallet agar dapat mengelola dan mengakses aset crypto kamu. Hal ini mungkin tidak semudah menggunakan software wallet yang dapat diakses secara instan melalui komputer atau perangkat seluler.
- Harga yang Tidak Murah
Kamu perlu membeli hardware wallet yang harganya tidak murah. Bagi kamu yang cenderung membeli dan menjual aset crypto dengan cepat, mungkin memiliki hardware wallet tidak terlalu penting. Namun, jika kamu berencana untuk menyimpan aset crypto untuk jangka panjang, dompet ini cocok untuk kamu. Hal ini karena hardware wallet menawarkan tingkat keamanan dan perlindungan yang lebih tinggi untuk aset crypto kamu.
- Aset Crypto yang Terbatas
Tidak semua hardware wallet mendukung semua jenis aset crypto. Beberapa hardware wallet mungkin memiliki dukungan terbatas untuk aset crypto tertentu. Ini mungkin tidak cocok untuk pengguna yang memiliki portofolio crypto yang beragam.
- Kerentanan Fisik
Karena hardware wallet merupakan perangkat fisik, maka dompet ini rentan terhadap kerusakan atau kehilangan secara fisik. Jika kamu kehilangan atau merusak hardware wallet kamu tanpa memiliki cadangan private key, kamu dapat kehilangan akses ke aset crypto kamu.
Bagaimana Jika Hardware Wallet Hilang?
Ketika hardware wallet kamu hilang, kamu masih bisa mengaksesnya asalkan kamu masih menyimpan 24 seed phrases. Kamu bisa membeli hardware wallet yang baru dan memasukan 24 seed phrases untuk memulihkan dompet kamu.
Namun, bagaimana jika seed phrases yang hilang? Kamu dapat memindahkan semua aset crypto kamu ke dompet yang lain. Kemudian, reset hardware wallet kamu dengan memasukan PIN yang salah (biasanya tiga kali salah, maka akan reset secara otomatis). Kemudian, kamu akan mendapatkan seed phrases yang baru. Ingat, selalu simpan seed phrases di tempat yang aman.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, walaupun hardware wallet menawarkan tingkat keamanan dan perlindungan yang lebih tinggi untuk crypto kamu, dompet ini mungkin tidak senyaman atau semudah software wallet. Sangatlah penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari setiap opsi dan memilih salah satu yang paling sesuai dengan kebutuhan dan prioritas Anda.
Jika kamu memilih menggunakan hardware wallet, selalu pastikan untuk menyimpan private key dan seed phrases dengan aman untuk mengurangi risiko kehilangan akses ke aset crypto kamu. Selain itu, pertimbangkan untuk mendiversifikasi metode penyimpanan aset crypto kamu dengan menyertakan beberapa jenis dompet untuk keamanan tambahan.
Kamu juga dapat selalu memperbarui aplikasi hardware wallet kamu di perangkat seluler untuk melindungi dari kerentanan yang diketahui. Lakukan riset menyeluruh sebelum mengambil keputusan dalam ranah keamanan aset crypto.
Beli Aset Crypto di Pintu
Tertarik berinvestasi pada aset crypto? Tenang saja, kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Billy Garrison, Ask CryptoVantage: Do I Really Need a Hardware Wallet to Store Bitcoin? Crypto Vantage, diakses 4 April 2023.
- Bitpay Team, Hardware Wallets Explained: How They Work & How to Use Them Like a Whale, Bitpay, diakses 4 April 2023.
- JSXPRO ID, Ledger Nano X – Complete Tutorial, Youtube, diakses 4 April 2023.
- Binance Academy, What Is a Hardware Wallet (and Why You Should Use One), Binance, diakses 4 April 2023.