Kategori
Altcoins

Analisis 5 Altcoin DeFi Paling Populer Tahun 2025

Reading Time: 18 minutes

Keuangan Terdesentralisasi (Decentralized Finance/DeFi) adalah inovasi besar yang mengubah cara orang berinteraksi dengan uang dan investasi, dengan menawarkan layanan keuangan terbuka tanpa perantara seperti bank. Sektor ini terus tumbuh pesat dan menarik perhatian investor ritel maupun institusi.

Menjelang potensi reli bullish di pasar crypto, beberapa altcoin DeFi seperti AAVE, LINK, ENA, PENDLE, dan EIGEN mencuri perhatian bahkan menjadi populer berkat fundamental kuat dan inovasi teknologinya. Di artikel kali ini, kita akan membahas 5 altcoin DeFi paling populer di tahun 2025.

Ringkasan Artikel

  • 💣 Nilai pasar crypto DeFi mencapai $120,31 miliar, dengan volume perdagangan harian sekitar $24,71 miliar.
  • 👻 Aave menguasai hampir 70% dari seluruh simpanan (deposit) lending di jaringan Ethereum, menjadikannya protokol dominan.
  • ⛓️ Chainlink mencatatkan pendapatan tahunan sebesar $14.152, dengan total kumulatif mencapai $1,55 juta.
  • 🚀 TVL Ethena capai $14,686 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dari $6 miliar pada Juni 2025.
  • 📈 Analis crypto melihat bahwa harga PENDLE saat ini berada dalam channel naik (rising channel).
  • 🐋 Kepemilikan whale EIGEN kini capai 4,85 juta token.

Mengapa Altcoin DeFi Semakin Populer?

Per 24 September, nilai pasar crypto DeFi mencapai $120,31 miliar, dengan volume perdagangan harian sekitar $24,71 miliar menurut data CoinMarketCap. Angka ini mencerminkan meningkatnya minat terhadap altcoin DeFi, yang menawarkan potensi keuntungan jauh melampaui layanan keuangan tradisional.

Selain itu, per 24 September 2025, data DefiLlama mencatat total nilai terkunci (Total Value Locked/TVL) di platform DeFi mencapai $151,723 miliar. Angka tersebut sekitar 16% di bawah rekor tertinggi pada November 2021. Ini menunjukkan kinerja positif DeFi sejak siklus pasar sebelumnya.

Menariknya, tahun 2025 menandai titik balik bagi investor institusional yang sebelumnya enggan terlibat di sektor ini karena kekhawatiran terhadap regulasi dan kompleksitas teknis. Fireblocks, penyedia kustodian terkemuka, mencatat lonjakan aktivitas DeFi sebesar $60 miliar sejak awal tahun. Hal tersebut didorong minat besar terhadap aset ditokenisasi dan liquidity pool terbatas (permissioned) yang lebih cocok bagi institusi.

JPMorgan, melalui platform Kinexys Digital Assets, juga mulai memanfaatkan protokol DeFi untuk menyelesaikan transaksi repo secara intra-day. Ini menjadi sinyal kuat bahwa teknologi blockchain semakin diterima sebagai alat keuangan yang sah di kalangan institusi.

Dari sisi regulasi, Amerika Serikat telah mengambil langkah signifikan lewat Undang-Undang GENIUS yang menetapkan kerangka hukum untuk stablecoin, termasuk syarat cadangan dan peningkatan protokol AML/KYC. Aturan ini memberikan kepastian hukum yang dibutuhkan dan secara langsung mendorong pemanfaatan Ethereum dalam ekosistem stablecoin dan DeFi oleh pelaku institusi.

Dengan semakin jelasnya regulasi dan makin banyak negara yang mengadopsi standar global, hambatan bagi institusi untuk masuk ke dunia DeFi mulai menghilang. Ini membuka peluang baru bagi pertumbuhan sektor ini di masa depan.

Analisis 5 Altcoin DeFi Paling Populer

Di tengah berkembangnya ekosistem keuangan terdesentralisasi, sejumlah altcoin DeFi berhasil menonjol berkat teknologi yang solid, dukungan komunitas yang kuat, dan penerapan yang nyata di dunia nyata. Lima altcoin berikut menjadi sorotan di tahun 2025 karena dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang besar, baik dari sisi adopsi maupun nilai investasi.

1. AAVE: Pionir Lending Protocol

Aave (AAVE) merupakan salah satu protokol peminjaman crypto paling inovatif di ruang DeFi. Sebagai protokol pasar uang yang terdesentralisasi dan non-kustodial, Aave memungkinkan pengguna untuk meminjamkan atau meminjam aset kripto tanpa perantara dalam ekosistem yang transparan dan bebas kepercayaan.

Salah satu fitur revolusionernya adalah flash loan—pinjaman tanpa jaminan yang harus dilunasi dalam satu transaksi—serta suku bunga fleksibel yang menyesuaikan kondisi pasar.

Metrik Terbaru AAVE

Data terbaru dari DeFiLlama menunjukkan bahwa Aave terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu protokol DeFi paling dominan di pasar. Hingga saat ini, Total Value Locked (TVL) Aave telah mencapai $39,77 miliar, mencerminkan pertumbuhan signifikan dalam adopsi dan kepercayaan pengguna terhadap ekosistem pinjam-meminjam yang ditawarkannya.

Sumber: DeFiLlama

Grafik historis TVL menunjukkan tren pertumbuhan eksplosif sepanjang tahun 2025, yang bahkan berhasil melampaui puncak sebelumnya di tahun 2021 dan 2022. Lonjakan ini menandakan masuknya lebih banyak likuiditas ke dalam protokol, baik dari pengguna ritel maupun institusi.

Dari sisi pendapatan, Aave juga mencatatkan performa yang solid:

  • Fees tahunan mencapai $1,198 miliar, menunjukkan tingginya aktivitas transaksi di platform.
  • Revenue tahunan tercatat $163,84 juta, dengan sebagian besar disalurkan ke pemegang token dan insentif pengguna.

Volume perdagangan token AAVE dalam 24 jam terakhir (24/juga cukup tinggi, yaitu sebesar $486,48 juta, dengan market cap yang mencapai $4.222 miliar.

Selain itu, data terbaru dari Token Terminal menunjukkan bahwa Aave kini menguasai hampir 70% dari seluruh simpanan (deposit) lending di jaringan Ethereum, menjadikannya protokol paling dominan di salah satu sektor paling kompetitif dalam dunia crypto.

Sumber: X

Grafik yang ditampilkan memperlihatkan pertumbuhan simpanan Aave sejalan dengan ekspansi pasar lending secara keseluruhan. Meskipun ada persaingan dari protokol seperti Compound, Morpho, Spark, dan Fraxlend, Aave tetap mempertahankan porsi terbesar dari likuiditas yang beredar. Hingga September 2025, total simpanan lending di Ethereum telah melampaui $100 miliar, dengan Aave menyerap mayoritas dana tersebut.

Perkembangan dan Adopsi AAVE

Di tahun 2025 ini, Aave mulai aktif menjajaki tokenisasi aset dunia nyata (Real-World Asset/RWA) dan menarik perhatian institusi melalui inisiatif barunya, “Horizon”.

Sumber: X

Horizon dirancang untuk menjembatani dunia keuangan tradisional (TradFi) dengan keuangan terdesentralisasi (DeFi). Dengan meningkatnya tren tokenisasi aset dunia nyata (RWA) yang menawarkan likuiditas lebih tinggi, biaya lebih rendah, dan transaksi 24/7, permintaan terhadap aset onchain pun melonjak.

Sebagai respons terhadap tren ini, produk pertama Horizon akan memungkinkan institusi menggunakan money market fund (MMF) yang sudah ditokenisasi sebagai jaminan untuk meminjam stablecoin seperti USDC dan GHO.

Selain itu, perusahaan publik seperti BTCS (terdaftar di Nasdaq) juga mengumumkan penggunaan Aave untuk mendapatkan imbal hasil dari ETH-nya, dan bahkan Ethereum Foundation tercatat meminjam stablecoin GHO melalui protokol ini. Menurut laporan, total simpanan di Aave telah mencapai $56,72 miliar—angka yang menempatkannya setara dengan 50 bank terbesar di Amerika Serikat.

Sumber: X

Dengan strategi ganda—menyediakan fitur inovatif bagi pengguna ritel seperti flash loan, sekaligus mendorong adopsi institusional lewat tokenisasi RWA dan produk lending—Aave memosisikan diri sebagai “bank DeFi” yang siap menarik beragam jenis modal. Pendekatan ini membuat Aave menjadi salah satu proyek populer di tahun 2025.

Analisa AAVE dari Trader Crypto di X

Dalam cuitan dan analisis grafik terbarunya, analis crypto Patel memaparkan skenario di mana harga AAVE berpotensi naik hingga $1.000, asalkan beberapa katalis utama berjalan sesuai rencana.

Ia menyoroti tiga faktor utama yang dapat menjadi pemicu kenaikan besar:

  1. Peluncuran Aave V4 Versi terbaru dari protokol Aave ini diprediksi akan meningkatkan pendapatan, mendorong naiknya Total Value Locked (TVL), dan menarik lebih banyak pengguna.
  2. Pertumbuhan Stablecoin GHO Semakin banyak pengguna yang mencetak dan memegang stablecoin GHO, semakin besar pula pendapatan yang masuk ke protokol.
  3. Strategi Buyback & Likuiditas Aave menggunakan sebagian pendapatannya untuk membeli kembali token AAVE dan menambah likuiditas.
Sumber: X

Dalam analisis grafik mingguan terbarunya, Patel menunjukkan bahwa AAVE saat ini bergerak di antara zona support dan resistance penting.

  • Support utama berada di kisaran $200 dan $150
  • Resistance berikutnya ada di sekitar $420 dan $680

Jika AAVE berhasil menembus level resistance tersebut, Patel melihat potensi pergerakan menuju area $1.000 dalam siklus pasar berikutnya.

Chainlink (LINK) beroperasi melalui jaringan node terdesentralisasi yang dikenal sebagai Oracle nodes. Node-node ini bertugas mengambil data dari sumber eksternal—seperti API atau perangkat IoT—dan menyampaikannya ke smart contract di blockchain. Dengan begitu, smart contract bisa berinteraksi dengan data dunia nyata secara akurat dan aman.

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) berkembang pesat karena mampu menawarkan berbagai layanan keuangan tanpa perantara. Namun, salah satu tantangan utama DeFi adalah keterbatasan akses ke data dunia nyata yang dapat diandalkan. Di sinilah Chainlink memainkan peran krusial.

Chainlink menjadi jembatan antara blockchain dan dunia luar, memungkinkan aplikasi DeFi mengakses data eksternal secara aman dan transparan. Contohnya, platform lending DeFi dapat menggunakan Chainlink untuk mendapatkan price feed crypto yang akurat dan real-time, sehingga dapat menetapkan syarat pinjaman yang adil dan transparan bagi semua pengguna.

Sumber: DeFiLlama

Data terbaru dari DeFiLlama menunjukkan bahwa Chainlink mencatat kinerja yang stabil dalam hal pendapatan dan biaya (fees), seiring dengan meningkatnya adopsi dan penggunaan Oracle dalam ekosistem DeFi.

Hingga saat ini, biaya tahunan (annualized fees) Chainlink mencapai sekitar $5,31 juta, dengan total kumulatif biaya yang sudah dikumpulkan sebesar $5,67 juta. Dalam 30 hari terakhir saja, Chainlink berhasil menghasilkan biaya sebesar $435.102, yang menandakan tingginya aktivitas jaringan. Dalam periode 7 hari terakhir, jumlahnya mencapai $93.465, dan dalam 24 jam terakhir $10.754, mencerminkan adanya pertumbuhan aktivitas yang konsisten.

Sementara itu, dari sisi pendapatan (revenue), Chainlink mencatatkan pendapatan tahunan sebesar $14.152, dengan total kumulatif mencapai $1,55 juta. Pendapatan 30 hari tercatat $1.160, dengan $436 di 7 hari terakhir—menunjukkan adanya fluktuasi harian meskipun tren jangka panjang tetap positif.

Pada Agustus 2025, manajer aset Bitwise secara resmi telah mengajukan dokumen Formulir S-1 kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) untuk meluncurkan Bitwise Chainlink ETF. Berdasarkan dokumen tersebut, ETF ini akan bekerja sama dengan Coinbase Custody Trust Company untuk menyimpan token LINK yang dibeli dengan aman.

Sumber: X

Sementara itu, manajer aset Grayscale juga sedang mengupayakan konversi Grayscale Chainlink Trust (LINK) miliknya menjadi sebuah ETF. Dalam pengajuannya, Grayscale menyebut bahwa ETF tersebut akan dicatatkan dan diperdagangkan di NYSE Arca (New York Stock Exchange).

Tidak berhenti sampai di situ, perusahaan investasi asal AS, Caliber, resmi menjadi salah satu perusahaan publik pertama yang memasukkan Chainlink (LINK) ke dalam portofolio treasury mereka. Dalam pernyataan resminya, Caliber menyatakan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan Strategi dan Kebijakan Treasury Aset Digital yang telah disetujui oleh dewan direksi.

Sebagian dana treasury akan dialokasikan untuk membeli LINK, dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai jangka panjang serta insentif staking dari jaringan Chainlink. Langkah ini dianggap akan memperkuat posisi neraca keuangan perusahaan dan memberikan aliran kas tambahan.

Sumber: X

Selain itu, SBI Group, konglomerat keuangan asal Jepang dengan aset lebih dari $200 miliar, menjalin kemitraan dengan Chainlink untuk mendorong adopsi blockchain dan aset digital secara global. Fokus kerja sama ini mencakup penggunaan CCIP (Cross-Chain Interoperability Protocol) Chainlink untuk memungkinkan transfer lintas rantai aset dunia nyata (Real World Assets) seperti properti dan obligasi, dengan tetap menjaga keamanan, privasi, dan kepatuhan regulasi—khususnya di Jepang dan kawasan Asia-Pasifik.

Analis crypto Axel Bitblaze mengungkapkan pandangan optimis terhadap prospek harga LINK dalam analisis teknikal terbarunya. Dalam unggahan grafik mingguan di X, ia menyoroti bahwa LINK telah berhasil merebut kembali level krusial $20 — yang sebelumnya menjadi area resistensi utama. Kembalinya harga ke atas level ini mengonfirmasi pola tren naik (uptrend) yang sedang berlangsung.

Sumber: X

Saat ini, tantangan berikutnya bagi LINK adalah menembus zona resistensi antara $30 hingga $34. Jika level ini berhasil ditembus dan dikukuhkan sebagai support baru, maka LINK berpotensi memasuki fase price discovery, yakni kondisi pasar ketika harga melampaui titik tertinggi sebelumnya [ATH] dan bergerak ke wilayah harga yang belum pernah dijelajahi.

Secara teknikal, grafik juga menunjukkan konsolidasi jangka pendek yang sehat di atas garis dukungan $22, sebelum potensi lonjakan signifikan ke arah $30+. Arah tren yang stabil, didukung struktur higher lows, memberikan validasi tambahan terhadap narasi bullish ini.

Sementara itu, menurut analis crypto Ali Martinez, pemegang besar dilaporkan mengakumulasi lebih dari 800.000 LINK selama aksi jual berlangsung. Selain itu, Martinez juga mencatat bahwa sekitar 5,5 juta LINK keluar dari bursa.

Sumber: X

Arus keluar dari bursa ini biasanya menandakan sentimen menahan (holding) yang kuat, karena aset yang dipindahkan ke wallet pribadi umumnya dimaksudkan untuk penyimpanan jangka panjang, bukan untuk dijual dalam waktu dekat.

3. Ethena (ENA): Protokol Stablecoin Pemimpin

Ethena muncul sebagai salah satu proyek paling menarik di sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) pada tahun 2025. Salah satu alasan yang membuatnya menarik perhatian luas adalah dengan menghadirkan arsitektur dolar sintetis yang didukung oleh stablecoin USDe dan produk inovatif bernama “Internet Bond.” Pendekatan ini dirancang untuk mendefinisikan ulang konsep imbal hasil (yield) dalam ekosistem DeFi.

Kombinasi struktur inovatif dan fokus pada efisiensi hasil menarik minat dari kalangan institusi, sekaligus membentuk komunitas yang solid di sekitar visi jangka panjang protokol ini. Ethena pun semakin dikenal sebagai proyek yang mendorong batas inovasi di sektor keuangan terdesentralisasi.

Metrik Terbaru Ethena

Sumber: Ethena

Data dari peringkat protokol DeFi terbaru menunjukkan bahwa Ethena (ENA) menjadi satu-satunya dari lima besar protokol dengan pertumbuhan positif dalam TVL (Total Value Locked) selama 1 minggu dan 1 bulan terakhir. Dalam 30 hari terakhir, TVL Ethena melonjak +17.05% menjadi $14.482 miliar, mengungguli protokol besar lain seperti Aave, Lido, dan EigenLayer yang semuanya mencatat penurunan.

Secara mingguan, Ethena juga mencatat kenaikan +2.49%, sementara kompetitor utamanya justru mengalami penurunan tajam di atas -10%. Selain itu, rasio MarketCap/TVL Ethena berada di 0.28, jauh lebih tinggi dibandingkan protokol lain (Aave 0.1, Lido 0.03, EigenLayer 0.04), yang mengindikasikan penilaian pasar yang lebih optimis terhadap kapitalisasi pasar Ethena relatif terhadap TVL-nya.

Roadmap 2025 Ethena

Sumber: X

Pada 3 Januari 2025, Ethena Labs merilis roadmap terbarunya yang berisi sejumlah inisiatif besar, termasuk peluncuran aplikasi Telegram untuk pembayaran dan tabungan berbasis stablecoin sUSDe, dengan tujuan menghadirkan pengalaman layaknya neobank langsung dalam aplikasi pesan.

Pengguna dapat mengirim, membelanjakan, dan menyimpan sUSDe langsung di dalam Telegram, serta melakukan pembayaran mobile dengan mudah melalui integrasi Apple Pay. Menurut Ethena Labs, stablecoin dolar yang menghasilkan imbal hasil seperti sUSDe adalah “aset tabungan paling penting di dunia untuk menjaga kekayaan,” dan menjadi satu-satunya produk kripto (selain Bitcoin) yang berpotensi menjangkau satu miliar pengguna.

  • Visi Menyaingi Tether

Dalam peta jalannya di 2025, Ethena menargetkan untuk menjadi penantang serius Tether sebagai fondasi utama dalam ekosistem kripto, bukan hanya sebagai penerbit stablecoin tunggal, tetapi sebagai platform inovasi keuangan on-chain bernama Ethena Network.

Pengembang nantinya dapat membangun aplikasi DeFi di atas infrastruktur Ethena dengan sUSDe sebagai dasar utamanya. Token sENA menjadi bagian penting dalam strategi ini, dengan model akumulasi nilai mirip seperti BNB milik Binance.

  • Dua Aplikasi Unggulan: Ethereal dan Derive

Roadmap terbaru juga memperkenalkan dua aplikasi utama yang dibangun di atas Ethena Network:

  • Ethereal, bursa spot dan perpetual berbasis sUSDe yang berjalan di blockchain khusus (application-specific chain), lengkap dengan sistem hadiah native dan dukungan likuiditas dari Ethena.
  • Derive, protokol derivatif untuk produk opsi. sUSDe berfungsi sebagai jaminan utama, dan peluncuran token Derive yang akan datang diperkirakan akan mempercepat adopsi.
  • Dolar sebagai Tulang Punggung DeFi

Ethena menekankan pentingnya dolar sebagai penggerak utama aliran modal on-chain, baik dalam pembayaran, penyelesaian transaksi, maupun sebagai pondasi layanan DeFi seperti pinjaman dan derivatif. Ethena juga berencana merilis berbagai produk berbasis stablecoin sUSDe dalam waktu dekat, termasuk platform perpetual, prediction market, gamble finance, dan pinjaman tanpa agunan (undercollateralized lending)—semuanya dijadwalkan meluncur dalam kuartal ini.

Analisa ENA dari Trader Crypto di X

Dalam analisis teknikal terbaru yang dibagikan oleh trader Nebraskangooner, ENA (Ethena) menunjukkan sinyal negatif setelah gagal merebut kembali level breakdown yang penting sebagai pemicu posisi long. Grafik memperlihatkan bahwa ENA telah menghapus seluruh reli sebelumnya (full retrace) dan jatuh di bawah area breakout yang sebelumnya menjadi pijakan penting tren naik.

Kondisi ini menunjukkan bahwa struktur harga bullish telah runtuh. Titik support yang sempat menjadi penopang kini berubah menjadi resistance, memperkuat sentimen bearish jangka pendek. Nebraskangooner menyebut situasi ini sebagai “game over”, menandakan bahwa peluang kenaikan saat ini sangat minim tanpa adanya katalis teknikal atau fundamental baru.

Sumber: X

Penurunan harga ke sekitar $0.60 juga mendekati rata-rata pergerakan jangka panjang (200 EMA), yang kini menjadi titik krusial untuk diamati selanjutnya.

4. PENDLE: Tokenisasi Yield Masa Depan

Pendle telah menjadi protokol utama untuk perdagangan imbal hasil (yield trading) di dunia DeFi. Platform ini memungkinkan pengguna untuk mengunci atau berspekulasi terhadap imbal hasil masa depan dengan membagi aset yang menghasilkan yield menjadi dua komponen: Principal Token (PT) dan Yield Token (YT).

Setelah pertumbuhan pesat sepanjang 2024—berkat tren liquid staking dan points farming—Pendle kini memasuki fase baru yang ditandai oleh:

  • Dominasi yield dari stablecoin
  • Peningkatan besar melalui peluncuran sistem baru bernama “Boros”
  • Ekspansi lintas rantai (cross-chain) yang memperluas jangkauan dan likuiditas

Memasuki usia ke-4, Pendle semakin memperkuat posisinya sebagai pemain kunci di sektor DeFi on-chain. Dengan TVL yang kembali menembus $11 miliar, protokol ini digadang-gadang siap melanjutkan kepemimpinannya di 2025 melalui inovasi dan adopsi yang terus berkembang.

Metrik Terbaru PENDLE

Sumber: DeFiLlama

Platform DeFi Pendle (PENDLE) mencatat performa luar biasa di tahun 2025 dengan Total Value Locked (TVL) yang menembus angka $11,92 miliar. Grafik TVL yang diambil dari DeFiLlama menunjukkan pertumbuhan eksponensial sejak awal 2024, dengan akselerasi tajam dalam beberapa bulan terakhir, menandakan peningkatan adopsi dan kepercayaan investor terhadap protokol ini.

Performa Keuangan Utama:

  • Fees tahunan: $72 juta
  • Revenue tahunan: $70,53 juta
  • Pendapatan untuk holders: $56,42 juta
  • Earnings (laba bersih) tahunan: $41,76 juta

Aktivitas dan Pasar:

  • Volume DEX 30 hari: $7,079 miliar
  • Market cap: $808,07 juta
  • Harga PENDLE: $4,76

Roadmap 2025 Pendle

Sumber: X

Pada Februari 2025, Pendle mulai menunjukkan arah ekspansi besar-besaran dengan mengumumkan sejumlah inisiatif strategis yang membuka jalan menuju fase pertumbuhan berikutnya di ekosistem DeFi.

1. Peluncuran Boros (Q4 2025)

Berdasarkan postingan blognya, Boros adalah lini produk terbaru dari Pendle yang menyasar pasar perpetual swaps senilai $150 miliar per hari. Fitur utamanya adalah hedging suku bunga tetap untuk funding rate, misalnya pada pasangan seperti TRUMP/USDT perpetuals. Protokol seperti Ethena juga bisa mengunci imbal hasil melalui Boros.

2. Ekspansi Citadels (2025)

Citadels bertujuan membawa pengguna institusional dan jaringan di luar EVM (Ethereum Virtual Machine) ke dalam ekosistem Pendle:

  • Integrasi dengan jaringan non-EVM seperti Solana dan TON untuk yield tetap hanya dengan satu klik.
  • Kemitraan dengan institusi TradFi (keuangan tradisional) untuk produk hasil (yield) yang sesuai dengan regulasi KYC.
  • Penawaran produk syariah untuk menjangkau pasar keuangan Islam global senilai $3,9 triliun.

3. Peningkatan V2 (Sedang Berjalan)

Pembaruan pada versi V2 mencakup:

  • Permissionless pools agar komunitas bisa membuat pasar sendiri.
  • Dynamic fees untuk mengoptimalkan hasil bagi liquidity provider (LP) saat terjadi fluktuasi suku bunga.
  • Fleksibilitas dalam vePENDLE, memungkinkan pemegang kecil ikut serta dalam tata kelola (governance).

Analisa PENDLE dari Trader Crypto di X

Analis crypto Ali membagikan grafik di platform X yang menunjukkan bahwa koreksi harga PENDLE ke kisaran $4,70 bisa menjadi titik masuk strategis sebelum potensi kenaikan menuju $7,60.

Sumber: X

Dalam grafik yang dibagikan Ali, terlihat bahwa harga PENDLE saat ini berada dalam channel naik (rising channel) yang telah membentuk struktur pergerakan harga selama beberapa minggu terakhir.

  • Garis bawah channel berfungsi sebagai support (harga dasar)
  • Garis tengah dan atas menjadi area resistensi bertahap

Jika harga terkoreksi ke $4,70, titik tersebut berdekatan dengan:

  • Garis bawah channel (support dinamis)
  • Support horizontal dari ayunan harga sebelumnya
  • Kumpulan level retracement teknikal (seperti Fibonacci)

Gabungan support di level ini membuatnya menarik—karena memungkinkan penempatan stop loss yang lebih jelas dan risiko yang lebih terukur. Lebih lanjut, jika pembeli mulai masuk di level $4,70, Ali memprediksi pergerakan seperti berikut:

  1. Pantulan awal ke sekitar $5,20 (garis tengah channel) — kemungkinan terjadi konsolidasi di sini.
  2. Jika momentum berlanjut dan harga menembus atas garis tengah, potensi naik ke resistensi berikutnya di kisaran $6,40.
  3. Dengan dorongan lebih lanjut, harga bisa mencapai ujung atas channel di dekat $7,60.

Namun, jika harga gagal bertahan di $4,70, maka kemungkinan akan terjadi penurunan ke support yang lebih rendah—mengubah struktur teknikal dan peluang trading.

5. EigenLayer (EIGEN) – Restaking & Security Layer

EigenLayer adalah protokol berbasis Ethereum yang memperkenalkan mekanisme restaking, di mana pengguna dapat mengalokasikan kembali ETH yang mereka staking maupun Liquid Staking Tokens (LST) untuk memperkuat keamanan protokol lain.

Melalui EigenLayer, para staker mendapatkan imbalan tambahan dari aktivitas restaking, sementara protokol lain bisa memanfaatkan validator set Ethereum yang sudah ada, tanpa perlu membangun infrastruktur keamanan dari nol.

Dengan kata lain, EigenLayer menjadikan jaringan kepercayaan Ethereum sebagai komoditas yang dapat digunakan oleh berbagai protokol. Ini memungkinkan proyek-proyek baru untuk menghemat biaya insentif, karena mereka tidak perlu merekrut validator sendiri—cukup menggunakan validator dari jaringan Ethereum yang sudah terpercaya.

Metrik Terbaru EigenLayer

Sumber: DeFiLlama

Menurut data DeFiLlama (24/9), EigenLayer, mencatat Total Value Locked (TVL) sebesar $17,61 miliar, menempatkannya sebagai salah satu protokol terbesar di sektor DeFi. Grafik menunjukkan bahwa meskipun sempat mengalami koreksi tajam pada pertengahan 2024 hingga awal 2025, EigenLayer kembali pulih dengan kuat, menandakan resiliensi dan minat yang terus tumbuh.

Kinerja Keuangan dan Aktivitas

  • Annualized Fees: $85,6 juta
  • Annualized Revenue: $0
  • Annualized Incentives: $97,74 juta
  • Annualized Earnings: –$97,74 juta

Aktivitas dan Pasar:

  • Harga EIGEN: $1,76
  • Market Cap: $596,22 juta
  • Volume Perdagangan 24 Jam: $155,24 juta

Mengutip laporan BeInCrypto, setelah The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada 17 September, EIGEN menjadi salah satu koin crypto yang diakumulasi oleh para whale. Per 18 September, data on-chain dari Nansen menunjukkan bahwa para whale telah melakukan akumulasi EIGEN secara besar-besaran. Kepemilikan mereka naik 6,05%, kini mencapai 4,85 juta token EIGEN.

Sumber: Nansen

Sementara itu, kelompok mega-whales juga ikut menambah porsi, dengan kenaikan 0,1% menjadi sekitar 1,13 miliar EIGEN. Lonjakan pembelian ini kemungkinan berkaitan dengan kondisi suku bunga yang lebih rendah, di mana investor cenderung mencari alternatif selain tabungan tradisional demi mendapatkan imbal hasil lebih tinggi — termasuk platform DeFi seperti EigenLayer yang berfokus pada yield.

Analisa EIGEN dari Trader Crypto di X

Dalam cuitan terbarunya, analis crypto Daan Crypto Trades menyoroti performa kuat dari token $EIGEN, yang belakangan ini mengalami reli signifikan dan menunjukkan struktur grafik yang solid. Sentimen positif ini diperkuat oleh kabar kolaborasi strategis dengan salah satu perusahaan besar asal Jepang.

Sumber: X

Kemitraan tersebut melibatkan NTT Digital, unit Web3 dari NTT, perusahaan telekomunikasi terbesar di Jepang. NTT Digital kini menjalankan EigenDA di platform EigenCloud, membawa keandalan infrastruktur skala enterprise ke dalam ekosistem verifiable cloud.

Lebih dari itu, kemitraan ini menandai peningkatan adopsi institusional terhadap konsep restaking dan verifiable cloud, dua pilar utama dari EigenLayer.

Dari sisi teknikal, grafik yang dibagikan Daan menunjukkan bahwa harga $EIGEN berhasil menembus area resistance utama di sekitar $1.65 dan kini bergerak mendekati target potensi di atas $2.10, yang merepresentasikan kenaikan sekitar 28%. Terlihat juga bahwa garis EMA 200 hari dan MA 200 hari kini berfungsi sebagai support dinamis, menambah kekuatan struktur harga saat ini.

Selain itu, dalam unggahan terbaru di platform X, analis crypto Poseidon menyoroti potensi pergerakan bullish dari token $EIGEN, yang menurutnya telah menunjukkan performa jauh lebih unggul dibanding pasar crypto secara umum.

Sumber: X

Ia menyampaikan bahwa meski beberapa investor mungkin melewatkan entry point awal, setup saat ini masih sangat layak diperhatikan. Menurut analisis teknikal yang ditampilkan, harga $EIGEN baru saja keluar dari fase konsolidasi horizontal dan kini menunjukkan kekuatan relatif yang berkelanjutan.

Target harga (price objective) yang dipatok oleh Poseidon berada di $3.50, yang merepresentasikan potensi kenaikan signifikan dari level saat ini (sekitar $1.76 saat grafik dibuat). Proyeksi ini didasarkan pada pola breakout yang solid, serta tren penguatan pasar yang mendukung.

Prospek Masa Depan Altcoin DeFi

Tren Regulasi yang Memengaruhi DeFi

Regulasi menjadi salah satu faktor penentu utama masa depan altcoin DeFi. Di Eropa, regulasi Markets in Crypto-Assets (MiCA) sudah berlaku sejak akhir 2024, menetapkan kerangka hukum bagi aset kripto termasuk stablecoin. Sementara itu, di Amerika Serikat, terjadi perubahan penting, di mana pada 10 April 2025, Presiden Trump menandatangani UU yang membatalkan aturan pelaporan wajib (reporting rules) bagi platform DeFi yang sebelumnya diusulkan IRS.

Komisi Sekuritas AS (SEC) juga sedang mengusulkan kebijakan innovation exemption yang memungkinkan proyek DeFi beroperasi sementara regulasi lengkap masih dirumuskan, dengan tujuan memberi ruang inovasi. Dalam sebuah wawancara dengan Fox Business, Paul Atkins, ketua SEC, menyampaikan bahwa SEC (Komisi Sekuritas dan Bursa AS) sedang mempersiapkan proses pembuatan regulasi baru dalam beberapa bulan ke depan.

“Kami sedang mengupayakan adanya innovation exemption — dan menargetkannya bisa diterapkan sebelum akhir tahun,” ujarnya.

Innovation exemption ini akan berfungsi sebagai pengecualian khusus dalam kerangka regulasi. Artinya, perusahaan crypto akan mendapatkan kelonggaran sementara dari aturan sekuritas yang lama, sehingga mereka dapat meluncurkan produk baru di bawah pengawasan yang lebih ringan. Selama masa ini, SEC akan menyusun regulasi yang lebih sesuai dan spesifik untuk sektor crypto.

Dengan kata lain, regulasi ke depan cenderung bergerak ke arah klarifikasi dan adaptasi, bukan larangan total — hal ini bisa membuka peluang bagi proyek DeFi yang patuh hukum dan transparan.

Potensi Integrasi dengan Dunia Nyata

Salah satu aspek paling menjanjikan dari DeFi adalah tokenisasi aset dunia nyata (RWA — Real‑World Assets): properti, obligasi, surat berharga, dan aset tradisional bisa direpresentasikan secara digital di blockchain. Pada Juni 2025, analisis dari Binance Research juga menyoroti lonjakan signifikan di sektor DeFi dan aset dunia nyata (RWA). Pada bulan Mei, sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) tumbuh sebesar 19%, didorong oleh inovasi produk dan peningkatan total nilai terkunci (TVL).

Namun, kejutan terbesar justru datang dari sektor aset dunia nyata yang ditokenisasi. Sepanjang paruh pertama tahun 2025, pasar RWA melonjak hingga 260%, mencapai valuasi sebesar $23 miliar. Saat ini, pertumbuhan sektor ini didominasi oleh kredit swasta (58%) dan obligasi pemerintah AS (34%).

Sumber: X

Selain itu, sebuah penelitian juga mengusulkan kerangka cross-chain yang memungkinkan aset riil berpindah antar blockchain tanpa verifikasi ulang di tiap rantai – ini bisa menjadi pondasi penting untuk integrasi lintas ekosistem DeFi dan TradFi. Dengan integrasi RWA, altcoin DeFi tak hanya bergantung pada trading crypto semata, melainkan menjadi jembatan antara keuangan tradisional dan sistem keuangan terdesentralisasi.

Proyeksi Pertumbuhan Pasar 2025–2030

Perkiraan pasar global DeFi sangat optimis. Menurut laporan Grand View Research, pasar DeFi pada tahun 2024 bernilai sekitar $20,48 miliar dan diperkirakan akan tumbuh ke $231,19 miliar pada 2030, dengan rata‑rata pertumbuhan tahunan (CAGR) sekitar 53,7% antara 2025–2030.

Menurut sumber lain, Mordor Intelligence memperkirakan pasar DeFi di 2025 senilai $51,22 miliar dan tumbuh ke $78,49 miliar pada 2030 (CAGR ~8,96%) — proyeksi yang lebih konservatif namun tetap positif.

Dengan asumsi regulasi yang lebih jelas dan adopsi nyata institusional, altcoin DeFi berpeluang tumbuh dari proyek eksperimental menjadi pilar dalam infrastuktur keuangan global.

Mulai Investasi Altcoin DeFi di Pintu

Setelah mengenal berbagai altcoin DeFi populer di tahun 2025 ini, langkah berikutnya adalah mulai berinvestasi di dunia cryptocurrency. Tidak hanya altcoin DeFi, di Pintu, kamu dapat memilih mulai dari token meme coin, RWA (Real World Assets), hingga jaringan Layer-1, Layer-2. Semuanya dalam satu platform yang ramah bagi pemula sekaligus mendukung kebutuhan investor berpengalaman untuk membangun portofolio kripto secara lebih terarah.

Berikut langkah-langkah cara aset crypto di Pintu:

  1. Masuk ke homepage Pintu.
  2. Masuk ke laman Market.
  3. Cari dan pilih aset crypto yang telah kamu analisis sebelumnya.
  4. Masukkan nominal yang ingin kamu beli, dan ikuti terus langkah-langkah selanjutnya.

Kesimpulan

Sepanjang tahun 2025, sektor DeFi menunjukkan pertumbuhan pesat dengan peningkatan TVL, volume DEX, dan adopsi institusional yang signifikan. Proyek seperti Pendle mencatat lonjakan TVL hingga $13,5 miliar, didorong oleh peluncuran Boros dan dominasi di pasar yield trading. Ethena menonjol lewat integrasi stablecoin USDe di Binance dan strategi buyback agresif, sementara Aave memperkuat posisinya dengan peluncuran V4, ekspansi GHO, dan strategi pembelian kembali token yang mendorong fundamental protokol.

Sementara itu, EigenLayer menarik perhatian berkat mekanisme restaking dan kolaborasi strategis dengan perusahaan besar seperti NTT Digital, mencerminkan arah adopsi enterprise. Chainlink tetap menjadi infrastruktur krusial DeFi dan RWA, didukung oleh lonjakan akumulasi whale dan dukungan institusional. Dengan dukungan regulasi yang mulai terbuka seperti “innovation exemption” dari SEC dan lonjakan sektor RWA sebesar 260%, masa depan altcoin DeFi kian menjanjikan sebagai tulang punggung sistem keuangan on-chain.

*Disclaimer: Semua artikel dari Pintu Academy ditujukan untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan nasihat keuangan.

Referensi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *