Sepekan kemarin, Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan tipis sebesar 3,2% yang didorong oleh faktor makroekonomi yang relatif stabil. Jika kondisi ini bisa terus dijaga dan ditambah dengan meningkatnya akumulasi BTC oleh investor, diharapkan menjadi dorongan positif bagi pasar crypto secara keseluruhan. Namun, apakah kemungkinan tersebut dapat terwujud? Simak selengkapnya pada analisis pasar di bawah ini.
Tim trader Pintu telah mengumpulkan informasi penting dan menganalisis keadaan ekonomi secara umum serta pergerakan pasar mata uang crypto selama satu minggu terakhir. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa semua informasi pada Analisis Pasar ini bertujuan sebagai edukasi, bukan saran finansial.
Ringkasan Artikel
- 👀 Kenaikan CPI dan PPI membuat The Fed berada di bawah tekanan untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
- 🦾 Klaim tunjangan pengangguran menunjukkan pasar tenaga kerja masih cukup stabil yang bisa menjadi sinyal positif bahwa ekonomi cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
- ⚔️ Kenaikan harga bensin dan makanan menjadi masalah politik yang sensitif, menjelang pemilihan umum (pemilu) yang memperumit situasi bagi pemerintahan Biden.
- ✍🏻 BTC naik karena dua faktor pendukung yaitu melambatnya CPI dan meningkatnya akumulasi investor jangka panjang pada saat harga BTC di bawah $20,000.
Analisis Makroekonomi
Consumer Price Index (CPI) atau indeks harga konsumen mencatatkan pertumbuhan positif, di antaranya:
- Kenaikan bulanan signifikan CPI dalam satu tahun terakhir meningkat 0,6% .
- Kenaikan CPI secara tahunan melampaui ekspektasi dengan melonjak 3,7% dibanding tahun sebelumnya
- Harga inti tidak termasuk energi dan makanan secara bulanan naik 0,3% melebihi perkiraan.
Sementara pada basis tahun ke tahun, kenaikannya mencapai 4,3% konsisten dengan prediksi dan merupakan kenaikan tahun ke tahun terkecil dalam dua tahun terakhir.
Dalam kenaikan CPI bulanan, harga bensin menyumbang lebih dari setengah dari keseluruhan kenaikan. Kenaikan lain juga dialami oleh biaya perumahan yang terus meningkat selama 40 bulan berturut-turut. Selain itu tarif penerbangan, premi asuransi mobil, harga mobil baru hingga makanan juga naik signifikan.
Mengenai laporan CPI dan kaitannya dengan suku bunga, The Fed dalam hal ini mungkin akan mengabaikan kenaikan sementara harga energi, kenaikan biaya perumahan dan berbagai kenaikan di sektor lain dapat memberikan The Fed alasan untuk berhenti sejenak dalam menentukan kenaikan suku bunga.
Laporan CPI terbukti memiliki tantangan besar bagi pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mengkomunikasikannya kepada konsumen. Hal ini dikarenakan kenaikan harga yang tinggi khususnya pada bensin dan toko bahan makanan telah menjadi titik fokus bagi Partai Republik. Meski inflasi sebagian besar dipengaruhi oleh kebijakan moneter daripada tindakan pemerintah, namun semakin dekatnya tahun pemilihan umum (pemilu) konsumen berharap terjadi perdebatan dan diskusi politik lebih lanjut seputar laporan CPI.
Selain laporan CPI, The Fed dihadapi juga oleh beberapa laporan, di antaranya:
- Saham berjangka dan Treasury yang sempat turun dan merugi, kemudian kembali pulih.
- S&P 500 Contracts sempat turun 0,4%.
- Imbal hasil dua tahun turun 2 basis poin menjadi 5%.
- Suku bunga berjangka yang memiliki dua pendapat berbeda mengenai langkah The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Laporan ini menambah kerumitan pada proses pengambilan keputusan untuk The Fed yang dijadwalkan akan bertemu akhir bulan September untuk menentukan arah kebijakan suku bunga.
Producer Price Index (PPI)
Di bulan Agustus, inflasi tingkat grosir mengalami kenaikan yang melebihi ekspektasi dan kenaikan tersebut bertentangan dengan data baru-baru ini yang mengindikasikan moderasi kenaikan harga.
Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, PPI atau indeks harga produsen yang mengukur apa yang diterima oleh produsen khususnya dalam barang dan jasa, naik 0,7% pada penyesuaian musiman di bulan Agustus dan naik 1,6% pada basis tahun ke tahun. Kenaikan bulanan ini melampaui estimasi Dow Jones sebesar 0,4% dan menandai kenaikan satu bulan yang paling signifikan sejak Juni 2022.
Namun, jika tidak termasuk makanan dan energi, PPI inti meningkat 0,2%, sejalan dengan angka yang diperkirakan. Selama periode 12 bulan, PPI inti menunjukkan kenaikan 2,1% menandai level tahunan terendah sejak Januari 2021. Jika mengecualikan makanan, energi, dan jasa perdagangan, PPI meningkat 0,3%.
Departemen Perdagangan merilis data yang menunjukkan bahwa penjualan ritel di bulan Agustus melebihi ekspektasi, dengan kenaikan penting sebesar 0,6% jauh melampaui estimasi Dow Jones sebesar 0,1%. Bahkan ketika mengecualikan penjualan mobil, angka-angka tersebut tetap kuat, dengan kenaikan 0,6% dibandingkan dengan estimasi sebesar 0,4%.
Penting untuk dicatat bahwa angka-angka ini tidak disesuaikan dengan inflasi, yang mengindikasikan bahwa konsumen mempertahankan pola belanja meskipun ada kenaikan harga dan peningkatan utang kartu kredit. Ketika memperhitungkan inflasi, penjualan ritel secara riil tetap stabil di bulan tersebut. Dari tahun ke tahun, penjualan mengalami kenaikan 2,5% yang berada di bawah tingkat inflasi CPI tahunan sebesar 3,7%.
Laporan ritel juga mencerminkan dampak dari harga energi yang lebih tinggi, dengan penjualan SPBU mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 5,2%.
💡 PPI fokus pada harga-harga domestik, yang merepresentasikan biaya-biaya yang terkait dengan produksi barang dan jasa. Sebaliknya, CPI mengukur apa yang sebenarnya dibayar oleh konsumen untuk barang dan jasa di pasar, termasuk harga impor.
Kedua indeks ini menunjukkan bahwa meskipun inflasi terus menjadi perhatian rumah tangga Amerika, tingkat kenaikannya secara umum tampak melambat dalam beberapa bulan terakhir. Tren ini telah menjadi faktor penting bagi The Fed dalam menentukan arah kebijakannya di masa depan, terutama setelah 11 kali kenaikan suku bunga dengan total 5,25 poin persentase.
Ekspektasi pasar menunjukkan bahwa the Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuan dalam minggu mendatang. Meskipun para pejabat bank sentral sebelumnya telah mengisyaratkan satu kali lagi kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun ini selama pertemuan bulan Juni, data pasar berjangka dari CME Group pada hari Kamis pagi mengindikasikan 32% kemungkinan kenaikan suku bunga terjadi pada bulan November.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran mengalami sedikit peningkatan pada minggu lalu, menyusul penurunan ke titik terendah dalam tujuh bulan terakhir pada minggu sebelumnya. Tren ini mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan mempertahankan tenaga kerja mereka meskipun ada upaya Fed untuk meredam aktivitas ekonomi.
Laporan Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis menunjukkan, klaim pengangguran di AS naik tipis sebesar 3.000 menjadi 220.000 untuk minggu yang berakhir pada 9 September. Pengajuan klaim pengangguran ini berfungsi sebagai indikator jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi pada minggu tertentu.
Rata-rata pergerakan empat minggu dari klaim-klaim ini, yang memberikan pengukuran yang tidak terlalu fluktuatif turun sebanyak 5.000 menjadi 224.500.
Secara keseluruhan, terdapat 1,69 juta orang yang menerima tunjangan pengangguran selama minggu yang berakhir pada 2 September. Data tersebut menandai adanya peningkatan sekitar 4.000 orang dibandingkan minggu sebelumnya.
Analisis BTC
BTC mengalami kenaikan harga sebesar 3,2% selama seminggu menjadi $26,600. Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan harga, antara lain data inflasi baru-baru ini menunjukkan perlambatan kenaikan CPI yang meningkatkan harapan The Fed akan mengadopsi pendekatan yang tidak terlalu agresif terhadap kenaikan suku bunga.
Perkembangan ini telah membantu menstabilkan pasar ekuitas dan menciptakan latar belakang positif untuk aset berisiko, termasuk BTC dan keseluruhan pasar crypto. Jika tren penurunan inflasi terus berlanjut, Bitcoin dapat memperoleh manfaat dari lingkungan ekonomi makro yang lebih baik.
Faktor selanjutnya adalah data on-chain yang mengungkapkan bahwa, pemegang jangka panjang telah mengakumulasi Bitcoin selama sebulan terakhir, terutama ketika harga turun di bawah $20.000. Hal ini menunjukkan adanya permintaan yang kuat dari para investor dengan jangka waktu investasi beberapa tahun. Dengan semakin banyaknya Bitcoin yang dipindahkan dari bursa ke dalam cold storage wallet, peningkatan kelangkaan ini dapat memberikan tekanan ke atas pada harga.
Dalam kinerja historis BTC dan pasar crypto yang lebih luas, di bulan September secara konsisten terbukti menjadi bulan yang menantang. Data dari tahun 2013 sampai 2022 mencatatkan, hanya di tahun 2015 dan 2016 pada bulan September yang menunjukan keuntungan bulanan yang positif.
Analisis On-Chain
- 📊 Bursa Pertukaran: Cadangan devisa yang terus menurun mengindikasikan tekanan jual yang lebih rendah. Simpanan bersih di bursa lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 7 hari. Simpanan yang lebih tinggi dapat diartikan sebagai tekanan jual yang lebih tinggi.
- 💻 Penambang: Para penambang menjual kepemilikan dalam kisaran moderat dibandingkan dengan rata-rata satu tahun. Pendapatan penambang berada dalam kisaran moderat, dibandingkan dengan rata-rata satu tahun.
- ⛓️ On-Chain: Lebih banyak investor yang menjual dengan kerugian. Di tengah pasar turun, hal ini dapat mengindikasikan dasar pasar. Pergerakan pemegang jangka panjang dalam 7 hari terakhir lebih rendah dari rata-rata. Mereka memiliki motif untuk memegang koin mereka. Investor berada dalam fase ketakutan di mana mereka saat ini memiliki keuntungan yang belum direalisasikan yang sedikit lebih banyak daripada kerugian.
- 🏦 Derivatif: Trader dengan posisi long mendominasi dan bersedia membayar kepada trader jangka pendek. Sentimen beli sangat dominan di pasar derivatif. Lebih banyak order beli yang dipenuhi oleh pengambil posisi. Ketika minat terbuka meningkat, hal ini mengindikasikan lebih banyak likuiditas, volatilitas, dan perhatian yang masuk ke pasar derivatif. Tren peningkatan OI dapat mendukung tren harga yang sedang berlangsung saat ini.
- 🔀 Indikator Teknikal: Relative Strength Index (RSI) menunjukkan kondisi netral. Stochastic menunjukkan kondisi netral di mana harga saat ini berada di lokasi moderat di antara kisaran tertinggi-terendah dalam 2 minggu terakhir.
Berita Seputar Altcoins
- Binance mengumumkan peluncuran mainnet opBNB. opBNB adalah solusi Layer 2 yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) yang didasarkan pada Optimism OP Stack. Sejak peluncuran testnet pada 19 Juni, sudah lebih dari 150 decentralized apps (dApps) telah digunakan untuk memroses lebih dari 35 juta transaksi on-chain. Para pengembang sebelumnya menyatakan bahwa opBNB akan mendukung lebih dari 4.000 transaksi per detik, dengan biaya transaksi rata-rata kurang dari $0,005.
- Aplikasi Telegram resmi mendukung TON sebagai blockchain untuk infrastruktur Web3. Dalam acara Token2049, sebuah dompet kripto berbasis TON diperkenalkan untuk 800 juta pengguna Telegram. Meski layanan ini akan diluncurkan secara global pada November, layanan ini tidak akan tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat dan beberapa negara lain. Fitur ini adalah dompet kripto custodial, yang berarti private key tidak dikelola oleh pengguna. Selain itu, TON Foundation menyatakan bahwa proyek kripto yang dibangun di ekosistem TON akan mendapat akses prioritas ke platform iklan Telegram. Sebagai respons kerja sama ini, harga Toncoin meningkat sekitar 13,9% dalam 24 jam terakhir.
Berita Lainnya dari Dunia Crypto dalam Sepekan Terakhir
- Menurut data Token Terminal, Friend Tech melampaui pendapat harian Tron dan Ethereum dengan mencatat pendapatan sebesar $1 juta. Dengan rekor tersebut, Friend Tech mengamankan posisi teratas dalam peringkat berbagai protokol dan aplikasi. Penghasilan tersebut mengacu pada pendapatan yang dikurangi insentif token. Untuk Ethereum dan Tron, pendapatan utama terdiri dari biaya transaksi jaringan yang dikonsumsi, sedangkan pendapatan Friend Tech termasuk pendapatan biaya transaksi yang ditangkap oleh protokol. Perlu dicatat bahwa pada hari itu, Friend Tech mengumpulkan biaya sebesar $2 juta, dengan tambahan $1 juta yang dialokasikan untuk kreator. Volume transaksi dan perolehan biaya telah mencapai titik tertinggi selama dua hari berturut-turut.
- Ketua U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) Gary Gensler berkomentar soal peninjauan ETF Spot Bitcoin. Dilansir dari akun X @EricBalchunas, Ketua SEC Gensler menyatakan dalam rapat dengar pendapat tentang ETF Spot Bitcoin, “’Kami sedang meninjau kembali keputusan tersebut. Kami juga sedang meninjau beberapa aplikasi ETP spot bitcoin (selain Grayscale), dan saya meminta rekomendasi dari staf,” Hal ini terjadi setelah keputusan pengadilan yang mengkritik SEC secara tajam karena tidak memiliki alasan untuk tidak menyetujui ETF spot bitcoin namun justru menyetujui ETF berjangka.
Performa Aset Crypto Sepekan Terakhir
Aset Crypto dengan Performa Terbaik
- THORChain (RUNE) +19,91%
- VeChain (VET) +13,93%
- Maker (MKR) +13,37%
- Bitcoin Cash (BCH) +11,98%
Aset Crypto dengan Performa Terburuk
- ApeCoin (APE) -15,39%
- IOTA (MIOTA) -10,94%
- Stellar (XLM) -8,48%
- Arbitrum (ARB) -8,29%
Referensi
- Lousia Chou, opBNB Mainnet Is Live!, bnbchain, diakses pada 16 September 2023.
- Godfrey Benjamin, Friend Tech Outranks Tron and Ethereum in Daily Earnings, coingape, diakses pada 16 September 2023.
- EricBalchunas, Sen Hagerty brought up SEC’s loss to Grayscale, X, diakses pada 16 September 2023.
- Ahmad Rifai, Crypto Wallet TON Lakukan Integrasi Baru dengan Telegram, Harga Toncoin Meroket, beincrypto, diakses pada 16 September 2023.