Pada analisis pasar pekan lalu tim Trader PINTU menulis bahwa Bitcoin (BTC) dapat menyentuh harga $115 ribu di bulan Juli. Ternyata prediksi tersebut mampu dilampaui dengan BTC sentuh all-time high (ATH) sampai ke harga $120 ribu. Terlihat juga berbagai indikator dan fundamental menunjukkan kondisi pasar yang bullish, berarti BTC bisa melanjutkan kenaikan harga di bulan Juli ini. Simak analisis lengkapnya dari tim Trader PINTU.
Ringkasan Artikel
- 🟢 Pergerakan harga BTC di atas level resistance $112.000 sangat penting agar BTC bisa masuk ke fase “penemuan harga” untuk menuju target yang lebih tinggi di atas $136.000.
- 💪🏻 PMI Jasa AS Global S&P untuk Juni 2025 tercatat di 52,9, sedikit menurun dari 53,7 di bulan Mei, tetapi masih berada dalam wilayah ekspansi yang kuat.
- 📈 PMI Jasa ISM untuk Juni 2025 menunjukkan kembalinya ekspansi, naik ke 50,8 dari pembacaan kontraksi di bulan Mei sebesar 49,9.
- 🗣️ FOMC Minutes menunjukkan perpecahan di antara para pejabat Federal Reserve mengenai waktu dan perlunya penurunan suku bunga.
Analisis Makroekonomi
PMI Jasa S&P Global dan ISM Jadi Acuan The Fed untuk Pemotongan Suku Bunga
Laporan Indeks Manajer Pembelian (PMI) sektor jasa AS untuk Juni 2025 dari S&P Global dan ISM menunjukkan bahwa sektor ini masih tumbuh, tapi ada beberapa tantangan. Berikut ringkasannya:
- PMI Jasa AS dari S&P Global tercatat di 52,9 di bulan Juni sedikit menurun dari 53,7 di bulan Mei sebesar 53,7, tetapi masih berada dalam wilayah ekspansi (angka di atas 50 mengindikasikan pertumbuhan).
- Ini menandai bulan ke-29 berturut-turut sektor jasa tumbuh, yang menjadi penopang utama ekonomi AS
Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan dalam negeri. Namun, pesanan ekspor turun selama tiga bulan berturut-turut karena ketidakpastian tarif dan kebijakan perdagangan. Ini menunjukkan bahwa meskipun pasar domestik cukup kuat, hambatan dari luar negeri masih jadi masalah.
Selain itu, biaya operasional perusahaan tetap tinggi karena harga dari pemasok dan gaji karyawan naik, terutama akibat tarif. Meski begitu, kenaikannya mulai melambat dibanding puncaknya di Mei.

Sementara itu, Indeks PMI Jasa ISM untuk Juni 2025 naik ke 50,8 dari 49,9 di Mei, menandakan kembalinya ekspansi di sektor jasa AS. Aktivitas bisnis (54,2) dan pesanan baru (51,3) menunjukkan peningkatan permintaan dan operasional. Namun, indeks ketenagakerjaan kembali turun ke 47,2, mencerminkan keraguan pelaku jasa untuk merekrut di tengah ketidakpastian ekonomi.
Kedua laporan tersebut menunjuukkan adanya pertumbuhan dalam sektor jasa yang masih jadi penopang ekonomi AS meski di sisi lain, tekanan biaya dan kekhawatiran terhadap ekspor masih jadi tantangan yang harus dihadapi. Dengan kondisi ini, The Fed punya dua sikap, pertama mendukung kebijakan suku bunga tinggi lebih lama, atau membuka peluang penurunan suku bunga di akhir tahun.
Indikator Ekonomi Lainnya
- FOMC Minutes: Risalah FOMC 9 Juli 2025 mengungkap isi diskusi dalam rapat FOMC pada 17–18 Juni. Intinya, ada perbedaan pendapat di antara pejabat The Fed soal kapan dan apakah suku bunga perlu diturunkan. Ini mencerminkan dilema antara mengelola inflasi yang masih tinggi dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Meskipun dalam rapat Juni suku bunga tetap di 4,25%–4,50%, risalah tersebut menunjukkan bahwa tiap anggota punya pandangan berbeda soal arah kebijakan ke depan. Beberapa pejabat bahkan terbuka untuk mulai menurunkan suku bunga secepatnya, bisa jadi pada pertemuan berikutnya (30 Juli), asalkan data ekonomi mendukung penurunan inflasi seperti yang mereka harapkan.
Analisis Harga BTC
Pergerakan harga BTC dari tanggal 3 hingga 11 Juli 2025 menunjukkan kinerja yang kuat dengan mencapai rekor tertinggi baru. Setelah sempat berfluktuasi di kisaran harga $105.000 hingga $109.600 di awal minggu, BTC kemudian melesat mendekati level $11.000 pada hari Rabu, 9 Juli, bahkan sempat menyentuh puncak baru di kisaran harga $118.780 pada 11 Juli 2025. Pergerakan kenaikan yang kuat ini menjadi karakteristik utama pergerakan harga BTC minggu lalu yang mengukuhkan posisinya sebagai aset dengan kinerja terbaik di tahun 2025 dengan kenaikan lebih dari 18% sepanjang tahun ini.
Analisis Teknikal BTC

Dari sisi analisis teknikal, BTC memperlihatkan prospek bullish yang kuat jangka pendek dan jangka panjang didukung dengan beberapa faktor, seperti:
- BTC telah berhasil menembus level resistensi utama, terutama di $107.710 dan $109.000, menandakan ada potensi apresiasi harga lebih lanjut.
- Harga BTC tetap jauh di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari di dekat $96.000, mengonfirmasi tren naik jangka panjang yang kuat.
- Meskipun Relative Strength Index (RSI) berada dalam rentang netral di sekitar 58 hampir sepanjang minggu, tren kenaikannya mendukung momentum positif secara keseluruhan.
Faktor fundamental lain juga menjadi pemicu lonjakan harga BTC pekan lalu, salah satunya permintaan besar dari institusional. Terlihat ETF BTC spot (IBIT) BlackRock mencatat arus masuk bersih lebih dari 700 ribu BTC. Treasury korporasi seperti MicroStrategy dan perusahaan Jepang Metaplanet, juga ikut menambah BTC dalam jumlah substansial ke dalam portofolio mereka. Keyakinan institusional yang semakin kuat ini memandang BTC sebagai “aset makro” dan potensi lindung nilai terhadap inflasi, terutama di tengah ekspektasi “stagflasi”, menjadi sangat penting.
Lebih lanjut, FOMC bulan Juni dari The Fed juga mengisyaratkan dukungan untuk setidaknya satu kali penurunan suku bunga pada tahun 2025 yang memicu sentimen “risk-on” di pasar global yang menguntungkan aset seperti BTC berkembang pesat dalam kondisi moneter yang lebih longgar dan melemahnya dolar AS.
Ke depannya, pasar tetap fokus pada data ekonomi mendatang, terutama data inflasi AS dan keputusan kebijakan The Fed selanjutnya. Meskipun sentimen saat ini sebagian besar bullish, dengan posisi derivatif yang condong ke call daripada put, pergerakan yang menentukan di atas level resistance $112.000 diperlukan agar BTC dapat memasuki fase “penemuan harga” sepenuhnya menuju target yang lebih tinggi di atas $120.000 atau lebih. Narasi yang sedang berlangsung tentang pengetatan pasokan cadangan devisa sebesar 14,5% dari total pasokan dan permintaan yang semakin matang, ditambah dengan retorika politik positif dari pemerintahan Trump mengenai aset digital, terus menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi kinerja BTC di paruh kedua tahun 2025.
Analisis Altcoin
Altcoin juga tak ikut ketinggalan rally di pekan lalu dengan secara keseluruhan pasar terus mempertahankan tren bullish yang sebagian besar didorong oleh peningkatan investasi institusional dan iklim politik global yang stabil.
- Ethereum (ETH) sebagai altcoin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, telah menunjukkan kekuatan yang signifikan. Setelah berfluktuasi antara sekitar $2.400 dan $2.600 di awal pekan, ETH menunjukkan pemulihan yang cepat, melampaui rata-rata pergerakan 200 harinya di dekat $2.530. Pada 9 Juli, ETH diperdagangkan di kisaran $2.615 dan melanjutkan tren kenaikannya, dengan beberapa laporan menunjukkan ETH menyentuh $2.816,73 pada 10 Juli. Performa ini mencerminkan momentum bullish yang semakin kuat, dengan ETH menembus rentang konsolidasi multi-minggu. Insight kunci menunjukkan ETH diperdagangkan di atas EMA utamanya dan RSI-nya menunjukkan tren naik tetapi masih di bawah ambang batas jenuh beli yang menunjukkan ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut. Selain itu, meningkatnya minat institusional, sebagian karena persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis ETH, merupakan katalis signifikan bagi apresiasi harganya.
- Solana (SOL) juga menunjukkan performa positif dengan kenaikan mingguan hampir 6% hingga diperdagangkan di kisaran $150. Harganya menunjukkan ketahanan, dengan penutupan harian sebagian besar di atas $150 dan bahkan menyentuh $157,28 pada 9 Juli. Minat institusional terhadap Solana sangat kuat, dibuktikan dengan peluncuran produk staking ETF berbasis SOL yang telah mencatat volume perdagangan substansial. Lebih lanjut, meningkatnya aktivitas jaringan, dengan Total Value Locked (TVL) dalam ekosistemnya meningkat dan alamat aktif bertambah menjadi 3,3 juta, menggarisbawahi meningkatnya kepercayaan dan utilitas dalam jaringan Solana. Beberapa analisis teknikal bahkan menunjukkan pola fraktal harga yang mirip dengan reli sebelumnya, mengisyaratkan potensi kenaikan lebih lanjut.
Meskipun telah terjadi lonjakan harga altcoin yang singkat, altseason yang berkelanjutan yang terlihat pada siklus-siklus sebelumnya semakin kecil kemungkinannya karena jumlah aset crypto sangat banyak lebih dari 37 juta per Juli 2025. Kelebihan pasokan ini sering kali menyebabkan imbal hasil yang berkurang dan risiko yang lebih tinggi untuk banyak proyek yang lebih kecil. Namun, sentimen pasar secara keseluruhan tetap positif, dengan adopsi institusional dan antisipasi potensi pelonggaran kebijakan moneter yang menjadi pendorong bagi harga altcoin.

Analisis On-Chain

Berita Seputar Altcoins
- Aave Pimpin Pertumbuhan DeFi, TVL Tembus $25,4 Miliar dan Dominasi Pasar Meningkat. Protokol peminjaman terdesentralisasi Aave mencatat pertumbuhan signifikan dengan total value locked (TVL) mencapai $25,4 miliar pada akhir kuartal kedua 2025, naik lebih dari 52% sejak April. Kinerja ini melampaui pertumbuhan TVL DeFi secara keseluruhan yang hanya naik 26% di periode yang sama. Aave kini menguasai 48% pasar lending DeFi dan menyumbang hampir 23% dari total TVL seluruh sektor DeFi. Pertumbuhan ini didorong oleh peluncuran stablecoin GHO, integrasi lintas rantai, dan minat institusional. Pembaruan teknologi mendatang seperti Aave V4 dan inisiatif Horizon juga menjadi pendorong utama. Meskipun menghadapi pesaing baru seperti Spark, Morpho, dan Venus, Aave tetap memimpin sebagai protokol lending terbesar dengan reputasi kuat di tengah tren “flight to quality” dalam ekosistem Web3.
Berita Lainnya dari Dunia Crypto dalam Sepekan Terakhir
- Jerome Powell Dikabarkan Pertimbangkan Mundur, Bitcoin Cetak Rekor Baru. Ketua The Fed Jerome Powell, dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, menurut pernyataan William Pulte, Ketua Dewan Fannie Mae dan Freddie Mac, yang menyambut baik kabar tersebut. Desakan terhadap Powell meningkat, terutama dari mantan Presiden Donald Trump yang mendorong pemangkasan suku bunga demi mendorong ekonomi. Di tengah ketegangan ini, pasar crypto justru mencetak sejarah, dengan Bitcoin menembus harga tertinggi sepanjang masa di $118.856 pada 11 Juli. Trump mengklaim kebijakan tarifnya berkontribusi terhadap reli tersebut dan kembali menyerukan pemotongan suku bunga. Meski begitu, juru bicara The Fed menegaskan bahwa Powell berniat menyelesaikan masa jabatannya.
Performa Aset Crypto Sepekan Terakhir

Aset Crypto dengan Performa Terbaik
- Stellar (XLM) +102%
- MOg Coin (MOG) +95.29%
- Pudgy Penguins (PENGU) +89.41%
- Hedera (HBAR) +57.33%
Aset Crypto dengan Performa Terburuk
- UNUS SED LEO (LEO) -0.10%
Referensi
- Jona Jaupi, Aave Outperforms DeFi Sector with 52% TVL Surge in Q2, thedefiant, diakses pada 12 Juli 2025.
- Anand Shina, Fed Chair Jerome Powell reportedly considers resigning, William Pulte hints, thestreet, diakses pada 12 Juli 2025.