Kategori
Analisis Pasar

Analisis Pasar Crypto Hari Ini (3 Februari 2025): Harga BTC Terkoreksi, MicroStrategy Tambah Lagi BTC Rp17 Triliun!

Reading Time: 7 minutes

Setelah mencetak harga all-time high (ATH) pekan lalu, Bitcoin (BTC) kembali mengalami penurunan di kisaran harga $100 ribu setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memberlakukan tarif pada negara-negara seperti Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Namun penurunan tersebut justru dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk mengakumulasi BTC dan aset crypto lainnya. Simak analisis lengkapnya dari tim Trader Pintu.

Ringkasan Artikel

  • 📝 BTC telah mendapatkan kembali momentumnya setelah penurunan selama empat hari, momentum ini didukung oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya minat institusional.
  • 🔴 Komite penentu suku bunga The Fed dengan suara bulat memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 4,25% hingga 4,5%.
  • 🏭 Sektor manufaktur AS bangkit kembali hingga ekspansi pada 50,1, sementara jasa menurun tajam ke 52,8, terendah dalam sembilan bulan.
  • 🏠 Penjualan rumah di AS naik 2,2% pada bulan Desember ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,24 juta unit, tertinggi sejak Februari.
  • 📉 Pesanan barang tahan lama AS turun 2,2% pada bulan Desember, menandai penurunan keempat dalam lima bulan dan meleset dari perkiraan pasar.

Analisis Makroekonomi

Suku Bunga The Fed Stagnan

Dalam upayanya mengendalikan inflasi yang terus berlanjut, The Fed pada Rabu (29/1) mengambil keputusan untuk tetap mempertahankan suku bunga saat ini dalam kisaran 4,25% hingga 4,5%. Keputusan ini memberikan pengaruh pada biaya pinjaman seperti mobil, kartu kredit, dan pinjaman jangka pendek lainnya.

Meskipun keputusan tersebut telah diantisipasi secara luas, nyatanya berpotensi menimbulkan konflik dengan Presiden Trump yang menyatakan suku bunga masih terlalu tinggi.

Sejak September, bank sentral telah menurunkan suku bunga acuan sebesar satu poin persentase penuh. Namun, dengan inflasi yang tetap membandel, para pembuat kebijakan tidak terburu-buru untuk menerapkan pemotongan lebih lanjut. Harga konsumen pada bulan Desember naik 2,9% dari tahun ke tahun, menandai peningkatan yang sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Pada saat yang sama, pasar tenaga kerja tetap kuat, dengan para pengusaha menambah lebih dari 250.000 pekerjaan bulan lalu. Pasar tenaga kerja yang melemah kemungkinan akan meningkatkan tekanan pada Fed untuk menurunkan biaya pinjaman guna merangsang perekrutan tenaga kerja, tetapi kondisi saat ini menunjukkan pendekatan yang lebih terukur.

Mengenai keputusan pemotongan suku bunga di masa depan, The Fed mengisyaratkan pendekatan yang lebih hati-hati selama pergerakan pasar tenaga kerja tetap kuat dan harga-harga terus meningkat.

Indikator Ekonomi Lainnya

  • S&P Global AS PMI: Data terbaru S&P Global Flash AS Purchasing Managers Index (PMI) indikator ekonomi sektor manufaktur suatu negara pada bulan Januari menunjukkan kinerja sektoral yang beragam. Manufaktur tumbuh untuk pertama kalinya dalam enam bulan, dengan PMI naik menjadi 50,1 dari 49,4 pada bulan Desember, mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan. Sementara itu, sektor jasa mengalami perlambatan tajam, karena PMI Jasa turun menjadi 52,8 dari 56,8, mencapai level terendah dalam sembilan bulan. Tekanan inflasi meningkat di kedua sektor sehingga menimbulkan tantangan terhadap prospek meskipun ada optimisme tentang pertumbuhan di masa mendatang.
  • Sentimen Konsumen Michigan: Sentimen konsumen untuk pertama kalinya dalam enam bulan turun menjadi 71,1. Penurunan ini menandai 2,9 poin (-3,9%) dari pembacaan akhir Desember sebesar 74,0 dan penurunan 10,0% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Angka terbaru juga berada di bawah ekspektasi sebesar 73,2.
  • Penjualan Rumah Bekas: Penjualan rumah bekas di AS naik ke level tertinggi dalam 10 bulan pada bulan Desember, tetapi pertumbuhan lebih lanjut mungkin dibatasi oleh suku bunga hipotek yang tinggi dan harga rumah yang tinggi sehingga menjadi salah satu faktor penghalang bagi calon pembeli. Meskipun kenaikan lebih besar dari yang diharapkan dilaporkan oleh National Association of Realtors pada hari Jumat (31/1), tahun 2024 menandai penjualan rumah terendah dalam tiga dekade. Harga rumah rata-rata mencapai rekor tertinggi $407.500 tahun lalu. Meskipun pasokan perumahan telah membaik, jumlahnya masih di bawah level sebelum pandemi.
  • Penjualan Rumah Baru: Penjualan rumah baru di AS meningkat sebesar 3,6% pada bulan Desember, mencapai tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 698.000 unit. Laju penjualan bulan November direvisi naik menjadi 674.000 unit dari 664.000 unit yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memproyeksikan penjualan akan naik menjadi 675.000 unit.
  • Barang Tahan Lama: Data terbaru dari Biro Sensus AS menunjukkan bahwa pesanan barang tahan lama turun sebesar 2,2% pada bulan Desember 2024 dan tidak memenuhi ekspektasi pasar serta menandai penurunan keempat dalam lima bulan terakhir. Total pesanan baru turun sebesar $6,3 miliar menjadi $276,1 miliar, menyusul penurunan sebesar 2,0% pada bulan November.
  • Neraca Perdagangan Barang: Defisit perdagangan barang AS bulan Desember mencapai -$122,1 miliar, jauh melampaui estimasi -$105,6 miliar. Hal ini menempatkan defisit mendekati level terendahnya pada tahun 2022 yang kemungkinan dipengaruhi oleh pemogokan di pelabuhan. Kesenjangan yang semakin lebar tampaknya merupakan respons terhadap tarif era Trump. Presiden Trump dan Menteri Keuangan Bessent mengindikasikan bahwa tarif dapat meningkat sebesar 2,5% per bulan untuk semua barang. Perusahaan dapat menghindari tarif ini dengan mengalihkan produksi di dalam perbatasan AS.

Analisis Harga BTC

BTC telah mendapatkan kembali momentumnya setelah penurunan selama empat hari, didukung oleh melemahnya dolar AS dan meningkatnya minat institusional. Pemulihan mata uang kripto tersebut semakin didorong oleh diskusi di beberapa negara bagian AS tentang penerapan cadangan Bitcoin yang menandakan penerimaan pemerintah yang lebih luas. Namun, sentimen pasar kini lebih berhati-hati setelah Trump mengumumkan tarif baru, yang berpotensi memicu ketidakpastian ekonomi global.

Setelah pelantikan Presiden Trump, optimisme pasar seputar crypto tetap tinggi. Penunjukan Ketua SEC sementara yang dikenal karena mengadvokasi kebijakan yang ramah terhadap crypto dan mengembangkan kerangka regulasi telah diterima dengan baik oleh para penggemar industri ini.

Pekan lalu, beberapa negara bagian AS mempertimbangkan untuk menetapkan cadangan Bitcoin, sebuah langkah yang diharapkan semakin memperkuat daya tarik sebagai aset crypto terbesar di dunia. Pada hari Selasa pekan lalu, Utah menjadi negara bagian kedua setelah Arizona yang menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) Cadangan Bitcoin Strategis. Jika RUU tersebut disahkan, hal itu dapat mendorong negara bagian lain untuk mengikutinya.

Saat ini, sekitar 11 negara bagian AS tengah menjajaki kemungkinan memasukkan Bitcoin ke dalam cadangan strategis mereka, dan banyak yang mempertimbangkan untuk mengalokasikan hingga 10% dari total dana yang dimiliki. Hal ini mencerminkan semakin dikenalnya Bitcoin sebagai aset yang layak dalam portofolio pemerintah.

Di samping itu, perkembangan adopsi Bitcoin juga terus meluas dengan Grayscale meluncurkan Bitcoin Miners ETF yaitu cara mudah bagi investor untuk mendapatkan eksposur ke perusahaan penambangan Bitcoin dan industri pertambangan global.

Global Head ETF Grayscale Investments David LaValle menekankan bahwa penambang Bitcoin sangat penting bagi jaringan dan siap untuk pertumbuhan yang signifikan seiring meluasnya adopsi Bitcoin, sehingga menjadikan ETF sebagai opsi yang menarik bagi investor.

Analisis On-Chain

  • 📊 Bursa Pertukaran: Cadangan devisa terus menurun menunjukkan tekanan jual yang rendah. Simpanan bersih di bursa lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 7 hari. Simpanan yang lebih tinggi dapat diartikan sebagai tekanan jual yang tinggi.
  • 💻 Penambang: Penambang menjual asetnya dalam kisaran moderat dibandingkan dengan rata-rata satu tahunnya. Pendapatan penambang berada dalam kisaran moderat, dibandingkan dengan rata-rata satu tahun.
  • ⛓️ On-Chain: Lebih banyak investor yang menjual dengan keuntungan. Di tengah pasar yang sedang naik, hal ini dapat mengindikasikan puncak pasar. Pergerakan pemegang aset secara jangka panjang dalam 7 hari terakhir lebih tinggi dari rata-rata. Investor berada dalam fase keyakinan di mana mereka saat ini berada dalam kondisi laba yang belum terealisasi.
  • 🏦 Derivatif: Trader posisi long dominan dan bersedia membayar kepada Trader posisi short. Sentimen jual dominan di pasar derivatif. Lebih banyak order jual diisi oleh para pengambil. Seiring menurunnya open interest, hal ini mengindikasikan investor menutup posisi berjangka dan ada kemungkinan terjadi pembalikan tren. Pembalikan tersebut bisa memicu long/short-squeeze yang disebabkan oleh pergerakan harga secara tiba-tiba atau sebaliknya.
  • 🔀 Indikator Teknikal: RSI menunjukkan kondisi netral. Stochastic menunjukkan kondisi netral di mana harga saat ini berada di lokasi moderat antara kisaran tertinggi-terendah dalam 2 minggu terakhir.

Berita Seputar Altcoins

  • XRP Diproyeksi Dalam Tren Naik dengan Target $4 di Tengah Perubahan Regulasi AS. Harga XRP masih dalam zona merah, tetapi perkembangan pasar terbaru menunjukkan potensi pembalikan tren. CEO Ripple Brad Garlinghouse, menyoroti sejumlah kemajuan positif, termasuk pergeseran regulasi di AS dan meningkatnya minat institusional, seperti pengajuan ETF XRP oleh WisdomTree dan CoinShares. Selain itu, peluncuran stablecoin RLUSD dan adopsi yang berkembang untuk XRP Ledger turut memperkuat optimisme pasar. Meskipun harga XRP saat ini berada di sekitar $3,04 dengan RSI di 57, analis Dark Defender menekankan pentingnya level support $3,07 untuk mempertahankan tren naik, dengan target jangka pendek $4 dan potensi kenaikan hingga $5 dalam waktu dekat.

Berita Lainnya dari Dunia Crypto dalam Sepekan Terakhir

  • Pasar Global Bergejolak Akibat Tarif Trump, Bitcoin Jatuh ke Bawah $97K. Pengumuman tarif baru oleh Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan China mengguncang pasar global, menyebabkan anjloknya indeks saham berjangka AS dan memicu likuidasi besar di pasar crypto. Dow, S&P 500, dan Nasdaq masing-masing turun 1.2%, 1.9%, dan 2.7%, sementara Bitcoin dan Ethereum masing-masing turun 5% dan 10%, dengan XRP dan Dogecoin anjlok 19%. Tarif ini memicu kekhawatiran inflasi yang bisa memperpanjang suku bunga tinggi sepanjang 2025, menghambat pemulihan ekonomi dan memperberat kondisi pasar crypto. Beberapa analis percaya volatilitas ini akan berlanjut, sementara yang lain melihat kemungkinan adanya negosiasi yang dapat meredakan ketegangan dagang lebih cepat dari yang diperkirakan.
  • El Salvador Terus Tambah Cadangan Bitcoin di Tengah Tekanan IMF. El Salvador kembali menambah kepemilikan Bitcoin dengan membeli dua BTC pada 1 Februari sehingga meningkatkan total cadangan negara menjadi 6.055 BTC atau senilai lebih dari $612 juta. Meskipun telah menghapus aturan yang mewajibkan bisnis menerima BTC demi mendapatkan pinjaman sebesar $1,4 miliar dari IMF, negara ini tetap berkomitmen pada strategi cadangan Bitcoin-nya. Pemerintah bahkan mempercepat akuisisi BTC dengan rencana meningkatkan pembelian pada 2025. Strategi ini menarik perhatian komunitas crypto, termasuk Fidelity Digital Assets yang menilai langkah El Salvador sebagai potensi pemicu adopsi Bitcoin oleh negara lain di masa depan.

Performa Aset Crypto Sepekan Terakhir

Aset Crypto dengan Performa Terbaik

  • MANTRA (OM) -0.64%

Aset Crypto dengan Performa Terburuk

  • Virtuals Protocol (VIRTUAL) -37.10%
  • Artificial Superintelligence Alliance (FET) -36.46%
  • Render (RENDER) -36.14%
  • Worldcoin (WLD) -34.49%

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *