Kategori
Altcoins Menengah

Pembaruan Ekosistem Cosmos dan Token ATOM 2.0

Reading Time: 9 minutes

Dengan mengusung konsep “Internet of blockchains”, Cosmos sudah menjadi pemain besar dalam industri crypto sejak peluncurannya di 2019. Bersama dengan Polkadot, ia merupakan teknologi “layer-0” yang menjadi fondasi bagi blockchain lain yang dibangun di atasnya. Blockchain generasi awal beroperasi secara sendiri-sendiri dan tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Teknologi yang dikembangkan Cosmos memungkinkan berbagai blockchain untuk berkomunikasi satu sama lain dalam sebuah jaringan yang terintegrasi.

Ekosistem Cosmos ini memiliki aset crypto yang bernama ATOM. Namun, saat ini ATOM tidak memiliki banyak kegunaan, karena ia belum terintegrasi ke dalam berbagai sistem penggerak ekosistem Cosmos. Dengan whitepaper ATOM 2.0, tim Cosmos ingin memperluas peran ATOM. Lalu, apa itu ATOM 2? Apa yang membedakannya dengan peran ATOM saat ini? Artkel ini akan menjelaskan perubahan yang dibawa oleh pembaruan ATOM 2.0.

Ringkasan Artikel

  • 🌐 Cosmos adalah jaringan blockchain terintegrasi yang ingin menciptakan “Internet of blockchains”. Ia merupakan ekosistem yang berisi berbagai blockchain yang saling terhubung.
  • 🎇 Saat ini, terdapat 49 zona di dalam ekosistem interchain Cosmos. Zona-zona ini banyak yang terhubung ke dalam hub yang bertugas melanjutkan pesan antarblockchain. Cosmos Hub adalah hub miliki Cosmos dengan token ATOM.
  • 🏦 Yayasan dibalik Cosmos menjelaskan bahwa pembaruan ATOM 2.0 akan mengubah fungsi Cosmos Hub dan ATOM menjadi pusat perekonomian ekosistem interchain.
  • 🔝 Pembaruan ini menjelaskan tentang skema interchain security, liquid staking, interchain scheduler, interchain allocator, dan skema pengelolaan terdesentralisasi melalui Cosmos Councils dan Assembly. Selain itu, whitepaper ATOM 2.0 mengajukan perubahan terhadap tokenomics ATOM.

Ekosistem Cosmos dan Token ATOM Saat Ini

Cosmos adalah jaringan blockchain terintegrasi yang ingin menciptakan “Internet of blockchains”. Maksud dari jargon ini adalah Cosmos dikembangkan dengan tujuan untuk menghubungkan berbagai jaringan crypto, layaknya jaringan internet, melalui kode pemrograman yang terbuka untuk publik.

Cosmos menggunakan beberapa pilar teknologi penting untuk menciptakan jaringan blockchain yang terintegrasi. Pilar-pilar tersebut antara lain Tendermint Core (kerangka mekanisme konsensus), Cosmos SDK (kerangka untuk membuat aplikasi), dan Protokol IBC (protokol komunikasi antar blockchain). Ketiga, teknologi Cosmos ini membantu menyelaraskan semua aplikasi dan blockchain yang dibangun di atas ekosistem Cosmos.

Zona Ekosistem cosmos
Zona dalam protokol IBC Ekosistem Cosmos. Sumber: Cosmos Hub

Per Oktober 2022, sudah ada 49 zones (disebut juga appchains) yang terintegrasi ke dalam ekosistem Cosmos. Angka ini meningkat dua kali lipat dari jumlah zones atau zona pada Oktober 2021. Perkembangan pesat ini merupakan bukti bahwa pengembang blockchain sangat tertarik kepada konsep ekosistem Cosmos. 49 zona ini terhubung ke sebuah hub yang bertugas meneruskan komunikasi antarzona.

💡 Appchains adalah singkatan dari application blockchains atau blockchain aplikasi. Appchains adalah sebutan untuk protokol atau aplikasi tertentu yang memiliki blockchain sendiri. Beberapa contoh appchains di ekosistem Cosmos: Osmosis dan Kujira.

Cosmos Hub adalah hub yang dibuat oleh cosmos yang menyambungkan 40 zona lainnya. Sementara, ATOM adalah aset crypto dari Cosmos Hub yang digunakan untuk membayar biaya transaksi, staking, dan suara dalam proses voting. Peran ATOM mirip dengan ETH pada Ethereum. Saat ini, Cosmos Hub memiliki peran utama untuk mengamankan ekosistem Cosmos (lewat staking ATOM) dan juga menjalankan protokol IBC (Inter-Blockchain Communication).

Banyak yang menjelaskan bahwa token ATOM milik Cosmos memiliki krisis identitas. Banyak appchain seperti Osmosis memiliki aset dan validatornya sendiri sehingga tidak membutuhkan ATOM. Ini membuat ATOM tidak memiliki skema value capture dan utilitasnya sangat terbatas. Jadi, meskipun perkembangan ekosistem Cosmos begitu pesat, ia tidak berpengaruh terhadap harga dan juga kegunaan ATOM. Walaupun ATOM secara posisi berada di tengah ekosistem blockchain, nilai dan utilitasnya tidak terkoneksi ke ekosistem tersebut.

jumlah transaksi cosmos atom
10 blockchain dengan volume transaksi terbesar pada Cosmos. Sumber: MapofZones

Maka dari itu, perkembangan tahap 2 ekosistem Cosmos ingin mengubah hal tersebut. Interchain Foundation (yayasan dibalik Cosmos) ingin merombak tokenomics ATOM melalui ATOM 2.0.

Apa itu Atom 2.0?

Menurut Ethan Buchman, salah satu pendiri Cosmos, sekarang ekosistem Cosmos sudah memasuki perkembangan tahap 2 yang dinamai integration atau integrasi. Dalam fase ini, tim pengembang Cosmos berfokus merekonstruksi dan mengintegrasikan kembali Cosmos Hub ke dalam pusat ekosistem interchain. Ethan menjelaskan bahwa tim Cosmos ingin membuat sebuah sistem ekonomi baru yang menekankan pada pemanfaatan keamanan yang disediakan oleh Cosmos Hub. Seperti namanya, fase integrasi ingin mengintegrasikan dan menyeleraskan peran Cosmos Hub dan aset ATOM terhadap perkembangan ekosistem interchain secara keseluruhan.

💡 Fase 1 perkembangan Cosmos dinamai initiation dan berfokus untuk menarik sebanyak mungkin proyek crypto ke dalam ekosistem Cosmos.

Dalam acara Cosmosverse di Medellín, Colombia, whitepaper ATOM 2.0 dan pembaruan ekosistem Cosmos Hub akhirnya dirilis ke publik. Whitepaper ATOM 2.0 ini menjelaskan tentang berbagai pembaruan terhadap ekosistem Cosmos seperti pengaruh dari interchain security, liquid staking, tokenomics ATOM yang baru, dan skema baru pengelolaan Cosmos. Tim pengembang Cosmos menjelaskan bahwa dokumen whitepaper ini masih dalam bentuk draf dan masih dapat berubah.

Secara singkat, proposal Cosmos baru ini memiliki 5 komponen utama:

  1. Interchain Security
  2. Liquid Staking
  3. Interchain Scheduler & Allocator
  4. Tokenomics Baru Bagi ATOM
  5. Pengelolaan Ekosistem Cosmos Lewat Cosmos Asssembly & Councils

Kamu bisa membaca whitepaper ATOM 2.0 di forum Cosmos Hub.

Pembaruan Ekosistem Cosmos

upgrade cosmos atom 2.0
Implementasi fase 2 Cosmos menempatkan Cosmos Hub dalam pusat ekosistem interchain.

Interchain Security

Interchain Security adalah pembaruan Cosmos yang akan menjadi fitur penting dari fase kedua perkembangan ekosistem Cosmos. Lewat Interchain Security, semua appchains yang terhubung ke Cosmos Hub dapat “meminjam” keamanan dari Cosmos. Mereka bisa melakukan itu dengan meminjam dari 175 validator Cosmos Hub dengan membayar biaya tertentu (yang 25% nya diberikan ke staker ATOM).

💡 Tim pengembang Cosmos juga biasa menyebut ekosistemnya sebagai ekosistem interchain

Hal ini memberikan kesempatan bagi blockchain baru untuk meminjam keamanan dari Cosmos dibanding harus membentuk jaringan validatornya sendiri. Dengan itu, para pengembang ini bisa berfokus untuk membangun komunitas pengguna dan mengalokasikan biaya keamanan. Hal ini juga mengintegrasikan staking ATOM ke perkembangan zona pada ekosistem Cosmos.

Fitur Interchain Security dapat membawa berbagai proyek crypto untuk masuk ke ekosistem Cosmos tanpa harus memiliki jaringan validatornya sendiri. Ia juga membantu dalam proses desentralisasi appchains pada ekosistem Cosmos sehingga meningkatkan keamanannya.

Liquid Staking

Liquid Staking adalah sebuah bentuk staking di mana token yang dikunci masih dapat digunakan dalam bentuk token baru yang senilai. Fitur ini sangat mirip dengan apa yang Ethereum gunakan sekarang di mana pengguna yang mengunci pada liquid staking akan mendapatkan sETH setara dengan token yang mereka kunci. Bedanya, liquid staking pada Cosmos akan terintegrasi ke dalam pusat jaringan dan tidak dibuat pihak ketiga seperti Lido.

Fitur liquid staking memberikan kegunaan baru bagi token ATOM yang dikunci. Dengan adanya liquid staking, ATOM yang dikunci tidak hanya berfungsi untuk mengamankan jaringan. ATOM pada liquid staking akan berputar kembali dalam berbagai appchains pada ekosistem interchain, menciptakan siklus umpan balik positif. Menciptakan siklus ekonomi baru dalam Cosmos.

Tokenomics Baru ATOM

Sistem pencetakan ATOM baru saat ini ditentukan oleh keseimbangan antara likuiditas dan staking. Saat ATOM dalam staking rendah, persentase bunga staking akan meningkat, menyebabkan pencetakan ATOM baru naik. Sebaliknya, pencetakan ATOM baru akan menurun saat jumlah ATOM dalam staking tinggi.

💡 Dalam sistem proof of stake seperti Cosmos, pencetakan ATOM baru diberikan sebagai imbalan kepada validator yang melakukan staking untuk mengamankan jaringan dan memproses transaksi.

Dengan adanya liquid staking, sistem pencetakan ATOM baru diubah. Liquid staking diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan keseimbangan likuiditas dan staking dengan menarik banyak pengguna untuk menggunakan fitur tersebut.

Setelah itu, Whitepaper ATOM 2.0 menjelaskan dua tahap dalam tokenomics ATOM yaitu transition dan steady state. Dalam fase pertama, tingkat pencetakan ATOM baru akan meningkat dalam 9 bulan pertama sebagai insentif dan subsidi bagi appchains yang ingin menggunakan interchain security. Selain itu, tujuan kenaikan penerbitan ATOM baru ini juga ditujukan untuk meningkatkan jumlah kas Cosmos yang nantinya akan dikelola oleh komunitas ekosistem Cosmos.

pencetakan atom 2.0
Tingkat pencetakan ATOM baru menggunakan skema baru (garis hitam) dan lama (garis putus-putus).

Pada fase transisi ini, akan ada 10 juta ATOM baru setiap bulannya yang akan terus menurun sampai 36 bulan. Setelah 36 bulan, ATOM akan memasuki fase stabil di mana angka pencetakan akan turun drastis menjadi 300.000 ATOM per bulan.

Interchain Scheduler & Allocator

ekosistem interchain cosmos 2.0
Peran Interchain Scheduler dan Allocator dalam ekosistem Cosmos. Sumber: Whitepaper ATOM 2.0.

Ekosistem Cosmos, sama seperti blockchain lainnya, memiliki permasalahan Maximal Extractable Value atau MEV. MEV adalah sekelompok orang yang menggunakan algoritma komputer untuk mencari potensi keuntungan arbitrase dari perbedaan harga (melalui reorganisasi urutan dan prioritas dalam proses pembuatan blok). Bahkan, pada platform Osmosis, MEV berhasil mengambil keuntungan sebesar $6,7 juta dolar AS. Pada versi paling buruknya, MEV membuat pengguna harus membayar harga lebih mahal untuk membeli aset atau membayar biaya transaksi. Dalam sisi positifnya, MEV membantu menjaga keseimbangan harga.

💡 Maximal Extractable Value atau MEV adalah fenomena yang sudah ada pada industri crypto sejak awal Ethereum berdiri.

Cosmos berusaha menyelesaikan permasalahan MEV menggunakan interchain scheduler. Pada dasarnya, interchain scheduler menciptakan marketplace resmi untuk MEV yang bersifat cross-chain menggunakan protokol IBC. Melalui interchain scheduler, appchains dapat memilih menjual block space (pada dasarnya urutan pemrosesan blok) untuk mendapatkan imbalan. Sebagian imbalan dari scheduler akan masuk ke dana simpanan pada interchain allocator.

Interchain allocator adalah skema untuk mengalokasikan dana dalam perbendaharaan Cosmos Hub untuk berinvestasi dan mendanai appchains melalui sistem voting. Pada dasarnya, interchain allocator merupakan fondasi teknologi agar komunitas pemilik token ATOM dapat ikut serta menentukan alokasi dana hibah perkembangan ekosistem Cosmos. Selain itu, whitepaper ATOM 2.0 juga memberikan kerangka agar appchains dapat bekerja sama dengan Cosmos Hub untuk saling mendukung lewat berbagai skema insentif.

Pengelolaan Ekosistem Cosmos

Terakhir, selain interchain allocator, Cosmos juga membuat kerangka pengelolaan yang menitikberatkan pada pentingnya peran seluruh stakeholder ekosistem Cosmos, termasuk pemiliki token ATOM. Sistem pengelolaan ini dilakukan melalui adanya Cosmos Councils dan Assembly di mana appchains dapat mengatur berbagai kebijakan terkait ATOM dan Cosmos.

Cosmos Assembly merupakan komunitas kolektif ekosistem interchain dari berbagai stakeholder. Ia memiliki peran mengatur perbendaharaan Cosmos Hub serta pengalokasian dana dan menjadi DAO yang merepresentasikan Cosmos. Di sisi lain, Cosmos Councils adalah entitas lebih kecil yang mengisi Cosmos Assembly. Ia merupakan koalisi appchains dan blockchain tertentu pada Cosmos.

Perbedaan ATOM Dengan ATOM 2.0

Pembaruan yang dibawa oleh ATOM 2.0 akan mengubah peran aset ATOM. Hal paling utama tentang perbedaan ATOM dengan ATOM 2.0 adalah bagaimana ATOM mengambil keuntungan dari berbagai appchains yang terhubung ke dalam Cosmos Hub. Apabila pembaruan ini lolos, ATOM akan terhubung langsung dengan perkembangan yang dialami ekosistem interchain. Tidak hanya itu, ATOM akan menjadi pusat ekonomi Cosmos melalui interchain security, liquid staking, dan mekanisme pengelolaan interchain yang baru.

Selain itu, tokenomics ATOM yang baru akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang. Dengan pencetakan yang turun ke 300.000 ATOM per bulan, ini akan mengurangi tekanan jual secara signifikan.

💡 Dalam Whitepaper Cosmos yang baru, visi tim Cosmos dapat dirangkum menjadi kalimat berikut: “the Cosmos Hub will become a self-propagating economic engine that drives the expansion and integration of the Cosmos Network.”

Analisis Pembaruan Cosmos

Berbagai pembaruan yang dijelaskan oleh tim pengembang Cosmos pasti sangat menarik, bukan? Bagi kamu yang memiliki ATOM, pembaruan Cosmos dan ATOM 2.0 memberikan banyak harapan untuk masa depan ekosistem interchain. Sebagai permulaan, perubahan-perubahan ini memberikan banyak kegunaan baru bagi token ATOM. Ia juga mengubah Cosmos Hub yang sebelumnya hanya penyedia interoperabilitas (melalui IBC), menjadi pemain aktif yang penting untuk perkembangan ekosistem interchain.

Namun, seperti semua analisis, penting untuk kita tetap kritis dalam melihat potensi ATOM, agar tidak mengambil keputusan investasi berdasarkan hype semata. Hal pertama yang perlu kita perhatikan adalah pembaruan besar ini memiliki road map implementasi selama tiga tahun. Fitur interchain security versi paling awal pun baru akan diterapkan pada Q1 2023. Selain itu, tim Cosmos pasti menghadapi berbagai hambatan teknologi dalam implementasinya. Berkaca dari pembaruan The Merge Ethereum, bukan tidak mungkin kalau Cosmos pun mengalami berbagai penundaan yang sama.

Kekhawatiran lain mengenai ATOM 2.0 adalah dampak pencetakan ATOM baru dalam jangka pendek. Seperti yang dijelaskan dalam whitepaper, pencetakan ATOM pada awalnya akan berubah menjadi 10 juta per bulan. Pencetakan ini dilakukan sebagai subsidi dan insentif. Meskipun angka pencetakan ini akan terus berkurang, angka tersebut adalah jumlah yang besar. Apalagi jika dibandingkan dengan pencetakan ATOM sekarang adalah sekitar satu juta setiap bulan dari block rewards. Maka dari itu, hal tersebut akan menambahkan tekanan jual dalam jangka pendek setelah fitur interchain security dirilis.

Kamu bisa mendalami lebih dalam tentang ATOM 2.0 langsung dari salah satu pendiri Cosmos, Ethan Buchman pada video di bawah ini:

Cara Membeli ATOM di Pintu

Kamu bisa mulai berinvestasi pada token ATOM dengan membelinya di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli ATOM pada aplikasi Pintu:

  1. Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
  2. Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
  3. Buka halaman market dan cari token ATOM.
  4. Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
  5. Sekarang kamu sudah mempunyai token ATOM!

Selain itu, aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *