Kategori
Trading Pemula

Mengenal Apa itu Candle Doji dan Cara Memanfaatkanya dalam Trading

Reading Time: 5 minutes

Dalam dunia trading, mengenali pola candlestick adalah kunci untuk memahami dinamika pasar dan membuat keputusan investasi yang tepat. Salah satu pola yang paling menarik dan sering dibahas adalah candle doji. Menyerupai tanda salib dengan sumbu panjang dan body yang sangat kecil, doji bukan hanya sekedar pola biasa, tetapi membawa sejumlah informasi penting tentang pergerakan harga. Lalu, apa itu candle doji dan bagaimana trader bisa memanfaatkannya dalam strategi mereka? Cari tahu jawabannya pada artikel berikut.

Ringkasan Artikel

  • 📊 Candle doji adalah pola candlestick dengan harga pembukaan dan penutupan yang hampir setara, menghasilkan body kecil dengan sumbu panjang, menandakan ketidakpastian di pasar.
  • ✨ Candle doji terbagi menjadi gravestone doji (sinyal bearish), long-legged doji (sinyal konsolidasi), dan dragonfly doji (sinyal bullish).
  • 🔬 Dalam trading, candle doji bisa mengindikasikan potensi pembalikan tren jika terjadi di ujung tren bearish ataupun bullish. Kendati begitu, ia tidak bisa digunakan sebagai indikator tunggal dan sebaiknya dikombinasikan dengan indikator lain.
  • ⚠️ Beberapa keterbatasan candle doji adalah dapat memberikan sinyal palsu, jarang ditemukan, tidak menunjukkan target harga, dan interpretasinya mungkin sulit.

Apa itu Candle Doji?

Candle doji adalah sebuah pola candlestick yang terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan sebuah aset hampir setara. Hal tersebut menghasilkan sebuah candle dengan body yang sangat kecil, namun mempunyai sumbu yang panjang. Secara bentuk, candle doji dapat terlihat seperti salib, salib terbalik, dan tanda tambah.

Munculnya candle doji seringkali diasosiasikan dengan kondisi pasar yang tidak menentu. Hal tersebut tercermin dari tidak adanya pembeli atau penjual yang lebih dominan selama periode trading tetsebut.

Namun, doji candle juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi terjadinya pembalikan tren. Sebagai contoh, jika candle doji terbentuk pada akhir downtrend, maka memberikan sinyal bahwa pembalikan tren menjadi bullish dapat terjadi. Begitupun sebaliknya.

Candle doji yang terbentuk di area support atau resistance dianggap memberikan sinyal yang lebih dapat dipercaya. Pasalnya, area tersebut merupakan area di mana pembeli atau penjual kemungkinan besar melakukan transaksi. Sebagai contoh, ketika sebuah aset berada di area support, kemungkinan besar akan terjadi aksi beli sehingga mencegah harga turun lebih dalam. Aksi beli tersebut kemudian bisa memicu harga justru naik. Itulah mengapa candle doji juga bisa digunakan untuk identifikasi pembalikan tren.

Pelajari juga cara membaca beragam pola candlestick melalui artikel Pintu Academy berikut.

Jenis-Jenis Candle Doji

Jenis-Jenis Candle Doji
  • 🪦 Gravestone Doji. Candle doji ini mempunyai sumbu panjang ke atas dan body sangat kecil di bawah, menyerupai tanda salib terbalik. Jenis doji ini memberikan sinyal bearish. Hal ini dikarenkan harga aset berupaya untuk melewati titik tertinggi baru, tapi kenyataannya aksi jual lebih dominan sehingga mampu mendorong harga terus turun. Sumbu panjang ke atas tadi merepresentasikan tren kenaikan harga yang kehilangan momentum.
  • 👣 Long-Legged Doji. Candle doji ini mempunyai sumbu atas dan bawah yang sama panjang dengan body yang sangat kecil di tengah. Long-legged doji mengindikasikan sinyal netral atau konsolidasi. Hal tersebut sejalan dengan pembeli atau penjual yang tidak ada yang lebih unggul selama periode trading tersebut.
  • 🐉 Dragonfly Doji: Candle doji ini kebalikannya dari gravestone doji di mana ia mempunyai sumbu panjang ke bawah dan body yang sangat kecil di atas. Mirip seperti tanda salib. Ia memperlihatkan penjual cukup dominan di awal periode, namun pada akhir sesi perdagangan justru pembeli yang lebih dominan sehingga mendorong harga menuju harga pembukaan. Tingginya tekanan beli di saat downtrend memberikan sinyal bullish.

Cara Membaca Pola Candle Doji

Sebenarnya, candlestick doji secara umum lebih condong sebagai indikator yang memperlihatkan bahwa harga saat ini “netral”. Jadi, sebaiknya tidak terburu-buru mengartikan bahwa kemunculan candlestick doji akan menandkan terjadinya pembalikan tren.

Jangan sampai membuat keputusan yang salah, karena sebenarnya pasar berada dalam kondisi “wait and see” ketika doji baru terbentuk. Walau begitu, terdapat jenis candle doji tertentu yang memberikan sinyal lebih kuat ketika dikombinasikan dengan indikator teknikal lainnya.

Untuk mendapatkan sinyal candle doji yang lebih kuat, pertimbangkan juga tren keseluruhan kondisi pasar. Ia akan memberikan sinyal pembalikan tren yang lebih akurat jika terbentuk di akhir uptrend ataupun downtrend.

Selain itu, pendek-panjangnya sumbu pada doji dragonfly dan gravestone bisa menjadi sinyal awal terjadinya perubahan tren seperti yang dijelaskan di atas. Semakin panjang sumbunya, maka semakin memperkuat sinyal pembalikan tren. Kendati behitu, candle doji tetap tidak bisa berdiri sendiri karena diperlukan adanya candle baru yang terbentuk atau indikator teknikal lain untuk menentukan titik beli dan stop loss.

Contoh pola candle doji
Contoh pola candle doji. Sumber: Living From Trading

Dapat dilihat pada ilustrasi di atas, terdapat dragonfly doji pada akhir tren koreksi harga. Setelahnya, muncul candle yang memperlihatkan harga masih terus berusaha naik walaupun pada penutupan harganya di bawah harga pembukaan. Candle tersebut bisa menjadi konfirmasi bahwa tren bullish kemungkinan akan terjadi. Terbukti, setelah itu harga bergerak naik.

Cara Menggunakan Candle Doji untuk Trading

Berikut ini adalah cara menggunakan candle doji untuk trading:

  • 🌀 Mengidentifikasi pembalikan tren.

Salah satu kegunaan utama candle doji adalah untuk mencari sinyal pembalikan tren. Jadi, jika trader berhasil menemukan candle doji pada ujung tren bearish, artinya akan ada sinyal pembalikan tren bullish. Sedangkan jika candle doji terbentuk di ujung tren bullish, maka ada kemungkinan tren akan berbalik bearish.

Untuk mendapatkan sinyal yang lebih baik, jangan berpatok pada sayu candle doji saja. Tunggu candle berikutnya untuk mengonfirmasi bahwa pembalikan tren besar kemungkinan akan terjadi.

  • ☑️ Mengonfirmasi sinyal indikator teknikal lain.

Candle doji bisa digunakan untuk mengonfirmasi sinyal indikator teknikal lainnya. Sebagai contoh untuk mengonfirmasi level support dan resistance.

Jika candle doji terbentuk di area penting support, maka dapat diartikan level support tersebut akan bertahan dan tren pembalikan bullish akan terjadi. Dengan demikian, trader dapat memasang buy order sedikit di atas harga tertinggi dari doji candle. Kemudian, untuk membatasi risiko, trader bisa memasang stop loss sedikit di bawah harga terendah dari doji candle tersebut.

Sementara jika terbentuknya di area penting resistance, artinya level tersebut akan bertahan dan tren pembalikan bearish akan terjadi. Oleh sebab itu, trader dapat memasang sell order di bawah harga terendah dari doji candle.

Gunakan limit order untuk memasang buy dan sell order ataupun stop loss. Pintu Academy sudah menyiapkan panduannya di sini.

Kelemahan Trading Menggunakan Candle Doji

Bagi trader yang hendak menggunakan candle doji, perhatikan beberapa kelemahan berikut:

  • 🚫 Bisa memberi sinyal palsu. Sama seperti indikator teknikalnya lainnya, candle doji tidak dapat sepenuhnya dipercaya karena bisa memberikan sinyal palsu.
  • 🔎 Jarang ditemukan. Sebenarnya, candle doji jarang terbentuk, sehingga membuatnya lebih sulit untuk ditemukan.
  • 🎯 Tidak menampilkan target harga. Candle doji memang bisa digunakan untuk mengidentifikasi potensi pembalikan tren, tapi mereka tidak menampilkan target harga.
  • 💭 Cukup sulit diartikan. Candle doji dapat diartikan dalam beberapa cara, membuatnya cukup sulit untuk diartikan dan dijadikan sebagai rujukan trading.

Kesimpulan

Candle doji adalah sebuah pola candlestick yang terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan sebuah aset hampir setara, sehingga memiliki body yang kecil dengan sumbu yang panjang. Pola ini sering diasosiasikan dengan ketidakpastian di pasar, namun juga dapat dijadikan sebagai tanda potensi pembalikan tren. Terdapat tiga jenis utama candle doji: gravestone doji yang menandakan sinyal bearish, long-legged doji yang menunjukkan konsolidasi, dan dragonfly doji yang memberikan sinyal bullish.

Meskipun doji dapat memberikan indikasi tentang pergerakan harga, sebaiknya tidak digunakan sebagai indikator tunggal. Lebih baik menggunakannya bersama-sama dengan indikator teknikal lain untuk mengonfirmasi sinyal. Selain itu, penggunaan doji candlestick juga harus mempertimbangkan tren kondisi pasar serta terbentuk ketika berada di ujung tren bearish atau bullish.

Berikut ini adalah artikel yang dapat membantumu memahami perbedaan bull dan bear market.

Beli Aset Crypto di Pintu

Tertarik berinvestasi pada aset crypto? Tenang saja, kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Jamen Chen, What Is a Doji Candle Pattern, and What Does It Tell You? Investopedia, diakses pada 10 Oktober 2023.

Richard Snow, How to Trade the Doji Candlestick Pattern, Daily FX, diakses pada 10 Oktober 2023.

Yashu Gola, What is a Doji candle pattern and how to trade with it? Coin Telegraph, diakses pada 10 Oktober 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *