Interoperabilitas masih menjadi masalah utama di industri crypto. Solusi seperti protokol bridges terbukti masih belum efektif mengingat adanya risiko eksploitas dan peretasan. Chainlink CCIP hadir sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Tak hanya menghubungkan berbagai blockchain, ia juga menghadirkan tingkat keamanan lebih baik dari protokol bridges. Lantas, apa itu Chainlink CCIP? Bagaimana cara kerjanya? Cari tahu jawabannya melalui artikel berikut.
Ringkasan Artikel
- 📄 Chainlink CCIP adalah protokol yang memungkinkan untuk mengirimkan data dan value-nya secara aman dan reliabel antar jaringan blockchain yang berbeda. Hal tersebut ditujukan untuk mengatasi permasalah interoperabilitas dalam industri crypto.
- 🌉 Chainlink CCIP dibangun di atas jaringan Oracle milik Chainlink, menjadikannya mewarisi aspek keamanan Oracle. Bahkan, untuk memperkuat aspek keamanan, CCIP hadirkan teknologi Decentralized Oracle Network (DON) dan Active Risk Management Network (ARM).
- 🗝️ Beberapa keunggulan Chainlink CCIP dibanding protokol cross-chain lainnya adalah interoperabilitas yang lebih luas, tingkat keamanan, mudah digunakan, dan berkonsep plug and play.
- 🏦 Dengan menggunakan Chainlink CCIP, pengguna bisa melakukan transaksi lintas-rantai, mendapatkan transaksi berbiaya rendah, mengakses DeFi lintas-rantai, dan menyatukan industri DeFi dengan TradFi.
Apa itu Chainlink CCIP
Chainlink CCIP atau Cross-Chain Interoperability Protocol adalah sebuah protokol yang memungkinkan untuk mengirimkan data dan value-nya secara aman dan reliabel antar jaringan blockchain yang berbeda. Ia dibuat di atas jaringan oracle milik Chainlink, yang menghadirkan cara untuk menghubungkan data dunia nyata (off-chain) ke jaringan blockchain (on-chain).
Kamu bisa mempelajari lebih lanjut soal apa itu Chainlink dan teknologi oracle melalui artikel berikut.
Melalui CCIP, blockchain dapat saling terhubung dan bisa memanfaatkan fasilitas satu sama lain. Dengan intereporabilitas tersebut, pengembang Web3 bisa mengatasi keterbatasan blockchain, memungkinkan spesialiasasi sebuah aplikasi Web3, dan membuat dApps bisa mendapatkan likuiditas dan keuntungan dari beragam ekosistem blockchain. Pengembang juga bisa memanfaatkan CCIP untuk mengirim token maupun arbitrary messaging.
Arbitrary messaging adalah kemampuan untuk mengirim data arbitrary ke smart contract penerima pada blockchain yang berbeda. Umumnya, ia digunakan untuk memicu aksi tertentu ketika menerima smart contract, misalnya rebalancing indeks ataupun minting NFT spesifik. Tim pengembang juga bisa mengkodekannya berbagi instruksi dalam satu pesan, sehingga memungkinkan untuk melakukan tugas yang kompleks dan multi-chain.
Chainlink sudah meluncurkan CCIP ke Mainnet sejak 18 Juli 2023, namun saat ini masih berada di tahap pengembangan “early access”. Sejak peluncurannya, CCIP sudah dapat digunakan dan mendukung blockchain Avalanche, Ethereum, Optimism, dan Polygon. Selian itu, terdapat juga protokol DeFi Lending Aave dan Synthetix.
Bagaimana Cara Kerja Chainlink CCIP?
Salah satu masalah utama yang dihadapi industri crypto adalah interoperabilitas. Protokol bridge paling banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah interoperabilitas. Namun, protokol bridges cukup rawan diretas karena sifatnya yang tersentralisasi. Menurut laporan Chainalysis, setidaknya telah terjadi peretasan sebesar US$ 2 miliar yang memanfaatkan kelemahan protokol bridge sepanjang 2022.
Chainlink CCIP hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan pengiriman cross-chain. Alih-alih menggunakan perantara tunggal layaknya bridges, pengiriman data transaksi akan memanfaatkan Decentralized Oracle Network (DON) milik Chainlink yang terdesentralisasi. Adapun, DON merupakan protokol yang mendukung pembuatan hybird smart contracts yang bertugas menciptakan komunikasi antar on-chain dan off-chain secara aman.
Pelajari teknologi dan peran smart contract pada industri blockchain di artikel Pintu Academy berikut.
Tak hanya itu, Chainlink CCIP juga telah memperkuat sistem keamanannya melalui jaringan Active Risk Management Network (ARM). Ia adalah jaringan independen berisikan node yang meningkatkan keamanan CCIP dengan berperan sebagai layanan validasi sekunder dan mendeteksi atau menghentikan jika terdapat aktivitas yang anomali.
Ketika pengguna mengirimkan pesan, router dari pihak pengirim akan menggunakan DON milik Chainlik untuk menyampaikan pesan tersebut ke rantai tujuan. Namun, pesan tersebut akan terlebih dahulu melalui Commiting DON untuk divalidasi. Selama proses tersebut ARM akan mengawasi dan memastikan tidak ada transaksi yang salah. Setelah tervalidasi, pesan tersebut akan diubah sesuai dengan bahasa rantai tujuan melalui Executing DON dan kemudian dikirimkan ke rantai tujuan dan diterima oleh pengguna lain.
Sementara itu, bagi tim pengembang yang tertarik untuk menciptakan solusi lintas rantai (cross-chain) bisa membuat produknya di atas CCIP melalui arbitrary messaging. Artinya, smart contract dari rantai X akan memanfaatkan messaging router milik Chainlinks untuk mengirim pesan ke DON. Nantinya, DON tersebut akan mengomunikasikannya secara aman dan privat ke messaging router yang ada di rantai penerima. Setelah itu, pesan akan divalidasi dan kemudian dikirim ke smart contract rantai Y.
Kelebihan Chainlink CCIP dibanding Protokol Cross-Chain Lainnya
Berikut ini adalah beberapa keunggulan Chainlink CCIP dibanding protokol cross-chain lainnya:
- 🌐 Interoperabilitas Lebih Luas. CCIP tak hanya sekadar menghubungkan beragam blockchain dan mempermudah pengiriman token. Namun ia juga bisa membuat masing-masing rantai memanfaatkan utilitas dari rantai yang terhubung.
- 🔐 Keamanan. CCIP yang dibangun di atas jaringan Oracle Chainlink akan mewarisi keamanan yang dimiliki Oracle. Chainlink merupakan protokol yang sudah berdiri lebih dari lima tahun dan Oracle sendiri sudah digunakan oleh ratusan DeFi. Terlebih lagi, CCIP memempunyai teknologi DON dan jaringan ARM yang semakin meningkatkan desentralisasi, pengawasan, dan tingkat keamaan.
- ⚡ Mudah digunakan. Founder Chainlink Sergey Nazarov mengungkapkan, aplikasi yang dibuat menggunakan CCIP akan kompatibel dengan sistem Web2, interfaces yang ada, dan wallet digital. Artinya tim pengembang tidak perlu membuat sitem baru yang bisa mendukung dApps berbasis CCIP.
- 🎮 Plug and play. CCIP menawarkan solusi praktis untuk mengirim seluruh token cross-chain. Ia mendukung penggunaan mekanisme burn-and-mint (native transfer) ataupun lock-and-mint (wrapped tokens).
Protokol lain yang menawarkan solusi lintas-rantai adalah Layer-0. Cari tahu lebih lanjut soal Layer-0 melalui artikel berikut.
Potensi Penggunaan Chainlink CCIP
Sebagai teknologi terobosan baru, berikut ini adalah potensi penggunaan Chainlink CCIP:
- ⛓️ Transaksi lintas-rantai. CCIP dapat digunakan oleh pengguna untuk meminjam dan meminjamkan aset crypto di berbagai platfrom DeFi yang berjalan di rantai independen. Selain itu, pengguna juga dapat melakukan trading asset crypto pada blockchain yang berbeda.
- 💰 Komputasi transaksi berbiaya rendah. CCIP memungkinkan sebuah blockchain untuk memanfaatkan fasilitas blockhain lain untuk memproses transaksi dan secara bersamaan menjembatani data tersebut untuk settlement. Dengan cara ini, transaksi dapat diproses pada blockchain dengan biaya lebih murah dan dikonfirmasi pada blockchain utamanya.
- ⚙️ DeFi lintas-rantai. CCIP dapat digunakan untuk membangun aplikasi DeFi lintas-rantai. Bagi pengembang, artinya mereka bisa membuat DeFi yang mengambil kelebihan dari satu rantai, sembari memanfaatkan kelebihan dari rantai lainnya. Sementara bagi pengguna, ia bisa mengakses layanan DeFi yang mungkin tidak tersedia di blockchain pilihan mereka.
- ↔️ Perpaduan DeFi dengan TradFi. Swift (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) berencana menggunakan CCIP untuk bekerja sama dengan bank-bank multinasional di seluruh dunia untuk membawa token Real World Asset (RWA) bernilai miliaran dolar ke dalam dunia DeFi.
Kesimpulan
Permasalahan interoperabilitas masih jadi pekerjaan besar bagi industri blockchain. Fitur dan keunggulan yang dimiliki blockchain masing-masing menjadi tak ada gunanya jika tidak bisa terhubung satu sama lain. Sementara itu, cross-chain bridges sebagai solusi atas interoperabilitas juga terbukti masih rentan terhdap eksploitasi dan peretasan
Sebagai protokol baru, CCIP Chainlink mempunyai potensi untuk merevolusi cara pengiriman data dan transaksi antar blockchain yang berbeda. Ia juga mewarisi tingkat keamanan dari jaringan Oracle Chainlink, dan memiliki fitur DON dan ARM untuk meningkatkan aspek keamanannya.
Walaupun masih berada dalam tahap awal pengembangan, bukan tidak mungkin nantinya CCIP bisa menjadi solusi atas permasalahan interoperabilitas yang dihadapi industri blockchain
Beli Chainlink di Pintu
Setelah mengetahui lebih lanjut soal Chainlik CCIP dan potensinya, kamu bisa mulai berinvestasi pada token Chainlink (LINK) dengan membelinya di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli LINK pada aplikasi Pintu:
- Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
- Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
- Buka halaman market dan cari token LINK.
- Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
- Sekarang kamu sudah mempunyai token LINK!
Selain token LINK, kamu juga bisa berinvestasi pada aset crypto lainnya seperti BTC, BNB, ETH, dan yang lainnya melalui Pintu secara aman dan mudah. Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu.
Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Chainlink Docs, Chainlink CCIP Documentation diakses pada 3 Agustus 2023.
- Joel Agbo, What Is Chainlink CCIP? Guide To Cross-Chain Interoperability Protocol, CoinGecko, diakses pada 3 Agustus 2023.
- Pedro Salimano, Chainlink Launches Cross-Chain Protocol to Bridge Blockchains With Traditional Capital Markets, DeCrypt, diakses pada 3 Agustus 2023.
- Bessie Liu, Chainlink founder says CCIP opens DeFi for business, Blockworks, diakses pada 3 Agustus 2023.
- ChainlinkGod, Chainlink’s Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) is officially live on mainnet, Twitter, diakses pada 3 Agustus 2023.
- Hitesh.eth, Chainlink Launched CCIP and Why Its a HUGE Deal for Web3, Twitter, diakses pada 3 Agustus 2023.