Kategori
Altcoins Menengah

Apa Itu Flippening? Akankah Ethereum Lampaui Market Cap Bitcoin?

Reading Time: 6 minutes

Sebagai pionir aset crypto, Bitcoin dirancang untuk mengutamakan keamanan transfer aset digital, dalam hal ini Bitcoin (BTC) sebagai mata uang. Hal ini membuat blockchain Bitcoin tidak cukup fleksibel untuk dikembangkan lebih jauh lagi. Berbeda dengan Bitcoin, Ethereum hadir dengan teknologi smart contract yang memungkinkan siapapun untuk membuat aplikasi secara bebas di atas blockchain-nya, dengan ether (ETH) yang berguna untuk membayar gas fee. Hal inilah yang membuat banyak orang berargumen bahwa kapitalisasi pasar ETH akan segera mengalahkan BTC. Teori ini disebut juga sebagai “Flippening”. Lalu apa itu flippening? Yuk, simak penjelasan lebih lanjutnya di artikel ini.

Ringkasan Artikel

  • 🔁”Flippening” adalah potensi pergeseran dominasi kapitalisasi pasar dari BTC ke ETH, yang telah menjadi cryptocurrency terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar selama bertahun-tahun.
  • 📊 Ethereum telah melampaui Bitcoin dalam beberapa metrik kunci, seperti jumlah transaksi harian. Beberapa proyek sukses yang diluncurkan di jaringan Ethereum berkontribusi besar terhadap pertumbuhan jumlah transaksi dan aktivitas pada jaringan.
  • 🔎 Transaksi ETH pada tahun 2022 lebih tinggi sebanyak 338% dibandingkan BTC. Adapun jumlah transaksi ETH di tahun 2022 adalah sebanyak 408,5 juta sementara BTC sebanyak 93,1 juta.

Apa itu Flippening?

Flippening adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan potensi pergeseran dominasi kapitalisasi pasar dari Bitcoin ke Ethereum. Ethereum telah menjadi cryptocurrency terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar selama bertahun-tahun, dan kapitalisasi pasar yang terus meningkat.

Istilah “flippening” pertama kali digunakan pada tahun 2017, ketika kapitalisasi pasar Ethereum tumbuh secara signifikan dan hampir melampaui kapitalisasi pasar Bitcoin dengan dominasi ETH mencapai 25,32%. Ini terjadi ketika banyak altcoin dibuat menggunakan protokol Ethereum dan menawarkan Initial Coin Offering (ICO). Namun, dengan ada peningkatan seperti upgrade Taproot dan Bitcoin Halving, kapitalisasi pasar Bitcoin terus meningkat dan hingga saat ini masih di atas Ethereum.

Didorong oleh faktor ekonomi makro dan berbagai peristiwa seperti runtuhnya Terra Luna dan FTX, dominasi Ethereum terus turun. Per Maret 2023, Bitcoin memiliki kapitalisasi pasar terbesar di antara semua aset crypto, dengan $552 miliar dolar AS. Sementara itu, Ethereum di posisi kedua dengan kapitalisasi pasar sekitar $234 miliar dolar AS.

Akan tetapi, ada beberapa metrik ynag membuat banyak orang berargumen bahwa flippening pasti akan terjadi. Salah satu alasan di balik argumen tersebut adalah jumlah transaksi ETH yang sudah jauh melampaui BTC sejak tahun 2017 seperti yang terlihat pada grafik Bitinfocharts di bawah ini.

Apa Itu Flippening?
Sumber: Bitinfocharts

Menurut data dari Nasdaq dan Ycharts yang dibagikan di Reddit pada 2 Januari, transaksi ETH pada tahun 2022 lebih tinggi sebanyak 338% dibandingkan BTC. Adapun jumlah transaksi ETH di tahun 2022 adalah sebanyak 408,5 juta sementara BTC sebanyak 93,1 juta, dengan rata-rata transaksi harian sekitar 1,1 juta untuk ETH dan 255.000 untuk BTC.

Besarnya jumlah transaksi ETH ini membuktikan tingginya utilitas blockchain Ethereum dibandingkan Bitcoin. Apa saja yang membuat jumlah transaksi di Ethereum terus meningkat? Kami akan membahasnya lebih lanjut pada artikel di bawah ini.

Mengapa Ethereum Semakin Banyak Digunakan?

Seperti dijelaskan sebelumnya, Ethereum telah menjadi salah satu aset crypto paling populer di dunia, dan secara konsisten menempati peringkat kedua setelah Bitcoin dalam hal kapitalisasi pasar. Berikut adalah beberapa faktor yang membuat adopsi Ethereum secara konsisten terus meningkat.

  • 📲 Utilitas: Ethereum menawarkan utilitas yang jauh lebih luas dibandingkan dengan Bitcoin. Teknologi smart contract-nya memungkinkan dibangunnya berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps), mulai dari keuangan terdesentralisasi (DeFi), decentralized exchange (DEX) hingga berbagai proyek NFT. Beragam utilitas ini menarik banyak pengguna dan investor, membuatnya aset crypto dengan kapitalisasi pasar kedua terbesar setelah Bitcoin.
  • 🔗Skalabilitas dan Upgrade Jaringan: Keberhasilan The Merge Ethereum, dan juga Shapella Upgrade yang akan segera diimplementasikan, didukung juga dengan pertumbuhan DeFi dan ekosistem NFT di jaringan Ethereum, dapat mengarah pada peningkatan adopsi Ethereum, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kapitalisasi pasar.
  • 👩🏻‍💻 Komunitas pengembang: Ethereum memiliki komunitas pengembang yang besar dan aktif, yang berkontribusi pada pertumbuhan dan perbaikan ekosistemnya. Jumlah proyek yang dibangun di Ethereum yang semakin meningkat dapat menyebabkan permintaan untuk ETH meningkat dan pada akhirnya kapitalisasi pasarnya turut meningkat.
  • 🏦Minat institusional: Investor institusional telah menunjukkan minat yang semakin meningkat dalam teknologi crypto selain Bitcoin, dengan Ethereum yang sering menjadi pilihan. JPMorgan telah berinvestasi di ConsenSys, sebuah perusahaan perangkat lunak blockchain yang berfokus pada Ethereum. Microsoft telah mengerjakan beberapa inisiatif blockchain, termasuk penggunaan smart contract berbasis Ethereum pada platform cloud Azure-nya. Sementara itu, Intel telah mengeksplorasi penggunaan Ethereum untuk berbagai aplikasi, termasuk manajemen rantai pasokan dan sistem identitas terdesentralisasi. Seiring lebih banyak institusi yang mengadopsi teknologi Ethereum, kapitalisasi pasarnya dapat semakin meningkat.
BTC sering disebut emas digital karena investor melihatnya sebagai tempat aset langka dengan jumlah yang terbatas yaitu 21 juta Bitcoin saja. Sementara ETH disebut sebagai minyak digital karena digunakan untuk membayar gas fee atau biaya transaksi pada blockhchain Ethereum seperti contohnya pada penggunaan aplikasi decentralized finance (DeFi). 

Peningkatan adopsi dan aktivitas pada jaringan Ethereum yang konsisten (seperti peningkatan aktivitas pada Uniswap sebagai respons terhadap ketidakpastian decentralized exchange, serta peningkatan aktivitas Blur NFT) berkontribusi pada menguatnya argumen akan terjadinya Flippening.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Ethereum Setelah The Merge?

Lalu, Apa Saja Metrik yang Digunakan Untuk Mengukur Flippening?

Seperti yang dapat dilihat di atas, per Maret 2023, BTC masih memiliki kapitalisasi pasar terbesar di antara semua mata uang kripto, dengan ETH sebagai cryptocurrency terbesar kedua. Namun, kapitalisasi pasar ETH terus meningkat selama bertahun-tahun, dan telah melampaui BTC dalam beberapa metrik utama. Di bawah ini kami akan memaparkan beberapa metrik yang dijadikan sebagai tolok ukur flippening seperti yang dikutip dari blockchaincenter.net.

1. Transaction Count ✅

Transaction count adalah total transaksi on-chain yang terjadi di jaringan. Ethereum telah 100% melampaui Bitcoin dalam hal jumlah transaksi seperti yang telah dijelaskan di atas, dengan rata-rata transaksi harian sekitar 1,1 juta untuk ETH dan 255.000 untuk BTC.

Apa Itu Flippening?

2. Transactions Volume ❌

Volume transaksi pada dasarnya menghitung jumlah total USD yang dikirimkan melalui jaringan. Dalam hal ini, Ethereum masih jauh di bawah Bitcoin.

Apa Itu Flippening?

Akan tetapi, perlu dicatat bahwa metrik ini hanya membandingkan transfer ETH dengan transfer BTC. Apabila angka digabung dengan jumlah transfer token yang ada di atas blockchain Ethereum dan juga stablecoin, maka Ethereum sudah jauh di atas Bitcoin dalam hal volume transaksi.

4. Transaction Fees

Transaction fees adalah total biaya yang dibayarkan untuk melakukan transaksi di jaringan yang dihitung dalam dalam dolar AS. Dalam metrik ini Ethereum telah 100% melampaui Bitcoin.

Apa Itu Flippening?

5. Google Search Interest ❌

Metrik ini mengukur seberapa banyak ketertarikan terhadap Bitcoin dan Ethereum berdasarkan jumlah pencarian pada Google. Hingga saat ini, Bitcoin masih menjadi aset crypto dengan pencarian terbanyak.

Apa Itu Flippening?

Menurut newsletter “In Bitcoin We Trust: BTC masih mencatat keyword search paling banyak di tahun 2022 dengan jumlah pencarian sebanyak 28.4 juta per bulan di Google. Sementara itu Ethereum berada di posisi keempat dengan jumlah pencarian per bulan sebanyak 3.8 juta, setelah Shiba Inu dan Dogecoin.

Apakah Flippening Akan Terjadi?

Pendukung Ethereum optimis tentang akan segera terjadinya flippening – Ethereum menyalip Bitcoin dalam kapitalisasi pasar. Mereka percaya dengan utilitas Ethereum, peningkatan skalabilitas dan upgrade jaringannya, akan menjadikan ETH pilihan investasi yang lebih baik untuk institusi.

Akan tetapi, pada akhirnya, Ethereum dan Bitcoin memiliki tujuan yang berbeda secara fundamental. Ethereum bertujuan untuk menjadi jaringan yang mendukung berbagai token dan aplikasi lebih dari sekadar mata uang. Teknologi smart contract-nya memungkinkan pembuatan aplikasi terdesentralisasi untuk DeFi, DEX, dan NFT, di antara kasus penggunaan lainnya, menjadikannya platform yang lebih serbaguna daripada Bitcoin.

Di sisi lain, fitur utama Bitcoin adalah persediaan 21 juta koin yang dibatasi, yang menjadikannya penyimpan nilai yang andal dan lindung nilai terhadap inflasi. Meskipun juga dapat digunakan sebagai alat tukar, tujuan utama Bitcoin adalah mempertahankan kelangkaan dan nilainya dari waktu ke waktu.

Mengingat tujuannya yang berbeda, Bitcoin dan Ethereum pada dasarnya menempati ceruk yang berbeda dalam ekosistem cryptocurrency, dengan Bitcoin berfungsi sebagai emas digital dan Ethereum sebagai platform terdesentralisasi untuk berbagai inovasi.

Cara Membeli Aset Crypto di Pintu

Setelah membaca tentang apa itu flippening, apabila kamu tertarik untuk berinvestasi pada aset crypto seperti BTC dan ETH, kamu dapat membelinya di aplikasi Pintu. Semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *