Harga crypto bergerak sangat dinamis, bahkan untuk aset besar seperti Bitcoin. Fluktuasi ini membawa peluang, tetapi juga risiko yang tidak bisa diabaikan. Salah satu strategi yang digunakan untuk meminimalisir risiko adalah teknik hedging. Artikel ini akan membahas lengkapnya mulai dari apa itu hedging, strategi dan jenis-jenisnya, hingga kelebihan dan kekurangan hedging di crypto futures trading.
Ringkasan Artikel
🛡️ Pengertian Hedging: Strategi yang digunakan oleh investor atau trader untuk melindungi nilai aset dari risiko pergerakan harga yang fluktuatif.
⚖️ Jenis-Jenis Hedging: Terdapat beberapa jenis hedging seperti partial hedge, full hedge, dan cross hedge. Masing-masing bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan toleransi risiko kamu.
📊 Manajemen Risiko dalam Hedging: Hindari over-hedge, kelola margin dengan bijak, dan evaluasi posisi secara berkala agar strategi hedging tetap berjalan efektif dan tidak menimbulkan risiko tambahan.
Pengertian Hedging dalam Trading Crypto Futures
Hedging dalam trading crypto futures adalah strategi yang digunakan oleh investor atau trader untuk melindungi nilai aset dari risiko pergerakan harga yang fluktuatif. Meski terdengar teknis, konsep Hedging sebenarnya sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu contohnya adalah saat seseorang membeli mobil sekaligus melengkapinya dengan asuransi. Dengan adanya asuransi, jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan pemilik mobil memiliki perlindungan berupa kompensasi, sehingga kerugian yang ditanggung bisa diminimalkan.
Namun dalam konteks trading crypto futures, teknik ini dapat dilakukan dengan cara membuka posisi yang berlawanan dari aset yang kita miliki.
Misalnya, kamu membeli 1 ETH di pasar spot dan merasa pasar berpotensi melemah. Untuk melindungi asetmu, kamu bisa membuka posisi short ETH di futures dengan ukuran yang setara. Dengan cara ini, jika harga ETH benar-benar turun, keuntungan dari posisi short dapat membantu mengimbangi kerugian di aset spot yang kamu pegang. Sebaliknya, kerugian dari posisi short ETH di futures akibat kenaikan harga dapat ditutup dari posisi ETH di pasar spot yang dimiliki.
Hedging menjadi strategi yang efektif untuk membantu mengurangi potensi kerugian dari aset yang dimiliki di pasar spot. Namun, efektivitasnya bergantung pada seberapa seimbang ukuran posisi yang dibuka di crypto futures. Perlu diingat, hedging tidak selalu mampu menutupi kerugian sepenuhnya jika pergerakan harga tidak sesuai ekspektasi, melainkan untuk membatasi kerugian.
Secara garis besar sebenarnya teknik ini berfokus untuk meminimalisir kerugian bukan untuk memperbesar potensi keuntungan.
Jenis-Jenis Hedging dalam Trading Crypto Futures
Strategi hedging dalam pasar futures bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan, tergantung pada seberapa besar eksposur risiko yang ingin dikurangi dan bagaimana cara trader mengelola asetnya. Berikut beberapa jenis hedging yang umum digunakan:
Partial Hedge
Partial hedge adalah strategi melindungi sebagian nilai aset crypto yang dimiliki, bukan secara keseluruhan. Biasanya dilakukan dengan membuka posisi short di futures dalam jumlah yang lebih kecil dibanding total aset yang disimpan di pasar spot. Strategi ini cocok untuk kamu yang ingin mengurangi risiko penurunan harga, namun tetap ingin terbuka terhadap peluang keuntungan jika harga justru naik.
Contohnya: Kamu memiliki 1 ETH di pasar spot. Untuk mengurangi risiko penurunan harga, kamu membuka posisi short sebesar 0.5 ETH di pasar futures. Jika harga ETH turun, kerugian dari spot akan sebagian tertutupi oleh profit dari posisi short tersebut. Namun jika harga naik, kamu masih bisa menikmati keuntungan dari 0.5 ETH yang tidak kamu hedge.
Full Hedge
Full hedge berarti membuka posisi berlawanan di futures dengan ukuran yang sama dengan aset yang kamu miliki di spot. Tujuannya adalah mengunci nilai portofolio sepenuhnya agar tetap stabil, terlepas dari arah pergerakan pasar. Strategi ini sering digunakan ketika trader ingin netral terhadap pasar, misalnya menjelang event besar yang sulit diprediksi.
Contohnya: Kamu menyimpan 0.5 BTC di wallet spot. Untuk melindungi nilai aset dari fluktuasi pasar, kamu membuka posisi short sebesar 0.5 BTC di pasar futures. Dengan begitu, perubahan harga Bitcoin tidak akan mempengaruhi total nilai portofoliomu secara signifikan karena posisi spot dan futures saling mengimbangi.
Cross Hedging
Cross hedge dilakukan dengan membuka posisi hedging menggunakan aset berbeda dari yang kamu miliki di portofolio utama. Strategi ini biasanya dipilih ketika trader melihat korelasi kuat antar aset crypto tertentu.
Contohnya: Kamu memiliki portofolio berisi beberapa altcoin yang volatilitas harganya cenderung mengikuti pergerakan Bitcoin. Untuk mengurangi risiko jika pasar tiba-tiba turun, kamu bisa membuka posisi short pada BTC di pasar futures. Ukuran posisi short tersebut disesuaikan dengan total valuasi altcoin yang kamu pegang, sehingga jika altcoin yang kamu miliki turun, keuntungan dari posisi short BTC bisa membantu menutupi penurunan nilai portofolio altcoin kamu.
Manajemen Risiko dan Contoh Strategi Hedging yang Efektif
Hedging dalam futures trading memang bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi risiko dan menjaga nilai portofolio, asalkan dilakukan dengan perhitungan yang matang. Namun, jika tidak dikelola dengan benar, strategi ini justru bisa menimbulkan kerugian, terutama jika kamu tidak memperhatikan faktor penting seperti leverage dan margin yang digunakan. Supaya strategi hedging tetap aman dan optimal, berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam manajemen risikonya:
1. Pilih aset crypto yang tepat
Dalam menerapkan strategi hedging, pemilihan aset juga berperan penting dalam keberhasilannya. Hindari aset dengan karakteristik low float, potensi supply shock dari token unlock, atau yang sedang diliputi sentimen negatif ekstrem, karena volatilitasnya cenderung tidak stabil dan sulit diprediksi. Sebaliknya, aset dengan likuiditas, kapitalisasi pasar dan volume perdagangan yang besar seperti BTC atau ETH lebih cocok dijadikan aset hedge karena pergerakannya cenderung lebih stabil dan dapat diandalkan untuk mengurangi risiko portofolio.
2. Pilih jenis hedging yang sesuai
Terdapat beberapa jenis strategi hedging yang bisa digunakan untuk melindungi nilai aset. Langkah awal yang penting adalah mengevaluasi portofolio yang kamu miliki, lalu memilih jenis hedging yang paling sesuai dengan tujuan dan tingkat toleransi risikomu. Jangan terburu-buru, pastikan strategi yang dipilih benar-benar relevan dengan kondisi portofolio saat ini.
3. Hindari over-hedge
Walaupun hedging bertujuan untuk mengamankan portofolio, bukan berarti seluruh eksposur harus dilindungi secara penuh. Over-hedge justru bisa menghilangkan potensi keuntungan dan menambah beban biaya, seperti funding fee, biaya transaksi, dan risiko likuidasi atau hilang semua modal futures trading. Tentukan proporsi aset yang memang perlu dilindungi, dan sesuaikan ukurannya dengan kebutuhan dan analisis risiko yang matang.
4. Kelola margin dengan bijak
Dalam strategi hedging menggunakan futures, kamu akan menggunakan margin dan leverage. Karena itu, penting untuk mengelola margin dengan hati-hati agar tidak terkena risiko likuidasi. Hindari menggunakan seluruh margin yang tersedia hanya untuk membuka satu posisi. Sisakan ruang untuk mengantisipasi pergerakan harga yang tidak terduga, agar posisi hedge tetap aman dan tidak membahayakan portofolio kamu.
5. Perhatikan dan evaluasi posisi hedge
Posisi hedge memang bisa memberi rasa aman di tengah volatilitas pasar, tapi bukan berarti bisa dibiarkan tanpa pengawasan. Selalu pantau perkembangan posisi hedge kamu, apalagi jika kondisi pasar berubah drastis atau rencana awal sudah tidak relevan. Jangan ragu untuk menyesuaikan ukuran posisi, mengganti strategi, atau bahkan menutup hedge sepenuhnya jika sudah tidak diperlukan. Fleksibilitas dalam mengevaluasi posisi adalah kunci agar strategi hedging tetap efektif dan tidak malah menambah risiko.
Kelebihan dan Kekurangan Hedging di Futures Trading
Perlu diketahui bahwa strategi hedging di futures trading tetap memiliki risiko dan tidak cocok jika tidak memiliki manajemen risiko yang baik dan benar. Namun, jika digunakan dengan tepat, hedging bisa jadi strategi penting untuk menjaga portofolio tetap stabil di tengah fluktuasi pasar. Berikut kelebihan dan kekurangannya:
Kelebihan Hedging
- Mengurangi risiko dari volatilitas pasar
Dengan hedging, kamu bisa mengurangi dampak negatif dari pergerakan harga yang ekstrem, terutama saat sentimen pasar sedang bearish. - Melindungi nilai portofolio aset
Hedging membantu menjaga nilai portofolio tetap stabil meskipun terjadi koreksi besar di pasar. Ini sangat berguna jika kamu punya rencana jangka panjang terhadap aset tertentu tapi ingin tetap aman dari pergerakan jangka pendek atau panjang. - Fleksibel
Ada banyak variasi strategi hedging yang bisa disesuaikan dengan gaya trading kamu. Baik full hedge, partial hedge, atau bahkan cross hedge, semuanya bisa disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi.
Kekurangan Hedging
- Tidak sepenuhnya bebas dari risiko
Hedging memang membantu mengurangi potensi kerugian, tapi tetap memiliki risiko. Jika ukuran posisi, waktu entry, atau harga tidak tepat, hasil akhirnya bisa merugikan. Bahkan dengan rasio 1:1, posisi hedge yang dibuka jauh dari harga beli spot bisa menimbulkan selisih. Jadi, hedging bukan jaminan untung, melainkan strategi perlindungan yang perlu dijalankan dengan cermat. - Butuh pemahaman teknis
Strategi ini bukan sekadar membuka posisi berlawanan dan membiarkannya begitu saja. Hedging memerlukan pemahaman yang matang tentang mekanisme futures trading, mulai dari cara kerja margin, penggunaan leverage, hingga risiko likuidasi. Selain itu, kamu juga perlu tahu bagaimana menghitung eksposur portofolio dengan tepat agar strategi hedging benar-benar efektif dan tidak malah menambah risiko.
Cara Melakukan Hedging di Pintu Futures
Berikut adalah contoh penerapan strategi hedging di Pintu Futures menggunakan total modal 250 USDT. Dari jumlah tersebut, 125 USDT digunakan untuk membeli BTC sebagai aset investasi utama, sementara 125 USDT lainnya dialokasikan untuk membuka posisi hedge di pasar futures.
1. Buka aplikasi Pintu

2. Pilih “Pintu Pro”

3. Pilih “transfer” dan pindahkan saldo USDT yang akan kamu alokasikan untuk investasi dan hedging dari Pintu ke Pintu Pro Spot, perlu diketahui bahwa proses transfer/pemindahan aset dilakukan secara GRATIS.

4. Jual setengah dari portofolio tersebut ke IDR, pilih “Jual USDT”.

5. Setelah memiliki IDR, kamu bisa menggunakan uang tersebut untuk membeli aset sebagai investasi, dalam contoh ini, kami memilih BTC dan membeli 0,001 BTC di harga 1.713.853.000, kemudian pilih “Beli BTC”. Tunggu hingga order tereksekusi. Setelah itu, selamat kamu sudah berinvestasi di aset BTC!

6. Kemudian pindahkan sisa portofolio tadi 125 USDT dari Pintu Pro Spot ke Pintu Futures.

7. Masuk ke pasar futures dan pilih “BTCUSDT-PERP”, tentukan harga dan ukuran posisi aset yang sama seperti aset yang kita miliki di pasar spot untuk hedging. Bisa kita lihat bahwa margin yang digunakan hanya 4,81 USDT atau di bawah 5% dari total alokasi aset untuk hedging. Kemudian pilih “Jual (Short)”.

8. Setelah itu, tunggu hingga order berhasil tereksekusi.

9. Setelah tereksekusi, selamat kamu berhasil melakukan hedging dalam futures trading di Pintu Futures.

Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan dompet digital populer seperti MetaMask, memudahkan transaksi Anda. Unduh aplikasi Pintu di Play Store atau App Store sekarang! Keamanan Anda terjamin, karena Pintu diawasi oleh OJK dan CFX.
Selain trading, Pintu juga memungkinkan Anda belajar lebih banyak tentang kripto melalui berbagai artikel di Pintu Academy, diperbarui setiap minggu!
Disclaimer: Semua artikel dari Pintu Academy ditujukan untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan nasihat keuangan.
Kesimpulan
Hedging dalam futures tradingn adalah strategi yang berguna untuk mengurangi risiko dan menjaga nilai portofolio saat pasar bergerak tak menentu. Dengan membuka posisi berlawanan di futures, trader/investor bisa menyeimbangkan potensi kerugian dari aset yang dimiliki di spot. Namun, hedging bukan tanpa risiko. Tanpa perhitungan yang matang dan pemahaman teknis yang cukup, strategi ini bisa berbalik merugikan. Jadi, pastikan kamu memahami cara kerja futures sebelum menerapkannya sebagai strategi perlindungan portofolio.
Referensi
- The Investopedia Team, “[Beginner’s Guide to Hedging: Definition and Example of Hedges in Finance](https://www.investopedia.com/trading/hedging-beginners-guide/#:~:text=Hedging techniques generally involve the,a gain in a derivative.)”, Investopedia, diakses pada 12 Juni, 2025.
- The Investopedia Team, “Hedge: Definition and How It Works in Investing”, Investopedia, diakses pada 13 Juni, 2025.
- Peter Gratton, “How Are Futures Used to Hedge a Position?”, Investopedia, diakses pada 13 Juni, 2025.