Sejak berkembangnya teknologi proof-of-stake (PoS), staking sudah menjadi pilihan banyak investor crypto untuk mendapatkan pendapatan pasif. Sekarang, platform staking sudah berkembang lebih jauh lagi.
Salah satu yang menjadi pusat perhatian akhir-akhir ini adalah platform liquid staking yang memungkinkan penggunanya untuk memanfaatkan aset yang di-stake pada platform decentralized finance (DeFi) lainnya. Hmm, bagaimana caranya? Dan apa perbedaan liquid staking dengan staking pada umumnya? Di artikel ini, kami akan menjelaskan tentang LSD, serta potensi dan dampaknya terhadap pasar crypto.
Ringkasan Artikel
- 🔗 Liquid Staking Derivatives (LSDs) adalah protokol yang memungkinkan pengguna memperoleh likuiditas dari aset yang di-stake, sehingga dapat dimanfaatkan pada aplikasi DeFi lain.
- 💡 Pembaruan Shanghai pada blockchain Ethereum yang dijadwalkan pada April tahun ini diperkirakan akan semakin mendorong perkembangan platform LSD.
- 🚀 LSD pada Ethereum berkembang sangat pesat dan sudah mencatat TVL sebesar 12,6 miliar dolar AS per Maret 2023, atau sekitar 20% dari keseluruhan TVL di dalam DeFi.
Apa itu Liquid Staking?
Liquid Staking Derivatives (LSDs) adalah protokol yang memungkinkan pengguna memperoleh likuiditas dari aset yang dipertaruhkan dan memanfaatkannya dalam aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) lain untuk menambah keuntungan.
Sederhananya, dengan melakukan liquid staking, pengguna akan menerima sejumlah token yang mewakili aset yang di-stake, berupa stETH untuk ETH atau stSOL, stDOT, tergantung dari aset yang di-stake. Lalu, pengguna dapat memasukan token derivatif tersebut ke dalam berbagai aplikasi DeFi yang memiliki liquidity pool token st- seperti Curve dan mendepositokannya untuk mendapatkan imbalan atau “bunga”.
Dengan menawarkan investor cara baru untuk mendapatkan pendapatan pasif dari aset digital mereka, LSD telah menarik perhatian komunitas crypto selama beberapa bulan terakhir. Menurut data terbaru, nilai total yang dikunci dalam platform LSD telah melampaui 12 miliar dolar, menandakan meningkatnya minat pada produk crypto ini.
Apa Perbedaan Liquid Staking dengan Staking Biasa?
Memahami perbedaan antara staking biasa dan liquid staking dapat membantu investor memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Di bawah ini adalah perbedaannya.
Staking | Liquid Staking Derivatives |
---|---|
Aset terkunci untuk jangka waktu tertentu | Aset dapat diperdagangkan dan digunakan sambil tetap mendapatkan imbalan staking |
Tidak dapat menggunakan aset yang di-stake sampai periode staking berakhir | Pengguna dapat lebih fleksibel dalam mengelola dana pada aset crypto-nya |
Terbatasnya likuiditas dan kemampuan untuk memperoleh keuntungan dari pergerakan harga | Kemampuan likuiditas tambahan dan untuk memperoleh keuntungan dari pergerakan harga melalui perdagangan token derivatif di platform DeFi |
Perkembangan Platform Liquid Staking Derivatives
Perkembangan platform-platform liquid staking derivatives, tidak lepas dari perkembangan blockchain Ethereum yang pada September lalu sudah bertransisi dari mekanisme proof-of-work (PoW) ke proof-of-stake (PoS). Validator yang ingin berpartisipasi dalam mengamankan jaringan harus staking sejumlah ETH.
Akan tetapi, hingga artikel ini ditulis (Maret 2023), staking ETH masih merupakan transaksi yang bersifat satu arah atau tanpa opsi unstake atau penarikan, tidak seperti jaringan PoS lainnya. Mereka yang melakukan staking ETH sejak Beacon Chain diluncurkan pada Desember 2020 pada dasarnya menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian karena belum tahu kapan aset mereka dapat ditarik.
Seperti yang terlihat pada data dari Messari di bawah, hal ini membuat rasio staking ETH masih relatif rendah dibandingkan blockchain PoS lainnya seperti Solana dan Avalanche, misalnya.
Pembaruan Shanghai pada blockchain Ethereum yang dijadwalkan pada April tahun ini akan memungkinkan stakers untuk menarik ETH mereka yang di-stake. Hal ini menurunkan risiko staking dan kemungkinan akan meningkatkan jumlah staking ETH dan semakin berkembangnya platform LSD. LSD pada Ethereum sejak awal tahun ini berkembang sangat pesat dan sudah mencatat TVL sebesar 12,6 miliar dolar AS, atau sekitar 20% dari keseluruhan TVL di dalam DeFi.
Ada dua kondisi yang membuat staking ETH kurang diminati oleh banyak pemegang ETH. Yaitu minimal deposit sebanyak 32 ETH dan juga aset yang tidak dapat ditarik hingga pembaruan Shanghai selesai. Protokol liquid staking mengatasi masalah pertama dengan menggabungkan ETH dari banyak pemegang, sehingga investor yang memiliki kurang dari 32 ETH juga dapat berpartisipasi dan mendapat imbalan staking. Tidak hanya itu, platform liquid staking memberikan penggunanya token derivatif (LSD) yang dapat digunakan di berbagai platform DeFi sehingga pengguna dapat melipatgandakan manfaat dari aset yang dimiliki.
Beberapa Platform LSD yang Populer
Lido
Lido adalah provider staking terbesar saat ini, dengan market share mencapai 29%. Per Maret 2023, Lido juga mendominasi pasar liquid staking dengan market share sebesar 74.84%.
Rencana pembaruan Shanghai ini menyebabkan kenaikan nilai token asli platform liquid staking salah satunya adalah Lido Finance. Selama sebulan terakhir, token LDO milik Lido yang merupakan platform liquid staking untuk Ethereum telah meningkat sebesar 118%.
Token LDO sendiri secara year-to-date, sudah menguat hingga 177%. Saat artikel ini ditulis, token LDO berada di level 2,6 dolar AS (5 Maret 2023).
Rocket Pool
Rocket Pool saat ini adalah protokol liquid staking terdesentralisasi terbesar kedua setelah Lido. Yang membuatnya berbeda dengan platform liquid staking lainnya, untuk menjadi validator di Rocket Pool, pengguna cukup staking sejumlah 16 ETH saja, alih-alih sebanyak 32 ETH seperti yang disyaratkan oleh Ethereum Beacon Chain.
Berdasarkan grafik harganya, token RPL mengalami reli positif sepanjang awal tahun 2023 ini. Rampungnya The Merge dan rencana pembaruan Shangai jadi salah satu faktor pendorongnya. Secara year-to-date, token ini sudah menguat hingga 146%. Saat artikel ini ditulis, token RPL berada di level 46 dolar AS (5 Maret 2023).
Baca lebih lanjut mengenai Rocket Pool di artikel ini dan Lido di sini.
Frax Finance
Frax Finance, aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi), semakin populer di kalangan investor karena kini juga menawarkan produk liquid staking derivatif (LSD). Protokol Frax adalah sistem dua token yang terdiri dari stablecoin yang disebut FRAX, sebagian dijamin dengan koin USD (USDC), dan token tata kelola yang disebut saham frax (FXS).
Fasilitas liquid staking oleh Frax, yang diluncurkan pada bulan Oktober, memungkinkan pengguna untuk menyetor ether (ETH) dan menerima token Frax ether (frxETH), yang didukung 1:1 dengan ETH. Token frxETH dapat diperdagangkan atau di-stake pada aplikasi DeFi lain atau di liquidity pool sepertu Curve.
Bagaimana pengaruh LSD terhadap pasar crypto?
Munculnya platform Liquid Staking Derivatives (LSDs) menawarkan cara baru bagi investor untuk memperoleh pendapatan pasif dari kepemilikan cryptocurrency mereka, dengan mempertaruhkan aset mereka untuk kemudian menerima imbalan. Hal ini dapat menghasilkan peningkatan partisipasi dalam kegiatan staking, yang pada gilirannya dapat meningkatkan keamanan dan efisiensi jaringan blockchain.
Selain itu, tokenisasi aset yang dipertaruhkan dapat memberikan peningkatan likuiditas ke pasar cryptocurrency, karena pengguna sekarang dapat menggunakan token derivatif yang didapatkan sebagai jaminan dalam aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi). Hal ini dapat membuka jalan baru untuk meminjamkan, meminjam, dan trading, yang selanjutnya meningkatkan likuiditas dan volume pasar.
Namun, perlu dicatat bahwa platform LSD adalah konsep yang relatif baru dan mungkin menghadapi tantangan, seperti masalah regulasi dan potensi risiko yang terkait dengan tokenisasi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian menyeluruh dan uji tuntas sebelum berinvestasi di platform LSD mana pun.
Kesimpulannya, munculnya platform LSD berpotensi berdampak signifikan pada pasar cryptocurrency, meningkatkan partisipasi dalam aktivitas staking dan memberikan peningkatan likuiditas ke pasar. Namun, sangat penting untuk mendekati platform ini dengan hati-hati dan do your own research sebelum berinvestasi.
Cara Membeli Token LSD di Pintu
Setelah mengetahui apa itu LSD, kamu bisa mulai berinvestasi pada token-token LSD seperti LDO dan RPL dengan membelinya di aplikasi Pintu. Berikut cara membelinya pada aplikasi Pintu:
- Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
- Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
- Buka halaman market dan cari token LDO atau RPL.
- Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
- Sekarang kamu sudah mempunyai tokennya!
Selain token-token LSD, kamu juga bisa berinvestasi pada aset crypto lainnya seperti BTC, BNB, ETH, dan yang lainnya melalui Pintu secara aman dan mudah. Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu.
Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Michiel Milanovic, DeFi Market Commentary | January 2023, Consensys Cryptoeconomic Research, diakses pada 25 Februari 2023
- Anatol Hooper, DeFi’s Next Big Thing: Liquid Staking Derivatives, Cointelegraph, diakses pada 25 Februari 2023
- Kunal Goel, New Highs for Liquid Staking Derivatives, Messari, diakses pada 27 Februari 2023
- Leeor Shimron, Ethereum’s Centralized And Decentralized Liquid Staking Providers Battle For Dominance, Forbes, diakses pada 27 Februari 2023
- Chase Devens, DeFi Sector Brief: Frax Enters the Liquid Staking Arena, Messari, diakses pada 27 Februari 2023