Metis Andromeda berhasil menjadi solusi skalabilitas pada jaringan Ethereum. Tak hanya memproses transaksi lebih cepat, biaya transaksi di Metis bahkan lebih rendah hingga 100x lipat dari biaya transaksi Ethereum. Bahkan, Metis juga berpotensi jadi layer-2 pertama yang mengimplementasikan sequencer terdesentralisasi. Penasaran dengan apa itu Metis beserta teknologi yang mereka punya? Cari tahu jawabannya pada artikel berikut.
Ringkasan Artikel
- 🌿 Metis Andromeda adalah protokol rollup Layer-2 (L2) Ethereum yang menawarkan deployment smart contract ke sebuah jaringan secara sederhana dan cepat.
- 🥇 Berkat kombinasi teknologi optimistic rollup dan InterPlanetary File System (IPFS), sebuah penyimpanan ruang terdesentralisasi, Metis menjadi L2 Ethereum dengan biaya transaksi paling rendah.
- ⚡ Saat ini Metis sedang menguji coba sequencer terdesentralisasi milik mereka. Jika berhasil diimplementasikan, Metis akan menjadi L2 Ethereum pertama yang menggunakan sequencer terdesentralisasi.
- 🪙 Token METIS adalah native token ekosistem Metis yang digunakan untuk pembayaran biaya transaksi dan staking
Apa itu Metis?
Metis Andromeda adalah protokol rollup Layer-2 (L2) Ethereum yang menawarkan deployment smart contract ke sebuah jaringan secara sederhana dan cepat. Ia berupaya untuk mengatasi permasalahan trilema blockchain – tantangan untuk mencapai desentralisasi, keamanan, dan skalabilitas secara bersamaan.
Metis bertujuan untuk membantu developer dalam membuat dan mengembangkan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang sudah ada. Selain itu, mereka juga memberikan dukungan bagi developer yang ingin mengembangkan dan memperkenalkan dApps baru.
Salah satu caranya adalah melalui integrasi kerangka Decentralized Autonomous Company (DAC) dalam infrastruktur Layer-2. Hal tersebut akan mempermudah transisi bagi developer dan pelaku bisnis untuk berpindah dari ekosistem Web 2.0 ke ekosistem Web 3.0.
Metis sebagai protokol L2 baru berhasil unjuk gigi. Hal ini tercermin dari pertumbuhan Total Value Locked (TVL) mereka. Berdasarkan data L2Beat, Metis menempati peringkat keempat dengan TVL mencapai US$ 744 juta. Catatan ini cukup mengesankan mengingat Metis berhasil menyalip proyek L2 lain seperti Base dan zkSync.
Kamu bisa mempelajari mengenai cara kerja L2 di sini dan teknologi optimistic rollup di sini
Siapa Tim Pendiri Metis?
Metis didirikan oleh Metis Labs pada 2018, namun mainnet mereka baru diluncurkan pada November 2021. Salah satu pendiri dari Metis Labs adalah Natalie Ameneline, ibu dari Vitalik Buterin. Selain itu, terdapat juga tokoh-tokoh seperti Kevin Liu, Yuan Siu, dan Elena Sinelnikova.
Dari segi pendanaan, Metis telah mendapat dukungan dari beragam venture capital seperti gate.io labs, AU21 Capital, Master Ventures, dan masih banyak lagi.
Cara Kerja Metis
Cara kerja Metis adalah dengan teknologi optimistic rollup. Ia menggulung sejumlah transaksi menjadi satu di L2 dan mengirimkannya kembali ke L1 (Ethereum). Namun, model rollup milik Metis mempunyai pengaturan hybrid yang unik. Hal tersebut membuat Metis bisa mengurangi biaya secara signifikan, sembari tetap mempertahankan waktu konfirmasi yang cepat.
Salah satu faktor yang memungkinkan hal tersebut adalah penggunaan InterPlanetary File System (IPFS), sebuah penyimpanan ruang terdesentralisasi dengan arsitektur peer-to-peer. Jadi, alih-alih menyimpan dan memproses data off-chain di lokasi tersentralisasi, Metis menyimpannya tersebar di berbagai nodes yang ada di IPFS network.
Dengan cara tersebut, pemrosesan data bisa menjadi lebih efektif sekaligus meminimalisir risiko hilangnya data ataupun terkena peretasan. Dikombinasikan dengan teknologi rollup, Metis bisa menurunkan biaya transaksi 100x lipat lebih rendah dari Mainnet Ethereum, menjadikannya jaringan L2 di Ethereum dengan biaya paling rendah.
Biaya transaksi jaringan L2 dan Ethereum. Sumber: l2fees
Berbeda dengan platform L2 lainnya yang mempunyai mesin pemrosesan EVM-compatible, mesin milik Metis —Metis Virtual Machine— adalah EVM-equivalent. Hal ini menjadi keunggulan Metis karena MVM lebih bagus ketimbang EVM-compatible.
Pasalnya MVM dari segi keamanan, struktur, dan bahasa pemrograman (Solidity) yang setara dengan EVM. Dengan demikian, tim pengembang bisa dengan mudah men-deploy aplikasi native Ethereum ke Metis dengan tidak banyak modifikasi kode pemrograman.
Fitur Metis
Selain menawarkan fitur rollup, berikut ini adalah beberapa fitur utama yang ditawarkan oleh Metis:
Sequencer Terdesentralisasi
Metis juga akan menjadi L2 pertama yang mengimplementasikan sequencer terdesentralisasi. Sama seperti L2 lainnya, Metis saat ini masih menggunakan sequencer tersentralisasi. Hal tersebut sebenarnya merupakan titik lemah L2 karena jika node sequencer tersebut berhenti bekerja, maka seluruh jaringan akan berhenti.
Dengan sequencer terdesentralisasi, Metis akan menghilangkan risiko central point attack. Tak hanya terdesentralisasi, Metis juga membuat sequencer dirotasi secara periodik untuk mencegah adanya sequencer yang tidak berfungsi atau berniat jahat, sekaligus memperkuat stabilitas jaringan.
Saat ini sequencer terdesentralisasi milik Metis sedang berada di fase uji coba oleh komunitas Metis. Pada fase ini, sequencer terdesentralisasi terebut akan diuji ketahanan dan keamanannya melalui stress test sebelumnya diluncukan di mainnet Metis.
Terkiat testnet dan mainnet, kamu dapat mempelajari cara kerja dan kegunaannya di artikel berikut.
Decentralized Autonomous Company Framework
Metis adalah protokol dengan tata kelola berbasis komunitas. Namun, ia tidak menggunakan mekanisme Decentralized Autonomous Organization (DAO) seperti kebanyakan protokol lainnya. Metis menggunakan format Decentralized Autonomous Company (DAC).
Pada DAO, pengambilian keputusan akan ditentukan oleh pemilik token tata kelola. Semakin besar kepemilikan, semakin besar pengaruhnya dalam pengambilan keputusan. Metis melihat hal ini bisa menimbulkan masalah karena adanya whale bisa membuat jomplang. Selain itu, adanya kemungkinan partisipan di DAO tidak mempunyai kemampuan teknis terkait sebuah proposal yang diajukan.
Pada model DAC, Metis berupaya mengeliminasi kemungkinan tersebut. Di DAC, terdapat aturan yang sudah dibuat terlebih dahulu oleh pengembang melalui smart contract. Umumnya, ia dibuat berdasarkan struktur yang terorganisir seperti yang ada di perusahaan umum. Misalnya, hanya kelompok tertentu yang bisa ikut serta pada voting proposal yang bersifat teknis. Jadi, pengguna yang dianggap tidak punya pemahaman teknis terkait proposal tersebut tidak akan dilibatkan.
Terdapat dua peran utama di model DAC milik Metis, yakni Commons dan EcoNodes. Siapapun yang men-stake token METIS bisa menjadi Common untuk membuat dan mengajukan proposal. Seorang Common bisa menjadi EcoNodes berdasarkan kontribusinya di ekosistem Metis. Penggunaan framework DAC membantu Metis untuk menjaga struktur bisnis terdesentralisasi yang efisien, komprehensif, dan terkelola dengan baik.
Metis Bridge
Salah satu fitur utama Metis adalah Metis Bridge, sebuat alat yang membantu pengguna untuk mengirim token antar L1 dan L2. Selain untuk token native pada jaringan utamanya, yakni ETH dan METIS, Metis Bridge juga mendukung berbagai token berbasis ETH lainnya seperti USDT, USDC, LINK, DAI, AAVE and WBTC.
Metis juga memiliki Metis NFT Bridge yang mendukung pengiriman dua format token NFT, yakni ERC-721 dan ERC-1155. Untuk mengatasi keterbatasan bridging di luar Ethereum, Metis telah mengimplementasikan protokol transfer token omnichain melalui LayerZero. Dengan menggunakan bridges dari pihak ketiga, kini pengguna bisa melakukan bridging ke berbagai platform blockchain lain seperti Polygon, Avalanche, Fantom, dan BNB Chain.
Kelebihan Metis
- 🤑 L2 Ethreum dengan biaya paling rendah. Berkat teknologi IPFS dan ruang penyimpanan terdesentralisasi, Metis bisa membuat biaya transaksi 100x lipat lebih rendah dari biaya transaksi Ethereum.
- 🏆 L2 pertama yang menggunakan decentralized sequencer. Permasalahan L2 adalah sequencer tersentralisasi yang mengakibatkan adanya risiko central point attack. Metis dengan sequencer yang terdesentralisasi akan menghilangkan risiko tersebut, sekaligus memperkuat desentralisasi rollup dan stabilitas jaringan mereka.
- 💪 MVM yang kompatibel dengan EVM. MVM milik Metis bekerja dengan cara yang sama seperti Ethereum, namun dengan biaya lebih rendah, lebih cepat, dan lebih mudah digunakan dibanding Ethereum. Apalagi Metis juga mengdukung smart contract berbahasa Solidity. Hal ini memudahkan tim pengembang mengimplementasikan dApps berbasis Ethereum di MVM.
Baca artikel berikut untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut soal EVM.
Token Metis Sebagai Investasi
METIS adalah native token pada ekosistem Metis Andromeda. Ia bisa digunakan untuk pembayaran biaya transaksi dan bisa di-stake untuk mendapatkan imbalan dan mengamankan jaringan. Metis juga mengoperasikan program ‘Builder Mining’ yang menawarkan imbalan bagi anggota DAC untuk setiap transaksi yang dilakukan di jaringan Metis.
Dari sisi tokenomik, METIS mempunyai maksimal pasokan sebanyak 10 juta token. Sebanyak 49,3% dari keseluruhan pasokan sudah di-mint pada 2021 silam. Adapun, token tersebut didistribusikan kepada Metis cold launch, tim inti, angel investor, dan pengembangan ekosistem/komunitas. Sementara itu, sebanyak 50,7% sisanya dibagi untuk komunitas (4,86%), early-stage rangers mining (10%), dan pengembangan komunitas Discovery Age (35,84%).
Saat ini total pasokan METIS mencapai 5,42 juta dengan jumlah yang beredar di sirkulasi sebesar 4,57 juta. Per 19 Januari 2024, kapitalisasi pasarnya menyentuh US$ 426 juta dengan harga METIS sebesar US$ 93,34. Belum lama ini, METIS mencapai level tertingginya, yakni US$ 122,89 pada 17 Januari 2024.
Beberapa waktu yang lalu Metis mengumumkan insentif ekosistem sebanyak 4,6 juta token METIS (setara US$ 330 juta) untuk mempercepat adopsi ekosistem Metis. Insentif tersebut akan diberikan kepada tim pengembang yang mengembangkan dApps menggunakan rollup milik Metis pada bulan Januari 2024.
Mekanisme insentif seperti ini terbukti dapat memicu pertumbuhan pengguna dan likuiditas yang signifikan. Sebagai contoh, Avalanche pernah memberikan program insentif pengembangan ekosistemnya senilai US$ 180 juta. Dalam 90 hari, harga token AVAX naik dari US$ 20 menjadi US$ 160 dan TVLnya naik dari US$ 200 juta menjadi US$ 11,4 miliar.
Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan Metis akan mengalami lonjakan yang signifikan pasca berjalannya program Metis Ecosystem Development Fund (Metis EDF) tersebut. Hal tersebut tentunya bisa menjadi katalis positif untuk token METIS.
Kesimpulan
Metis Andromeda adalah protokol rollup Layer-2 dengan biaya paling rendah di Ethereum. Berkat penerapan teknologi optimistic rollup dan IPFS, Metis bisa mengurangi biaya transaksi hingga 100x lipat lebih rendah dari Ethereum. Selain solusi skalabilitas lewat teknologi rollup, Metis juga memiliki fitur lain seperti Decentralized Autonomous Company (DAC), Metis Bridge, dan MVM, sebuah mesin yang EVM-equivalent.
Token native Metis, METIS, digunakan untuk pembayaran biaya transaksi dan staking. METIS mempunyai pasokan maksimal 10 juta token. Sebagai bentuk komitmem mengembangkan adopsi ekosistemnya, Metis telah mengumumkan distribusi token, mirip dengan program insentif Avalanche yang sukses.
Cara Membeli Token METIS di Pintu
Setelah mengetahui apa itu Metis, kamu bisa mulai berinvestasi pada token METIS dan berbagai macam altcoin di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli METIS pada aplikasi Pintu:
- Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
- Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
- Buka halaman market dan cari METIS.
- Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
- Sekarang kamu sudah mempunyai token METIS!
Selain METIS, kamu juga bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Metis Docs, Building On Metis L2, diakses pada 18 Januari 2024.
- Metis Blog, Community Testing for the Metis Decentralized Sequencer: Official Guide, diakses pada 18 Januari 2024.
- Metis Blog, Metis EDF: A New Chapter for Metis, diakses pada 18 Januari 2024.
- Thor Hartvigsen, A breakdown of Metis, X, diakses pada 19 Januari 2024.
- Fransesco, Here’s an ecosystem guide to Metis, X, diakses pada 19 Januari 2024.