Kategori
Investasi

Apa Itu Neobank Crypto? Konsep Pembayaran Masa Depan di Dunia Digital

Reading Time: 5 minutes

Dalam dunia keuangan modern, neobank muncul sebagai solusi digital yang menyederhanakan berbagai layanan keuangan melalui satu platform terpadu.

Seiring berkembangnya dunia crypto, konsep neobank crypto atau bank digital berbasis blockchain semakin mendapatkan perhatian, terutama karena kemampuannya untuk mengintegrasikan dompet crypto, pembayaran stablecoin, hingga fitur kartu debit/credit.

Apa Itu Neobank?

Neobank adalah bank digital yang beroperasi sepenuhnya secara online tanpa cabang fisik. Mereka menyediakan layanan keuangan dasar seperti tabungan, pembayaran, dan transfer. Neobank memberikan keunggulan berupa integrasi teknologi dan pengalaman pengguna yang cepat, efisien, dan fleksibel.

Neobank crypto adalah versi lebih canggih dari neobank tradisional karena menggabungkan layanan keuangan konvensional dengan kemampuan blockchain, seperti:

  • Menyimpan crypto.
  • Mengakses yield dari DeFi.
  • Menyediakan kartu pembayaran crypto (Visa/MasterCard).
  • Mendukung stablecoin dan tokenisasi aset.
  • Bridging antara fiat dan aset digital.

Perbedaan Neobank crypto vs Bank Tradisional

Meski sekilas mirip, terdapat sejumlah perbedaan mendasar antara neobank crypto dan bank tradisional. Tabel berikut merangkum perbedaan utama dari keduanya:

AspekNeobank CryptoBank Tradisional
Produk UtamaAplikasi bank digital dengan fitur crypto terintegrasiRekening bank penuh (tabungan, pinjaman, dll)
FiturIBAN/ACH, transfer, bayar tagihan, tabungan, kartu debitCabang, cek, pinjaman, wealth management
LisensiMelalui bank berlisensi dan jaringan pembayaran fiatMemiliki lisensi bank, jalankan sistem sendiri
Perlindungan DanaTergantung project penyedia layananDiasuransikan secara hukum
KYC & AMLKebanyakan wajib KYC.KYC/CIP lengkap, pemantauan transaksi
Dana Disimpan SebagaiLangsung di dalam wallet karena kebanyakan bersifat non-kustodianFiat di bank
BiayaBiasanya rendah; spread di transaksi cryptoBiaya admin, pajak, dan biaya layanan lain.
Cocok UntukTransaksi sehar-hari dan pembelian yang bersifat globalTabungan, transakasi, layanan bisnis

5 Proyek Neobank Crypto Paling Populer

Dengan adopsi Web3 yang semakin luas, sejumlah proyek mulai mengisi celah antara keuangan tradisional dan kripto. Salah satu segmen yang tengah naik daun adalah neobank crypto layanan keuangan digital yang mengintegrasikan fitur perbankan dengan aset kripto.

Berikut lima proyek neobank paling populer yang sedang mencuri perhatian.

1. Ether.fi: All-in-One Neobank

Awalnya dikenal sebagai protokol liquid staking, Ether.fi telah bertransformasi menjadi salah satu pionir neobank crypto paling ambisius. Evolusinya menempatkan platform ini sebagai “super-app” Web3, menyatukan berbagai fungsi keuangan dalam satu tempat.

Fitur unggulan Ether.fi:

  • 3% cashback sejak hari pertama
  • Promo hingga 20% cashback bulanan
  • 10% yield untuk stablecoin
  • Kartu debit dengan tanpa biaya FX untuk USD
  • Sepenuhnya non-custodial (pengguna pegang kunci sendiri)
  • Bisa digunakan untuk membayar tagihan, bahkan hipotek

Ether.fi mendefinisikan ulang apa itu bank digital: mulai dari penyimpanan, penghasilan, hingga pengeluaran aset—all in one app.

2. TriaSelf-Custodial + UX Modern

Tria hadir dari kebutuhan akan neobank yang menjaga kontrol aset tetap di tangan pengguna, tanpa mengorbankan kenyamanan. Dengan tampilan modern dan pendekatan self-custodial, Tria cocok untuk pengguna yang ingin transisi dari CeFi ke DeFi.

Sorotan fitur Tria:

  • Desain fokus pada keamanan pengguna
  • Kartu crypto terintegrasi
  • Dukungan fiat rails sedang dikembangkan (IBAN/SWIFT dalam roadmap)
  • Cocok untuk pengguna yang ingin berpindah dari CeFi ke DeFi tanpa kompromi UX

Tria masih dalam tahap ekspansi, namun potensinya sangat besar sebagai gateway antara dunia tradisional dan DeFi.

3. RedotPay: Praktis & Multichain

Berbeda dari proyek lain yang mengusung konsep non-custodial, RedotPay memilih jalur praktis. Cocok bagi pengguna pemula yang ingin langsung menggunakan kartu crypto tanpa repot mengelola private key.

Fitur RedotPay:

  • Kartu berbasis custodial, ideal bagi pengguna baru
  • Dukungan multi-chain
  • Cashback dinamis dan biaya transaksi yang rendah
  • Integrasi yang mulus antara wallet crypto dan pengeluaran fiat

Cocok bagi mereka yang ingin kartu crypto siap pakai tanpa repot mengelola private key.

4. Cypher: Kredit Crypto + Spending Card

Cypher menggabungkan dua kebutuhan utama dalam satu solusi: akses kredit dan kemampuan belanja menggunakan aset kripto tanpa harus menjualnya. Dirancang untuk pengguna yang ingin tetap mempertahankan kepemilikan sambil tetap aktif bertransaksi.

Fitur andalan Cypher:

  • Kartu yang terhubung langsung ke dompet pengguna
  • Kemampuan pinjam terhadap aset tanpa menjual
  • Memungkinkan “spend without selling” — cocok untuk strategi efisiensi pajak
  • Fitur bridging internal memudahkan transaksi

Cypher memberikan fleksibilitas finansial bagi pengguna yang ingin mempertahankan kepemilikan aset sambil tetap aktif bertransaksi.

5. MetaMask: Klasik, tapi Kurang Kompetitif

Sebagai salah satu dompet Ethereum paling populer, MetaMask mencoba masuk ke ranah neobank lewat peluncuran kartu pembayaran. Namun, fitur yang ditawarkan belum cukup kompetitif dibanding proyek lain di daftar ini.

Kelebihan dan keterbatasan MetaMask Card:

  • Cashback 1–3%, tapi tidak berlaku untuk $10K pertama
  • Terintegrasi langsung dengan wallet MetaMask
  • Belum tersedia IBAN, UX tidak ramah pengguna awam

MetaMask Card lebih cocok untuk pengguna lama yang terbiasa dengan Web3, tetapi kurang optimal untuk pengguna retail baru.

Mengapa Neobank Crypto Penting?

Menurut data dari blocmates, pertumbuhan penggunaan stablecoin di Amerika Latin menunjukkan transformasi besar dalam sistem keuangan global. Di tengah inflasi tinggi seperti di Argentina (178%) dan mahalnya biaya perbankan di Brasil (hingga 4% dari PDB), jutaan orang memilih crypto bukan untuk spekulasi, melainkan untuk bertahan hidup.

Dengan lebih dari 80% penduduk memiliki smartphone, tetapi sebagian besar belum memiliki akun bank, neobank berbasis crypto menjadi solusi nyata: memungkinkan siapa pun menyimpan aset dalam stablecoin seperti USDT, mendapatkan imbal hasil, dan membelanjakannya secara langsung—tanpa perantara bank.

Volume penggunaan kartu dan aplikasi pembayaran berbasis crypto juga mengalami lonjakan signifikan. Menurut data dari Dune Analytics, transaksi kartu crypto terus meningkat dari waktu ke waktu, mencerminkan adopsi yang makin luas secara global.

Peningkatan volume ini menegaskan bahwa neobank dan kartu crypto telah berkembang dari sekadar eksperimen Web3 menjadi infrastruktur finansial alternatif yang digunakan sehari-hari

Kesimpulan

Neobank crypto bukan hanya tren, tetapi representasi masa depan industri keuangan digital yang lebih terbuka, transparan, dan efisien. Dengan proyek seperti Ether.fi, RedotPay, dan Tria memimpin inovasi, tahun 2025 bisa jadi momen penting transisi global dari bank tradisional ke solusi berbasis blockchain.

Tren ini mendorong model bisnis neobank untuk meniru pendekatan blockchain layer-1: membangun ekosistem yang mengunci pengguna melalui siklus akuisisi–retensi–monetisasi. Margin memang tipis, tapi kekuatan neobank ada pada skala dan alur pengguna yang dikuasai.

Integrasi stablecoin dan yield on-chain memperkaya produk, sementara compliance light (regulasi yang tetap aman tapi tidak berat) memberikan keunggulan kompetitif dibanding bank tradisional. Masa depan neobank bukan hanya tentang fitur bank digital, tapi menjadi pusat keuangan pribadi berbasis crypto yang lengkap, efisien, dan global.

Referensi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *