Dimulai dari sebuah pertemuan sederhana di restoran pada tahun 1993, Nvidia kini tumbuh menjadi raksasa teknologi global yang mendominasi industri grafis komputer, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dan semikonduktor. Didirikan oleh Jensen Huang, Chris Malachowsky, dan Curtis Priem, Nvidia memulai perjalanan sebagai perusahaan grafis, namun seiring waktu berevolusi menjadi penggerak utama transformasi digital dunia. Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang sejarah awal Nvidia, tonggak-tonggak penting yang membentuk perjalanannya, hingga analisis keuangan dan prospek masa depan dari perusahaan yang kini menjadi salah satu paling bernilai di dunia.
Ringkasan artikel:
⏰ Nvidia resmi menjadi perusahaan publik dengan harga saham awal $12 dan mulai diperdagangkan di Bursa Nasdaq pada 1999.
🖥️ Nvidia menyumbangkan superkomputer DGX-1 ke OpenAI untuk mendukung riset AI pada tahun 2016.
📊 Melampaui Microsoft dan Apple, kapitalisasi pasar Nvidia capai $3,3 triliun di tahun 2024.
📈 Berdasarkan laporan 19 November 2025, total penjualan Nvidia naik sebesar 62%.
Sejarah Nvidia
Didirikan pada tahun 1993, sejarah awal Nvidia dimulai di sebuah restoran Denny’s, dalam sebuah pertemuan antara Jensen Huang bersama Chris Malachowsky dan Curtis Priem. Saat itu, era komputer pribadi (PC) sedang berkembang, dan ketiganya memiliki visi untuk menghadirkan grafis 3D ke pasar game dan multimedia.
Satu tahun setelahnya, Nvidia menjalin kemitraan dengan pemasok semikonduktor SGS-Thomson (yang sekarang dikenal sebagai STMicroelectronics). Dalam beberapa tahun berikutnya, Nvidia juga membangun kerja sama penting lainnya, termasuk dengan Sega dan Silicon Graphics. Dari tahun 1995 hingga 1998, Nvidia mendapatkan pendanaan eksternal pertamanya dan merilis beberapa produk seperti :
- NV1, sebuah kartu multimedia PCI satu slot yang diproduksi oleh SGS-Thomson. Chip ini merupakan mikroprosesor yang digunakan untuk merender gambar 3D dan juga bisa terhubung dengan joystick.
- RIVA 128, prosesor Direct3D 128-bit berperforma tinggi pertama yang mampu merender gambar 2D dan 3D.
- RIVA TNT, prosesor 3D pertama di industri yang mendukung multi-texturing.
Di tahun 1999, Nvidia resmi menjadi perusahaan publik dengan harga saham awal $12 dan mulai diperdagangkan di Bursa Nasdaq pada 22 Januari dengan kode saham “NVDA”. Di tahun yang sama, Nvidia merilis GeForce 256, GPU (Graphics Processing Unit) pertama di industri, yang menandai awal dari cara komputasi baru. Nvidia juga masuk ke pasar PC desktop komersial melalui prosesor grafis Nvidia Vanta 3D.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya di 2006, Nvidia merilis CUDA, sebuah teknologi yang membuka kemampuan pemrosesan paralel GPU untuk dunia sains dan penelitian. Teknologi ini memungkinkan pengembang perangkat lunak menggunakan GPU Nvidia untuk pemrosesan umum (general-purpose computing), yang dikenal sebagai GPGPU.
Maju ke tahun 2012, Nvidia merilis jaringan neural AlexNet, yang menurut perusahaan menjadi terobosan besar dalam era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) modern. Lalu di tahun 2016, Nvidia menyumbangkan superkomputer DGX-1 kepada startup OpenAI untuk mendukung riset AI pada masalah-masalah paling kompleks.
Donasi ini terbukti sangat bermanfaat karena 6 tahun kemudian, tepatnya pada 2022, OpenAI merilis ChatGPT secara terbuka, yang membuat AI menjadi lebih dikenal dan digunakan oleh masyarakat luas.
Produk-Produk Nvidia
Pertumbuhan dan kesuksesan Nvidia berasal dari rangkaian produk dan layanan inovatif yang mereka tawarkan. Berikut adalah beberapa penawaran utama dari bisnis inti NVIDIA:
1. Unit Pemrosesan Grafis (Graphics Processing Units/GPU)
GPU atau Graphics Processing Unit adalah inti dari bisnis NVIDIA. Perusahaan ini mengembangkan GPU bertenaga tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari grafis gaming hingga komputasi berkinerja tinggi (HPC) dan riset kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Produk GPU mereka mencakup:
- Kartu grafis konsumen untuk gaming dan kreativitas konten
- GPU kelas atas untuk data center, AI, dan machine learning
Arsitektur terbaru seperti Ampere dan Hopper dirancang untuk menangani beban kerja AI yang sangat kompleks, menjadikan teknologi GPU NVIDIA sangat penting tidak hanya bagi para gamer, tetapi juga bagi peneliti dan profesional di bidang deep learning serta machine learning.
2. Solusi Cloud dan Data Center
Nvidia juga menawarkan berbagai solusi untuk kebutuhan komputasi awan (cloud) dan pusat data. Mereka memiliki sistem seperti DGX, yaitu superkomputer yang dirancang khusus untuk menjalankan model AI. Untuk kebutuhan skala besar, tersedia juga platform HGX, yang mendukung pengolahan data dalam jumlah besar secara efisien.
Agar proses AI berjalan lancar dan cepat, NVIDIA juga mengembangkan teknologi jaringan berkecepatan tinggi seperti Mellanox InfiniBand dan solusi Ethernet. Teknologi ini memungkinkan data bergerak dengan cepat dan latensi rendah — sangat penting dalam dunia AI dan HPC (High-Performance Computing).

3. Solusi Otomotif dan Komputasi Edge
Nvidia mengembangkan platform canggih untuk mobil otonom bernama DRIVE AGX. Platform ini merupakan paket lengkap yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan kumpulan alat AI (toolkit) yang dibutuhkan untuk menciptakan fitur mengemudi otomatis serta pengalaman dalam kabin yang lebih interaktif dan cerdas.
Selain itu, Nvidia juga menawarkan modul Jetson — mini komputer berperforma tinggi yang dirancang untuk aplikasi robotika, perangkat Internet of Things (IoT), dan berbagai sistem yang menjalankan AI di edge computing, yaitu pemrosesan data yang dilakukan langsung di perangkat, bukan di pusat data.
4. Perangkat Lunak dan Ekosistem Pendukung
Nvidia tidak hanya membuat perangkat keras, tetapi juga membangun ekosistem perangkat lunak yang lengkap untuk mendukung teknologi mereka. Berikut beberapa contoh software dan tool yang mereka sediakan:
- Untuk Pengembang
CUDA adalah toolkit pemrograman yang memungkinkan developer menulis kode yang bisa berjalan jauh lebih cepat di GPU milik Nvidia. Teknologi ini sangat berguna untuk tugas-tugas berat seperti komputasi ilmiah, pemrosesan video, dan simulasi.
- Untuk Ahli Deep Learning:
cuDNN adalah pustaka perangkat lunak (library) yang dirancang khusus untuk membangun dan melatih sistem AI berbasis deep learning.
- Untuk Industri Tertentu:
Nvidia juga menyediakan framework dan pustaka siap pakai untuk berbagai sektor industri. Contohnya:
- Clara membantu profesional kesehatan dalam menganalisis citra medis dan data pasien.
- Metropolis menyediakan alat untuk membangun aplikasi kota pintar, seperti sistem pemantauan lalu lintas atau keamanan berbasis AI.
Performa Nvidia dan Sahamnya (NVDA)
NVIDIA Corporation adalah perusahaan teknologi terkemuka yang berbasis di Santa Clara, California, Amerika Serikat. Perusahaan ini bergerak di bidang semikonduktor, grafis komputer, dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Didirikan pada tahun 1993 oleh tiga tokoh penting: Jensen Huang, Chris Malachowsky, dan Curtis Priem.
Banyak orang bertanya, “Siapa CEO Nvidia saat ini?” Jawabannya adalah Jensen Huang, yang juga merupakan salah satu pendiri perusahaan. Di bawah kepemimpinannya, Nvidia tumbuh pesat dan menjadi salah satu perusahaan teknologi paling bernilai di dunia. Lalu, apa yang membuat Nvidia begitu berharga?
Nvidia Lampaui Microsoft dan Apple di 2024

Di tahun 2024, kapitalisasi pasar Nvidia mencapai $3,3 triliun dan berhasil melampaui Microsoft dan Apple, menjadikannya perusahaan publik dengan nilai tertinggi di dunia. Tidak hanya itu, kepemilikan saham Jensen Huang sebesar 3,8% membuat kekayaannya mencapai setidaknya $126 miliar, menempatkannya mendekati daftar 10 orang terkaya di dunia.
Dilansir dari Yahoo Finance, harga saham Nvidia menunjukkan kinerja yang lebih unggul dibandingkan sebagian besar perusahaan teknologi lainnya. Jika seseorang berinvestasi sebesar $10.000 pada hari pertama Nvidia go public tahun 1999, nilainya akan meningkat menjadi sekitar $33,9 juta pada pertengahan Juni 2024. Kenaikan drastis harga saham Nvidia terjadi terutama setelah pandemi, dimulai akhir tahun 2022, saat gelombang investasi besar-besaran mengalir ke sektor kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Total Penjualan Nvidia Naik 62% di Tahun 2025
Dengan grafik pertumbuhan yang mengesankan, tak sedikit orang yang penasaran soal pendapatan Nvidia terbaru. Pada 19 November 2025, Nvidia melaporkan bahwa total penjualannya tumbuh sebesar 62% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan pencapaian luar biasa, terutama mengingat skala bisnis Nvidia yang sudah sangat besar.
Pada kuartal ketiga tahun fiskal 2026, pendapatan terbaru Nvidia mencapai $57 miliar, di mana $51,2 miliar berasal dari segmen data center — sektor yang kini menjadi sumber utama pertumbuhan perusahaan. Sebelumnya, pertumbuhan di segmen ini sempat melambat seiring skala bisnis yang semakin besar.
Namun, tren itu berubah di kuartal ketiga. Penjualan dari pusat data naik 66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan meningkat 25% dibandingkan kuartal sebelumnya. Grafik yang tersedia menunjukkan dengan jelas percepatan kembali dari pertumbuhan pendapatan ini.

Menariknya, kuartal ini juga mengakhiri tren perlambatan pertumbuhan dari kuartal ke kuartal yang sebelumnya terjadi. Meskipun belum bisa dipastikan apakah tren pertumbuhan yang tinggi ini akan terus berlanjut, ada sejumlah indikasi positif bahwa hal itu mungkin saja terjadi.
Kinerja Saham Nvidia (NVDA) dalam 1 Tahun Terakhir

Dalam periode 1 tahun terakhir, saham Nvidia (NVDA) menunjukkan kinerja yang cukup signifikan dengan pertumbuhan sebesar +24%, bahkan di tengah fluktuasi pasar. Pada grafik terlihat bahwa harga saham Nvidia mencapai $179.58 atau setara dengan Rp2.989.441 ($1 = Rp16.646), dengan EPS (Earnings Per Share) terbaru sebesar $4.05 (Rp67.419), yang dirilis pada November 2025 — tertinggi selama tahun 2025 ini.
EPS Nvidia menunjukkan tren kenaikan yang konsisten sepanjang tahun 2025:
- Januari 2025: EPS $2.94
- Mei 2025: EPS naik ke $3.10
- Juli 2025: EPS meningkat lagi menjadi $3.51
- November 2025: EPS mencapai puncaknya di $4.05
Secara keseluruhan, kenaikan EPS ini mencerminkan pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas perusahaan yang kuat, yang menjadi pendorong utama kenaikan harga sahamnya. Meskipun ada beberapa penurunan jangka pendek pada harga saham, tren jangka panjang tetap naik, menandakan kepercayaan investor yang tinggi terhadap masa depan Nvidia. Dengan kapitalisasi pasar sebesar $4,4 triliun, Nvidia terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan teknologi paling berharga di dunia.
Analisis Saham NVDA
Kinerja Keuangan Nvidia (TTM)

Berdasarkan data yang ditampilkan pada Alphaspread, Nvidia mencatatkan pertumbuhan keuangan yang luar biasa dalam 12 bulan terakhir (TTM), dengan tren positif di semua metrik utama:
- Pendapatan (Revenue): Mencapai $187,1 miliar, naik +13% dari periode sebelumnya. Dalam 3 tahun terakhir, pendapatan tumbuh +555%, dan secara luar biasa melonjak +3.751% dalam 10 tahun terakhir.
- Laba Operasi (Operating Income): Tercatat sebesar $110,6 miliar, naik +15%. Kinerja ini mencerminkan efisiensi dan profitabilitas yang semakin meningkat, dengan pertumbuhan +2.655% dalam 5 tahun dan +13.308% dalam 10 tahun terakhir.
- Laba Bersih (Net Income): Menyentuh $99,2 miliar, naik +15%. Angka ini menunjukkan peningkatan luar biasa, dengan pertumbuhan +2.493% dalam 5 tahun dan +16.457% dalam dekade terakhir.
- EPS (Earnings Per Share): Mencapai $4,05, tumbuh +15% dalam periode TTM. EPS juga mencatat lonjakan tajam sebesar +2.600% dalam 5 tahun dan +13.400% dalam 10 tahun terakhir.
- Operating Cash Flow: Sebesar $83,2 miliar, meningkat +8%, dengan pertumbuhan jangka panjang yang signifikan: +1.493% (5 tahun) dan +7.414% (10 tahun).
- Free Cash Flow: Tercatat sebesar $77,3 miliar, naik +7%, mencerminkan posisi keuangan yang kuat untuk ekspansi dan inovasi. Dalam 10 tahun terakhir, FCF tumbuh +7.596%.
Proyeksi Pertumbuhan Nvidia Berdasarkan Metode DCF

Sementara itu, grafik di atas menunjukkan proyeksi pertumbuhan pendapatan (revenue) dan laba bersih (net income) Nvidia yang digunakan dalam perhitungan valuasi DCF (Discounted Cash Flow).
Dari sisi pendapatan, Nvidia diperkirakan akan tumbuh secara signifikan, dari $268,7 miliar menjadi sekitar $945,3 miliar dalam beberapa tahun ke depan. Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan permintaan terhadap produk dan solusi Nvidia, terutama di sektor-sektor seperti AI, data center, dan komputasi performa tinggi.
Sementara itu, laba bersih (net income) juga diproyeksikan meningkat tajam, dari $147,3 miliar menjadi $519,9 miliar. Kenaikan ini mencerminkan tidak hanya pertumbuhan pendapatan, tetapi juga peningkatan efisiensi dan profitabilitas perusahaan.
Garis pada grafik menunjukkan peralihan dari data keuangan historis (2021–2025) ke proyeksi keuangan masa depan (2026–2030). Tren yang ditampilkan memperlihatkan pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan, menjadi dasar utama dalam analisis nilai wajar saham Nvidia melalui metode DCF.
DCF adalah metode penilaian yang digunakan untuk menghitung nilai wajar (nilai intrinsik) suatu bisnis, saham, atau investasi berdasarkan proyeksi arus kas di masa depan yang kemudian didiskontokan ke nilai saat ini.
Rasio P/E Saham Nvidia Capai 44,23
Per 3 Desember 2025, rasio P/E (Price to Earnings) saham Nvidia (NVDA) tercatat sebesar 44,23. Angka ini lebih tinggi dibandingkan beberapa raksasa teknologi seperti Microsoft (33,86) dan Qualcomm (34,67), namun lebih rendah dari kompetitor semikonduktor seperti AMD (107,19) dan Intel (1.458,67).

Jika dibandingkan dengan rata-rata P/E dari kelompok perusahaan sejenis yang berada di angka 36,16, maka P/E Nvidia masih berada di atas rata-rata, mencerminkan tingginya ekspektasi pasar terhadap pertumbuhan kinerja Nvidia ke depan.
Dari sisi kapitalisasi pasar:
- Nvidia menjadi perusahaan terbesar dalam daftar ini, dengan market cap sebesar $4,36 triliun
- Mengungguli Microsoft ($3,55 triliun) dan jauh di atas AMD ($354,26 miliar) maupun Intel ($208,74 miliar)
Sementara itu, Texas Instruments (TXN) dan STMicroelectronics (STM) memiliki rasio P/E lebih rendah, yakni 33,08 dan 43,02.
Analisis PEG Ratio dan Proyeksi Valuasi Nvidia

Berdasarkan data dari laman NASDAQ, Nvidia diproyeksikan mencatat pertumbuhan pendapatan yang solid dalam dua tahun mendatang. Untuk tahun 2026, estimasi pertumbuhan mencapai 49,74%, dan meningkat menjadi 53,28% pada tahun 2027.
Seiring dengan itu, rasio P/E (Price to Earnings) diprediksi menurun dari 40,91 di tahun 2026 menjadi 26,68 di tahun 2027. Penurunan P/E ini, meski diiringi pertumbuhan tinggi, mencerminkan potensi peningkatan efisiensi dan valuasi yang lebih rasional.
Yang menarik, PEG ratio (Price/Earnings to Growth) 12 bulan ke depan diperkirakan berada di level 0,88, yang secara umum dianggap sebagai sinyal undervalued (karena berada di bawah 1). Ini menunjukkan bahwa meskipun valuasi P/E Nvidia terlihat tinggi, namun pertumbuhan laba yang kuat membuat valuasinya tetap menarik bagi investor jangka menengah hingga panjang.
Analisa Teknikal Saham NVDA Berdasarkan Trader X
Analis teknikal di X, Donald Dean, mengidentifikasi bahwa saham Nvidia (NVDA) saat ini sedang berada dalam fase konsolidasi di area yang disebut “volume shelf“, yaitu zona harga di mana terjadi akumulasi volume perdagangan yang tinggi. Area ini sering menjadi titik peluncuran (launch area) yang potensial untuk pergerakan harga berikutnya.
Dean menyebutkan bahwa selama harga tetap bertahan di atas area volume shelf, ada potensi kuat bagi saham NVDA untuk melanjutkan tren naik dan menantang level tertinggi sebelumnya. Lebih lanjut, Dean memaparkan bahwa target harga selanjutnya ditetapkan di level $212, yang berada di atas level resistance sebelumnya.
Jika harga berhasil menembus area konsolidasi ini dengan volume yang kuat, maka pergerakan menuju $212 dinilai sangat mungkin terjadi.
Sementara itu, tim analis dari Xtrades melaporkan bahwa mereka telah berhasil mencetak profit dalam 4 kali perdagangan terakhir untuk saham Nvidia, baik dari strategi calls maupun puts. Saat ini, grafik 4 jam menunjukkan pola higher highs dan higher lows, yang menandakan bahwa momentum bullish jangka pendek masih kuat.
Dalam analisis tersebut, mereka melihat adanya peluang untuk melakukan BTD (Buy The Dip) di area buy zone antara $179.44 hingga $177.95. Level ini didukung oleh garis Fibonacci retracement dan tren naik jangka pendek (ditandai dengan garis ungu di grafik).
Beli Saham Nvidia Tertokenisasi di Pintu
Seiring dengan meningkatkan minat terhadap aset dunia nyata berbasis blockchain, kini saham AS populer seperti Nvidia, Tesla, Apple, dan Meta hadir dalam bentuk token (tokenized stocks) di ekosistem crypto. Tokenized stocks adalah versi digital dari saham perusahaan publik yang direpresentasikan di blockchain. Setiap token mencerminkan nilai satu saham asli dan didukung 1:1 oleh aset nyata yang disimpan oleh kustodian berlisensi.
Kabar baiknya, kamu bisa mulai berinvestasi di tokenized stocks seperti Nvidia langsung di aplikasi Pintu dengan sangat mudah. Berikut langkah-langkahnya:
- Buka aplikasi Pintu.
- Masuk ke bagian Market dan cari Nvidia (NVDAX).
- Masukkan jumlah yang ingin kamu beli setelah login.
- Kamu bisa mengikuti langkah yang sama untuk membeli tokenized stocks lainnya di aplikasi Pintu.
Selain untuk trading, Pintu juga memungkinkan kamu untuk belajar lebih banyak tentang crypto melalui berbagai artikel edukasi di Pintu Academy yang diperbarui setiap minggu. Semua artikel yang diterbitkan di Pintu Academy hanya untuk tujuan edukasi dan bukan nasihat keuangan.
Kesimpulan
Nvidia bukan lagi sekadar produsen GPU, namun kini menjelma menjadi pemain kunci dalam industri kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), komputasi awan, dan pusat data. Berawal dari ambisi mengubah industri grafis, Nvidia kini mendorong revolusi teknologi global. Dengan pendapatan yang terus tumbuh, EPS yang melonjak, dan valuasi pasar yang mencapai triliunan dolar, Nvidia membuktikan bahwa inovasi berkelanjutan adalah kekuatan utamanya. Baik dari sisi produk, strategi pasar, hingga kinerja saham, Nvidia menjadi simbol dominasi teknologi masa depan.
Referensi:
- CNA. CNA Explains: The story of Nvidia’s rise to become the world’s No 1 company. Diakses pada 4 Desember 2025
- Dominic Diongson. Nvidia company history & timeline: From GPU maker to AI leader. Diakses pada 4 Desember 2025
- Howard Smith. Nvidia Just Delivered Another Blowout Quarter. Is the Stock Still a Buy? Diakses pada 4 Desember 2025
- Lakshmi Varanasi. Nvidia: A complete guide to the hardware company behind the AI boom. Diakses pada 4 Desember 2025
- Nathan Reiff. How Nvidia Makes Money. Diakses pada 4 Desember 2025
- Nico Klingler. How NVIDIA Became The World’s Most Valuable Company. Diakses pada 4 Desember 2025