Kalau kamu sudah cukup familiar dengan dunia trading, istilah perpetual futures atau “perps” mungkin bukan hal yang asing. Meski terdengar rumit, konsepnya sebenarnya cukup sederhana.
Secara umum, futures adalah kontrak antara dua pihak untuk membeli atau menjual sesuatu di harga tertentu pada tanggal tertentu di masa depan. Karena itulah disebut “futures”. Kontrak ini awalnya banyak digunakan untuk membantu pelaku bisnis dan investor mengelola risiko dari fluktuasi harga.
Nah, perpetual futures memungkinkan kamu untuk trading dengan pengalaman yang mirip seperti spot trading, tapi dengan fleksibilitas lebih tinggi dan potensi profit yang lebih besar. Kamu bisa menggunakan leverage untuk memperbesar daya trading, hingga 25x sampai 50x dari modal awalmu.
Selain itu, berbeda dari spot trading biasa yang hanya memungkinkan profit saat harga naik, perpetual futures memungkinkan kamu juga mendapatkan keuntungan saat harga turun melalui shorting, menjual aset sekarang dan membelinya kembali nanti saat harganya lebih rendah.
Yang membedakannya dengan kontrak futures tradisional, perpetual futures tidak memiliki tanggal kedaluwarsa, jadi kamu bebas mempertahankan posisi selama yang kamu mau, seperti memegang aset spot. Hal ini adalah salah satu kelebihannya dalam menghadapi tren pasar saat naik maupun turun. Tapi, di balik peluangnya yang besar, penting untuk memahami risiko yang ada, termasuk mekanisme penentuan harga seperti mark price dan funding rate yang menjaga harga kontrak tetap sejalan dengan pasar spot.
Dalam artikel ini, kita akan membahas cara kerja perpetual futures dan hal-hal penting yang perlu kamu pahami sebelum mulai trading.
Ringkasan Artikel
- Perpetual futures adalah produk turunan (derivatif) yang mengikuti harga aset seperti Bitcoin atau Ethereum. Lewat instrumen ini, trader bisa membuka posisi long (untuk profit saat harga naik) atau short (untuk profit saat harga turun). Untuk menjaga harga kontraknya tetap dekat dengan harga pasar sesungguhnya (spot), digunakan mekanisme seperti mark price dan funding rate yang membantu menjaga kestabilan harga.
- Leverage memungkinkan trader membuka posisi lebih besar dari modal yang dimiliki, sehingga potensi keuntungannya pun bisa jauh lebih tinggi. Tapi, semakin besar leverage, semakin besar juga risikonya, termasuk kemungkinan terkena likuidasi jika arah pasar berlawanan dengan posisi yang diambil.
- Margin adalah dana jaminan yang dibutuhkan untuk membuka dan menjaga posisi tetap aktif. Trader perlu menyediakan initial margin saat membuka posisi, dan menjaga agar saldo akun tidak jatuh di bawah maintenance margin. Jika saldo turun terlalu rendah, posisi bisa dilikuidasi secara otomatis. Dalam kondisi ekstrem, bursa bisa menggunakan insurance fund untuk menutupi kerugian yang terlalu besar. Karena itu, penting untuk selalu memantau penggunaan margin dan batas likuidasi demi mengelola risiko dengan baik.
Bagaimana Cara Kerja Perpetual Futures?
Untuk memahami cara kerja perpetual futures, ada beberapa konsep dasar yang perlu kamu pahami. Konsep-konsep inilah yang membedakan jenis trading ini dari spot trading biasa.
Posisi Long & Short
Seperti dijelaskan sebelumnya, perpetual futures memungkinkan kamu untuk meraih keuntungan dari pergerakan pasar, baik saat harga naik maupun turun. Kamu bisa mengambil posisi long untuk mendapatkan keuntungan saat harga naik, atau posisi short untuk mendapat untung saat harga turun. Berikut adalah penjelasannya:
- Posisi Long: Posisi long diambil ketika kamu memperkirakan harga aset kripto akan naik. Dengan membuka posisi long, kamu membeli aset di harga saat ini, lalu menjual atau menutup posisi saat harganya naik untuk mendapatkan keuntungan. Strategi ini cocok digunakan saat pasar sedang dalam kondisi bullish (naik).
- Posisi Short: Sebaliknya, posisi short memungkinkan kamu untuk meraih untung saat harga pasar turun. Dalam posisi ini, kamu menjual kontrak di harga sekarang dengan harapan harganya akan turun. Ketika harga turun, kamu membeli kembali kontraknya di harga yang lebih rendah untuk menutup posisi, dan selisihnya menjadi keuntungan. Mekanisme ini membuat perpetual futures menarik digunakan saat pasar sedang bearish (turun).
Kemampuan untuk mengambil posisi long maupun short adalah fitur utama dari perpetual futures. Ini memberi kamu fleksibilitas untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi pasar, sekaligus bisa digunakan untuk melindungi portofolio dari potensi kerugian. Namun, kedua strategi ini membutuhkan pemahaman yang kuat tentang pergerakan pasar dan manajemen risiko yang baik, terutama jika kamu menggunakan leverage, karena potensi kerugiannya juga bisa sangat besar.
Berikut adalah contoh ilustrasi mengambil posisi long dan short di futures trading.


Mark Price
Dalam perdagangan perpetual futures, Mark Price digunakan untuk menghitung unrealized profit and loss (PnL) serta menentukan ambang batas likuidasi. Mark Price berasal dari rata-rata tertimbang harga spot di berbagai bursa kripto terkemuka, sehingga lebih stabil dan tidak mudah dimanipulasi oleh pergerakan harga yang ekstrem di satu bursa saja.
Tips: Selalu pantau Mark Price, terutama saat volatilitas pasar tinggi. Perbedaan besar antara Mark Price dan harga transaksi (Trade Price) bisa menjadi sinyal adanya aktivitas spekulatif dan risiko yang meningkat.
Profit & Loss (PnL)
Dalam perpetual futures, keuntungan dan kerugian (Profit & Loss / PnL) terbagi menjadi dua jenis: unrealized dan realized. Keduanya penting untuk memahami performa trading kamu dan mengelola risiko secara efektif, baik di pasar yang stabil maupun yang sangat fluktuatif.
- Unrealized PnLIni adalah estimasi keuntungan atau kerugian dari posisi yang masih terbuka. Unrealized PnL dihitung berdasarkan Mark Price dan digunakan dalam proses yang disebut marking to market. Proses ini penting karena membantu mencatat perubahan nilai posisi secara real-time, meskipun kamu belum menutup posisi tersebut. Dalam perdagangan dengan leverage, marking to market membantu mencegah kerugian melebihi modal yang tersedia. Memantau unrealized PnL bisa membantu kamu mengambil keputusan untuk menyesuaikan posisi bila perlu.
- Realized PnLIni adalah keuntungan atau kerugian aktual yang kamu dapatkan saat menutup posisi. Berbeda dengan unrealized PnL yang berdasarkan Mark Price, realized PnL dihitung berdasarkan harga transaksi sebenarnya saat kamu keluar dari posisi.
Funding Rate
Tujuan utama dari funding rate adalah menjaga agar harga perpetual futures tetap sejalan dengan harga pasar spot aset dasarnya (misalnya BTCUSDT-PERP dengan BTC/USDT di pasar spot). Ketika harga futures terlalu jauh menyimpang dari harga spot, funding rate berperan untuk menyeimbangkan kembali harga dengan memberikan insentif bagi trader agar mengambil posisi yang berlawanan dengan tren pasar saat ini.
Funding rate bisa bernilai positif atau negatif:
- Funding rate positif terjadi saat harga perpetual futures lebih tinggi dari harga spot. Dalam kasus ini, pemegang posisi long harus membayar biaya funding kepada pemegang posisi short setiap 8 jam. Dengan adanya biaya tambahan ini, trader cenderung berpikir ulang untuk membuka posisi long—terutama jika funding rate sangat tinggi.
- Funding rate negatif terjadi saat harga perpetual lebih rendah dari harga spot. Kali ini, pemegang posisi short yang membayar biaya funding kepada pemegang posisi long. Ini bisa mendorong trader untuk mengurangi posisi short-nya, mengurangi tekanan jual, dan membantu harga futures kembali naik ke level harga indeks.
Memahami funding rate bisa membantumu mengambil keputusan trading yang lebih optimal. Pelajari lebih lanjut di artikel ini.
Leverage
Jika dalam perdagangan spot kamu harus memiliki 100% dana terlebih dahulu untuk bisa membeli aset, maka dalam perpetual futures, kamu bisa menggunakan leverage. Artinya, kamu hanya perlu menyediakan sebagian kecil dari nilai posisi yang ingin dibuka. Misalnya, jika kamu ingin membeli BTC senilai $100 di pasar spot, kamu harus punya daya beli sebesar $100. Namun, jika kamu membeli BTC senilai $100 dengan leverage 25x di perpetual futures, kamu hanya perlu menyediakan initial margin sebesar 4% dari $100, yaitu hanya $4. Dalam contoh ini, perdagangan perpetual futures memungkinkan kamu mengurangi kebutuhan modal hingga 96%!
Keuntungan menggunakan leverage adalah kamu bisa memperbesar potensi keuntungan. Artinya, kamu hanya butuh $4 untuk mendapatkan eksposur terhadap BTC senilai $100. Tapi perlu diingat, leverage adalah pedang bermata dua,kalau arah pasar sesuai dengan analisismu, keuntunganmu bisa sangat besar. Namun jika arah pasar justru berlawanan, risiko likuidasi juga tinggi dan kamu bisa kehilangan seluruh dana di akun cross margin.
Tabel di bawah ini menunjukkan bagaimana leverage bisa menurunkan kebutuhan modal dan secara drastis meningkatkan return on capital (imbal hasil terhadap modal yang digunakan).
Leverage | Posisi | Capital | PnL Jika Harga Naik 1% | Return on Capital |
50x | 100 USDT | 2 USDT | 1 USDT | 50% |
25x | 100 USDT | 4 USDT | 1 USDT | 25% |
10x | 100 USDT | 10 USDT | 1 USDT | 10% |
5x | 100 USDT | 20 USDT | 1 USDT | 5% |
Spot Trading | 100 USDT | 100 USDT | 1 USDT | 1% |

Margin
Margin pada dasarnya adalah dana jaminan yang kamu sediakan untuk menanggung potensi kerugian dari posisi yang kamu buka. Mengacu pada contoh sebelumnya, kamu hanya perlu menyediakan margin awal sebesar $4 untuk membuka posisi BTC senilai $100 dengan leverage 25x—maka $4 ini akan digunakan untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari posisi tersebut. Jika posisi BTC senilai $100 tersebut rugi lebih dari $4, akunmu tidak akan punya cukup dana untuk menutup kerugian tambahan. Karena itu, bursa seperti CFX akan menetapkan batas tertentu untuk memastikan hal ini tidak terjadi, dan akan menutup posisi kamu sebelum kerugiannya melebihi margin yang tersedia.
Ada 3 konsep utama tentang margin yang perlu kamu pahami saat trading perpetual futures:
- Initial Margin: Ini adalah jumlah dana yang perlu tersedia untuk membuka posisi baru. Dana yang sedang digunakan oleh posisi lain atau pesanan terbuka tidak dihitung sebagai tersedia. Initial margin biasanya dinyatakan sebagai persentase dari nilai posisi yang ingin dibuka. Persentase ini bisa berbeda tergantung dari leverage yang kamu gunakan. Dalam contoh leverage 25x, initial margin adalah 1/25 atau 4% dari nilai posisi yang ingin kamu ambil.
- Maintenance Margin: Ini adalah jumlah dana minimum yang harus tetap kamu miliki agar posisi kamu tidak dilikuidasi. Biasanya, maintenance margin ditetapkan sebesar 1/4 dari initial margin. Jadi, dengan leverage 25x, maintenance margin-nya adalah 1% dari nilai posisi. Artinya, untuk membuka posisi $100, kamu perlu menyediakan $4 sebagai initial margin, dan memastikan margin akunmu tidak turun di bawah $1. Jika saldo margin turun di bawah batas ini, posisi kamu akan dilikuidasi dan kamu bisa kehilangan seluruh dana yang ada.
Penting: Initial margin hanya akan dikunci selama pesanan masih terbuka. Setelah pesanan terisi dan berubah menjadi posisi aktif, hanya maintenance margin yang akan dikunci. Jadi, jika kamu memulai dengan saldo margin sebesar $4 dan membuka pesanan senilai $100, seluruh $4 akan terkunci. Namun, setelah pesanan tersebut terisi dan menjadi posisi aktif, hanya $1 yang akan tetap terkunci, dan sisa $3 akan tersedia kembali. Tapi, jika kamu menggunakan kembali sisa margin $3 tersebut untuk membuka posisi baru, leverage kamu akan naik lebih dari 25x—dan hal ini sangat tidak disarankan.
3. Rasio Penggunaan Margin (Margin Usage Ratio)Rasio ini memberikan cara visual untuk memantau tingkat risiko keseluruhan akunmu. Semakin banyak posisi yang dibuka dan semakin besar margin yang digunakan, rasio ini akan meningkat. Jika mencapai 100%, semua pesanan terbuka kamu akan dibatalkan secara otomatis. Dan jika tidak ada pesanan terbuka, akunmu akan langsung dilikuidasi.
Penting: Pintu akan mengirimkan notifikasi margin call saat rasio penggunaan margin kamu melebihi ambang tertentu, seperti 50% atau 75%. Tapi tetap menjadi tanggung jawab kamu untuk mengambil tindakan—baik dengan menutup sebagian posisi, membatalkan pesanan terbuka, atau menambahkan margin ke akun.
Likuidasi
Jika kamu tidak bisa menjaga saldo margin tetap di atas ambang maintenance margin, baik karena posisi kamu terus merugi atau karena leverage yang digunakan terlalu tinggi sehingga batas maintenance margin menjadi sangat ketat, maka akunmu akan dilikuidasi. Saat ini terjadi, CFX sebagai bursa akan mengambil alih posisi kamu yang merugi, termasuk seluruh margin yang tersisa.
- Harga Likuidasi (Liquidation Price)Harga likuidasi adalah titik harga estimasi di mana kerugian unrealized PnL dari posisi kamu akan membuat saldo margin turun di bawah batas maintenance margin dan memicu proses likuidasi. Jika kamu memiliki beberapa posisi sekaligus, harga ini bisa berubah-ubah tergantung dari unrealized PnL di posisi lain. Oleh karena itu, penting untuk terus memantau harga likuidasi bersamaan dengan persentase penggunaan maintenance margin.
- Dana Asuransi (Insurance Fund)Proses likuidasi sebenarnya cukup kompleks, tetapi secara umum tujuannya adalah untuk menutup posisi yang dilikuidasi di pasar tanpa menimbulkan kerugian tambahan dan meminimalkan dampak negatif ke pasar. Jika proses likuidasi berhasil diselesaikan tanpa kerugian tambahan, kelebihan margin yang tersisa akan masuk ke dana asuransi milik CFX. Dana ini digunakan untuk menutup kerugian yang lebih besar dari yang bisa ditanggung margin awal. Misalnya, jika kamu membuka posisi BTC senilai $100 hanya dengan margin $4, dan posisi tersebut berakhir rugi $10—maka selisih $6 akan ditanggung oleh dana asuransi.
Cara Memulai Futures Trading di Pintu
Selain di aplikasi Pintu, kini kamu bisa melakukan futures trading secara langsung melalui Pintu Web. Platform ini memudahkan kamu untuk trading Futures maupun Spot dalam satu tempat.
Untuk memulai trading futures di Pintu, berikut adalah langkah-langkahnya:
- Kunjungi https://pintu.co.id/
- Klik tombol Futures di bagian atas tengah halaman.
- Klik Trade Futures on Desktop.
- Daftar atau login ke Pintu Pro Web.
- Mulai trading BTC dan aset kripto lainnya.
Semua artikel yang disediakan oleh Pintu Academy ditujukan untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan saran keuangan.
Referensi
- Adam Hayes, Perpetual Futures: What They Are and How They Work, Investopedia, diakses pada 19 September 2024.
- Ary Palaguna, Memahami Perpetual Trading Kripto dan Cara Kerjanya, Coinvestasi, diakses pada 19 September 2024.
- Alpha Point, Perpetual Futures: How They Work & Pros and Cons, diakses pada 19 September 2024.