Pengiriman uang lintas negara dengan metode tradisional dapat memakan waktu yang cukup lama dengan biaya yang juga tidak murah. Namun, teknologi blockchain hadir sebagai solusi inovatif yang merevolusi transaksi internasional. Salah satu proyek crypto yang berupaya mengatasi masalah ini adalah Ripple, yang mengembangkan teknologi untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi pengiriman uang internasional. Artikel ini akan membahas tantangan yang dihadapi dalam pengiriman uang internasional saat ini, dan bagaimana penggunaan teknologi blockchain oleh Ripple berpotensi untuk mengatasi masalah tersebut dan mengubah cara kita melakukan transaksi internasional.
Ringkasan Artikel
- 💡RippleNet adalah platform dan jaringan bertujuan merevolusi dan mempercepat transfer dana lintas batas. Dengan RippleNet, proses transfer dana lintas batas hanya membutuhkan waktu beberapa menit, membuatnya jauh lebih cepat daripada metode tradisional.
- 🔗 XRP Ledger adalah buku besar terdesentralisasi yang memfasilitasi transaksi, sementara XRP adalah mata uang digital yang digunakan pada XRP Ledger.
- 👩🏻💻 XRP Ledger menggunakan algoritma konsensus khusus yang disebut Proof-of-Association (PoA), yang mengharuskan setiap node untuk membuat daftar node yang tepercaya, yang disebut Unique Node List (UNL), yang mereka andalkan untuk mencapai konsensus.
Pembayaran dan Pengiriman Uang Lintas Negara
Sistem keuangan internasional saat ini terhubung melalui SWIFT atau Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication. Terdapat sekitar 11 ribu lembaga keuangan di seluruh dunia yang tergabung dengan SWIFT, yang memfasilitasi pengiriman pesan keuangan seperti instruksi pengiriman dana.
Namun, selama bertahun-tahun, SWIFT dianggap tidak efisien karena memerlukan banyak lapisan transaksi sebelum pembayaran mencapai tujuan akhirnya. Hal ini dapat mengakibatkan lambatnya pemrosesan transaksi dan biaya tambahan yang tinggi bagi bisnis dan individu. Beberapa isu lain yang dihadapi sistem transaksi keuangan internasional saat ini termasuk transparansi yang terbatas, serta risiko kesalahan dan penipuan yang lebih tinggi.
Namun, teknologi blockchain telah muncul sebagai solusi untuk ketidakefisienan ini, menawarkan cara yang lebih cepat dan hemat biaya untuk melakukan pembayaran dan pengiriman uang lintas batas. Ripple, sebuah teknologi ledger terdistribusi, berpotensi merevolusi prosedur keuangan tradisional dengan menyediakan jaringan pembayaran yang lebih efisien, lebih cepat, dan terjangkau.
SWIFT saat ini diawasi oleh bank sentral negara-negara yang termasuk ke dalam G-10. Negara-negara tersebut adalah Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Swedia, Swiss, Inggris Raya, dan Amerika Serikat (AS). Belgia bertindak sebagai pengawas utama bersama anggota lainnya termasuk bank sentral AS, Federal Reserve. Per November 2022, lebih dari 11.000 institusi anggota SWIFT global mengirim rata-rata 44,8 juta pesan setiap harinya.
Apa Itu Ripple?
Kemunculan Bitcoin membuka jalan dikembangkannya berbagai teknologi berbasis blockchain, salah satunya adalah Ripple. Ripple Labs – sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Amerika Serikat – mengembangkan infrastruktur blockchain Ripple pada tahun 2012.
Ripple Labs kemudian meluncurkan RippleNet, yang secara khusus dirancang untuk menawarkan transaksi lintas batas yang lebih cepat, lebih hemat, dan efisien untuk digunakan oleh bank-bank, sebagai alternatif dari SWIFT.
RippleNet berfungsi sebagai sistem pertukaran mata uang dan jaringan pengiriman uang, dan juga merupakan perusahaan yang mengembangkan buku besar terdesentralisasinya, XRP Ledger (XRPL).
RippleNet adalah alternatif sistem transaksi internasional berbasis blockchain untuk jaringan SWIFT, yang bertujuan merevolusi dan mempercepat transfer dana lintas batas. Tidak seperti SWIFT, RippleNet menghapus banyak lapisan perantara yang diperlukan agar jaringan berfungsi, sehingga penyelesaian transaksi dapat lebih transparan dan cepat. Dengan RippleNet, proses transfer end-to-end hanya membutuhkan waktu beberapa menit, membuatnya jauh lebih cepat daripada metode tradisional.
Apa Itu XRP Ledger?
Mirip dengan mata uang digital lainnya, Ripple beroperasi pada blockchain yang menyimpan catatan transaksi permanen melalui buku besarnya yang disebut XRP Ledger. XRPL juga bertanggung jawab untuk merekam data transaksi seperti saldo, akun, dan transfer dan diamankan secara kriptografis dengan pasangan kunci (private key dan public key). Pemegang private key adalah satu-satunya yang dapat menyetujui transaksi. Transaksi XRP dengan dapat diselesaikan dalam hitungan detik, memberikan solusi pembayaran cepat untuk transaksi lintas batas dan memfasilitasi konversi mata uang untuk institusi.
Singkatnya, Ripple adalah perusahaan teknologi yang menyediakan solusi pembayaran, sedangkan XRP Ledger adalah buku besar terdesentralisasi yang memfasilitasi transaksi, dan XRP adalah mata uang digital yang digunakan pada XRP Ledger.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah linimasa perkembangan Ripple dari tahun ke tahun yang disusun oleh Cointelegraph.
Siapa pencipta Ripple dan XRP Ledger?
XRP Ledger adalah sistem pembayaran berbasis blockchain yang dibuat oleh Ryan Fugger pada tahun 2004. Namun, XRPL tidak menjadi buku besar blockchain yang sebenarnya sampai setelah Bitcoin dirilis di tahun 2009. Pada tahun 2011, Jed McCaleb mengambil alih proyek ini dan mendirikan Ripple bersama Chris Larsen dan Arthur Britto pada tahun 2012. Mereka meluncurkan XRPL pada bulan Juni tahun itu dan memperkenalkan token XRP pada bulan Desember.
Pengembang XRP Ledger menentang pemborosan energi yang terkait dengan mekanisme konsensus Proof-of-Work (PoW) Bitcoin, yang membuat mereka mengembangkan sistem algoritma konsesnus Proof-of-Association (PoA).
Cara Kerja XRP Ledger
Tidak seperti blockchain populer yang biasanya menggunakan algoritma konsensus Proof-of-Work (PoW) atau Proof-of-Stake (PoS), XRPL menggunakan algoritma konsensus khusus yang disebut Proof-of-Association (PoA). Algoritma konsensus ini mengharuskan setiap node untuk membuat daftar node yang tepercaya, yang disebut Unique Node List (UNL), yang mereka andalkan untuk mencapai konsensus.
Validator, yang merupakan node yang berperan dalam mencapai konsensus dan memiliki suara untuk mengajukan proposal perbaikan, harus mendapatkan kepercayaan dari node lain sebelum diberi akses ke proses konsensus. Sebagian besar dari mereka menggunakan salah satu UNL default, yang direkomendasikan oleh XRPL Foundation, Ripple, dan Coil. Dengan demikian, validator tidak hanya bergantung kepada jumlah aset yang dimilikinya untuk mendapatkan akses ke proses konsensus, namun juga harus mendapatkan kepercayaan dari node lain.
Semua node di XRPL menjalankan perangkat lunak open-source yang sama yang disebut Rippled. Validator tidak menerima hadiah dalam PoA; insentif utama mereka adalah untuk mendukung desentralisasi jaringan. Setiap 3-5 detik, blok baru dibuat melalui proses konsensus dan validasi dua tahap yang dijelaskan pada ilustrasi di bawah ini.
Sumber: https://xrpl.org/consensus.html
Apa Saja Keunggulan Ripple dan XRPL?
Keunggulan PoA, dibandingkan dengan PoW dan Proof-of-Stake (PoS), antara lain:
- Persyaratan perangkat keras yang lebih rendah yang mengurangi biaya listrik dan overhead, membuat biaya menjadi validator lebih terjangkau dibandingkan menjadi penambang PoW.
- Produksi blok tidak secara langsung bergantung pada siapa yang memiliki modal paling banyak seperti di PoS.
- Tidak ada reorg (mengubah blok setelah validasi).
Akan tetapi, PoA juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:
- Kebebasan PoA dari biaya eksternal yang tinggi dan modal yang terkunci berarti PoA tidak akan memiliki kemampuan yang sama untuk menghukum aktor jahat secara finansial.
- Koneksi validator dapat diputuskan, dan node dapat dihapus dari UNL sebagai pembalasan, tetapi tidak akan ada dampak finansial dari serangan tersebut.
- Implementasi PoA XRPL tidak terdesentralisasi (dalam hal node penghasil blok) seperti rantai PoW/PoS paling populer, yang mungkin disebabkan oleh tidak adanya insentif keuangan untuk berpartisipasi.
Kesimpulan
Dengan teknologi yang dimilikinya, Ripple memiliki potensi untuk merevolusi pembayaran lintas batas dan pengiriman uang yang selama ini didominasi oleh SWIFT. Ripple bertujuan untuk memengaruhi perusahaan dan lembaga keuangan, daripada pelanggan ritel, dengan menawarkan Liquidity Hub untuk perdagangan crypto dan manajemen aset digital. Perusahaan ini juga mengembangkan proyek untuk penerbitan NFT, implementasi smart contract, dan pembuatan sidechain federasi untuk memfasilitasi integrasi dengan platform lain. Ripple telah memposisikan dirinya sebagai pengembang aplikasi CBDC yang berpengalaman, menawarkan platform untuk mencetak, mengelola, bertransaksi, dan menghancurkan CBDC berdasarkan teknologi buku besar yang canggih. Namun, adopsi dan kesuksesan Ripple bergantung pada hasil putusan SEC, yang saat ini belum terselesaikan.
Cara Membeli Aset Crypto XRP di Pintu
Setelah mengetahui apa itu Ripple dan XRP Ledger, kamu bisa mulai berinvestasi pada aset crypto XRP dengan membelinya di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli XRP pada aplikasi Pintu:
- Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
- Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
- Buka halaman market dan cari XRP.
- Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
- Sekarang kamu sudah mempunyai aset crypto XRP!
Selain XRP, kamu juga bisa berinvestasi pada aset crypto lainnya seperti BTC, ETH, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Dave Cohen, David Schwartz and Arthur Britto, Consensus, XRP Ledger, diakses pada 27 April 2023
- Red Sheehan, XRP Ledger: More than Ripples, Messari, diakses pada 27 April 2023
- Emi Lacapra, What is Ripple: Overview, history and XRP cryptocurrency, Cointelegraph, diakses pada 27 April 2023
- Shobhit Seth, What Is the SWIFT Banking System?, Investopedia, diakses pada 2 Mei 2023