Di dunia crypto, kamu memiliki kesempatan untuk melakukan perdagangan saham Tesla (TSLA) tanpa benar-benar memiliki saham tersebut, lho. Bagaimana caranya? Jawabannya terletak pada aset sintetis yang meniru saham TSLA, dan kamu bisa melakukan perdagangan semacam ini melalui platform Synthetix. Jadi, apa itu Synthetix dan bagaimana mekanismenya bekerja dalam menciptakan aset sintetis? Yuk baca artikel berikut.
Ringkasan Artikel
- 📊 Synthetix adalah protokol DeFi yang memungkinkan penciptaan aset sintetis, yang disebut Synths, yang meniru nilai aset asli seperti mata uang, komoditas, dan saham. Ini memberikan pengguna eksposur ke berbagai jenis aset tanpa harus memiliki aset fisik.
- 📈 Selain menyediakan Synths, Synthetix juga mendukung pasar derivatif crypto seperti futures dan options. Ini memungkinkan para pengguna untuk melakukan trading beragam instrumen derivatif.
- 🤑 Secara umum, cara kerja Synthetix yaitu melakukan staking token SNX untuk menghasilkan Synths. Selanjutnya, Synths dapat diputar penggunaannya untuk memaksimalkan potensi keuntungan di ekosistem Synthetix.
- 🪙 SNX adalah token utama platform Synthetix yang berfungsi sebagai token utilitas dan token tata kelola.
Apa itu Synthetix (SNX)?
Apa itu Synthetix? Synthetix adalah protokol DeFi yang menerbitkan aset sintetis. Pengguna Synthetix dapat menciptakan aset crypto sintetis yang menyerupai aset aslinya seperti mata uang, komoditas, dan saham. Aset sintetis tersebut disebut dengan Synths.
Synthetix dibangun di atas jaringan Ethereum. Pada Januari 2021, untuk mengurangi gas fee tinggi pada proses staking SNX dan trading Synths, Synthetix juga membangun sistemnya di mainnet Optimism.
Tujuan platform ini adalah untuk memberikan eksposur para investor crypto untuk menjangkau aset yang tidak berada di atas blockchain.
Beberapa aset yang tersedia di Synthetix meliputi aset crypto, komoditas (emas, perak, minyak bumi), mata uang fiat, Indeks (NIKKEI, CEX, FTSE), dan saham (TSLA). Aset-aset sintetik (Synths) tersebut akan menjadi sToken, seperti sBTC, sXAU, sUSD, sTSLA, dan seterusnya.
Dengan memiliki aset sintetis atau Synths, pengguna dapat memiliki aset yang setara tanpa memiliki aset tersebut. Pengguna dapat menggunakan Synths yang merupakan token ERC-20 untuk trading, investasi, membayar transaksi, dan kebutuhan lainnya di dalam ekosistem Synthetix, seperti 1Inch, Curve, Uniswap, Aave, Lido, dan sebagainya.
Dengan memiliki aset sintetis seperti sXAU (aset sintetis emas), artinya pengguna tidak memiliki emas sungguhan, melainkan hanya kontrak token yang menawarkan eksposur terhadap harga emas.
Synthetix dalam Pasar Derivatif
Synthetix mendukung pasar derivatif crypto seperti perdagangan berjangka (futures) dan options. Selain itu, Synthetix juga menyediakan infrastruktur keuangan back-end dan likuiditas yang diperlukan untuk menjalankannya walaupun tidak menyediakan platform derivatif yang dapat diakses oleh pengguna. Hal ini yang menyebabkan Synthetix juga disebut sebagai “protokol likuiditas derivatif.”
Beberapa aplikasi yang mengintegrasikan Synthetix di antaranya Kwenta (perpetual futures trading), Lyra (DeFi options trading), dHedge (manajemen investasi dan automated strategies), dan lain-lain.
Synthetix juga mendukung 'Inverse Synths' yang memungkinkan pengguna untuk memperoleh keuntungan terhadap penurunan harga (short) beberapa aset crypto tertentu, seperti iBTC, iETH, dan iBNB.
Siapa Tim Dibalik Synthetix?
Synthetix didirikan oleh Kain Warwick, seorang pengusaha dan crypto enthusiast. Sebelum mendirikan Synthetix, ia membangun Blueshyft, sebuah payment gateway untuk layanan online yang berbasis di Australia. Ia juga menjadi Advisory Council Member di Blockchain Australia, dan menjadi Advisory Board Member & Investor di The Burger Collective.
Pada tahun 2018, Kain Warwick meluncurkan Havven, sebuah proyek stablecoin yang mendapatkan pendanaan sebesar 30 juta dolar AS melalui ICO pada Maret 2018. Kemudian, pada Desember 2018, Havven berganti nama menjadi Synthetix.
Tim Synthetix terdiri dari individu yang prominen di bidangnya masing-masing. Justin Moses, yang telah terlibat dalam proyek Synthetix sejak awal, menduduki posisi CTO. Sebelumnya, ia memegang jabatan sebagai Director of Engineering di MongoDB, perusahaan data bagi para developer.
Jordan Momtazi menjabat sebagai VP Partnership dan Clinton Ennis sebagai Senior Architect. Sebelum bergabung dengan Synthetix, Jordan Momtazi memiliki pengalaman dalam business and development di PayPal, sedangkan Clinton Ennis pernah menjabat sebagai Architect Lead di JPMorgan Chase, khususnya di bidang teknologi trading.
Cara Kerja Synthetix
Untuk melacak harga yang diwakili oleh aset sintetis, Synthetix menggunakan oracle yang disediakan oleh Chainlink. Oracle adalah smart contracts yang melacak harga aset di dunia nyata atau blockchain lain dan mengirimkannya ke jaringan Synthetix.
Baca selengkapnya mengenai Chainlink di sini.
Mekanisme yang digunakan oleh Synthetix mirip dengan mekanisme yang digunakan oleh stablecoin untuk menjaga nilai tetap. Namun, perbedaannya adalah Synthetix memungkinkan siapa saja untuk menciptakan aset sintetis yang didukung oleh token SNX, bukan hanya satu stablecoin tunggal.
Pada cara kerjanya, Synthetix melibatkan dua jenis token, yaitu:
- SNX: Token utama yang digunakan dalam pembuatan aset sintetis.
- Token Synths: Token aset sintetis seperti sBTC dan sUSD yang dibuat menggunakan platform Synthetix.
Bagi pengguna, tampilan luar sistem penggunaan Synthetix terasa cukup sederhana dan mudah. Namun, sebenarnya Synthetix menjalankan sistem yang rumit. Secara umum, cara kerja Synthetix yaitu pengguna melakukan staking token SNX untuk menghasilkan Synths. Selanjutnya, Synths dapat diputar penggunaannya untuk memaksimalkan potensi keuntungan di ekosistem Synthetix. Ada dua cara kerja untuk menghasilkan Synths pada platform ini:
- Pengguna dapat membeli ETH di CEX atau DEX. Kemudian menukarnya dengan sUSD di DEX Synthetix seperti Kwenta. sUSD kemudian dapat ditukar dengan Synth lainnya, seperti sBTC, sETH, dan lain-lain.
Selain itu, pengguna juga bisa menghasilkan Synth melalui cara berikut:
- Pengguna bisa langsung membeli SNX di CEX atau DEX. Kemudian stake SNX di Synthetix atau di Mintr (dApp di Synthetix). Dengan melakukan staking SNX, kamu bisa mendapatkan Synths sesuai keinginan kamu. Synths tersebut dapat kamu perdagangkan di Kwenta dan di dApps yang berada di ekosistem Synthetix.
Di Synthetix, semua Synth yang dibuat dengan staking token SNX didukung oleh rasio jaminan 600% (rasio dapat berubah sesuai kesepakatan komunitas). Artinya, jika kamu ingin meminjam 100 sUSD, maka kamu harus melakukan staking SNX senilai 600 dolar AS.
Staking SNX
Ketika kamu melakukan staking SNX dan mencetak atau me-minting sUSD, kamu menanggung utang yang mencerminkan jumlah sUSD yang harus dibakar untuk me-unstake SNX kamu. Dengan demikian, para stakers berperan sebagai pooled counterparty atau liquidity provider SNX.
Pengaturan ini menghilangkan kebutuhan akan pihak lain karena protokol hanya mengonversi Synths pada harga oracle melalui smart contracts. Jadi, harga yang kamu bayar atau terima adalah harga oracle, tanpa adanya spread dan slippage.
Sebagai staker token SNX, kamu berhak mendapatkan dua jenis imbalan , yaitu dari imbalan staking dalam bentuk SNX dan dari biaya perdagangan Synths dalam bentuk sUSD. Per 12 September 2023, jumlah imbalan ditambah trading fee yang akan diterima staker sebesar 20.53%.
Baca juga, artikel Staking Crypto: Cara Mudah Hasilkan Passive Income.
Apa Saja Keunggulan Synthetix?
- Akses ke Aset Dunia Nyata: Synthetix memungkinkan pengguna untuk mendapatkan eksposur ke berbagai jenis aset dunia nyata seperti emas, perak, mata uang fiat, dan indeks saham tanpa harus membeli aset-aset tersebut secara fisik.
- Kerja sama dengan ChainLink: Synthetix bekerja sama dengan ChainLink untuk memastikan harga yang akurat dan terpercaya bagi pengguna. Hal ini penting dalam penentuan harga yang tepat untuk Synths.
- Gas fee yang Rendah: Synthetix beroperasi di Layer 2 Ethereum yaitu Optimism, yang mengurangi biaya gas transaksi hingga 50 kali lipat dibandingkan dengan jaringan mainnet Ethereum.
- Partisipasi dalam DeFi: Synths dapat digunakan dalam berbagai aplikasi DeFi seperti penyediaan likuiditas, pinjaman, dan lainnya, yang memungkinkan pengguna untuk memaksimalkan potensi keuntungan mereka.
- Likuiditas Tanpa Slippage: Melalui Synthetix DEX seperti Kwenta, pengguna dapat berdagang tanpa risiko slippage, yang merupakan masalah umum di beberapa platform lain.
Kesimpulan
Synthetix adalah protokol DeFi yang memberikan eksposur ke berbagai aset crypto dan non-crypto secara terdesentralisasi dan permissionless. Ini memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam ekosistem DeFi tanpa perlu memiliki aset fisik, membawa fleksibilitas dan kebebasan yang signifikan dalam mengelola portofolio keuangan mereka.
Membeli Token SNX di Aplikasi Pintu
Setelah mengetahui apa itu Synthetix, kamu bisa berinvestasi pada token SNX dan aset crypto lainnya seperti BTC, ETH, SOL, dan lain-lain di Pintu tanpa harus khawatir adanya penipuan. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Synthetix Team, Welcome to Synthetix, Docs, diakses 12 September 2023.
- Kain Warwick, What Is Synthetix and How Does It Work? Cryptopedia, diakses 12 September 2023.
- Rahul Nambiampurath, What Is Synthetix? The Defiant, diakses 12 September 2023.
- Steve Walters, Synthetix Review: Decentralised Synthetic Asset Protocol, Coinbureau, diakses 12 September 2023.
- Nguyen Thu Hieu dan Nguyen Minh Tuan, Introduction of Synthetix, TechFi, diakses 12 September 2023.