Sejak awal bulan Juni 2023, sebuah tren baru perlahan-lahan menyebar di kalangan komunitas kripto. Tren ini pada awalnya menyebar di kalangan grup trader yang memanfaatkan aplikasi Telegram untuk bertukar pesan. Namun, pada awal Juli tren ini meledak dan menciptakan narasi baru yang pada akhirnya membuat sektor ini berkembang pesat. Kalau kamu tidak tahu apa yang dimaksud, tren ini adalah tren trading bot. Narasi tentang protokol trading bot Telegram saat ini sudah meraja lela dan banyak protokol baru bermunculan. Lalu, apa itu Telegram trading bot? Apakah ia aman dan bagaimana cara menggunakannya? Artikel ini akan menjelaskannya.
Ringkasan Artikel
- 📈 Sejak Juni 2023, tren trading bot di platform Telegram telah berkembang pesat, terutama setelah diluncurkannya Unibot dan Maestro.
- 🤖 Trading bot di Telegram adalah aplikasi otomatis yang melakukan perdagangan aset kripto berdasarkan instruksi pengguna, memudahkan dan mempercepat proses pembelian dan penjualan aset.
- 📱Bot ini menjadi populer berkat tiga faktor utama: jumlah investor aset kripto di Telegram yang besar, kemudahan pengalaman perdagangan yang ditawarkan dibandingkan platform lain seperti DEX dan MetaMask, dan keuntungan yang diberikan kepada pengguna.
- ⚖️ Meski bot ini memberikan kemudahan, tetap ada risiko keamanan. Oleh karena itu, penting untuk mengaktifkan 2FA dan menggunakan authenticator. Selain itu, pengguna lebih baik memisahkan antara akun trading bot dan akun utama untuk menghindari risiko.
- 🧠 Dua bot paling populer adalah Unibot dan Maestro. Unibot memiliki fitur premium dan skema pembagian keuntungan bagi pemilik token UNIBOT, sementara Maestro, meski diluncurkan lebih dulu, belum memiliki token dan kurang mendapatkan perhatian dari komunitas.
Apa Itu Telegram Trading Bot
Bot adalah perangkat lunak otomatis yang melakukan tugas berulang sesuai dengan intruksi penggunanya. Sebuah bot bisa beroperasi lebih cepat dan lebih akurat dari manusia. Kata bot sendiri merupakan singkatan dari robot dan semakin banyak digunakan oleh pengguna internet dalam beberapa tahun terakhir.
Tren Telegram trading bot dipelopori oleh Maestro Bots yang mencoba mengintegrasikan sistem trading bot ke aplikasi kirim pesan Telegram. Sayangnya, Maestro tidak mendapatkan banyak perhatian dari komunitas. Telegram bot ini mulai meledak saat muncul Unibot, yang mengikuti sistem Maestro dan menambahkan beberapa fitur serta skema pembagian keuntungan.
Pada dasarnya, Telegram trading bot adalah bot di aplikasi Telegram yang bisa kamu instruksikan untuk melakukan trading aset kripto hanya dalam satu klik. Mayoritas trading bot di Telegram bisa kamu gunakan untuk membeli, menjual, copy trading, dan bahkan melakukan limit order. Saat ini, Maestro sudah memiliki total 3.000 pengguna sementara Unibot memiliki 7.000 pengguna. Kita harus mengingat bahwa kedua protokol tersebut berhasil mendapatkan angka pengguna di atas dalam waktu sekitar dua bulan.
Mengapa Trading Bot di Telegram Bisa Populer?
Lalu, mengapa tren trading bot ini bisa begitu populer? Kita bisa melihat tiga faktor yang mempengaruhi tren ini.
Pertama, Telegram merupakan platform pengirim pesan dengan 800 juta pengguna pada Maret 2023. Banyak komunitas trading dan pengguna kripto menggunakan Telegram untuk bertukar pesan. Selain itu, platform Telegram yang open-source dimanfaatkan berbagai grup trader untuk megintegrasikan price alert aset kripto dan instrumen pengecek scam. Trading bot merupakan kegunaan tambahan yang diciptakan tim pengembang.
Kedua, Telegram trading bot mempermudah melakukan trading. Jika dibandingkan dengan DEX dan MetaMask yang kompleks, kamu bisa melakukan pembelian aset kripto hanya dengan satu klik. Kamu tidak harus melakukan tanda tangan berkali-kali seperti dalam MetaMask dan kamu juga tidak harus melalui pengalaman UX (User Experience) panjang dari UniSwap. Trading bot di Telegram membuat pengalaman membeli kripto secara terdesentralisasi menjadi sangat mudah.
Terakhir, banyak protokol trading bot memberikan berbagai keuntungan khusus untuk penggunanya. Telegram trading bot mempunyai skema pembagian keuntungan, diskon biaya transaksi, dan potensi keuntungan spekulatif dari token protokolnya masing-masing. Protokol-protokol ini bisa memberikan insentif tambahan selagi memberikan trader sebuah instrumen trading yang cepat dan mudah.
Cara Kerja Telegram Trading Bot
Trading bot di Telegram pada dasarnya menggantikan tampilan antarmuka (UI) dan UX dari Web3 wallet seperti MetaMask dan DEX seperti UniSwap. Dengan ini, kamu tidak harus berhadapan dengan proses kompleks membeli aset kripto secara terdesentralisasi.
Masing-masing trading bot memiliki tampilannya tersendiri tapi semuanya memiliki fungsi dan tujuan sama: mempermudah pengalaman trading. Fungsi utama dari mayoritas Telegram bot adalah sebagai protokol untuk sniping atau membeli token secara instan agar kamu memiliki kelebihan dibanding trader lain.
Saat pertama kali kamu membuka trading bot, kamu akan diberikan alamat dompet baru khusus untuk Telegram. Kamu juga bisa mengganti alamat ini dengan alamat MetaMask yang lain. Namun, sebaiknya kamu memisahkan antara akun trading bot dan akun utama untuk mencegah risiko keamanan.
Kamu bisa mulai melakukan trading setelah mengisi dompet baru dengan aset kripto (biasanya ETH). Selanjutnya, kamu bisa langsung memilih buy tokens seperti pada gambar di atas. Kamu akan diminta untuk memasukkan alamat kontrak dari token yang ingin kamu beli (semuanya memiliki kontrak masing-masing).
Perhatikan, selalu salin alamat kontrak dari situs resmi! Lihat situs seperti Dextools, Dexscreener, dan CoinMarketCap/CoinGecko untuk mencegah penipuan.
Setelah memasukkan alamat kontrak, trading bot akan memproses transaksimu dan mempertimbangkan biaya gas. Hanya dengan dua kali proses klik, kamu sudah bisa membeli sebuah aset tanpa menggunakan CEX. Bandingkan pengalaman ini dengan menggunakan UniSwap dan MetaMaask yang akan membutuhkanmu tiga kali proses tanda tangan dan menentukan biaya gas transaksi. Ini lah alasan utama mengapa banyak orang menganggap trading bot di Telegram merupakan inovasi signifikan.
Tentang Keamanan dan Risiko Peretasan
- Kunci pribadi setiap alamat aset kripto di Telegram dienkripsi menggunakan enkripsi standar industri (AES512) dan tidak disimpan di situs mana pun.
- Keamanan enskripsi trading bot sangat bergantung kepada cara kamu mengamankan akun Telegram. Pastikan 2FA menyala dan manfaatkan aplikasi authenticator seperti Google.
- Kamu bisa langsung memindahkan alamat dompet Telegram kamu ke MetaMask dan sebaliknya. Manfaatkan fitur ini untuk menghapus dompet dari Telegram dan menjaganya lebih aman di MetaMask.
- Dompet digital di Telegram merupakan jenis hot wallet dengan risiko tinggi. Jangan menyimpan semua asetmu dalam satu tempat!
Ekosistem Telegram Trading Bot
1. Unibot
Unibot adalah protokol Telegram trading bot yang berhasil memulai tren ini. Pengguna bisa menggunakan protokol Unibot untuk melakukan trading di jaringan Ethereum. Saat ini, Unibot merupakan trading bot dengan kapitalisasi pasar tertinggi yaitu $132 juta dolar. Unibot juga memiliki total suplai token yang sangat kecil yaitu 1 juta UNIBOT. Ini alasan mengapa harga 1 UNIBOT cukup mahal yaitu $127 dolar (per 2 Agustus 2023). Selain itu, UNIBOT berhasil naik lebih dari 1000% dalam waktu 2 bulan.
Fitur-fitur Unibot adalah DEX sniping, mirror sniping (copy trading), analisis keuntungan-kerugian, private swap, limit order, dan perlindungan MEV. Seperti pada gambar di bawah, pengguna Unibot terus meningkat. Unibot saat ini menjadi trading bot paling populer. Selain itu, Unibot juga berencana meluncurkan Unibot X, sekelompok fitur premium yang cocok untuk trader berpengalaman. Unibot X masih dalam tahap pengujian dan terbuka untuk pengguna paling aktif di Unibot.
Selain itu, salah satu kelebihan Unibot adalah skema pembagian keuntungan bagi pemilik token UNIBOT. Pemilik token UNIBOT akan mendapatkan 40% dari biaya transaksi dan 20% dari pajak token. Unibot menerapkan pajak 5% setiap kali siapa pun menjual token UNIBOT. Ini kebijakan yang cukup kontroversial. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan diskon biaya transaksi protokol jika memiliki 50 UNIBOT dan menggunakan referral kepada orang lain.
Terakhir, Unibot menjadi protokol Unibot terbesar karena ia memberikan pengalaman trading mutakhir dan tampilan antarmuka yang mudah digunakan. Tim Unibot juga dapat menambahkan berbagai fitur dan pembaruan dalam waktu yang cepat.
2. Maestro
Maestro Bots adalah protokol trading bots pertama yang banyak digunakan oleh komunitas kripto. Pengguna bisa menggunakan Maestro untuk melakukan trading di jaringan Ethereum, Binance Chain, dan Arbitrum. Saat ini, Maestro belum memiliki token dan belum mengumumkan rencana untuk meluncurkannya. Ini merupakan salah satu alasan mengapa Unibot bisa mengalahkan Maestro meskipun Maestro lebih dahulu diluncurkan.
Alih-alih meluncurkan token, Maestro memiliki sistem berlangganan agar pengguna bisa mengakses fitur-fitur canggih Maestro. Biaya langganan Maestro adalah $200 per bulan yang akan memberikanmu ke akses canggih seperti proses transksi bot lebih cepat, 10 alamat akun di Telegram, 10 god mode snipe, dan yang lainnya. Maestro juga mengenakan biaya transaksi sebesar 1%.
Selain itu, Maestro memiliki banyak fitur yang tidak dimiliki oleh Unibot. Beberapa di antaranya adalah bot untuk membeli presale proyek yang akan diluncurkan, god mode snipe yang akan mengeksekusi transaksi jauh lebih cepat tanpa ada risiko MEV dan sandwich, dan whale tracker.
3. Wagiebot
Wagiebot adalah protokol trading bot yang ikut populer mengikuti Unibot. Meskipun begitu, Wagiebot memiliki berbagai fitur yang bahkan tidak memiliki Unibot. Wagiebot justru merupakan salah satu trading bot tercepat karena ia memiliki private nodes sendiri di jaringan Ethereum, BNB Chain, dan Arbitrum. Pada bulan Juli, WAGIE berhasil naik 6.762%. Harga WAGIEBOT saat ini adalah $0,3 karena sudah menurun sebanyak 70% dalam tujuh hari terakhir.
Fitur-fitur Wagiebot hampir mirip dengan Unibot dan Maestro di mana ia menyediakan fitur multi-wallet, sniping, pesanan tahan MEV, dan bahkan strategi DCA. Selain itu, Wagiebot terintegrasi dengan platform trading GMX sehingga kamu bisa melakukan trading perpetual langsung di Telegram. Wagiebot juga berencana menciptakan trading bot di Discord dan ini menjadi tujuan mereka setelah menambahkan beberapa fitur di Telegram.
Fungsi utama token WAGIEBOT adalah memberikan pengguna diskon biaya transaksi pada Wagiebot. Sistem diskon Wagiebot memiliki tingkatan, semakin banyak kamu memiliki WAGIEBOT, semakin besar diskon yang akan kamu dapatkan. Kamu juga akan mendapatkan keuntungan lebih banyak trade yang bisa dieksekusi bersamaan dan lebih banyak wallet.
Wagiebot memiliki keuntungan dalam teknologi dan fitur yang lebih canggih dibanding Unibot. Namun, seperti yang kita tahu, popularitas sebuah protokol kripto tidak bergantung hanya pada teknologinya.
Kesimpulan
Sejak Juni 2023, tren baru muncul di kalangan komunitas kripto, yaitu penggunaan Telegram sebagai platform untuk trading bot. Bot ini adalah perangkat lunak otomatis yang melakukan tugas berulang sesuai instruksi penggunanya dan dapat beroperasi lebih cepat dan lebih akurat dari manusia. Trading bot menjadi populer karena kemudahan penggunaan, efisiensi, dan potensi keuntungan yang ditawarkan.
Meskipun awalnya kurang mendapat perhatian, Unibot, salah satu contoh Telegram trading bot, telah menjadi populer karena mudah digunakan dan memiliki skema pembagian keuntungan. Ada tiga faktor yang mempengaruhi tren ini: popularitas Telegram sebagai platform pengirim pesan, kemudahan penggunaan trading bot dibandingkan dengan platform lainnya, dan keuntungan yang ditawarkan oleh bot-bot ini. Meskipun ada risiko keamanan, trading bot di Telegram menjanjikan revolusi dalam cara kita bertransaksi aset kripto.
Referensi
- “To Bot or Not to Bot? Will Trading Bots Kill Perp Dexes?,” Blocmates, diakses pada 1 Agustus 2023.
- @CJCJCJCJ_, “Everyone’s writing threads on the Telegram Bot narrative, but do you still dig left and right for a comparison,” Twitter, diakses pada 1 Agustus 2023.
- @Dynamo_Patrick, “The crypto industry runs on Telegram. And this has translated to massive success for Telegram trading bots recently,” Twitter, diakses pada 1 Agustus 2023.
- @stacy_muur, “Telegram bots are a frenzy. Allow me to present my ultimate thread: → a compilation of the most trending bots,” Twitter, diakses pada 2 Agustus 2023.
- @2Lambro, “30m → 140m mcap in 30 days Is telegram bots just a meme? (safemoon) Does $unibot justify 140m mcap bigger,” Twitter, diakses pada 2 Agustus 2023.
- @TheDeFinvestor, “A new hot narrative is brewing in DeFi. Telegram bots are popular, with $UNIBOT being up,” Twitter, diakses pada 2 Agustus 2023.