Kategori
Trading Pemula

Trading ala Smart Money dengan Wyckoff Pattern

Reading Time: 6 minutes

Wyckoff Pattern menjadi salah satu indikator yang digunakan para trader dalam mengidentifikasi tren pasar. Ia merupakan teori yang melihat pergerakan tren harga berdasarkan periode akumulasi, uptrend, distribusi, dan downtrend. Dengan menggunakan Wyckoff Pattern, trader bisa menemukan kapan waktu terbaik untuk membeli dan menjual sebuah aset. Penasaran dengan penjelasan lebih lanjut soal Wyckoff Pattern serta cara menggunakannya? Simak selengkapnya di artikel berikut.

Ringkasan Artikel

  • 📊 Wyckoff Pattern adalah teori yang dikembangkan oleh Richard Demille Wyckoff. Ia mengambil pendekatan dengan mengamati dan memahami dinamika pasar serta perilaku investor, khususnya institusional (smart money).
  • 💡 Terdapat tiga prinsip fundamental dalam Wyckoff Pattern, yakni dinamika pasokan dan permintaan, manipulasi pasar, serta peran investor institusional.
  • 🌟 Wyckoff Pattern terbentuk dari empat fase, yaitu akumulasi, markup/uptrend, distribusi, dan markdown/downtrend.
  • 🏆 Empat indikator penting untuk menentukan terjadinya breakout pada Wyckoff Pattern adalah spring atau shakeout, volume trading, price action, dan backing up action.

Apa itu Wyckoff Pattern?

Wyckoff Pattern merupakan salah satu metode yang banyak digunakan dalam analisis teknis untuk memprediksi arah harga suatu aset termasuk crypto. Metode ini dikembangkan oleh Richard Demille Wyckoff pada tahun 1930-an. Dengan menggunakan Wyckoff Pattern sebagai alat analisis, ia bisa membantu trader mengidentifikasi pembalikan tren atau breakout.

Wyckoff Pattern adalah metode analisis teknikal yang melibatkan grafik mengenai pergerakan harga, volume perdagangan, dan informasi trading lainnya untuk membuat analisis dan keputusan pembelian dan penjualan. Ia mengambil pendekatan dengan mengamati dan memahami dinamika pasar dan perilaku investor.

Terdapat tiga prinsip fundamental yang membentuk Wyckoff Pattern, yakni:

  • ⚖️ Dinamika pasokan dan permintaan. Wyckoff Pattern melihat bahwa pasar digerakkan oleh interaksi antara pembeli dan penjual. Jika ada ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan, maka dapat berujung pada pergerakan harga yang siginikan.
  • 🔄 Manipulasi pasar. Wyckoff Pattern berasumsi bahwa investor institusional dan operator pasar memanipulasi pasar untuk mengakumulasi atau mendistribusikan aset. Memahami taktik manipulasi tersebut dapat membantu trader mengidentifikasi titik balik penting di pasar.
  • 🏦 Peran investor institusional. Investor institusional dan whale yang kerap dianggap sebagai “smart money” punya peran penting dalam pergerakan pasar. Wyckoff Pattern fokus menganalisis langkah para smart money untuk mendapat insight terkait tren pergerakan harga berikutnya.

Lima whale tracker berikut bisa membantumu mengidentifikasi transaksi para smart money di industri crypto.

Fase Wyckoff Pattern

Pada dasarnya, Wyckoff Pattern terdiri dari empat fase utama yaitu akumulasi, uptrend, distribusi, dan downtrend. Berikut ini adalah masing-masing penjelasan setiap fase:

Fase Akumulasi

Setiap siklus harga akan selalu diawali oleh fase akumulasi yang menghasilkan rentang trading. Fase ini ditandai dengan market bottom atau kondisi pasar ketika harga mengalami reversal dari downtrend menjadi uptrend. Walaupun mengalami reversal, harga masih cenderung bergerak sideways selama fase ini.

Seiring harga yang sideways, tidak akan terjadi tren spesifik sehingga harga akan berfluktuasi pada titik support dan resistance. Sesuai dengan namanya, pada fase ini, trader bisa memulai melakukan akumulasi aset secara bertahap.

Fase akumulasi dan uptrend pada Wyckoff Pattern. Sumber: Investopedia.

Fase Markup atau Uptrend

Fase akumulasi akan diikuti dengan fase markup atau uptrend ketika tercipta breakout dan terbentuknya uptrend baru. Pada wyckoff pattern terdapat istilah bernama throwbacks yang mengacu pada pola pullback selepas breakout terjadi. Throwbacks yang membentuk support baru menawarkan kesempatan untuk menambah posisi beli.

Pada tengah-tengah fase uptrend umumnya akan tercipta pola konsolidasi yang disebut sebagai zona re-akumulasi. Selain itu, terdapat juga pola pullback yang lebih dalam di mana pada Wyckoff Pattern disebut sebagai koreksi. Fase markup atau uptrend dianggap berakhir ketika harga tak mampu mencapai higher highs baru pasca koreksi yang terjadi.

Fase Distribusi

Kegagalan menciptakan higher highs baru pada fase markup menandai dimulainya fase distribusi. Secara pola dan tren, sebenarnya fase distribusi mirip dengan fase akumulasi karena harga bergerak pada rentang terbatas. Perbedaannya terletak pada posisi smart money yang mulai melakukan profit taking dan keluar dari pasar.

Sebagai gantinya, keberlangsungan tren akan ditentukan oleh investor atau trader yang masuk belakangan. Selama jumlah pembeli bisa mengimbangi jumlah penjual, fase distribusi bisa berlangsung lebih lama. Namun, ketika harga akhirnya mengalami breakdown dan gagal menciptakan higher low, maka menandakan fase ini berakhir.

Fase distribusi dan downtrend pada Wyckoff Pattern. Sumber: Investopedia.

Perhatikan lima tips berikut jika ingin sukses melakukan trading ketika bull market berlangsung.

Fase Markdown atau Downtrend

Terciptanya pola lower high dan lower low merupakan awal dari dimulainya fase markdown atau downtrend. Sama halnya dengan fase markup, pada fase ini akan tercipta throwback ketika harga sempat rebound dan menciptakan resistance baru. Ia bisa menjadi area terbaik untuk take profit atau cutloss sepenuhnya dari pasar.

Bagi trader futures, titik throwback tersebut bisa digunakan sebagai titik masuk untuk melakukan short.

Pada tengah-tengah fase downtrend juga akan tercipta pola konsolidasi yang disebut sebagai zona re-distribusi. Fase ini tercipta karena banyaknya pembeli baru yang masuk ketika harga terkoreksi, namun pada akhirnya akan segera menjual asetnya. Fase downtrend akan berakhir ketika tekanan jual sudah mereda dan aset memulai market bottom-nya.

Mempelajari Akumulasi Wyckoff Pattern

Ketika menggunakan Wyckoff Pattern, faktor terpenting adalah mengetahui kapan akan terjadinya breakout pada fase akumulasi. Seperti yang sudah dijelaskan, breakout tersebut dapat memvalidasi selesainya fase akumulasi dan awal dari kenaikan harga secara signifikan.

Berikut ini adalah indikator terpenting untuk mengonfirmasi terjadinya breakout:

  • Spring atau Shakeout. Sebelum terjadinya breakout, harga umumnya akan menguji level support pada rentang untuk terakhir kalinya. Momen ini dikenal sebagai spring atau shakeout. Ketika menguji level support, harga akan turun tajam, untuk menghilangkan weak hands dan membuat pondasi yang kuat untuk uptrend.
  • Konfirmasi Volume. Ketika harga mengalami breakout, ia harus diiringi dengan kenaikan volume transaksi yang signifikan. Naiknya volume akan memvalidasi breakout karena mengindikasikan naiknya permintaan. Volume yang lebih rendah ketika terjadi pullback bisa jadi pertanda positif karena menunjukkan smart money mendukung harga yang lebih tinggi.
  • Konfimarsi Harga. Breakout yang terjadi juga harus diiringi dengan momentum price action yang kuat di atas level resistance. Trader bisa menggunakan alat analisis teknikal tambahan seperti garis tren dan moving average untuk mengonfirmasi kekuatan breakout tersebut.
  • Backing Up Action. Setelah breakout, idealnya terjadi “backing up action” di mana harga akan terkoreksi untuk menguji level breakout, yang kini jadi level support. Jika level breakout tersebut berhasil bertahan sebagai titik support, maka ia menguatkan tren bullish dan mengonfirmasi reliabilitas breakout tersebut.

Strategi Menggunakan Wyckoff Pattern

Berikut ini adalah beberapa strategi yang bisa digunakan ketika hendak memakai wyckoff pattern:

  • 🔎 Konfirmasi Titik Masuk. Titik masuk paling ideal adalah ketika sudah terjadi breakout di atas level resistance yang diikuti dengan kenaikan volume dan konfirmasi price action. Untuk bisa mengidentifikasi titik tersebut, ada baiknya menggunakan indikator tambahan seperti moving averages, garis tren, atau oscillators.
  • 💰 Position Sizing dan Penempatan Stop-Loss. Sebaiknya, ketika membuka posisi pastikan jumlahnya sesuai dengan batas toleransi risiko dan jumlah modal yang digunakan. Selain itu, pasang stop-loss di bawah level breakout untuk mengantisipasi jika gagal breakout sehingga membatasi potensi kerugian.
  • ⚠️ Disiplin Taking Profit. Penting untuk punya strategi taking profit yang jelas. Kamu bisa menentukan taking profit berdasarkan level resistensi kunci, fibonacci extensions, atau proyeksi target harga yang diambil dari pola wyckoff akumulasi. Jangan lupa untuk menyisakan sebagian aset untuk menangkap potensi apresiasi harga lebih lanjut.
  • 👁️ Aktif Mengawasi dan Menyesuaikan. Trader harus selalu mengawasi dan melakukan penyesuaian strategi mereka seiring kondisi pasar yang bisa berubah. Wajib untuk terus menganalisis volume trading, price action, dan struktur pasar secara keseluruhan agar bisa mengidentifikasi tanda penguatan atau pelemahan tren.
  • 🦾 Mengombinasikan dengan Teknik Analisis Lain. Sama halnya dengan indikator teknikal pada umumnya, Wyckoff Pattern tidak bisa berdiri sendiri. Penggunaan indikator lain bisa memperkuat reliabilitas sinyal yang didapat. Trader bisa mengombinasikannya dengan pola candlestick lain, analisis tren, ataupun indikator berbasis momentum.

Harami candlestick merupakan salah satu indikator untuk mencari momentum. Pelajari cara menggunakannya di sini.

Kesimpulan

Wyckoff Pattern bisa digunakan para trader untuk mengidentifikasi tren pasar dan mencari tahu titik masuk/keluar yang paling ideal. Proses identifikasi tersebut didapat melalui melihat perilaku smart money kapan melakukan akumulasi dan distribusi pada sebuah aset. Dengan mengekor perilaku smart money, diharapkan trader bisa mendapat potensi keuntungan yang besar.

Elemen terpenting dalam menggunakan Wyckoff Pattern adalah mengidentifikasi area yang berpotensi titik breakout. Terdapat empat indikator penting yang menentukan terjadinya breakout, yakni: spring atau shakeout, volume trading, price action, dan backing up action. Namun, sama halnya dengan indikator teknikal lain, Wyckoff Pattern akan lebih reliabel jika dikombinasikan dengan indikator teknikal lainnya.

Beli Aset Crypto di PIntu

Tertarik berinvestasi pada aset crypto? Tenang saja, kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *