Aset kripto adalah aset kelas yang masuk ke dalam kategori high risk-high reward. Artinya, banyak investor mengganggap rasio keuntungan dan risiko berinvestasi pada kripto berjalan lurus. Industri kripto memiliki banyak cerita tentang trader dan investor yang mendapatkan keuntungan ratusan kali lipat dalam bull market tetapi kehilangan semuanya di bear market. Selain itu, kejadian peretasan dan penipuan juga menyebabkan ribuan investor mengalami kerugian fatal dan kehilangan semua asetnya. Di dunia kripto, mereka yang bisa mengelola risiko adalah mereka yang akan selamat menuju bull market selanjutnya. Manajemen risiko adalah salah satu ilmu paling penting untuk setiap investor dan trader. Lalu, Bagaimana cara melakukan manajemen risiko crypto? Apa saja prinsip dasar manajemen risiko? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap.
Ringkasan Artikel
- ⚖️ Aset kripto dikenal sebagai aset dengan risiko tinggi namun menawarkan potensi keuntungan yang tinggi pula. Selain itu, fluktuasi harga yang signifikan membutuhkan manajemen risiko yang cermat.
- 🧠 Salah satunya manajemen risiko paling dasar adalah memisahkan aset untuk investasi jangka panjang dan trading jangka pendek-menengah. Ini dilakukan agar kamu tidak kehilangan aset dalam jumlah besar.
- 📊 Kedua, memahami dinamika pasar sangat penting dalam manajemen risiko kripto. Strategi manajemen risiko akan berbeda pada pasar bull dan bear. Pada bear market, manajemen risiko perlu lebih bijaksana dan hati-hati.
- 💰 Penentuan alokasi dana juga menjadi bagian penting dalam manajemen risiko. Alokasi dana akan dipengaruhi oleh keyakinan investor terhadap aset tertentu dan kondisi pasar.
- ⚔️ Keempat, manajemen risiko bisa diibaratkan sebagai permainan olahraga, dimana ada waktu untuk menyerang dan bertahan. Hal ini menunjukkan pentingnya mengetahui kapan harus mengambil risiko dan kapan harus menjaga risiko tetap minimal.
- 🔐 Diversifikasi dan standar keamanan juga merupakan prinsip dasar manajemen risiko. Diversifikasi bertujuan untuk mengurangi risiko kerugian, sementara standar keamanan diperlukan untuk mencegah penipuan dan peretasan.
Mengapa Manajemen Risiko Crypto Penting?
Aset kripto adalah kelas aset yang sangat fluktuatif dan dinamis. Kenaikan dan penurunan harga aset kripto bisa terjadi begitu cepat dan drastis. Sebuah aset bisa mengalami kenaikan 150% dalam satu minggu lalu jatuh 80% di minggu selanjutnya. Belum lagi ada pump and dump, rugpull, dan praktik penipuan lainnya.
Tapi, apa yang dimaksud dengan manajemen risiko crypto? Manajemen risiko crypto adalah serangkaian prinsip dan tindakan yang kamu lakukan untuk mencegah kerugian dan menjaga keuntungan yang sudah didapatkan. Mulai dari prinsip dasar investasi seperti hanya menggunakan uang dingin, menerapkan standar keamanan, sampai membahas tentang alokasi aset. Tujuan manajemen risiko crypto adalah memastikan kamu tidak akan kehilangan semuanya saat mengambil investasi atau trade dengan risiko tinggi.
Baca juga artikel Pintu Academy tentang 7 hal yang perlu kamu lakukan sebelum berinvestasi.
Selain itu, terdapat pepatah populer yaitu “Manage your risk or the market will manage it for you” yang dapat diterjemahkan sebagai “kelola risikomu atau pasar yang akan mengelolanya untukmu”. Maksud pepatah ini adalah jika kamu tidak mempertimbangkan dan menyesuaikan risikomu, hasilnya akan sangat bergantung pada pelaku pasar lain.
Misalnya, Kamu membeli FTM dengan semua aset yang kamu miliki dengan ekspektasi ia akan naik setelah berita Ripple. Ternyata, muncul berita negatif kalau terjadi peretasan di Fantom dan trader berbondong-bondong menjual FTM. Dalam waktu 2 hari, kamu kehilangan 60% dari seluruh aset yang kamu miliki.
Hal di atas tidak akan terjadi kalau kamu melakukan manajemen risiko. Dalam manajemen risiko, kamu pasti akan mempertimbangkan alokasi aset yang minim karena ini adalah trading jangka pendek terhadap respon berita.
Bagaimana Cara Melakukan Manajemen Risiko Crypto?
1. Memisahkan Investasi dan Trading
Salah satu hal paling mendasar dalam manajemen risiko crypto adalah memisahkan alokasi aset investasi dan trading. Bahkan, lebih baik lagi jika kamu memisahkan akun untuk investasi dan trading sehingga keduanya tidak bercampur. Maksud dari investasi di sini adalah aset yang kamu yakini memiliki potensi jangka panjang yang baik. Sementara itu, trading bisa berisikan aset-aset yang kamu yakin memiliki potensi dalam jangka pendek dan menengah.
Tujuan pemisahan trading dan investasi juga bisa melatihmu untuk membedakan mindset bagi kategori aset yang berbeda. Misalnya, aset yang kamu kategorikan sebagai investasi jangka panjang adalah ETH dan BTC sehingga kamu akan terus membeli aset ini setiap menyentuh harga tertentu. Kamu bertekad untuk menyimpan aset investasi ini dan hanya mengambilnya saat bull run selanjutnya. Di sisi lain, kamu juga tetap memiliki alokasi aset untuk trading jangka pendek berdasarkan momentum pasar.
Pemisahan ini juga mencegah kamu kehilangan semua asetmu akibat trading jangka pendek yang gagal atau kejadian tidak terduga yang berdampak negatif. Lalu, ia melatihmu dalam menyusun rencana jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mempertimbangkan berbagai skenario.
2. Memahami Dinamika Pasar
Hal penting kedua yang berhubungan dengan manajemen risiko dalam berinvestasi kripto adalah pemahaman kita tentang dinamika pasar. Kondisi pasar bull dan bear market membutuhkan strategi manajemen risiko berbeda. Dalam bear market, membeli aset-aset altcoin memiliki risiko yang sangat tinggi karena sentimen sedang dalam puncak negatif. Banyak altcoin bisa kehilangan 90% nilainya di dalam bear market. Kondisi pasar seperti ini membutuhkan manajemen risiko yang bijaksana dan penuh kehati-hatian.
Kamu bisa memisahkan trading dan investasi ke beberapa kategori berdasarkan tingkat risikonya seperti konservatif, berisiko, dan agresif.
Sebaliknya, bull market adalah pasar di mana manajemen risiko bisa kamu fokuskan ke alokasi aset dan standar keamanan yang baik. Di dalam kondisi pasar ini, kamu hanya perlu memilih aset altcoin mengikuti tren pasar. Bull market adalah situasi pasar risk-on yang artinya pelaku pasar lain sama-sama agresif dalam mengambil risiko untuk memaksimalkan keuntungan.
Pemahaman tentang dinamika pasar biasanya menjadi pembeda antara trader atau investor berpengalaman dan yang baru memulai.
3. Menentukan Alokasi Dana
Aspek ketiga dari manajemen risiko kripto adalah persoalan alokasi persentase portofolio terhadap suatu aset. Alokasi dana terhadap sebuah aset kripto akan berhubungan dengan dua aspek yaitu keyakinanmu terhadap aset tersebut dan kondisi pasar. Kedua hal tersebut merupakan faktor internal dan eksternal yang bisa mempengaruhi risiko saat membeli aset kripto.
Membangun keyakinan terhadap aset yang akan kamu beli melibatkan membuat asumsi sementara tentang potensi aset, melakukan riset, dan terakhir menilai risiko yang ada. Ketiga hal tersebut akan mempengaruhi alokasi aset kripto tersebut di portofolio kamu.
Misalnya, kamu membeli SOL karena melihat potensinya sebagai L1 alternatif. Setelah melakukan riset, kamu semakin yakin karena angka TVL sektor DeFi Solana terus meningkat. Kamu juga menilai bahwa pada angka harga sekarang risiko penurunan signifikan sudah tidak ada. Setelah itu, kamu menentukan ingin mengalokasikan SOL 25% dari total aset kamu dan akan membelinya dalam 10 kali pembelian sepanjang 6 bulan ke depan.
Contoh di atas merupakan contoh manajemen risiko yang baik dan terukur. Jika kamu mengalokasikan dana hanya berdasarkan intuisi atau karen FOMO, hampir dipastikan kamu akan merugi dan risikomu dikelola oleh pelaku pasar lain.
4. Tentang Menyerang dan Bertahan
Manajemen risiko dan menjadi seorang trader aset kripto bisa diibaratkan sebagai sebuah permainan olahraga atau peperangan. Seorang influencer kripto terkenal, @pentosh1, menyarankan melihat aset kita seperti pasukan yang bisa dibagi menjadi penyerang dan yang bertahan. Ia menjelaskan bahwa pasar akan memberikan waktu untuk menyerang dan bertahan. Dalam manajemen risiko, ini berhubungan dengan periode saat kita ingin mengambil risiko atau menjaga risiko menjadi minimal.
Dalam “pasukan” yang kita miliki, semuanya harus memiliki peran dan rencana masing-masing. Kita mengelola pasukan ini dengan tujuan menumbuhkannya. Untuk mencapai tujuan ini, kita harus memahami kapan dan bagaimana cara menggunakan pasukan yang kita miliki.
@pentosh1 menjelaskan lebih lanjut bahwa ia tidak pernah mengeluarkan semua pasukannya untuk menyerang. Ia selalu menunggu momen harga “jatuh” sebelum mulai membeli. Lebih lanjut lagi, ia juga memisahkan antara aset-aset investasi jangka panjang dan trading dalam periode singkat.
Pada dasarnya, @pentosh1 selalu memikirkan manajemen risiko terhadap pasukannya agar ia bisa mengantisipasi semua kemungkinan penurunan mau pun kenaikan harga. Manajemen risiko yang baik memberikanmu kelebihan untuk memanfaatkan semua potensi skenario yang bisa terjadi.
5. Diversifikasi dan Standar Keamanan
Manajemen risiko terakhir ini merupakan prinsip yang wajib kamu lakukan yaitu diversifikasi dan standar keamanan. Diversifikasi adalah strategi manajemen risiko yang bertujuan mengurangi risiko kerugian dengan menyebarkan investasimu ke beberapa aset. Salah satu pepatah investasi paling populer adalah “don’t put all your egg in one basket” yang maksudnya jangan menginvestasikan semua uangmu dalam satu aset.
Diversifikasi paling mudah adalah berinvestasi tidak hanya dalam aset kripto tapi juga ke aset seperti saham, reksadana, dan yang lainnya. Di dalam aset kripto, pisahkan antara investasi blue chip seperti BTC atau ETH dan altcoin lainnya. BTC dan ETH memiliki persentase penurunan harga yang jauh lebih aman dibanding altcoin. Jangan melakukan diversifikasi kepada beberapa aset altcoin karena semuanya memiliki risiko kerugian yang tinggi.
Terakhir, prinsip standar keamanan mencegahmu terkena penipuan dan peretasan. Beberapa praktik standar keamanan di kripto adalah menyimpan private key dengan aman, menghindari phishing dari link tidak resmi, jangan membeli aset altcoin yang tidak kamu ketahui, dan jangan menggunakan aplikasi DeFi tanpa riset.
Dari semua ini, isu phishing dan private key paling sering menjadi masalah. Kamu harus mengerti cara menggunakan MetaMask agar tidak tertipu oleh modus pengurasan dompet dari link phishing. Praktik phishing melalui iming-iming airdrop sangat sering terjadi di Twitter dan Discord. Jadi, hanya gunakan link yang kamu dapat dari situs atau akun media sosial resmi sebuah proyek kripto.
Kesimpulan
Aset kripto adalah kelas aset dengan risiko tinggi namun memiliki potensi keuntungan yang besar. Maka dari itu, manajemen risiko menjadi elemen krusial dalam berinvestasi dan trading di kelas aset ini. Manajemen risiko di crypto adalah serangkaian prinsip dan tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir kerugian dan menjaga keuntungan yang telah didapatkan. Hal ini melibatkan pemahaman dinamika pasar, penentuan alokasi dana, pemisahan investasi dan trading, serta pemahaman kapan untuk ‘menyerang’ dan kapan untuk ‘bertahan’. Selain itu, diversifikasi portofolio dan standar keamanan yang baik juga menjadi bagian penting dari manajemen risiko. Jika manajemen risiko dilakukan dengan baik, hal ini akan memberikan peluang yang lebih baik untuk memanfaatkan setiap skenario yang mungkin terjadi dalam pasar kripto.
Cara Membeli Aset Kripto di Aplikasi Pintu
Kamu bisa mulai berinvestasi pada berbagai macam altcoin di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli crypto pada aplikasi Pintu:
- Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
- Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
- Buka halaman market dan cari aset pilihanmu (seperti BTC).
- Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
- Sekarang kamu sudah mempunyai aset crypto!
Kamu bisa berinvestasi pada aset crypto seperti BTC, SOL, ETH, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Marko Mihajlović, “A Risk Management Guide for Crypto Traders”, Shrimpy, diakses pada 20 Juli 2023.
- Exmo, “What is risk management in crypto trading and why is it important”, Medium, diakses pada 20 Juli 2023.
- Andrey Sergeenkov, 5 Ways to Manage Risk When Trading Cryptocurrency, Coindesk, diakses pada 21 Juli 2023.
- @crypto_linn, “View Risk for what it is and you open the door to Profit: My belief is that because the system is now more stable”, Twitter, diakses pada 21 Juli 2023.
- @pentosh1, “As promised a thread to help you mentally navigate the markets. Since most people are familiar with games”, Twitter, diakses pada 21 Juli 2023.