Kategori
Investasi Pemula

Cara Memilih Aset Crypto Untuk Investasi

Reading Time: 8 minutes

Berinvestasi pada aset crypto bisa sangat menakutkan dan membingungkan bagi investor pemula. Saat ini, Pintu memiliki ratusan aset crypto dengan fungsi yang berbeda-beda. Di luar itu, terdapat ribuan aset crypto lainnya dan tidak semuanya memiliki masa depan yang menjanjikan. Hal ini diperparah dengan kondisi bear market yang membuat fluktuasi harga lebih dramatis. Maka dari itu, kamu perlu memiliki pengetahuan dan sistem tersendiri untuk memilah dan mengevaluasi sebuah aset. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang cara memilih aset crypto dan hal apa saja yang perlu kamu perhatikan.

Ringkasan Artikel

  • 🧺 Aset crypto dapat dikategorikan ke dalam dua jenis yaitu Bitcoin dan altcoin. Bitcoin merupakan aset investasi crypto yang paling aman dan stabil. Sementara itu, altcoin memiliki risiko lebih tinggi dengan potensi keuntungan yang juga lebih tinggi.
  • ⚖️ Dalam memilih aset crypto untuk investasi, kamu perlu mengevaluasi nilai fundamental aset tersebut dan perannya dalam pasar crypto.
  • 🧠 Kamu bisa menggunakan beberapa kriteria berikut untuk mengevaluasi nilai sebuah proyek crypto yaitu kegunaan yang jelas, tokenomics, aktivitas tim dibaliknya, jumlah pengguna, dan kompetisi.
  • 📊 Setelah mengevaluasi nilai fundamental aset, kamu perlu mempertimbangkan metriks yang berkaitan dengan pasar crypto dan juga pergerakan harganya.

Bagaimana Memilih Aset Crypto Untuk Investasi?

Jika kamu sampai di sini, berarti kamu ingin berinvestasi pada aset crypto. Sebelum kita melihat kriteria dalam memilih aset crypto untuk investasi, kita perlu mengerti konsep dasar altcoin dan Bitcoin. Dalam industri crypto, terdapat dua kategori aset yaitu Bitcoin dan altcoin. Bitcoin adalah aset crypto paling besar dan termahal saat ini. Sementara itu, altcoin merupakan istilah untuk semua aset crypto lain selain Bitcoin.

Pada dasarnya, Bitcoin merupakan aset yang dinilai paling “aman” sebagai investasi dalam industri kripto. Sebagai pionir industri crypto, Bitcoin memiliki komunitas loyal dan juga tokenomics atau model ekonomi token yang menjaga supply dan demand-nya.

Setelah Bitcoin, Ethereum adalah aset altcoin terbesar yang menempati posisi ke-2. Ethereum merupakan altcoin pertama yang memiliki teknologi smart contract dan berhasil melahirkan industri baru yaitu DeFi dan NFT. BTC dan ETH merupakan raksasa dalam industri crypto dengan memiliki fluktuasi yang paling rendah dibanding aset crypto lainnya.

Di luar Bitcoin dan Ethereum, terdapat ribuan altcoin lain dengan fungsi yang berbeda-beda. Altcoin-altcoin ini lah yang perlu dievaluasi dan diseleksi agar kita tidak salah memilih proyek yang tidak memiliki kegunaan atau bahkan menipu.

Dalam memilih aset crypto di luar BTC dan ETH, terdapat beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk menilainya. Ini dilakukan untuk mengevaluasi apakah nilai fundamental aset tersebut sesuai dengan nilai pasarnya. Seperti namanya, hal ini biasa disebut analisis fundamental. Kita juga harus melihat metriks sebuah aset seperti kapitalisasi pasar dan volume perdagangannya. Terakhir, kita harus mempertimbangkan kondisi pasar sebelum membeli aset tersebut.

Kita akan membagi tiga hal tersebut ke dalam beberapa bagian di bawah.

1. Mengevaluasi Beberapa Kriteria Sebuah Aset Crypto

Kegunaan yang Jelas

Hal pertama yang harus kamu cari tahu saat ingin berinvestasi pada sebuah aset crypto adalah kegunaannya. Kamu harus mengetahui apa kegunaan blockchain dari sebuah proyek crypto termasuk apa fungsi tokennya dan bagaimana teknologinya dapat bermanfaat bagi pengguna. Sebuah proyek crypto yang memiliki teknologi mumpuni tapi tidak memiliki kegunaan jelas pada akhirnya akan sulit untuk menarik pengguna. Di sisi lain, beberapa proyek crypto memiliki tujuan dan utilitas yang jelas tetapi tokennya memiliki kegunaan yang sangat terbatas.

Jadi, idealnya sebuah aset crypto memenuhi dua kriteria:

  • Platform atau blockchain-nya memiliki utilitas dan tujuan jelas
  • Tokennya memiliki kegunaan luas dalam platform proyek tersebut

Ethereum merupakan salah satu contoh aset crypto yang memenuhi dua kriteria kegunaan ini.

Kamu bisa membaca white paper sebuah proyek crypto jika ingin memahaminya lebih dalam. Ini merupakan bagian dari analisis fundamental terhadap sebuah aset crypto.

Tokenomics

Ekonomi token atau tokenomics adalah aspek yang berkaitan dengan jumlah, fungsi dan distribusi token sebuah proyek crypto. Tokenomics mengatur alokasi token di awal peluncuran sebuah proyek dan pendistribusian setelahnya. Selain itu, aspek yang sering dilupakan dari tokenomics adalah bagaimana token tersebut bermanfaat bagi pemiliknya atau tentang value capture. Namun, sebelum memasuki hal tersebut, hal dasar yang harus kamu tahu tentang tokenomics sebuah aset adalah suplai maksimum, suplai yang beredar, pertumbuhan jumlah token (inflasi token), dan jadwal distribusi token (vesting schedule).

Tokenomics merupakan salah satu aspek sebuah proyek yang paling sering dilupakan. Padahal, ia tidak kalah penting daripada mengetahui teknologi dan kegunaan sebuah proyek crypto.

Sebuah aset crypto yang bagus idealnya memiliki jumlah suplai maksimum dan suplai beredar yang sudah tinggi. Selain itu, ia memiliki inflasi token yang kecil dan sudah melewati jadwal distribusi token sehingga tidak ada tekanan jual tinggi dari token yang terkunci.

Kedua aset yang memenuhi semua syarat ini adalah Bitcoin dan Ethereum. Di luar keduanya, kamu perlu mencari tahu tentang informasi-informasi ini sebelum berinvestasi pada sebuah aset crypto. Kamu bisa menggunakan Coinmarketcap atau Coingecko untuk mencari informasi dasar tentang tokenomics.

Seberapa Aktif Proyek tersebut?

Salah satu tanda proyek crypto yang bagus adalah aktivitasnya yang selalu up-to-date. Proyek crypto besar seperti Solana, Ethereum, dan Cardano selalu berusaha memberikan informasi-informasi ke penggunanya melalui media sosial, blog, atau pun situsnya. Di luar itu, aktivitas media sosial komunitas penggunanya pun sangat hidup dan mereka berkontribusi aktif untuk menarik pengguna lain ke ekosistemnya masing-masing.

Berikut beberapa indikator aktivitas aset crypto yang bisa kamu lihat:

  • Aktivitas developers: Aktivitas developers dapat kamu jadikan patokan untuk menilai proyek crypto yang paling banyak menarik builders ke dalam ekosistemnya. Kamu bisa menggunakan Gokustats by Artemis untuk melihat statistik penting seperti transaksi harian dan aktivitas developer.
  • Aktivitas media sosial: Proyek kripto yang memiliki komunitas aktif memiliki akun media sosial resmi yang aktif dan kamu juga bisa memeriksa apa yang sedang orang-orang bicarakan tentang proyek tersebut. Kamu bisa menggunakan Lunar Crush untuk melihat berbagai statistik sosial dari banyak proyek crypto.
  • Frekuensi pembaruan website: Mayoritas situs crypto besar seperti Ethereum selalu memberikan berbagai informasi terbaru tentang proyeknya melalui tulisan dalam blog atau media sosial.

Jumlah Pengguna dan Aktivitas Harian

Jumlah pengguna juga merupakan salah satu kriteria sebuah proyek crypto yang sering diabaikan. Sekarang, banyak investor berpengalaman mulai melihat data ini sebagai alat ukur penting untuk melihat keberlanjutan atau sustainability sebuah proyek crypto. Aktivitas dan angka pengguna menjadi lebih penting di dalam bear market untuk melihat apakah sebuah proyek crypto dapat mempertahankan penggunanya.

Dalam crypto, ukuran jumlah dan aktivitas pengguna bisa kita lihat melalui unique address, unique active wallets, dan unique transactions. Kedua gambar di bawah menunjukkan aktivitas pengguna beberapa blockchain besar seperti Ethereum dan BNB Chain.

data pengguna blockchain crypto
Data pengguna dari beberapa blockchain. Sumber: GokuStats by Artemis
active users polygon matic
Data aktivitas pengguna pada Polygon. Sumber: @nascent Dune Analytics.

Beberapa situs yang bisa pakai untuk mencari data-data di atas adalah Gokustats by Artemis dan Dune Analytics (sebuah forum untuk data). Hindari berinvestasi pada blockchain dan proyek crypto dengan aktivitas pengguna yang minim.

Mempertimbangkan Kompetisi

Dalam menilai sebuah proyek crypto, kita juga bisa membandingkannya dengan proyek lain dalam sektor yang sama. Contohnya, kamu bisa membandingkan Cardano dengan blockchain dengan mekanisme proof-of-stake lainnya agar kamu paham posisi dan peran Cardano dibandingkan aset lain seperti Solana atau Cosmos. Menganalisis sebuah proyek crypto tanpa melakukan perbandingan dengan kompetitornya dapat membuatmu gagal melihat kekurangannya.

Selain itu, beberapa sektor dalam industri crypto juga sudah memiliki market leader yang dominan dalam pasar. Ethereum dan OpenSea merupakan contoh market leader dalam sektornya masing-masing yaitu platform layer-1 dan pasar NFT.

2. Memperhatikan Metriks Sebuah Aset Crypto

Market Capitalization

Kapitalisasi pasar atau market cap adalah sebuah metriks untuk melihat nilai pasar sebuah aset kripto. Ia merupakan perhitungan dari jumlah token yang beredar dengan harga. Market cap akan memberikan gambaran lebih akurat terhadap nilai sebuah aset daripada harganya. Selain itu, market cap juga berhubungan dengan fluktuasi harga sebuah aset karena aset dengan kapitalisasi pasar besar biasanya lebih stabil daripada yang lainnya.

Dalam pasar crypto, kita bisa membedakan antara tiga kategori market cap yaitu large cap, mid cap, dan low cap. Kamu bisa membaca artikel market cap untuk mengetahui lebih dalam tentang ini. Gambar di bawah dapat memberikanmu gambaran umum tentang hubungan antara market cap dan strategi investasi.

memilih aset crypto lewat market cap
Semakin tinggi market cap, potensi keuntungan dan risiko semakin berkurang.

Liquidity dan Volume Perdagangan

Volume perdagangan dan likuiditas merupakan metriks penting yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi pada altcoin. Kedua metriks tersebut menentukan fluktuasi harga dan juga harga yang kamu dapatkan saat menjual atau membeli aset. Dalam aset besar seperti BTC, kedua hal ini tidak terlalu penting karena Bitcoin hampir selalu punya likuiditas dan volume perdagangan yang besar. Namun, dalam altcoin yang kecil ini sangat berpengaruh.

Likuiditas memiliki hubungan erat dengan volume perdagangan. Keduanya mengatur fluktuasi dan kemudahan menjual atau membeli sebuah aset. Semakin rendah likuiditas dan volume perdagangan, semakin sulit kamu menjual atau membeli sebuah aset. Aset dengan likuiditas dan volume perdagangan rendah juga sangat mudah mengalami fluktuasi harga. Volume perdagangan rendah juga biasanya menandakan bahwa ketertarikan investor terhadap aset tersebut sedang rendah. Aset dengan likuiditas dan volume perdagangan rendah memiliki risiko lebih tinggi.

3. Menentukan Waktu untuk Membeli Aset Crypto

Pertanyaan kapan membeli aset adalah salah satu pertanyaan yang paling sulit dijawab. Bahkan, investor berpengalaman pun pasti sering melakukan kesalahan dalam membeli sebuah aset dan mengalami kerugian. Tidak ada panduan 100% tepat dalam langkah memilih aset crypto yang benar atau memilih aset crypto untuk trading. Namun, kamu dapat menjadikan beberapa hal di bawah sebagai panduan umum sebelum membeli sebuah aset.

Memperhatikan Tren Pergerakan Harga

Sebelum kamu mempertimbangkan untuk membeli sebuah aset crypto, perhatikan tren harga dalam beberapa minggu terakhir. Apakah dia turun? Cenderung naik? Atau justru stagnan? Dan kira-kira apa yang mempengaruhi pergerakan harga tersebut.

memilih aset crypto lewat grafik harga
Aset CHZ dan MATIC merupakan contoh dua aset crypto yang mulai menunjukkan pemulihan. Bukan saran finansial.
Dalam beberapa minggu terakhir, Aset CHZ dan MATIC menunjukkan pergerakan harga yang kuat di tengah bear market. Alih-alih terus mengalami koreksi seperti aset lain, CHZ dan MATIC sempat mengalami reli sejak pertengahan Oktober.

Terdapat tiga tren pergerakan umum yang dapat dialami sebuah aset yaitu uptrend, downtrend, dan sideways. Membeli sebuah aset yang sedang mengalami koreksi jangka panjang memiliki risiko yang lebih besar kecuali kamu ingin melakukan DCA atau buy the dip. Namun, kamu juga bisa menemukan aset-aset kuat berdasarkan pergerakan harga ini.

Ingin mengerti membaca grafik harga aset crypto? Kamu bisa membuka koleksi artikel trading untuk memahami cara membaca grafik harga dan melakukan analisis teknikal.

Namun, kamu juga harus mempertimbangkan kondisi pasar secara umum. Apakah pasar crypto sedang dalam bear atau bull market? Terdapat risiko besar membeli altcoin dalam sebuah bear market.

Mengetahui Kondisi Pasar

Dalam pasar crypto, perbedaan pergerakan harga dalam bear dan bull market bagaikan siang dan malam. Pada bull market, sebuah aset bisa mengalami reli harga mencapai ribuan persen. Namun, kenaikan harga tersebut bisa hilang dalam waktu sekejap dalam bear market. Hal ini terutama berlaku untuk mayoritas altcoin yang pasti mengalami koreksi lebih dari 60%. BTC, ETH, dan aset stablecoin biasanya menjadi pilihan banyak investor berpengalaman dalam bear market.

Meskipun begitu, selalu ada altcoin yang menunjukkan kekuatan dalam bear market. Kamu perlu melihat altcoin mana yang tidak dalam downtrend atau baru saja melakukan pembalikan tren meskipun situasi sedang buruk.

Mulai Dengan Kecil

Terakhir, kamu perlu mempertimbangkan manajemen risiko sebelum mulai membeli aset crypto. Terdapat petuah penting yang sering dilontarkan oleh investor berpengalaman adalah “Only invest what you can afford to lose” yang artinya kurang lebih untuk hanya berinvestasi dengan uang yang bisa kamu relakan. Kesalahan pemula adalah kehilangan 100% uang mereka yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan yang lebih penting..

Kalau kamu baru mau berinvestasi, baca artikel tentang Mengenal 5 Prinsip Dasar Investasi dan 8 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berinvestasi dalam Aset Kripto” agar kamu siap melakukan investasi pada aset crypto.

Cara Membeli Aset Crypto

Kamu bisa mulai berinvestasi pada token aset crypto dengan membelinya di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli crypto pada aplikasi Pintu:

  1. Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
  2. Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
  3. Buka halaman market dan cari koin favoritmu.
  4. Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
  5. Sekarang kamu sudah mempunyai aset crypto!

Selain itu, aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *