Harga aset emas melambung tinggi sejak tahun 2022. Sejak pertengahan 2022, aset emas naik lebih dari 100%. Banyak faktor yang mendorong mengapa harga emas konsisten mengalami kenaikan. Salah satunya adalah kondisi ekonomi yang semakin tidak pasti. Dengan emas fisik yang semakin sulit dibeli, banyak opsi alternatif muncul. Salah satunya adalah emas digital. Jadi, apa itu crypto emas? Apa bedanya crypto emas dan emas fisik? Kita akan membahasnya dengan lengkap.
Ringkasan Artikel
- 🥇 Crypto berbasis emas adalah aset crypto yang nilainya mematok kepada harga emas dan dijamin langsung oleh emas fisik.
- ⛓️ Aset ini beroperasi di atas teknologi blockchain, biasanya sebagai token ERC-20, memungkinkan transaksi yang lebih mudah dan fraksional, serta memudahkan kepemilikan emas dalam nominal yang lebih kecil.
- 🟢 Kelebihannya meliputi stabilitas harga, kemampuan untuk hedging terhadap inflasi, dan transaksionalitas yang lebih tinggi dibandingkan emas fisik.
- 🔴 Namun ia juga memiliki kekurangan seperti belum teruji sepenuhnya dan adanya isu mengenai transparansi serta keamanan penyimpanan emas fisik yang menjadi jaminannya.
Apa itu Crypto Berbasis Emas?
Crypto berbasis emas adalah aset crypto yang harganya dipatok ke aset emas dan nilainya dijamin oleh emas fisik. Artinya, nilai dari aset tersebut akan mengikuti pergerakan harga emas di pasar. Setiap unit yang ada di sirkulasi harus dijamin dengan emas fisik sungguhan yang tersimpan di sebuah kustodian.
Tujuan dibuatnya crypto berbasis emas adalah membawa aset investasi seperti emas ke dalam blockchain dan membuka aksesnya untuk investor digital. Seiring dengan permintaan terhadap emas yang terus meningkat, emas dalam bentuk aset crypto menjadi menarik.
Dengan aset emas dalam bentuk digital, investor tak perlu pusing memikirkan tempat penyimpanan layaknya emas fisik, ataupun biaya manajemen.
Cara Kerja Crypto Berbasis Emas
Cara kerja crypto berbasis emas adalah dengan melakukan tokenisasi kepemilikan terhadap emas fisik yang kemudian transaksinya akan disimpan pada sebuah blockchain. Token yang ada di blockchain merepresentasikan kepemilikan emas fisik yang dikelola oleh penerbitnya. Sementara emas fisik yang dijadikan underlying akan disimpan oleh kustodian, bisa perbankan ataupun institusi pihak ketiga.
Adapun, rasio patokan antara aset crypto berbasis emas dengan emas fisiknya bisa beragam. Ada yang menggunakan rasio 1:1 (1 token sama dengan 1 troy ounce emas) ataupun pecahan yang lebih kecil. Umumnya, token crypto yang menjadikan emas sebagai underlying menggunakan token standar ERC-20. Artinya, mereka bisa diperdagangkan, dikirim, dan bisa disimpan di wallet yang mendukung token ERC-20.
Secara teknis, crypto berbasis emas adalah varian lain dari stablecoin. Hal ini dikarenakan stablecoin adalah aset crypto yang nilainya dipatok pada aset bernilai stabil yang ada di dunia nyata. Umumnya, stablecoin dipatok pada mata uang fiat, seperti USDC (dipatok ke dolar AS) atau IDRT (dipatok ke rupiah).
Kamu bisa mempelajari lebih lanjut soal stablecoin dan cara kerjanya di artikel berikut.
Pada emas fisik, investor diharuskan membeli dengan satuan yang sudah ditentukan, misalnya 1 gram atau 1 troy ounce . Sementara pada crypto berbasis emas, investor bisa membelinya dengan nominal yang jauh lebih kecil. Investor bisa melakukan pembelian tersebut melalui bursa pertukaran yang telah melisiting aset terkait.
Beberapa penerbit crypto berbasis emas juga menawarkan fitur menukarkan token menjadi emas fisik. Jika investor memutuskan menukarkan token tersebut, nantinya penerbit akan melakukan pembakaran token sehingga menghilangkannya dari sirkulasi sesuai dengan jumlah token yang ditukar.
Daftar Crypto Berbasis Emas
Merujuk data dari CoinMarketCap, saat ini total kapitalisasi pasar aset crypto berbasis emas mencapai $1,7 miliar. Kapitalisasi pasar ini mengikuti harga dan ukuran pasar emas yang terus meningkat. Per 21 April 2025, harga emas per kilogram adalah $109 ribu. Sejak akhir 2023, emas berhasil menembus ATH sebelumnya dan berhasil meningkat secara konsisten.
Berikut adalah macam-macam crypto berbasis emas paling populer:
1. PAX Gold

PAX Gold (PAXG) adalah crypto berbasis emas yang diterbitkan oleh Paxos Trust Company. Ia menggunakan emas fisik dari London Bullion Market Association (LBMA) dengan rasio 1:1. Artinya, 1 PAXG setara dengan satu troy ounce (400g) emas LBMA.
Seluruh emas yang dijadikan underlying PAXG disimpan di brankas LBMA dan diaudit setiap bulan untuk memastikan jumlah token PAXG yang beredar sesuai dengan jumlah emas fisiknya. Sementara emas investor yang membeli PAXG akan disimpan di kustodian milik Paxos. Fitur lain yang ditawarkan PAX Gold adalah menukar token PAXG dengan emas fisik LBMA.
Sebagai token ERC-20, investor bisa melakukan pembelian PAXG melalui berbagai bursa pertukaran. Namun, untuk pembelian langsung melalui Paxos.com, minimum pembeliaannya adalah adalah 0,01 PAXG. Sejauh ini, PAX Gold tidak mengenakan biaya untuk layanan kustodial atau penyimpanan emas. Namun mereka membebankan biaya sebesar 0,02% untuk biaya transaksi dan standar biaya gas untuk pengiriman transaksi.
Saat ini PAX Gold adalah aset crypto berbasis emas terbesar ke-2. Token PAXG mempunyai kapitalisasi pasar mencapai US$ 791 juta, tertinggi di antara crypto sejenins lainnya. Kapitalisasi pasar Pax Gold berhasil naik hampir 100% dalam setahun terakhir.
Cari tahu pentingnya memahami perbedaan total pasokan, pasokan yang ada di sirkulasi, serta fully diluted valuation di sini.
2. Tether Gold

Tether Gold (XAUt) merupakan crypto berbasis emas yang diterbitkan dan dikendalikan oleh TG Commodities Limited–perusahaan lain milik Tether. Sama halnya dengan PAX Gold, XAUt juga menggunakan rasio 1:1, artinya 1 XAUt setara dengan 1 troy ounce emas LBMA. Seluruh emas LBMA yang dijadikan underlying XAUt disimpan di brankas yang ada di Swiss.
XAUt merupakan token ERC-20 yang membuatnya bisa ditransaksikan melalui bursa pertukaran. Token XAUt dapat dibagi hingga mencapai pecahan enam desimal (0,000001 troy ounce) Namun, untuk pembelian secara langsung melalaui Tether Gold, jumlah minimumnya adalah 50 XAUt atau 50 troy ounce.
Sama halnya dengan PAX Gold, pengguna juga bisa menukar token XAUt miliknya menjadi emas fisik LBMA. Namun, dari segi biaya transaksi, Tether Gold membebaskan investor dari biaya transaksi di luar biaya gas untuk pengiriman transaksi. Mereka hanya mengenakan biaya pembelian atau penukaran XAUt sebesar 25 basis poin.
Kapitalisasi pasar XAUt saat ini sebesar $857 juta, terpaut tipis dari PAX Gold. Saat ini, XAUt adalah aset crypto berbasis emas terbesar di industri crypto. Layaknya Pax Gold, kapitalisasi pasar Tether Gold meningkat sekitar 80%. Hal tersebut menunjukkan tingginya keinginan investor membeli emas berbasis aset crypto.
Kelebihan Crypto Berbasis Emas
Kelebihan Crypto Berbasis Emas
- 🥇 Punya nilai yang stabil: Kelebihan utama dari crypto berbasis emas adalah asetnya dipatok ke harga emas. Dengan demikian, harganya akan tetap stabil mengikuti harga emas sekalipun harga mayoritas aset crypto lainnya sedang menurun.
- 💰Minimal Pembelian: Emas berbasis crypto memiliki minimal pembelian yang jauh lebih rendah dibanding emas fisik, yang membuatnya ideal untuk investor yang ingin menabung dalam jumlah kecil.
- 🛡️ Sangat Likuid: Berbeda dengan dulu, likuiditas dan volume aset crypto berbasis emas sudah sangat tinggi, sebanding dengan altcoin besar yang ada di pasar.
- 💲Biaya yang Murah: Membeli emas dalam bentuk aset crypto menghilangkan biaya-biaya tambahan seperti biaya manajemen dan penyimpanan.
Perbandingan Investasi Crypto Berbasis Emas vs Emas Fisik
Indikator | Emas Fisik | Emas Berbasis Crypto |
---|---|---|
Penyimpanan | Memerlukan penyimpanan khusus dan rawan pencurian jika disimpan secara mandiri. | Tidak memerlukan penyimpanan khusus, bergantung pada pembelian melalui DEX atau CEX. |
Biaya Transaksi | Bergantung pada penjual. | Tidak ada biaya transaksi khusus kecuali spread dan biaya transaksi blockchain. |
Aksesibilitas | Penjualan dan pembelian harus terjadi secara fisik dan bergantung pada stok penjual. | Pembelian dan penjualan bisa dilakukan dalam hitungan detik. |
Keamanan | Aman jika disimpan menggunakan pihak ketiga. | Keamanan emas berbasis crypto bergantung pada proyeknya. |
Risiko Emas Digital Berbasis Crypto
Risiko utama dalam membeli dan menyimpan emas digital berbasis crypto datang dari proyek dan aset yang kita beli. Proyek seperti Tether Gold dan Paxos Gold adalah dua proyek crypto berbasis emas terbesar, namun belum berdiri sejak lama. Kredibilitas dan keamanan keduanya belum bisa terjamin, berbeda dengan lembaga emas tradisional yang sudah ada berpuluh-puluh tahun.
Selain itu, terdapat risiko dari platform aset crypto digital yang kita pilih. Jadi, hanya beli aset crypto dari platform CEX tersertifikasi seperti Pintu.
Kesimpulan
Crypto berbasis emas adalah aset digital yang nilainya dijamin oleh emas fisik, bertujuan untuk memberikan stabilitas harga dan memberikan eksposur terhadap aset emas bagi investor. Sebagai varian dari stablecoin, ia menawarkan beberapa kelebihan, seperti stabilitas harga, hedging terhadap inflasi, dan transaksionalitas yang lebih baik dibandingkan emas fisik.
Namun, ada juga beberapa kekurangan, seperti belum teruji secara luas, likuiditas yang relatif rendah, dan isu transparansi terkait penyimpanan emas fisik sebagai jaminannya. Kapitalisasi pasar untuk aset ini telah menembus angka US$ 1 miliar pada April 2023, dengan beberapa pilihan populer seperti PAX Gold dan Tether Gold. Meski menjanjikan, crypto berbasis emas masih punya jalan panjang untuk mendapatkan kepercayaan dari investor sehingga bisa mendorong adopsi yang lebih luas.
Cara Membeli Crypto Berbasis Emas di Pintu
Bagi kamu yang tertarik untuk membeli crypto berbasis emas gak perlu khawatir. Kamu bisa membeli salah satu tokennya, yakni PAXG melalui Pintu. Berikut ini adalah cara membeli PAXG di Pintu:
- Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
- Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
- Buka halaman market dan cari token PAXG.
- Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
- Sekarang kamu sudah mempunyai token PAXG!
Selain token PAXG, kamu juga bisa berinvestasi pada aset crypto lainnya seperti BTC, BNB, ETH, dan yang lainnya melalui Pintu secara aman dan mudah. Semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Krisztian Sandor, Tokenized Gold Surpasses $1B in Market Cap as Physical Asset Nears All-Time Price High, CoinDesk, diakses pada 19 September 2023.
- Marcel Deer, What is a gold-backed token and how does it work? Coin Telegraph, diakses pada 19 September 2023.
- Alexandria, Gold-Backed Cryptocurrency, CoinMarketCap, diakses pada 19 September 2023.
- XAUt Whitepaper, Tether Gold – A Digital Token Backed by Physical Gold, diakses pada 19 September 2023.
- Charles Cascarilla, Pax Gold Whitepaper, diakses pada 19 September 2023.