Crypto berbasis emas bisa menjadi pilihan stablecoin alternatif bagi para investor yang ingin mencari stabilitas. Seiring ia menjadikan emas sebagai underlying-nya, kinerja crypto berbasis emas akan sangat dipengaruhi oleh harga emas dunia. Bagi sebagian orang, hal tersebut menjadi nilai lebih karena popularitas dan kredibilitas emas sebagai safe haven. Mau tahu lebih lanjut soal beserta contohnya? Simak selengkapnya di artikel berikut.
Ringkasan Artikel
- 🥇 Crypto berbasis emas adalah aset digital yang nilainya dijamin oleh emas fisik, memberikan stabilitas harga dan memudahkan investasi emas tanpa perlu menyimpan emas fisiknya.
- ⛓️ Aset ini beroperasi di atas teknologi blockchain, biasanya sebagai token ERC-20, memungkinkan transaksi yang lebih mudah dan fraksional, serta memudahkan kepemilikan emas dalam nominal yang lebih kecil.
- 🟢 Kelebihannya meliputi stabilitas harga, kemampuan untuk hedging terhadap inflasi, dan transaksionalitas yang lebih tinggi dibandingkan emas fisik.
- 🔴 Namun ia juga memiliki kekurangan seperti likuiditas yang relatif rendah, belum teruji sepenuhnya, dan adanya isu mengenai transparansi dan keamanan penyimpanan emas fisik yang menjadi jaminannya.
Apa itu Crypto Berbasis Emas?
Crypto berbasis emas adalah jenis aset derivatif digital yang nilainya dipatok dengan harga emas fisik. Artinya, nilai dari aset tersebut akan mengikuti pergerakan harga emas fisik di pasar. Dengan menjadikan emas sebagai underlying, maka setiap unitnya yang ada di sirkulasi harus memiliki emas fisik sungguhan dengan jumlah yang sama tersimpan di sebuah kustodian.
Tujuan dibuatnya crypto berbasis emas adalah untuk mencegah fluktuasi harga aset secara berlebihan. Seperti yang kita tahu, emas mendapat julukan sebagai safe-haven lantaran mempunyai stabilitas paling baik dibanding kelas aset lainnya. Dengan demikian harganya akan jauh lebih stabil dibanding aset crypto lainnya.
Selain stabilitas, crypto berbasis emas juga bisa memberikan eksposur aset emas bagi para investor. Terlebih, investor tak perlu pusing memikirkan tempat penyimpanan layaknya emas fisik, ataupun biaya manajemen yang dikenenakan jika membeli ETF berbasis emas.
Cara Kerja Crypto Berbasis Emas
Cara kerja crypto berbasis emas adalah dengan melakukan tokenisasi kepemilikan terhadap emas fisik yang kemudian transaksinya akan disimpan pada sebuah blockchain. Token yang ada di blockchain merepresentasikan kepemilikan emas fisik yang dikelola oleh penerbitnya. Sementara emas fisik yang dijadikan underlying akan disimpan oleh kustodian, bisa perbankan ataupun institusi pihak ketiga.
Adapun, rasio patokan antara aset crypto berbasis emas dengan emas fisiknya bisa beragam. Ada yang menggunakan rasio 1:1 (1 token sama dengan 1 troy ounce emas) ataupun pecahan yang lebih kecil. Umumnya, token crypto yang menjadikan emas sebagai underlying menggunakan token standar ERC-20. Artinya, mereka bisa diperdagangkan, dikirim, dan bisa disimpan di wallet yang mendukung token ERC-20.
Secara teknis, crypto berbasis emas adalah varian lain dari stablecoin. Hal ini dikarenakan stablecoin adalah aset crypto yang nilainya dipatok pada aset bernilai stabil yang ada di dunia nyata. Umumnya, stablecoin dipatok pada mata uang fiat, seperti USDC (dipatok ke dolar AS) atau IDRT (dipatok ke rupiah).
Kamu bisa mempelajari lebih lanjut soal stablecoin dan cara kerjanya di artikel berikut.
Pada emas fisik, investor diharuskan membeli dengan satuan yang sudah ditentukan, misalnya 1 gram atau 1 troy ounce . Sementara pada crypto berbasis emas, investor bisa membelinya dengan nominal yang jauh lebih kecil. Investor bisa melakukan pembelian tersebut melalui bursa pertukaran yang telah melisiting aset terkait.
Beberapa penerbit crypto berbasis emas juga menawarkan fitur menukarkan token menjadi emas fisik. Jika investor memutuskan menukarkan token tersebut, nantinya penerbit akan melakukan pembakaran token sehingga menghilangkannya dari sirkulasi sesuai dengan jumlah token yang ditukar.
Daftar Crypto Berbasis Emas
Merujuk data dari CoinMarketCap, saat ini total kapitalisasi pasar aset crypto berbasis emas mencapai US$ 959,8 juta. Bahkan, di saat harga emas dunia mendekati level tertingginya di bulan April 2023, kapitalisasi pasarnya sempat menembus US$ 1 miliar. Berikut ini adalah macam-macam crypto berbasis emas paling populer:
1. PAX Gold
PAX Gold (PAXG) adalah crypto berbasis emas yang diterbitkan oleh Paxos Trust Company. Ia menggunakan emas fisik dari London Bullion Market Association (LBMA) dengan rasio 1:1. Artinya 1 PAXG setara dengan satu troy ounce (400g) emas LBMA.
Seluruh emas yang dijadikan underlying PAXG disimpan di brankas LBMA dan diaudit setiap bulan untuk memastikan jumlah token PAXG yang beredar sesuai dengan jumlah emas fisiknya. Sementara emas investor yang membeli PAXG akan disimpan di kustodian milik Paxos. Fitur lain yang ditawarkan PAX Gold adalah menukar token PAXG dengan emas fisik LBMA.
Sebagai token ERC-20, investor bisa melakukan pembelian PAXG melalui berbagai bursa pertukaran. Namun, untuk pembelian langsung melalui Paxos.com, minimum pembeliaannya adalah adalah 0,01 PAXG. Sejauh ini, PAX Gold tidak mengenakan biaya untuk layanan kustodial atau penyimpanan emas. Namun mereka membebankan biaya sebesar 0,02% untuk biaya transaksi dan standar biaya gas untuk pengiriman transaksi.
Saat ini PAX Gold mempunyai kapitalisasi pasar mencapai US$ 476,52 juta, tertinggi di antara crypto sejenins lainnya. Ia mempunyai pasokan yang ada di sirkulasi sebesar 248.317 PAXG.
Cari tahu pentingnya memahami perbedaan total pasokan, pasokan yang ada di sirkulasi, serta fully diluted valuation di sini.
2. Tether Gold
Tether Gold (XAUt) merupakan crypto berbasis emas yang diterbitkan dan dikendalikan oleh TG Commodities Limited -sister companies Tether. Sama halnya dengan PAX Gold, XAUt juga menggunakan rasio 1:1, artinya 1 XAUt setara dengan 1 troy ounce emas LBMA. Seluruh emas LBMA yang dijadikan underlying XAUt disimpan di brankas yang ada di Swiss.
XAUt merupakan token ERC-20 yang membuatnya bisa ditransaksikan melalui bursa pertukaran. Token XAUt dapat dibagi hingga mencapai pecahan enam desimal (0,000001 troy ounce) Namun, untuk pembelian secara langsung melalaui Tether Gold, jumlah minimumnya adalah 50 XAUt atau 50 troy ounce.
Sama halnya dengan PAX Gold, pengguna juga bisa menukar token XAUt miliknya menjadi emas fisik LBMA. Namun, dari segi biaya transaksi, Tether Gold membebaskan investor dari biaya transaksi di luar biaya gas untuk pengiriman transaksi. Mereka hanya mengenakan biaya pembelian atau penukaran XAUt sebesar 25 basis poin.
Kapitalisasi pasar XAUt saat ini sebesar US$ 475,42 juta, terpaut tipis dari PAX Gold. Sementara dari jumlah pasokan yang ada di sirkulasi, saat ini terdapat 246.524 XAUt.
Kelebihan dan Kekurangan Crypto Berbasis Emas
Kelebihan Crypto Berbasis Emas
- 🥇 Punya nilai yang stabil. Kelebihan utama dari crypto berbasis emas adalah asetnya dipatok ke harga emas. Dengan demikian, harganya akan tetap stabil mengikuti harga emas sekalipun harga mayoritas aset crypto lainnya sedang mengalami bear market.
- 🛡️ Hedging melawan inflasi. Seiring dengan nilainya yang stabil, ia bisa digunakan untuk hedging melawan inflasi, layaknya emas sungguhan. Ia bisa menjadi pilihan aset yang paling optimal di saat pasar crypto tengah volatile.
- 💲 Lebih transaksional. Berbeda dengan emas fisik, crypto berbasis emas bersifat digital sehingga membuatnya bisa dibagi ke bagian lebih kecil. Hal ini membuatnya menjadi lebih mudah untuk ditransaksikan dan harganya lebih terjangkau.
Kekurangan Crypto Berbasis Emas
- ⏳ Masih belum teruji. Salah satu kekurangannya adalah tergolong sebagai konsep baru. Artinya, masih belum ada garansi dan kepastian bahwa token mereka dapat menjaga nilainya secara jangka panjang. Belum lagi kemampuan dari perusahaan di belakangnya untuk selalu memenuhi kewajibannya.
- ⚠️ Likuiditas yang terbatas. Kekurangan lainnya yaitu permasalahan likuiditas. Ia belum jadi pilihan utama para investor ataupun trader pada bursa pertukaran. Menjadikannya lebih sulit untuk membeli atau menjual aset tersebut sewaktu-waktu.
- 👓 Transparansi. Memastikan tingkat keamanan ruang penyimpanan ataupun keberadaan emas sungguhan yang dijadikan underlying oleh crypto berbasis emas bukanlah perkara mudah. Catatannya tidak setransparan aset digital lainnya. Hal ini bisa memengaruhi tingkat kepercayaan investor terhadap akuntabilitasnya.
Informasi terkait likuiditas dan transaparansi sebuah token bisa kamu ketahui melalui tokenomik. Artikel berikut akan membantumu memahami cara menggunakan tokenomik.
Kesimpulan
Crypto berbasis emas adalah aset digital yang nilainya dijamin oleh emas fisik, bertujuan untuk memberikan stabilitas harga dan memberikan eksposur terhadap aset emas bagi investor. Sebagai varian dari stablecoin, ia menawarkan beberapa kelebihan, seperti stabilitas harga, hedging terhadap inflasi, dan transaksionalitas yang lebih baik dibandingkan emas fisik.
Namun, ada juga beberapa kekurangan, seperti belum teruji secara luas, likuiditas yang relatif rendah, dan isu transparansi terkait penyimpanan emas fisik sebagai jaminannya. Kapitalisasi pasar untuk aset ini telah menembus angka US$ 1 miliar pada April 2023, dengan beberapa pilihan populer seperti PAX Gold dan Tether Gold. Meski menjanjikan, crypto berbasis emas masih punya jalan panjang untuk mendapatkan kepercayaan dari investor sehingga bisa mendorong adopsi yang lebih luas.
Cara Membeli Crypto Berbasis Emas di Pintu
Bagi kamu yang tertarik untuk membeli crypto berbasis emas gak perlu khawatir. Kamu bisa membeli salah satu tokennya, yakni PAXG melalui Pintu. Berikut ini adalah cara membeli PAXG di Pintu:
- Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
- Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
- Buka halaman market dan cari token PAXG.
- Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
- Sekarang kamu sudah mempunyai token PAXG!
Selain token PAXG, kamu juga bisa berinvestasi pada aset crypto lainnya seperti BTC, BNB, ETH, dan yang lainnya melalui Pintu secara aman dan mudah. Semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Krisztian Sandor, Tokenized Gold Surpasses $1B in Market Cap as Physical Asset Nears All-Time Price High, CoinDesk, diakses pada 19 September 2023.
- Marcel Deer, What is a gold-backed token and how does it work? Coin Telegraph, diakses pada 19 September 2023.
- Alexandria, Gold-Backed Cryptocurrency, CoinMarketCap, diakses pada 19 September 2023.
- XAUt Whitepaper, Tether Gold – A Digital Token Backed by Physical Gold, diakses pada 19 September 2023.
- Charles Cascarilla, Pax Gold Whitepaper, diakses pada 19 September 2023.