Kategori
Teknologi Kripto Pemula

Keunggulan dan Kelemahan Desentralisasi dalam Blockchain

Reading Time: 3 minutes

Konsep desentralisasi semakin populer karena keberadaan aset crypto yang mampu mencuri perhatian yang dapat mentransformasi cara kerja di bidang keuangan. Di mana dulunya semua kontrol dipegang penuh oleh otoritas terpusat sekarang siapa saja bisa memiliki kekuasaan atas asetnya sendiri. Untuk itu, artikel kali ini kita akan membahas apa saja keunggulan dan kekurangan yang dimiliki oleh desentralisasi.

Ringkasan Artikel

  • 🔄 Desentralisasi dalam blockchain adalah pengalihan kekuasaan, kontrol, pengambilan keputusan, dan pengawasan otoritas dari badan yang terpusat menjadi jaringan yang terdistribusi.
  • 🎮 Keunggulan desentralisasi di antaranya; Kontrol pengguna, transparansi, anonimitas, tidak dapat mengubah data yang disimpan, dan mampu mencegah penipuan.
  • ⚠️ Kekurangan desentralisasi antara lain; Aktivitas kejahatan, biaya yang relatif mahal, hingga ketergantungan pada pengguna yang mengoperasikan jaringan.

Apa Itu Blockchain?

Sumber: unsplash.com

Blockchain adalah buku besar dengan keamanan kriptografik yang bersifat universal, open-source, dan terdesentralisasi. Terdapat tiga elemen kunci dalam teknologi blockchain yaitu teknologi buku besar terdistribusi (distributed ledger technology), catatan yang tidak dapat diubah (immutable records), dan smart-contracts (sebuah inovasi yang relatif baru).

Transaksi dalam blockchain terdesentralisasi yang artinya tidak dikontrol oleh satu otoritas, namun bisa diakses oleh siapa saja yang memiliki koneksi internet. Penerapan teknologi blockchain terbesar adalah industri cryptocurrency.

Baca juga: Apa Itu Blockchain & Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Desentralisasi dalam Blockchain?

Desentralisasi dalam blockchain adalah pengalihan kekuasaan, kontrol, pengambilan keputusan, dan pengawasan otoritas dari badan yang terpusat menjadi jaringan yang terdistribusi. Desentralisasi ditujukan untuk menghilangkan kontrol dan campur tangan segelintir individu, kelompok, hingga entitas tunggal.

Kehadiran desentralisasi ini didorong oleh kesadaran akan adanya potensi penyalahgunaan kekuasaan dalam lembaga tersentralisasi. Satoshi Nakamoto menjadi pionir untuk mengembalikan kekuasaan pada seluruh pihak yang terlibat. Meski begitu, dalam pelaksanaannya, desentralisasi memiliki banyak keunggulan dan juga kekurangan yang mesti diketahui.

Apa Keunggulan dan Kekurangan Desentralisasi?

Keunggulan

  1. Kontrol Pengguna: Dalam jaringan terdesentralisasi, pengguna dapat memulai atau mengakhiri transaksi tanpa memerlukan otorisasi atau izin dari pemerintah terpusat (pihak ketiga).
  2. Transparansi: Setiap catatan transaksi disimpan dalam buku besar digital yang dapat diakses oleh setiap pengguna dalam jaringan.
  3. Anonimitas: Pengguna dalam jaringan dapat memutuskan untuk melindungi identitas dan menyembunyikan informasi pribadi dari publik dan tetap bisa melakukan transaksi di jaringan.
  4. Tidak dapat diubah: Data yang disimpan dalam blockchain terdesentralisasi hampir mustahil untuk diubah atau dihapus, karena setiap perubahan harus divalidasi oleh setiap node dalam jaringan blockchain.
  5. Tidak Ada Titik Kegagalan Tunggal: Dalam sistem terdesentralisasi, kerusakan pada satu titik tidak akan mengakibatkan seluruh jaringan mati.
  6. Pengembangan Terbuka: Jaringan terdesentralisasi adalah platform pengembangan terbuka yang memberikan hak kepada siapa pun untuk melakukan modifikasi dan pembaruan dengan membangun alat, layanan, dan produk di atasnya.
  7. Pencegahan Penipuan: Blockchain merupakan buku besar sumber terbuka yang setiap transaksi dicatat di dalamnya sehingga sangat mudah untuk mengetahui jika terjadi penipuan. Integritas sistem blockchain dipantau dan dipelihara oleh para penambang yang memvalidasi transaksi setiap harinya. Terdapat ribuan penambang yang memvalidasi transaksi blockchain di seluruh dunia. Hal ini memberikan pengawasan yang besar pada mata uang crypto berbasis blockchain terdesentralisasi dan membuatnya hampir kebal terhadap penipuan.
  8. Penyensoran: Teknologi blockchain bebas dari sensor karena tidak memiliki kontrol dari satu pihak pun. Oleh karena itu, tidak ada satu pun otoritas (termasuk pemerintah) yang dapat mengganggu pengoperasian jaringan.

Kekurangan

  1. Kejahatan: Aktivitas pengguna di jaringan blockchain bersifat anonim ini sering disalahgunakan oleh kriminal dan pelaku kejahatan. Namun, sekarang sudah banyak instrumen yang bisa digunakan untuk melacak pelaku kriminal di blockchain.
  2. Biaya: Jaringan terdesentralisasi yang kompleks menyebabkan biaya transaksi dan pembuatan yang lebih mahal dibandingkan dengan jaringan terpusat.
  3. Sangat Bergantung pada Penggunanya: Jaringan terdesentralisasi sangat bergantung pada pengguna yang bekerja sebagai node untuk mengoperasikan jaringan dengan baik.

Kesimpulan

Desentralisasi memegang peranan penting dalam cryptocurrency karena bisa memberdayakan individu dan mengarahkan pada sistem keuangan yang lebih adil, bebas, dan aman. Dengan kontrol yang tidak terpusat pada satu individu atau institusi, desentralisasi memberikan jaminan bahwa bisa meminimalisir adanya kegagalan atau pun praktek ilegal atas aset pengguna.

Aset crypto yang terdesentralisasi dibangun menyerahkan verifikasi transaksi kepada ribuan node yang bekerja sama di dalam jaringan. Cara kerja ini memberikan transparansi dan integritas yang lebih besar dibandingkan sistem terpusat yang rentan pada penipuan dan manipulasi data.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *