Banyak orang berpendapat bahwa bear market merupakan momen reset untuk industri kripto. Proyek kripto yang tidak didesain secara berkelanjutan gagal (Terra), perusahaan kripto dengan praktik mencurigakan akan hancur (FTX), dan ratusan aset altcoin mengalami penurunan harga drastis. Di atas kehancuran pasar kripto pada tahun 2022, kuartal I dan II tahun 2023 menjadi fondasi untuk pemulihan industri. Pada kuartal II berbagai tren mendominasi dan silih berganti. Data dan kejadian ekonomi makro juga terus mempengaruhi pasar crypto. Selain itu, kuartal II juga menunjukkan adanya pergerakan harga positif dari BTC. Lalu, apa saja yang terjadi di kuartal II 2023? Apa yang harus kita persiapkan untuk kuartal III? Laporan pasar crypto ini akan menjelaskannya secara lengkap.
Ringkasan Artikel
- 💎 Kuartal II 2023 menunjukkan pemulihan di industri kripto sedang berjalan, ditandai oleh pergerakan harga positif dari BTC dan pertumbuhan di berbagai sektor.
- ☹️ Pada kuartal ini, BTC dan ETH tidak mengungguli kelas aset lainnya seperti pada Kuartal I. Performa mereka menurun dengan BTC naik hanya 2,34% dan ETH turun 2,13%.
- 📱 Sektor DeFi melihat angka Total Value Locked (TVL) stagnan dengan sedikit penurunan. Namun, jumlah pengguna unik bertambah dari 33 juta menjadi 38 juta pada awal Mei.
- 🧠 Beberapa tren dan naratif mendominasi kuartal ini, termasuk kelahiran sektor baru melalui pembaruan Shapella Ethereum, bangkitnya Meme Coin dan DeFi 1.0, serta pengajuan ETF Bitcoin oleh BlackRock dan perusahaan investasi lainnya.
- ⚖️ Memasuki Kuartal III 2023, investor dan trader perlu mempersiapkan respons atas beberapa tren yang berpotensi berlanjut serta dampak dari keputusan SEC terkait proposal ETF Bitcoin.
Kondisi Pasar Crypto Pada Kuartal II 2023
Setelah kuartal I 2023 yang sangat eksplosif bagi BTC dan industri kripto secara keseluruhan, secara alami terjadi koreksi harga di kuartal II. Pada kuartal I BTC dan ETH berhasil mengungguli semua kelas aset lainnya, termasuk saham NASDAQ dan S&P 500. Sektor altcoin juga mengikuti BTC dengan adanya peningkatan kapitalisasi pasar sekitar 30%. Kenaikan kapitalisasi pasar altcoin mencapai puncaknya pada $407 miliar dolar di pertengahan April dan terus menurun sejak saat itu.
Namun, seperti pada gambar di atas, BTC dan ETH memiliki performa yang sangat buruk di kuartal II. Bitcoin mengalami kenaikan 2,34% sementara ETH -2,13%. Angka ini menempatkan BTC dan ETH sebagai 3 aset dengan performa paling buruk di kuartal II selain emas.
Grafik harga BTC pada kuartal 2 menunujukkan adanya koreksi harga setelah berhasil mencapai titik resistensi $30.000. Bitcoin gagal menembus titik resistensi tersebut dan kemudian mengalami koreksi ke harga $25.000 pada pertengahan Juni. Namun, menuju akhir kuartal I BTC kembali mencoba menembus titik resistensi $30 ribu. Saat ini, Bitcoin masih bergerak di rentang harga $30 ribu selama tiga minggu terakhir. Pergerakan BTC selanjutnya akan memiliki pengaruh besar terhadap pasar crypto.
Di sektor DeFi, angka Total Value Locked (TVL) cenderung stagnan dan sedikit menurun pada kuartal II 2023. Angka TVL DeFi sempat menyentuh angka $50 miliar dolar pada pertengahan April kemudian menutup pada angka $45 miliar dolar di akhir kuartal II. Namun, angka pengguna (dihitung melalui alamat unik dompet) DeFi mengalami kenaikan dari angka 33 juta menjadi 38 juta pada awal bulan Mei. Angka tersebut merupakan angka pengguna tertinggi dalam satu tahun terakhir.
Selain itu, terdapat beberapa tren pasar crypto yang berhasil mengambil perhatian investor dan trader di kuartal II. Beberapa naratif sangat kuat hingga berpotensi terbawa ke kuartal III dan bahkan sampai akhir tahun 2023. Di sisi lain, terdapat naratif dan tren yang hanya bertahan beberapa minggu.
Naratif dan Tren Selama Kuartal II 2023
1. Shapella dan Kelahiran Sektor Baru
Pembaruan Shapella pada April 2023 berhasil melahirkan sektor dan kelas aset baru di Ethereum. Shapella menjadi katalis lahirnya kategori platform baru yang memanfaatkan aset LST (Liquid Staking Token) yaitu LSDFi. LSDFi (Liquid Staking Derivatives Finance) merupakan sektor baru yang menggunakan token-token LSD untuk berbagai aktivitas DeFi.
LSDFi berhasil mengambil alih perhatian komunitas DeFi kripto karena menawarkan berbagai keuntungan tambahan di atas bunga yang didapat dari staking ETH. Meskipun baru berumur beberapa bulan, sektor LSDFI saat ini sudah memiliki angka TVL $729 juta dolar.
Baca juga artikel Pintu Academy tentang apa itu LSDFi!
Seperti pada gambar di atas, angka ETH dalam staking terus meningkat dan sudah mencapai 20% dari total suplai ETH. LSDFi menjadi cara agar pengguna yang melakukan staking bisa mendapatkan keuntungan lebih besar lagi. Oleh karena itu, sektor ini akan terus bertumbuh seiring dengan kenaikan ETH yang disimpan dalam staking.
2. Memevolution: Meme Coin Mengambil Alih Pasar
Pada 14 April 2023, sebuah token bernama PEPE dibuat di Ethereum. Token ini tidak memiliki utilitas apa pun dan tidak digunakan aplikasi apa pun. Alih-alih menghilang dengan sendirinya, PEPE mengalami apresiasi harga lebih dari 10.000% dalam sebulan. Kapitalisasi pasar PEPE bahkan sempat mencapai $1 miliar dolar, lebih tinggi dari proyek kripto seperti Algorand, Stacks, Fantom, dan Axie Infinity. Tidak berhenti di sini, PEPE ternyata menjadi katalis bagi Meme coin Season 2.
Baca artikel Pintu Academy tentang cara trading meme coin yang aman.
Kesuksesan PEPE memicu musim meme coin kedua setelah tren FLOKI, SHIB, dan DOGE pada tahun 2021. AIDOGE, WOJAK, TURBO, dan LADYS merupakan beberapa memecoin yang sempat menjadi tren berbarengan dengan PEPE. Seperti pada gambar di atas, kapitalisasi pasar meme coin sempat mencapai $50 miliar dolar di bulan April.
Namun, 99% meme coin pada akhirnya akan menghilang dengan sendirinya dan hanya akan ada beberapa yang bertahan. Melihat grafik harganya, PEPE sepertinya akan menjadi satu-satunya meme coin yang bisa bertahan untuk beberapa waktu ke depan.
3. DeFi 1.0 Bangkit Kembali
Pada akhir bulan Juni, sekelompok aset kripto tiba-tiba mencuri perhatian komunitas kripto. Aset-aset kripto ini masuk ke dalam kategori DeFi 1.0 yaitu proyek-proyek DeFi “OG” yang tercipta sebelum tahun 2020. Beberapa di antaranya adalah UniSwap, Curve, Compound Finance, AAVE, dan MakerDAO. Compound Finance mengalami kenaikan paling tinggi di antara kelompok aset ini yaitu 118% dalam dua minggu.
Kebangkitan kembali aset DeFi 1.0 mengejutkan banyak orang karena token-token kategori ini memiliki performa yang sangat buruk sejak tahun lalu. Selain itu, kenaikan harga aset DeFi 1.0 juga berhubungan dengan pembaruan yang akan terjadi pada platform proyek-proyek tersebut. Pada bulan Juni, UniSwap mengumumkan pembaruan UniSwap V4. Curve dan AAVE sama-sama memiliki rencana merilis stablecoin sendiri dalam bentuk crvUSD dan GHO.
Apakah ini akan menjadi awal baru untuk proyek-proyek DeFi 1.0? Kita perlu melihat dalam beberapa waktu ke depan. Namun, yang pasti aplikasi DeFi 1.0 merupakan salah satu yang paling banyak digunakan dan sudah menjadi tulang punggung industri DeFi yang sangat aman.
4. ETF Bitcoin
BlackRock, sebuah perusahaan pengelola aset terbesar di dunia, mengajukan proposal ETF (Exchange-Traded Fund) Bitcoin ke SEC (Badan Sekuritas dan Bursa AS) pada 15 Juni 2023. Pengajuan ETF BlackRock (yang mengelola dana sekitar $9 triliun dolar) menjadi katalis untuk berbagai perusahaan investasi seperti Fidelity, WisdomTree, BitWise, dan Valkyrie untuk ikut mengajukan ETF. Bahkan, mereka menyalin konten yang dibuat Blackrock karena 575 proposal ETF BlackRock diterima oleh SEC.
ETF Bitcoin menjadi berita terbesar yang keluar dari kuartal II 2023. Pengajuan ETF tersebut merupakan sinyal bahwa investor institusi sangat tertarik untuk berinvestasi terhadap Bitcoin. Lebih lanjut lagi, investor dan trader crypto juga menyetujuinya karena BTC melesat naik setelah berita ETF keluar. SEC memiliki rentang waktu yang panjang untuk menyetujui atau menolak ETF Bitcoin.
Ada Apa di Kuartal III 2023?
Data dari Coinglass menunjukkan bahwa kuartal III pada umumnya adalah periode yang bagus untuk Bitcoin. Pada kuartal III 2020 dan 2021, pergerakan BTC positif sementara pada 2019 dan 2022 Bitcoin memberikan keuntungan negatif bagi investor. Koreksi pada 2019 cukup unik karena ia terjadi setelah kenaikan harga 159% dari BTC.
Sementara itu, Bitcoin saat ini sedang berada dalam periode transisi bear market menuju bull market. Titik harga $30 ribu merupakan titik resistensi kuat yang perlu BTC ubah menjadi support untuk menjaga momentum harga positif. Faktor-faktor eksternal seperti keputusan The Fed dan berita tentang ETF juga berpotensi berdampak signifikan dalam kuartal III.
Dalam konteks industri kripto, mayoritas katalis besar berada di akhir tahun 2023 degan adanya pembaruan Dencun Ethereum, Polygon 2.0, dan UniSwap V4. Namun, selalu ada kemungkinan adanya pengumuman seperti stablecoin Curve dan AAVE atau airdrop Layer Zero yang bisa mengarahkan pasar terhadap sebuah tren baru.
Baca artikel Pintu Academy tentang 3 potensi tren untuk paruh kedua 2023.
Kesimpulan
Bear market dianggap sebagai momen reset bagi industri kripto, ditandai dengan gagalnya proyek-proyek yang tidak berkelanjutan dan penurunan harga aset altcoin. Meskipun terjadi koreksi harga di kuartal II 2023, pergerakan harga BTC masih cukup positif dan kondisi pasar crypto menunjukkan beberapa tren menarik. Sektor DeFi menunjukkan sedikit penurunan dalam Total Value Locked (TVL) tetapi angka penggunanya meningkat.
Laporan pasar crypto menunjukkan adanya dua tren baru di kuartal II adalah lahirnya sektor LSDFi dan kenaikan popularitas memecoin seperti PEPE. Selain itu, aset kripto dari kategori DeFi 1.0 seperti UniSwap, Curve, Compound Finance, AAVE, dan MakerDAO kembali menarik perhatian. Berita terbesar yang muncul dari kuartal II adalah proposal ETF Bitcoin oleh BlackRock yang memberikan sinyal kuat tentang minat investor institusi pada Bitcoin. Meskipun ada koreksi dan fluktuasi, tren dan naratif di kuartal II 2023 menciptakan dasar untuk perkembangan lebih lanjut di kuartal III.
Referensi
- CoinEx, “2023 Q2 Crypto Report(Web3 & Major Industry Updates)”, Medium, diakses pada 11 Juli 2023.
- Todd Groth, “CoinDesk Market Index Q2 Review: Quiet Appreciation, Regulatory Uncertainty”, CoinDesk, diakses pada 11 Juli 2023.
- Chase Devens, “PEPE by the Numbers”, Messari, diakses pada 12 Juli 2023.
- @2lambro, “Most Crypto bros are worst than gamble addicts At least Gamblers know their odds of winning”, Twitter, diakses pada 12 Juli 2023.
- Ignas, “Why I’m Bullish on DeFi 1.0”, Substack, diakses pada 12 Juli 2023.