Kategori
Teknologi Kripto

Perbandingan Generasi Baru L2 Ethereum: Base vs. Mantle vs. Linea

Reading Time: 7 minutes

Dunia layer 2 Ethereum telah melahirkan proyek-proyek besar seperti Polygon, Arbitrum, dan Immutable X yang kita kenal dengan baik. Namun, komunitas crypto saat ini mengarahkan perhatian pada proyek-proyek baru yang menarik dan potensial, seperti Base, Mantle, dan Linea. Di artikel ini, kami akan mengulas hal-hal menarik yang patut kamu simak tentang perbandingan Base, Mantle, dan Linea.

Ringkasan Artikel

  • ✨ Proyek-proyek potensial seperti Base, Mantle, dan Linea adalah pemain baru di sektor layer 2 yang menawarkan teknologi unik dengan keunggulan yang dapat menguntungkan pengguna.
  • 💰 Per 15 September 2023, Total Value Locked (TVL) di Base, Mantle dan Linea masing-masing mencapai 388 juta, 88.2 juta, dan 49.53 juta dolar AS. Hal ini menunjukkan arus dana yang signifikan pada jaringan baru layer 2.
  • 🏬 Coinbase dan ConsenSys merupakan perusahaan crypto terkemuka yang memperkuat ekosistem blockchain dengan merilis blockchain layer 2 mereka sendiri: Base dan Linea.
  • 🪂 Interaksi awal dengan ketiga proyek ini memiliki potensi keuntungan berdasarkan pertumbuhan TVL dan aktivitas transaksi yang kuat. Terutama jika salah satu protokol di dalam jaringan tersebut meluncurkan airdrop token.

Kehadiran Generasi Baru Layer 2 Ethereum

Sumber: Thirdweb

Saat membicarakan layer 2 Ethereum, kita familiar dengan proyek-proyek besar seperti Polygon, Arbitrum, Optimism, Immutable X, dan beberapa lainnya yang telah mapan.

Namun, saat ini, ada beberapa proyek baru yang menjanjikan dan berpotensi dalam persaingan layer 2, yaitu Base, Mantle, dan Linea. Dengan teknologi yang mereka tawarkan, ketiganya memiliki keunggulan yang dapat menguntungkan bagi pengguna.

Hingga tanggal 15 September 2023, Total Value Locked (TVL) di jaringan Base, Mantle, dan Linea masing-masing mencapai 388 juta, 88.2 juta, dan 49.53 juta dolar AS. Jumlah arus dana yang signifikan ini mengindikasikan bahwa berinteraksi dengan ketiganya pada tahap awal memiliki potensi menghasilkan keuntungan.

Mari kita lanjutkan untuk menjelajahi lebih dalam tentang proyek-proyek Layer 2 yang menjanjikan ini.

1. Base

Sumber: Base

Base adalah blockchain layer 2 yang dibuat oleh salah satu crypto exchange terbesar di Amerika Serikat, Coinbase. Base menawarkan biaya transaksi rendah dengan tingkat keamanan sebanding dengan Ethereum.

Dalam teknologinya, Base menggunakan OP Stack Optimism. Hal ini memudahkan para developer untuk membangun dApps dan membuat proses transaksi menjadi cepat dan murah.

Salah satu dApp yang hype di kalangan pengguna crypto adalah Friend.tech. Sebuah aplikasi SocialFi yang memungkinkan pengguna untuk ‘mentokenisasi’ atau memberi nilai pada akun media sosialnya, terutama akun Twitter.

Jumlah aliran dana Friend.tech sempat menyentuh 840.000 dolar AS dengan 525.000 transaksi pada 21 Agustus 2023. Angka tersebut melampaui protokol dApps besar seperti Lido dan Uniswap.

Untuk merayakan peluncuran mainnet Base pada 9 Agustus 2023 lalu, Coinbase mengadakan Onchain Summer. Onchain Summer adalah sebuah perayaan seni, budaya, musik, dan game selama beberapa minggu, yang semuanya dibangun di blockchain Base.

Baca selengkapnya tentang Base di sini.

Apa yang Membuat Base Unik?

Walaupun masih tergolong pendatang baru di dalam dunia blockchain, Base telah menarik beberapa platform besar untuk mengintegrasikan sistemnya. Beberapa di antaranya adalah Chainlink, Synthetix, Aave, GMX, Curve, dan lain-lain.

Selain itu, Base juga telah bekerja sama dengan perusahaan besar yang meramaikan peluncurannya, seperti Coca-cola, OpenSea, Atari, dan banyak perusahaan terkemuka lainnya.

Fun Facts tentang Base

  • Nama Base sempat menjadi perbincangan hangat ketika terjadi skandal rug pull token BALD yang beroperasi di testnet Base pada akhir Juli 2023 lalu. Namun, Base tetap mendapat sambutan positif, terbukti dengan tingginya TVL Base yang mencapai 376,5 juta dolar AS. Jumlah ini mengungguli Polygon zkEVM dan Immutable X.
  • Base tidak akan meluncurkan token. Salah satu alasannya adalah karena Coinbase sudah memiliki saham Coinbase Global (COIN) yang terdaftar di NASDAQ.
  • Beberapa minggu setelah peluncurannya, Base telah mengumpulkan dana lebih dari 155 juta dolar AS dalam mainnet-nya.

Baca juga: Apa itu BALD & Cara Menghindari Rug Pull Token Meme.

2. Mantle

Mantle is a layer 2 ethereum like Base and Linea
Sumber: Mantle

Mantle Network adalah jaringan layer 2 di atas Ethereum yang dikembangkan oleh BitDAO. BitDAO adalah komunitas DAO yang memiliki aset simpanan terbesar sebanyak 2.1 miliar dolar AS dalam berbagai aset crypto.

Pada Juli 2023, BitDAO mengumumkan peluncuran mainnet Mantle Network di Ethereum Community Conference (EthCC) Paris, setelah 6 bulan pengembangan.

Apa yang Membuat Mantle Unik?

Dalam cara kerjanya, Mantle memiliki teknologi yang unik dibandingkan dengan jaringen layer 2 lainnya, seperti Arbitrum dan Optimism. Mantle mengimplementasikan arsitektur jaringan modular yang menggabungkan protokol optimistic rollup dengan EigenDA sebagai lapisan data availability.

Selain itu, BitDAO sebagai komunitas pengembang Mantle mengalokasikan 200 juta dolar AS dalam bentuk 60 juta USDx, 30.000 ETH, dan 120 juta MNT untuk mendanai ekosistem Mantle.

Ekosistem Mantle telah berkembang sejak peluncuran mainnet Mantle pada 17 Juli 2023. Saat ini, sudah ada lebih dari 100 dApps yang beroperasi di jaringan Mantle, di antaranya adalah Agni Finance, FusionX Finance, Galador, MantleSwap, Lendle, dan lain-lain.

Jelajahi lebih dalam ekosistem Mantle di artikel ini.

Fun Facts tentang Mantle

  • Mantle Network adalah hasil keputusan komunitas BitDAO untuk mengubah nama BitDAO menjadi Mantle Network. Perubahan nama juga dilakukan pada token BIT menjadi MNT.
  • Mantle memiliki marketcap sebesar lebih dari 1.3 miliar dolar AS. Jumlah ini menempatkan Mantle di posisi ke-33 daftar aset crypto Coinmarketcap.
  • Pada Januari 2022, Bybit berinvestasi pada BitDAO sebesar 134 juta dolar AS dalam bentuk ETH, USDT, dan USDC.

3. Linea

Linea as the new L2 Ethereum like Base and Mantle
Sumber: ConsenSys

Linea adalah jaringan layer 2 yang dikembangkan oleh ConsenSys dengan penggunaan teknologi zero-knowledge (zk) rollup. Teknologi ini menawarkan proses transaksi yang cepat dan lebih murah 15 kali lipat dibandingkan dengan Ethereum.

Jaringan rollup yang disebut zkEVM ini terhubung dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). Artinya, aplikasi berbasis Ethereum yang sudah ada dapat melakukan migrasi dengan mudah ke jaringan Linea.

Setelah uji coba selama tiga bulan pada testnet, Linea secara resmi mengumumkan peluncuran mainnet-nya pada 11 Juli 2023 di acara EthCC Paris.

ConsenSys adalah perusahan yang berfokus pada pengembangan infrastruktur dan dApps untuk mendukung ekosistem Ethereum. Salah satu contoh produk terbesar ConsenSys adalah Metamask wallet.

Apa yang Membuat Linea Unik?

Teknologi zkEVM Linea berbeda dengan teknologi layer 2 lainnya seperti Optimism dan Arbitrum. Dengan zkEVM, Linea mengandalkan kriptografi dan matematika tingkat lanjut untuk memastikan keamanan yang kuat tanpa memerlukan validator eksternal.

Dengan zkEVM yang developer-friendly, developer proyek NFT, game, dan dApps lainnya mendapatkan manfaat biaya yang rendah, throughput tinggi, dan latensi yang rendah. Selain itu, Linea mendukung integrasi langsung dengan Metamask dan beberapa produk yang dikembangkan oleh Consensys, seperti Truffle dan Infura.

Fun Facts tentang Linea

  • Pada bulan pertama mainnet Linea diluncurkan, Linea mencatat rekor aktivitas on-chain dengan lebih dari 2,7 juta transaksi dan melakukan bridge token senilai 26 juta dolar AS. Ini menjadikan Linea zkEVM dengan pertumbuhan tercepat.
  • ConsenSys mengatakan bahwa ia belum berencana meluncurkan token platform Linea.
  • Untuk mendorong inovasi di Linea, ConsenSys meluncurkan Ecosystem Investment Alliance (EIA), sebuah konsorsium investasi yang terdiri dari lebih dari 30 perusahaan Venture Capital (VC) terkemuka.
Sumber: Linea

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dari Base, Mantle dan Linea

Base

  • Base menjadi salah satu layer 2 dengan banyak perbincangan. Namun, dApps dalam Base sebagian besar merupakan fork dari Uniswap. Oleh karena itu, dApps yang benar-benar berinovasi berpotensi mendapatkan penawaran menarik dari Base.
  • Friend.tech menjadi salah satu dApps paling hype di jaringan Base yang dalam seminggu setelah peluncurannya menghasilkan lebih dari 100k pengguna.
  • Kamu dapat memantau perkembangan daftar ekosistem Base di DefiLlama.

Mantle

  • Mantle memiliki dana pengembangan ekosistem sebesar 200 juta dolar AS dan diharapkan akan banyak dApps yang tertarik untuk mengadopsi jaringan ini.
  • Teknologi pada Mantle berbeda dengan blockchain layer 2 lainnya. Mantle menggunakan jaringan modular dan memanfaatkan EigenDA untuk lapisan data availability.
  • Beberapa protokol yang dibangun di jaringan Mantle akan segera merilis token mereka. Ini mungkin berarti akan ada pengumuman tentang airdrop dalam beberapa minggu mendatang. Contoh protokol yang beroperasi di Mantle tanpa memiliki token sendiri termasuk AGNI Finance dan FusionX.

Linea

  • ZkEVM merupakan teknologi baru dan masih terus berkembang. Meskipun menjanjikan, teknologi ini masih perlu melewati uji coba jangka panjang sebelum dapat diandalkan sepenuhnya.
  • Saat ini, Linea belum memiliki token platformnya. Jika suatu saat nanti Consensys mengumumkan airdrop token Linea, kemungkinan pengguna yang telah menggunakan Linea sejak awal akan memenuhi syarat untuk mendapatkan airdrop tersebut.

Baca juga: Apa Itu Airdrop Crypto dan Bagaimana Cara Mendapatkannya?

Kesimpulan

Beberapa perusahaan terkemuka dalam industri crypto, seperti Coinbase dan Consensys, telah memperkuat ekosistem blockchain dengan merilis blockchain layer 2 mereka sendiri. Langkah ini juga berpotensi memperkuat posisi Ethereum sebagai blockchain layer 1 yang dominan dalam ekosistem blockchain.

Generasi baru dari layer 2 Ethereum, seperti Base, Mantle, dan Linea, menunjukkan potensi yang signifikan dalam ekosistem blockchain. Ini terlihat dari pertumbuhan jumlah transaksi dan Total Value Locked (TVL) yang mengesankan pada masing-masing jaringan.

Perkembangan ekosistem ketiganya patut dipantau karena mereka masing-masing memiliki karakteristik dan manfaat yang unik.

Membeli Aset Crypto di Aplikasi Pintu

Kamu bisa berinvestasi pada aset crypto seperti MNT, BTC, ETH, SOL, dan lain-lain di Pintu tanpa harus khawatir adanya penipuan. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

  1. The Defi Investor, Base vs. Mantle vs. Linea: Everything you need to know about the new L2s, Substack, diakses 14 September 2023.
  2. Ari Budi Santosa, Apa Itu Mantle Network (MNT)? Pintu Academy, diakses 14 September 2023.
  3. Hikma Dirgantara, Base Blockchain: Game Changer di Sektor Layer 2, Pintu Academy, diakses 14 September 2023.
  4. 0xKira, Week in DeFi: Arkham Intel Launches Marketplace, Linea, Base and Mantle Rolling Out to Mainnet, Coinmarketcap, diakses 14 September 2023.
  5. ConsenSys Team, Consensys Launches Linea Mainnet, Unlocking a New Level of User Experience and Scalability for Ethereum, ConsenSys, diakses 14 September 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *