Kategori
Altcoins Pemula

Melihat Perkembangan Ekosistem Base

Reading Time: 8 minutes

Base, protokol Layer-2 buatan Coinbase, berhasil mencuri perhatian dengan lonjakan metrik yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Siapa sangka, Base berhasil menjadi ekosistem yang ramah bagi proyek memecoin dan komunitasnya. Selain proyek memecoin, beberapa proyek inovatif dan prosepektif juga mulai bermunculan di jaringan Base. Sejauh apa perkembangan ekosistem Base saat ini beserta potensinya ke depan? Simak ulasan lengkapnya di artikel berikut.

Ringkasan Artikel

  • 🔥 Base berhasil menjadi protokol Layer-2 terbesar ketiga dengan perolehan market share mencapai 14,17%
  • 🚀 Sepanjang tahun 2024, TVL Base berhasil mencatatkan pertumbuhan hingga 3x lipat menjadi US$ 1,525 miliar.
  • 📊 Base turut membukukan kenaikan transaksi harian dan alamat aktif harian hingga 2x lipat dalam beberapa bulan terakhir.
  • 🏆 Demam memecoin dan kehadiran protokol prospektif seperti Aerodrome, Heroes of Mavia, Virtual Protocol, Farcaster, dan Friend.tech menjadi faktor perkembangan pesat ekosistem Base.

Sekilas Tentang Base

Base adalah blockchain layer-2 (L2) buatan Coinbase yang menawarkan tim pengembang untuk membuat protokol on-chain yang aman, berbiaya rendah, dan bersahabat bagi mereka. Proyek ini dibangun menggunakan teknologi OP Stack milik Optimism. Alhasil, Base mewarisi teknologi optimistic rollup milik Optimism untuk pemrosesan transaksinya.

Mainnet Base berfungsi secara terpisah dari jaringan Optimism. Namun, dengan menggunakan OP Stack, jaringan Base akan dapat terhubung dengan jaringan L2 dalam ekosistem Superchain Optimism.

Lebih lanjut, Base juga mendukung implementasi account abstraction. Dengan kata lain, pengembang bisa membuat aplikasi yang mengeksekusi transaksi tanpa harus melakukan berbagai interaksi manual seperti menyimpan private key, menentukan biaya gas, dan menandatangan transaksi.

Kamu bisa mempelajari lebih lanjut soal apa itu Base dan teknologinya melalui artikel berikut.

Perkembangan Base

Sebagai pendatang baru, Base berhasil memperlihatkan kapabilitasnya untuk bersaing dengan protokol L2 kawakan seperti Arbitrum dan Optimism. Berdasarkan data l2beat, market share Base telah mencapai 14,17% atau yang tertinggi ketiga di sektor L2. Angka tersebut bahkan terpaut tipis dari Optimism yang menempati peringkat kedua dengan market share sebesar 16,27%.

Base catatkan kenaikan TVL
Sumber: Defi Llama.

Selain itu, Base juga berhasil mencatatkan pertumbuhan positif dari segi Total Value Locked (TVL). Berdasarkan data Defi Llama, TVL Base sudah mencapai US$ 1,515 miliar ketika artikel ini ditulis. Padahal, pada akhir 2023, TVL Base baru sebesar US$ 447 juta. Artinya, sepanjang tahun ini, Base berhasil mencatatkan pertumbuhan TVL hingga 3x lipat.

Sumber: Artemis
Sumber: Artemis

Sementara itu, metrik lain seperti transaksi harian dan alamat aktif harian juga memperlihatkan Base mencatatkan tren pertumbuhan yang signifikan. Data dari Artemis memperlihatkan alamat aktif di jaringan Base pada bulan Maret mencapai 212.000. Pada bulan-bulan sebelumnya, angkanya bahkan tidak pernah melewati 100.000 pengguna aktif.

Kenaikan signifikan juga terjadi pada transaksi harian Base di mana sepanjang bulan Maret jumlahnya sudah mencapai 34,1 juta. Angka tersebut hampir naik tiga kali lipat dari bulan Februari yang hanya 12,2 juta transaksi.

Pertumbuhan metrik-metrik tersebut memperlihatkan semakin aktifnya jaringan Base. Selain itu, perkembangan ekosistem Base juga turut menjadi salah satu faktor yang mendorong kenaikan tersebut. Kehadiran beberapa protokol native dengan potensi yang menjanjinkan, serta meledaknya memecoin di jaringan Base menjadi salah satu penyebabnya.

Perkembangan Ekosistem Base

Walaupun tergolong baru, nyatanya Base berhasil menarik minat tim developer untuk mengembangkan beragam aplikasi mereka di jaringan Base. Sejauh ini, ekosistem Base sudah diisi oleh beragam protokol. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

1. DeFi

Saat ini sektor DeFi di Base masih belum banyak diisi oleh protokol native. Aerodrome menjadi satu-satunya protokol DeFi native yang ada jaringan Base. Ia adalah protokol Automated Market Maker (AMM) utama untuk segala aktivitas trading dan marketplace likuiditas di Base. Aerodrome mewarisi beragam fitur dan mekanisme kerja dari Velodrome V2.

Sebagai decentralized on-chain exchange, ia memungkinkan pengguna untuk melakukan swap berbagai token yang ada di ekosistem Base. Pengguna juga bisa menjadi penyedia likuiditas pada beragam pool yang ada di Aerodrome. Selain mendapatkan APR, penyedia likuiditas juga akan mendapatkan insentif token AERO dari sebagian biaya trading.

Aerodrome jadi protokol dengan TVL terbesar di Base
Aerodrome jadi protokol dengan TVL terbesar di Base. Sumber: Defi Llama

Saat ini, Aerodrome menjadi protokol dengan TVL terbesar di jaringan Base, yakni US$ 786,3 juta. Lebih lanjut, Aerodrome telah mencaatatkan rata-rata volume trading bulanan sebesar $1,53 miliar dengan rata-rata jumlah pengguna bulanan mencapai 194.390.

Ketahui penjelasan dan cara kerja dari protokol DEX melalui artikel berikut.

2. GameFi

  • Heroes of Mavia

Heroes of Mavia merupakan sebuah game strategi multiplayer di mana para pemain membuat markas dan pasukan untuk berperang dengan pemain lain. Mereka akan memperebutkan aset crypto melalui mekanisme play-to-earn. Secara konsep permainan dan kualitas visual, ia mirip dengan game populer seperti Clash of Titans.

GameFi terpopuler di ekosistem Base
Sumber: Heroes of Mavia

Dengan bermain Heroes of Mavia, pengguna bisa mendapatkan beragam item in-game seperti karakter, senjata, lahan markas, dan sebagainya. Seluruhnya merupakan NFT sehingga dapat diperjual-belikan. Saat ini, Mavia tengah mengembangkan in-game marketplace NFT mereka, yakni Ruby. Popularitas Mavia tercermin dari jumlah unduhan aplikasi mereka yang mencapai lebih dari 4 juta.

  • Virtual Protocol

Virtual Protocol adalah protokol terdesentralisasi yang menciptakan dan memonetisasi persona dari Artificial Intelligence (AI) untuk setiap interaksi virtual (metaverse, gaming, dan interaksi online yang lebih luas). Bisa dibilang, ia layaknya pabrik karakter AI yang bisa merespons teks, suara, dan gerakan untuk kebutuhan dunia virtual. Sejauh ini Virtual Protocol menjadi satu-satunya protokol di ekosistem Base yang berfokus pada teknologi AI.

Virtual Protocol jadi satu-satunya protokol berbasis AI di Ekosistem Base

Melalui Virtual Protocol, pengguna bisa menjadi kontributor dengan menambahkan data ataupun membuat model AI dan mendapatkan imbalan sebagai gantinya. Selain itu, pengguna juga bisa mendapatkan imbalan dengan menjadi validator untuk memastikan seluruhnya berjalan semestinya. Sementara tim pengembang bisa menggunakan AI yang ada di Virtual Protocol untuk diintegrasikan dengan dapps milik mereka.

3. SocialFi

  • Farcaster

Farcester adalah protokol socialfi yang dibangun di atas jaringan Ethereum. Pembeda Farcester dari media sosial Web2 terletak di desentralisasi, transaparansi, dan interoperabilitas. Dengan kata lain, ia dapat berinteraksi dengan jaringan blockchain lain, memungkinkan pertukaran data, aset digital, dan informasi lintas protokol.

Farcaster di Base

Selain itu, Farcaster juga berupaya menjadi media sosial yang bebas dari aktivitas bot. Caranya adalah dengan adanya biaya registrasi sebesar $5 untuk pembuatan akun. Hal ini diyakini bisa membatasi pembuatan akun bot. Dari biaya registrasi tersebut, akun pengguna akan dibatasi untuk bisa mengunggah “casts” sebanyak 5.000, 2.500 reaksi, dan 2.500 unggahan foto/link selama setahun.

Saat ini, Warpcast banyak diisi oleh nama-nama besar di industri crypto maupun para crypto influencer. Umumnya, timeline di Warpcast berisikan informasi dan analisis seputar crypto. Namun, pengguna juga bisa melakukan hal lain seperti minting NTF, bermain game, berlangganan newsletter, hingga melakukan pembelian online. Semuanya dapat dilakukan tanpa harus keluar dari Warpcast.

  • FriendTech

Sempat ramai lalu perlahan meredup, kini FriendTech kembali jadi buah bibir. Ia adalah protokol socialfi pertama di Base di mana pengguna bisa terhubung dan berbagi dalam ruang obrolan yang eksklusif. Dengan Friend.tech, pengguna X bisa mentokenisasi akun mereka menjadi “keys” dan menjualnya di Friend.tech.

Kembali bangkitnya Friend.tech tidak terlepas dari rencana mereka merilis versi V2 berbarengan dengan adanya kemungkinan pembagian airdrop token FRIEND. Tim pengembang mengumumkan perilisan V2 akan dilakukan pada 29 April mendatang.

Kabar tersebut langsung membawa aliran dana masuk kembali ke Friend.tech. Berdasarkan data yang dikumpulkan @21.co, sebanyak 1.300 ETH masuk ke Friend.tech pada 8 April, menandai arus masuk bersih tertinggi sejak 29 September 2023. Sementara data dari DeFi Llama memperlihatkan TVL Friend.Tech melonjak ke US$ 41,8 juta pada periode yang sama

Friend.tech di Base
Friend.tech catatkan lonjakan inflow ETH pasca pengumuman rilis update V2. Sumber: @21.co Dune

Panduan lengkap untuk memahami apa itu SocialFi dan cara kerjanya dapat diakses di sini.

4. Memecoins

Demam memecoin dengan konsep presale tak hanya ramai di Solana, namun juga terjadi di Base. Bahkan, demam memecoin ini yang kemudian menjadi bahan bakar pertumbuhan TVL Base dalam beberapa bulan terakhir. Grafik berikut memperlihatkan volume transaksi di Base mulai mengalamami tren kenaikan ketika memasuki bulan Maret, berbarengan dengan hype memecoin.

Volume transaksi di Base naik didorong oleh demam memecoin
Sumber: Defi Llama

Memecoin seperti DEGEN, BRETT, NORMIE, TOSHI, dan ROOST menjadi memecoin paling populer. Bahkan, masing-masing memecoin tersebut sempat mencatatkan kenaikan ratusan hingga ribuan persen. Hingga artikel ini ditulis, belasan memecoin baru di jaringan Base yang masih terus di-listing di DEX. Selain itu, ajakan atau promosi memecoin baru di X juga masih terus berlanjut.

Namun, yang perlu diwaspadai adalah mayoritas memecoin ini merupakan scam. Investigasi yang dilakukan oleh Magazine menemukan bahwa 1 dari 6 memecoin baru di Base adalah scam di mana 91% mempunyai setidaknya satu kerentanan pada aspek keamanan. Oleh sebab itu, tetep waspada dan pilih memecoin yang sudah terbukti memiliki komunitas jelas dan likuiditas yang aman di jaringan Base.

Risiko memecoin di Base
Sumber: Magazine

Potensi Base ke Depan

Ekosistem Base saat ini mayoritas diisi oleh memecoin tanpa utilitas. Sementara protokol DeFi atau dApps native masih terhitung minim. Walau demikian, demam memecoin belakangan ini setidaknya berhasil membawa likuiditas serta kenaikan transasksi dan pengguna harian pada jaringan Base.

Bagi tim pengembang dApps yang semula masih ragu dengan jaringan Base, setidaknya catatan positif di atas memperlihatkan ekosistem ini punya potensi yang besar. Apalagi, Coinbase juga mempunyai user base yang sangat kuat, baik dari investor ritel ataupun institusi. Artinya, selain potensi pengguna dari crypto space, masih terdapat segudang calon pengguna tambahan yang saat ini belum merambah dunia Web3.

Ke depan, sangat mungkin Coinbase akan mengintegrasikan atau mempermudah proses onboarding pengguna exchange mereka ke ekosistem Base. Apalagi, BlackRock, manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar di dunia juga telah bekerjasama dengan Coinbase untuk menyediakan layanan investasi aset crypto kepada klien mereka.

Berbagai faktor tersebut bisa menjadi daya tarik bagi pengembang untuk membangun dApps mereka di ekosistem Base. Ketika semakin banyak proyek inovatif dan prospektif yang ada di Base, maka akan menarik semakin banyak pengguna. Pada akhirnya, ekosistem Base juga akan semakin besar.

Kesimpulan

Base adalah blockchain layer-2 (L2) buatan Coinbase yang menawarkan tim pengembang untuk membuat protokol on-chain yang aman, berbiaya rendah, dan bersahabat bagi mereka. Sebagai protokol L2 baru, Base berhasil mencuri perhatian publik dengan lonjakan TVL yang signifikan. Selain TVL, jaringan Base juga mencatatkan kenaikan metrik lain seperti jumlah transaksi dan alamat aktif harian.

Perkembangan ekosistem Base utamanya didorong oleh peluncuran beragam memecoin, bebarengan dengan demam memecoin di Solana. Kendati begitu, Base juga memiliki beberapa protokol native potensial yang menarik seperti Aerodrome, Heroes of Mavia, Virtual Protocol. Farcaster, dan Friend.tech. Dengan adanya dukungan Coinbase, baik dari sisi infrastruktrur dan user base, Base masih punya segudang potensi untuk terus berkembang.

Beli Aset Crypto di Pintu

Tertarik berinvestasi pada aset crypto? Tenang saja, kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *