Terdapat berbagai platform perpetual DEX (Decentralized Exchange) populer seperti Hyperliquid, Avantis, Aster, dan Jupiter. Namun, apa itu perpetual DEX? Perpetual DEX adalah platform trading perpetual terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna memperdagangkan kontrak atas aset kripto, dengan opsi membuka posisi long maupun short serta menggunakan leverage. Artikel ini akan membahas perkembangan terbaru dari perpetual DEX, mulai dari fitur utama, metrik, hingga risikonya.
Ringkasan Artikel
- Perkembangan Terbaru Hyperliquid: Hyperliquid meluncurkan HIP-3, sebuah mekanisme yang memungkinkan pengembang membangun aplikasi terdesentralisasi yang terintegrasi langsung dengan perpetual futures.
- Perkembangan Terbaru Aster: Aster telah melebarkan kegunaan token mereka sendiri sebagai margin collateral di platform*.*
- Perkembangan Terbaru Avantis: Avantis mengumumkan program token buyback berdasarkan 2 Milestone. Milestone 1, buyback akan dilakukan jika mereka mendapatkan revenue harian rata-rata mencapai $200.000. Milestone 2, buyback akan dilakukan jika mereka mendapatkan revenue harian rata-rata mencapai $500.000.
- Perkembangan Terbaru Jupiter: Jupiter meningkatkan batas maksimal nilai posisi untuk semua aset yang dilisting.
Perang Perpetual DEX: Siapa yang Mendominasi?

Berdasarkan data volume trading rata-rata selama 30 hari terakhir, Lighter memimpin pasar perpetual DEX dengan pangsa pasar 21,6% dan volume mencapai $10 miliar. Di posisi kedua, Aster memiliki pangsa pasar 20,8% dengan volume $9,7 miliar, disusul oleh Hyperliquid dengan 19,5% dan volume $8,8 miliar. Ketiga platform ini terlihat menjadi pusat perdagangan utama di sektor perpetual DEX.
Selain menunjukkan skala volume, data ini juga memberikan sinyal mengenai kualitasnya. Lighter dan Aster tercatat memiliki status “LIKELY”, yang berarti volume mereka berpotensi dipengaruhi aktivitas non-organik. Berbeda dengan Hyperliquid, yang memperoleh status “no”, menunjukkan bahwa pertumbuhan volumenya lebih alami dan berasal dari aktivitas trading yang organik.
Baca juga artikel selengkapnya mengenai Ekosistem Protokol Decentralized Perpetual Trading di Pintu Academy.
Perbandingan Volume Trading DEX vs CEX

Jika dibandingkan dengan volume trading perpetual Binance, terlihat bahwa posisi Hyperliquid masih jauh lebih kecil. Grafik tersebut memperlihatkan dominasi Binance yang hampir menyapu seluruh pangsa pasar perpetual futures, sementara Hyperliquid baru mulai menunjukkan peningkatan volume secara bertahap sejak awal 2024.
Kenapa Perbandingannya dengan Hyperliquid?

Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, Hyperliquid menunjukkan dominasi yang semakin jelas di pasar perpetual DEX. Grafik pertumbuhan volume trading memperlihatkan peningkatan yang konsisten dan mulai melampaui protokol lain yang lebih dulu hadir. Hal ini bukan hanya mencerminkan pertumbuhan volume, tetapi juga menandakan bahwa Hyperliquid mulai membentuk posisi sebagai pemimpin perpetual DEX. Perbandingan dengan Binance menjadi relevan karena saat ini Binance masih menjadi benchmark utama dalam pasar perpetual secara keseluruhan.
1. Hyperliquid

Hyperliquid adalah platform trading untuk perpetual futures dan spot yang sekaligus berfungsi sebagai Layer-1 blockchain. Sebagai jaringan Layer-1, Hyperliquid menyediakan HyperEVM yang memungkinkan developer membangun dan mengembangkan aplikasi terdesentralisasi (dApps) langsung di dalam ekosistem Hyperliquid.
Baca juga artikel selengkapnya mengenai Apa Itu Hyperliquid di Pintu Academy.
Fitur Utama Hyperliquid
- Perpetual Futures dan Spot dengan Likuiditas Tinggi: Hyperliquid menawarkan likuiditas tinggi di pasar spot dan perpetual futures. Dengan begitu, Hyperliquid dapat memproses transaksi dengan nilai atau ukuran yang besar dengan slippage yang rendah.
- Pilihan Kontrak yang Beragam: Melalui HIP-3, pengguna kini dapat membuka posisi long maupun short dengan leverage hingga 20x pada kontrak berbasis saham populer seperti Nvidia, Google, dan Tesla di ekosistem Hyperliquid.
- HyperCore: HyperCore adalah mesin di balik jalannya mekanisme pasar spot dan perpetual di Hyperliquid secara onchain. Mesin ini dapat menangani transaksi di pasar hingga 200.000 pesanan per detik dan bertanggung jawab terhadap sistem margin, order book, matching untuk mendapatkan harga terbaik hingga oracle harga di Hyperliquid.
- HyperEVM: HyperEVM adalah bagian dari blockchain Hyperliquid yang memungkinkan pengembang membangun aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) di jaringan Hyperliquid. HyperEVM juga kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), sehingga hal ini memudahkan pengembang aplikasi di jaringan Ethereum dapat bermigrasi atau memperluas jangkauan aplikasinya ke jaringan Hyperliquid tanpa perlu membangun dari tahap awal.
Perkembangan Terbaru Hyperliquid

Belum lama ini, Hyperliquid merilis HIP-3 (Hyperliquid Improvement Proposal 3) sebagai langkah penting dalam pengembangan ekosistem perpetual mereka. Proposal ini menunjukkan keseriusan Hyperliquid untuk menjadi protokol perpetual DEX terdepan, khususnya dari sisi inovasi pasar dan fleksibilitas pengembangan.
Melalui HIP-3, pengembang dapat membangun perpetual futures sendiri dan mengatur berbagai parameter penting, mulai dari definisi pasar — yang kini tidak hanya terbatas pada aset kripto selama tetap menggunakan mekanisme perpetual, batas leverage, dan buku pesanan (order book) milik infrastruktur Hyperliquid. Dengan mekanisme seperti ini, Hyperliquid menjadi fondasi utama dari pertumbuhan aplikasi-aplikasi yang dibangun di masa depan.
Namun, untuk menjalankan perpetual futures di mainnet, pengembang harus melakukan staking minimal 500.000 HYPE, atau sekitar $18 juta berdasarkan harga per 18 November 2025. Nilai tersebut bersifat estimasi dan dapat berubah tergantung harga HYPE di pasar. Jumlah minimum staking juga bersifat dinamis dan dapat berubah seiring pertumbuhan serta kematangan ekosistem HIP-3.
Dengan kata lain, langkah ini dapat mendorong kegunaan HYPE yang lebih luas. Semakin banyak aplikasi yang dibangun melalui HIP-3, semakin besar pula kebutuhan staking, sehingga lebih sedikit koin HYPE yang beredar. Hal ini berpotensi menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan bagi HYPE di dalam ekosistem Hyperliquid.
Seberapa Menguntungkan Hyperliquid Sebagai Perpetual DEX?

Hyperliquid adalah perpetual DEX yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang konsisten dalam beberapa kuartal terakhir. Pendapatan terbesar berada di kuartal 3 2025 mencapai hingga $284 juta, menjadikan Hyperliquid sebagai pemimpin perpetual DEX dari sisi pendapatan jika dibandingkan dengan kompetitor lainnya seperti Jupiter, Aster, dan Avantis.
Alasan mengapa banyak trader memilih Hyperliquid bukan hanya karena performa teknologinya, tetapi juga karena pendekatan komunitas yang sangat kuat. Hal ini tercermin dari alokasi airdrop mencapai 31% dari total suplai token HYPE — sebuah langkah yang menunjukkan komitmen mereka pada prinsip “Community First”.

Menariknya, jika kita bandingkan pendapatan Hyperliquid selama 7 hari terakhir dengan beberapa protokol besar seperti Ethereum, pump.fun, hingga Curve (CRV), hasilnya cukup mencolok. Pendapatan ketiga protokol tersebut masih berada di bawah Hyperliquid — bahkan, totalnya belum mampu menyaingi pendapatan Hyperliquid. Hal ini menempatkan Hyperliquid bukan hanya sebagai perpetual DEX dengan pendapatan terbesar, tetapi juga sebagai salah satu proyek kripto dengan pendapatan paling tinggi di seluruh ekosistem web3.

Menariknya, pendapatan tahunan Hyperliquid bahkan sedikit lebih tinggi dibandingkan NASDAQ. Capaian ini terasa semakin luar biasa jika mempertimbangkan fakta bahwa Hyperliquid hanya dioperasikan oleh sekitar 11 orang karyawan.

Meskipun pendapatan Hyperliquid terbilang sangat impresif dalam beberapa kuartal terakhir, sebagian besar pendapatan tersebut tidak hanya menjadi laba semata. Pendapatan yang terkumpul justru dialokasikan untuk program pembelian kembali (buyback) coin HYPE.
Hingga 20 November 2025, tercatat lebih dari 17,8 juta token HYPE telah dibeli kembali oleh tim. Sebagian di antaranya telah dibakar (burn) untuk mengurangi suplai beredar, sementara sisanya dialokasikan untuk mendukung pertumbuhan ekosistem di masa depan.
Di Balik Pertumbuhannya, Apa Risiko Hyperliquid?

Sejauh ini, Hyperliquid memiliki sentimen positif yang cukup besar dari komunitas dan menunjukkan posisinya sebagai pemimpin perpetual DEX — baik dari sisi pendapatan yang terus bertumbuh maupun reputasi teknis yang kuat. Namun, penting untuk dicatat bahwa Hyperliquid masih memiliki jadwal token unlock yang cukup besar, dengan sekitar 9,92 juta koin atau setara $329 juta yang akan dirilis setiap bulan hingga Mei 2026.
Selain itu, risiko lainnya muncul karena Hyperliquid merupakan perpetual DEX yang tidak berada di bawah pengawasan regulasi resmi. Hal ini berarti seluruh potensi risiko seperti bug atau kerentanan smart contract yang dapat menyebabkan kerugian menjadi tanggung jawab pengguna.
2. Aster

Aster adalah perpetual DEX baru di jaringan BNB yang menyediakan layanan perpetual futures dan trading spot. Proyek ini mulai mendapatkan sorotan tinggi sejak peluncuran token native mereka, ASTER, serta dukungan publik dari salah satu tokoh terkenal di dunia crypto, CZ, yang turut meningkatkan eksposur Aster di komunitas.
Fitur Utama Aster
- Pasar Spot dan Perpetual Futures: Aster menyediakan pasar spot dan perpetual futures dengan leverage hingga 1001x, disertai biaya transaksi yang kompetitif. Selain aset crypto, Aster juga menawarkan kontrak saham, aset dunia nyata (RWA), dan pre-market, sehingga ini dapat memberikan pilihan pasar yang lebih beragam bagi trader.
- Aster Earn: Produk berbunga yang berfokus pada aset berjaminan (yield-bearing collateral). Melalui produk ini, pengguna dapat memperoleh passive income dengan melakukan staking, bahkan sambil tetap melakukan trading di platform.
Dengan menyediakan leverage hingga 1001x, Aster menjadi salah satu perpetual DEX dengan leverage tertinggi dibandingkan Hyperliquid, Avantis, maupun Jupiter. Namun, leverage setinggi ini sangat tidak direkomendasikan untuk pemula, karena tingkat risikonya yang ekstrem dan dapat melikuidasi posisi hanya dengan sedikit pergerakan harga.
Perkembangan Terbaru Aster

Aster baru-baru ini memberikan pengumuman terkait penambahan kegunaan token ASTER. Token ini kini bisa dimanfaatkan sebagai margin collateral, pembayaran biaya trading, sekaligus memberikan potongan biaya trading sebesar 5% bagi pengguna.
Aster, Kompetitor Terbesar Hyperliquid?

Sejak 24 September hingga 6 Oktober 2025, volume trading Aster melonjak sangat drastis hingga menembus angka $100 miliar. Namun, hingga artikel ini dibuat, belum ada penjelasan resmi mengenai faktor utama di balik lonjakan tersebut. Setelah periode itu berakhir, volume trading kembali mengalami penurunan signifikan dan kini terus bersaing ketat dengan Hyperliquid.
Tentu, jika dibandingkan dengan Hyperliquid, Aster terlihat mulai mengambil pangsa pasar yang sebelumnya didominasi oleh Hyperliquid. Namun, bagaimana dengan pendapatan yang dihasilkan dari biaya transaksi? Apakah setara atau bahkan mampu menyaingi Hyperliquid?

Ternyata, fee tahunan yang dihasilkan Aster mencapai $709 juta, pendapatan yang sangat besar, meskipun belum mampu melampaui Hyperliquid. Namun, pencapaian ini masih perlu dianalisis lebih dalam, terutama untuk melihat apakah pertumbuhan tersebut berasal dari aktivitas organik atau bukan.
Apa Risiko Aster?
Aster memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan, terutama bagi investor pemegang token. Berdasarkan analisis onchain, kepemilikan token saat ini terkonsentrasi pada hanya 6 wallet dengan proporsi sekitar 96% dari total suplai, yang menunjukkan tingkat sentralisasi yang sangat tinggi.
3. Avantis

Avantis adalah platform perpetual DEX yang menyediakan berbagai kontrak perpetual futures, mulai dari crypto, equities, hingga forex. Protokol ini dibangun di atas jaringan Base, sehingga dapat beroperasi secara onchain selama 24/7 dan diakses kapan pun oleh siapa saja.
Dari sisi pendanaan, Avantis berhasil mengumpulkan total investasi sebesar $12 juta dari sejumlah investor ternama seperti Pantera Capital, Founders Fund, Base Ecosystem Fund, serta beberapa venture capital lainnya.
Fitur Utama Avantis
- Perpetual Futures Hingga 500x: Layanan utama Avantis adalah perpetual futures dengan pilihan kontrak yang beragam, mulai dari crypto, equities, komoditas, dan forex dengan leverage hingga 500x.
- Earn Dengan APY Hingga 27%: Pengguna dapat berpartisipasi dengan melakukan staking aset USDC dan AVNT dan mendapatkan imbal hasil yang bervariasi.
- Pinjaman Aset: Pengguna dapat meminjam aset seperti USDC dengan pilihan jaminan, seperti BTC atau ETH. Selain itu, pengguna yang menggunakan fitur ini juga berpotensi mendapatkan hadiah.
Salah satu keunggulan yang mencolok pada fitur Avantis adalah pilihan kontrak yang beragam mulai dari saham, komoditas, hingga forex membuat Avantis menawarkan pendekatan yang lebih luas dibanding pasar perpetual DEX pada umumnya.
Dengan pendekatan tersebut, Avantis memposisikan diri sebagai jembatan antara RWA dan blockchain. Langkah ini membuka potensi bagi Avantis untuk menjangkau segmen trader yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada trader crypto semata.
Perkembangan Terbaru Avantis

Pada 4 November 2025, Avantis mengumumkan peluncuran dashboard pembelian kembali token (buyback) AVNT. Dashboard ini memungkinkan pengguna memantau sejauh mana Milestone telah dicapai, sekaligus menunjukkan komitmen tim untuk pertumbuhan ekosistem Avantis.
Program buyback akan dilakukan berdasarkan Milestone yang telah dicapai oleh Avantis, berikut detailnya:
- Milestone 1: Buyback akan dilakukan jika pendapatan harian rata-rata Avantis di atas $200.000, tim akan mengalokasikan 30% dari biaya transaksi untuk melakukan buyback.
- Milestone 2: Jika pendapatan **harian rata-rata Avantis di atas $500.000, tim akan mengalokasikan 50% dari biaya transaksi untuk melakukan buyback.
Dashboard dapat diakses melalui website resmi Avantis, melalui link ini: Dashboard buyback Avantis.
Sejauh ini, Avantis telah merealisasikan sejumlah perkembangan sesuai dengan roadmap mereka. Salah satu yang paling menarik adalah penerapan bebas biaya untuk long, short, dan “holding cost” pada kontrak dengan leverage hingga 500x.
Namun, mekanisme bebas biaya ini hanya berlaku jika trader mengalami kerugian, sehingga tidak ada beban biaya sama sekali. Sebaliknya, jika trader memperoleh profit, maka biaya posisi dan “holding cost” akan dikenakan saat posisi ditutup.
Volume Trading & Pengguna Naik: Benarkah Aktivitasnya Organik?

Avantis telah mencatat total volume trading kumulatif sebesar $48 miliar. Dalam 90 hari terakhir, volume trading terlihat didominasi oleh posisi long dari para trader, seiring terjadinya koreksi di pasar.
Sejak peluncuran token AVNT pada 9 September, volume trading sempat mengalami peningkatan signifikan hingga pertengahan Oktober. Setelah itu, volume kembali turun ke level yang mirip dengan periode awal peluncuran token.

Dari sisi pertumbuhan, Avantis telah mencatat total 60.480 pengguna. Volume trading yang meningkat pada tengah bulan Oktober juga terlihat sejalan dengan kenaikan jumlah pengguna lama yang kembali aktif serta pengguna baru yang terus bertambah setelah peluncuran token AVNT.
Pola ini mengindikasikan bahwa meningkatnya volume trading dan jumlah trader yang terjadi setelah peluncuran token kemungkinan besar berasal dari real trader, bukan lagi dari airdrop farming. Artinya, produk Avantis mulai digunakan secara lebih organik.
Apa Risiko Avantis?
Keamanan smart contract Avantis telah melalui proses audit oleh Zellic dan Zokyo. Namun, karena Avantis beroperasi sebagai perpetual DEX, tidak ada lembaga yang menjamin keamanannya secara mutlak. Oleh karena itu, pengguna tetap perlu berhati-hati terhadap risiko seperti bug atau celah keamanan yang mungkin muncul.
Selain itu, Avantis menawarkan leverage yang sangat tinggi hingga 500x. Leverage setinggi ini tidak direkomendasikan untuk pemula, karena satu kesalahan kecil saja dapat berujung pada likuidasi atau hilangnya seluruh modal yang dimiliki.

Dari sisi performa token, AVNT mengalami koreksi tajam hingga 85% dari harga tertingginya, meskipun saat ini baru sekitar 25% dari total suplai 1 miliar token yang beredar di pasar. Avantis juga memiliki jadwal token unlock bulanan yang berlangsung hingga Oktober 2028, sehingga tekanan tambahan terhadap harga masih mungkin terjadi jika adopsi dan kegunaan token tidak tumbuh secara signifikan.
4. Jupiter

Jupiter adalah platform keuangan terdesentralisasi terbesar di jaringan Solana yang menyediakan berbagai layanan seperti pertukaran aset (swap), lending & borrowing, pasar prediksi, hingga perpetual futures. Platform ini didirikan pada Oktober 2021 oleh dua pengembang dengan nama samaran “Meow” dan “Siong”, yang awalnya memperkenalkan Jupiter sebagai infrastruktur swap untuk Solana.
Sejak peluncurannya, Jupiter memposisikan diri sebagai agregator DEX yang membantu pengguna mendapatkan harga terbaik saat melakukan pertukaran aset. Seiring waktu, Jupiter terus menghadirkan produk baru, termasuk trading perpetual futures yang kini menjadi salah satu pilar utamanya.
Baca juga artikel selengkapnya mengenai Apa itu Jupiter (JUP)? di Pintu Academy.
Fitur Unggulan Jupiter:
- Jupiter Perps: Layanan yang menawarkan perdagangan perpetual futures dengan leverage hingga 250x untuk tiga aset utama: SOL, BTC, dan ETH. Berbeda dengan platform lain yang menyediakan banyak kontrak, Jupiter justru memilih pendekatan yang fokus dengan hanya menyediakan tiga jenis kontrak tersebut.
- Pertukaran Aset: Salah satu fitur unggulan lainnya adalah layanan pertukaran aset secara instan. Terdapat 2 jenis metode yaitu market dan limit, market untuk pilihan pertukaran aset secara instan dan limit untuk pertukaran aset dengan menentukan harga sendiri yang transaksinya akan tereksekusi hanya jika harga tersebut tercapai.
- Lending dan Borrowing: Jupiter menyediakan layanan pinjam meminjam dengan pilihan bunga yang beragam.
- Jupiter Prediction Market: Layanan yang memungkinkan pengguna dapat melakukan prediksi terhadap berbagai peristiwa.
Perkembangan Terbaru Jupiter

Pada September 2025, Jupiter merilis pembaruan penting terkait biaya dan batas ukuran posisi pada fitur perpetual futures mereka. Berikut ringkasan peningkatannya:
- Biaya price impact berkurang hingga 60% lebih rendah dibanding sebelumnya.
- Batas maksimum ukuran posisi lebih besar, di mana trader kini dapat membuka posisi hingga:
-Maksimum $10 juta untuk SOL
-Maksimum $20 juta untuk BTC & ETH
Hal ini tentu dapat menarik lebih banyak trader profesional yang biasa membuka posisi dengan nilai ukuran besar seiring dengan biaya price impact yang berkurang signifikan.
Jupiter: Dari DEX Terbesar ke Perpetual Futures, Mampukah Ulangi Kesuksesan?
Jupiter adalah raja DEX di ekosistem Solana yang mendominasi volume trading dengan total volume agregator kumulatif mencapai lebih dari $1 triliun.

Menariknya, Jupiter juga memiliki pencapaian volume perdagangan perpetual futures yang konsisten di atas $10 miliar selama 3 bulan terakhir. Ini menjadikan Jupiter sebagai top 10 perpetual DEX terbesar dari sisi volume trading melampaui Avantis. Capaian ini tergolong impresif karena Jupiter baru menyediakan tiga kontrak perpetual futures saja: SOL, BTC, dan ETH.

Dari sisi pendapatan selama 1 tahun terakhir, Jupiter berhasil mencatatkan pendapatan sekitar $82 juta. Jumlah tersebut sebenarnya tergolong tinggi, namun masih jauh di bawah pendapatan yang diraih oleh Hyperliquid, meskipun Jupiter memiliki produk dan fitur yang lebih banyak. Hal ini cukup wajar, karena sejak awal Jupiter dibangun, mereka memiliki fokus utama menjadi agregator pertukaran aset dengan harga terbaik untuk pengguna, sebelum berkembang ke produk lainnya.
Apa Risiko Jupiter?
Jupiter memiliki berbagai produk keuangan terdesentralisasi seperti swap, lending & borrowing, dan perpetual futures yang berjalan menggunakan smart contract. Meskipun setiap produk telah melewati beberapa tahapan keamanan, pengguna tetap perlu memahami bahwa risiko tetap ada seperti bug atau potensi peretasan, terutama karena Jupiter beroperasi sepenuhnya di ekosistem onchain.
Disclaimer: Semua artikel dari Pintu Academy ditujukan untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan nasihat keuangan.
Cara Membeli Koin HYPE, ASTER, AVNT, dan JUP di Pintu
Setelah mengetahui perkembangan terbaru Hyperliquid, Aster, Avantis, dan Jupiter, kamu bisa mulai berinvestasi dengan membelinya di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli koin HYPE, ASTER, AVNT, dan JUP pada aplikasi Pintu:
- Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
- Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
- Buka halaman market dan cari HYPE/ASTER/AVNT/JUP.
- Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
- Sekarang kamu sudah mempunyai koin HYPE/ASTER/AVNT/JUP!
Selain itu, kamu juga bisa berinvestasi pada aset crypto lainnya seperti BTC, ETH, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Ayo download aplikasi kripto Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya!
Kesimpulan
Perang perpetual DEX terus berlangsung dengan sengit, baik dari sisi pengembangan produk maupun inovasi teknologi. Meskipun masing-masing platform seperti Hyperliquid, Aster, Avantis, dan Jupiter menawarkan kemudahan akses serta beragam fitur, semuanya tetap memiliki risiko—baik dari sisi platform maupun token sebagai investasi. Sebagai pengguna maupun investor, penting untuk memahami karakteristik setiap platform dan memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan, risiko, serta tujuan.
Referensi
- “About Hyperliquid”, Hyperliquid Docs, diakses pada 20 November, 2025.
- Kathleen Kinder, “Hyperliquid Shatters Records with $106M Revenue Surge in August”, CoinLaw, diakses pada 20 November, 2025.
- Amit Chahar, “What is Hyperliquid? A Guide to the New Perpetuals DEX”, NFTevening, diakses pada 20 November, 2025.
- Avantis Docs, https://docs.avantisfi.com/, diakses pada 21 November, 2025.
- Loke Choon Khei, edited by Vera Lim, “What Is Jupiter (JUP)? Solana’s largest DeFi Superapp”, diakses pada 24 November, 2025.
- “What is Aster?”, Aster Docs, diakses pada 24 November, 2025.