Kategori
Investasi Trading

4 Chart Memperlihatkan Puncak Bull Run Belum Terjadi!

Reading Time: 7 minutes

Pasca mencapai titik all time high, BTC dan mayoritas altcoin berada dalam tren koreksi. Kondisi tersebut membuat pasar diselimuti oleh pesimisme bahwa bull run sudah berakhir. Tapi, beberapa grafik dan chart justru membantah pesimisme tersebut. Bull run masih mungkin terjadi! Lalu grafik apa saja yang memperlihatkan harapan tersebut? Apa artinya? Cari tahu jawabannya melalui artikel berikut.

Ringkasan Artikel

  • 👀 Koreksi yang dialami BTC dan altcoin belakangan ini memunculkan beberapa asumsi bahwa bull run mungkin saja sudah berakhir.
  • 🔍 Beberapa chart dan grafik justru memperlihatkan bahwa koreksi belakangan ini merupakan hal yang wajar dan juga terjadi pada siklus sebelumnya.
  • 💡 Jika mengacu pada siklus sebelumnya, pasca koreksi dan pergerakan sideways, BTC dan altcoin mengalami recovery dan memulai puncak bull run-nya.
  • 🚀 Selain grafik dan chart, indikator metrik on chain seperti true hashrate dan short-term holder (STH) realized price juga berada di posisi awal sebelum terjadinya puncak bull run pada siklus sebelumnya.

Kemunculan Pesimisme

Pasar crypto menjalani awal tahun 2024 dengan pergerakan yang kuat seiring kebangkitan BTC dari area $40.000an menuju all time high baru $73.750 pada bulan Maret. Antisipasi halving serta diluncurkannya ETF Bitcoin spot menjadi katalis positif di balik kenaikan harga tersebut. Sayangnya, tren positif BTC dan crypto lainnya tak bertahan lama.

Memasuki kuartal II-2024, pergerakan mulai berbalik arah. Bahkan, pada saat artikel ini ditulis, BTC diperdagangkan di area $57.500. Padahal sebelum ini, BTC konsisten diperdagangkan di rentang $60.000 – $70.000.

Dengan koreksi yang dialami BTC, tak mengejutkan jika altcoin bernasib lebih buruk. Setelah mengalami rally kuat semenjak kuartal III-2023, banyak altcoin yang mencatatkan level tertingginya di kuartal I-2024. Namun, kini tak sedikit jumlah altcoin yang telah mengalami koreksi 60-70% dari level tertinggi masing-masing.

Kondisi ini memunculkan pesimisme bahwa bull run bagi BTC dan altcoin telah berakhir. Namun, pasar yang sideways dengan tendensi koreksi merupakan hal yang wajar terjadi pasca halving. Secara historis, hal tersebut juga terjadi pada periode sebelumnya.

Ulasan terkait kondisi sideways pasca halving serta lima tips trading ketika pasar sideways bisa kamu baca di sini.

Sebelum membaca lebih lanjut, perlu diingat bahwa rentang dan struktur siklus tidak akan memberikan prediksi masa depan yang akurat. Kendati begitu, ia memberikan titik penting dan probablitas yang bisa memicu atau membatalkan setup trading.

Grafik Potensi Bull Market

Bagi kamu yang pesimistis, beberapa chart berikut mungkin bisa menumbuhkan kepercayaan dirimu. Terlepas dari kondisi saat ini, beberapa trader kenamaan membagikan analisis serta chart yang memperlihatkan bahwa bull market masih akan terjadi!

1. Update BTC dengan Hyblock Heatmaps

Marco Joanning dalam analisisnya menyebutkan bahwa chart BTC masih ditutup di dalam area rentang $58.000-$72.500. Dengan mempertimbangkan Higher Time Frame (HTF), saat ini BTC masih berada di teritori bull.

Namun jika ke depannya BTC ditutup melewati rentang bawah, area yang sudah ditandai dengan garis putus-putus jadi fokus berikutnya. Titik tersebut berpotensi menjadi area terjadinya pembalikan tren. Ia menggunakan hyblock liquidation level sebagai salah satu acuan untuk titik reversal seiring dengan tingginya tingkat likuidasi pada area tersebut.

Liquidation Heatmap memprediksi level harga yang menjadi tempat likuidasi dalam jumlah besar. Sebagai chart, ia bisa ditafsirkan untuk memprediksi kemungkinan tren pergerakan harga karena bisa menjadi titik support atau resistance. Sederhananya, level likuidasi dapat memberikan tekanan yang signifikan pada sisi beli atau jual dari order book, yang mengarah ke pembalikan harga secara alami.

Lebih lanjut, ia mengekspektasikan reversal akan segera terjadi begitu harga BTC ditutup di bawah $58.000. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa reversal baru akan terjadi beberapa minggu ke depan dan prosesnya lambat dan bertahap. Menurutnya, saat ini pasar sedang berada di mode “sabar” sehingga sebaiknya pelaku pasar jangan terlalu gegabah mengambil keputusan.

2. Update Market Structure

Terlepas dari tren koreksi yang terjadi belakangan, analisis Damskotrades memperlihatkan secara struktur pasar maupun siklus, BTC terlihat masih mempertahankan tren bullish-nya. Dapat dilihat bahwa Lower Time Frame (LTF) terbentuk di level 0,75 pada rentang yang lebih besar. Hal tersebut memperlihatkan struktur pasar BTC masih terjaga.

Menurut Damskotrades, level 0,75 yang berada di area $55.000-an menjadi level support penting bagi BTC. Untuk bisa mencatatkan harga yang lebih tinggi pada HTF, mempertahankan level 0,75 menjadi sangat krusial.

Di satu sisi, menguji level 0,75 merupakan pertanda bagus. Pasalnya, pada siklus bull run sebelumnya, BTC terlebih dahulu turun ke area 0,75 sebelum berbalik arah dan melanjutkan tren bullish. Perlu diketahui, pada siklus sebelumnya BTC belum pernah turun melewati level 0,75 tersebut.

Namun bagaimana jika ternyata tekanan terhadap BTC berlanjut hingga membuat harganya menembus level 0,75? Damskotrades menganalisis ada dua kemungkinan. Pertama, harga akan terus terun sehingga membentuk mini siklus baru di rentang 0,25 – midrange. Kedua, setelah melewati 0,75, harga BTC akan rebound dan bisa menuju pada tren bullish.

Penggunaan indikator fibonacci sebagai alat kombinasi bisa memberikan titik jual atau beli yang lebih akurat. Pelajari cara menggunakannya di sini.

3. Update Metrik On-Chain

Grafik lain yang memperlihatkan bahwa bull run masih akan terjadi adalah true hash rate drawdown % jaringan Bitcoin. Belum lama ini true hashrate drawdown memperlihatkan penambang mendekati fase kapitulasi pada penjualan Bitcoin mereka. Hash rate yang rendah mengindikasikan semakin sedikit penambang yang mengamankan jaringan BTC.

Optimisme di balik grafik ini adalah BTC sudah mengalami uptrend sejak awal 2023, sehingga penurunan cepat atau lambat akan terjadi. Di saat bersamaan, penurunan baru-baru ini mencapai titik yang sama di saat market bottom pasca kejatuhan FTX. Namun, setelah mencapai titik bottom tersebut, BTC kemudian rebound dan memulai rally yang berlangsung sampai belum lama ini.

Terkait optimisme bull run yang masih akan terjadi juga terlihat dari chart on-chain. Koreksi BTC baru-baru ini membawa harganya berada di bawah short-term holder (STH) realized price. Terakhir kali hal tersebut terjadi adalah Agustus 2023. Namun, pada akhir Oktober harga BTC berhasil kembali berada di atas STH realized price. Selepas itu BTC mengalami rally hingga mencatatkan ATH.

Dengan mempertimbangkan pola dan tren tersebut, tidak menutup kemungkinan koreksi ini akan berubah menjadi sideways dalam beberapa bulan ke depan. Barulah selepas itu harga BTC kembali berada di atas STH realized price dan memulai rally-nya.

STH realized price adalah metrik yang merepresentasikan rata-rata pembelian BTC dari investor yang dikategorikan sebagai pemilik BTC jangka pendek. Seorang investor dianggap pemilik jangka pendek ketika hanya meng-hold BTC-nya kurang dari 155 hari.

Simak penjelasan mengenai analisis on-chain serta cara menggunakannya pada artikel berikut.

4. Update Grafik Altseason

Altseason merupakan periode yang dinanti-nanti seiring dengan potensi keuntungan berlipat-lipat yang ditawarkan. Namun, koreksi besar-besaran yang terjadi di altcoin serta pesimisme yang tengah menyelimuti pasar crypto, altseason yang dinanti seolah tak akan datang.

Namun, chart Damskotrade di bawah ini memperlihatkan harapan terjadinya altseason masih terjaga. Asumsi dari chart ini adalah tren historis di mana altcoin marketcap akan mengikuti tren dan pola pergerakan Bitcoin. Hanya saja, pergerakan altcoin marketcap akan lagging.

Saat ini dapat dilihat bahwa altcoin marketcap mempunyai setup HTF bullish range low reclaim dan struktur HTF bullish market (higher highs dan lows). Upside yang ditawarkan terlihat luar bisa jika dilihat dalam jangka panjang. Namun, perlu diketahui juga risikonya tak kalah signifikan. Pergerakan menuju area range low dapat berujung pada market sideways berbulan-bulan dan peluang koreksi hingga 30%.

Dengan tren koreksi altcoin yang baru terkonfirmasi belakangan ini, aman untuk mengasumsikan bahwa altcoin marketcap menjauh dari level deviasi 0,25. Artinya, kemungkinan besar harga altcoin akan masuk pada market sideways. Di satu sisi, altcoin marketcap berpotensi menguji area range low yang ada di gambar.

Namun, kabar baiknya adalah pola tersebut akan mereplikasi apa yang terjadi di Bitcoin pada 2019. Chart di atas memperlihatkan BTC mengonfirmasi HTF, lalu turun melewati range low. Ketika mencoba rebound, BTC ditolak oleh titik resistance pada area midrange (0,5) dan kemudian kembali menguji area range low.

Jika melihat pergerakan altcoin marketcap, sejauh ini ia telah mengekor apa yang terjadi di BTC pada 2019. Untuk mengonfirmasi parabolic movement, altcoin marketcap harus mampu mengklaim kembali level deviasi 0,25 sebagai titik support mereka. Jika berhasil, ia dapat memicu terjadinya parabolic stage 5 alias altseason.

Jika parabolic stage 5 sudah terjadi, kelima tips ini bisa membantumu untuk mengoptimalkan hasil trading ketika bull run.

Kesimpulan

Pesimisme belakangan mulai menyelimuti pasar crypto seiring dengan turunnya harga BTC dan altcoin. Kondisi tersebut membuat sebagian pihak bertanya-tanya apakah bull run masih akan terjadi dalam waktu dekat. Namun, beberapa chart dan indikator memperlihatkan peluang terjadinya bull run masih terbuka lebar.

Secara historis, pola struktur market yang terjadi saat ini menyerupai yang terjadi di 2019 di mana parabolic stage belum terjadi pada siklus saat ini. Indikator metrik on chain seperti true hashrate dan short-term holder (STH) realized price juga mendukung asumsi tersebut. Dengan kata lain, bull run masih sangat mungkin terjadi pada akhir tahun 2024 ataupun pada 2025.

Perlu diingat sekali lagi bahwa struktur siklus, tren, dan harga di masa lalu tidak mencerminkan harga di masa yang akan datang. Namun, ia tetap bisa dimanfaatkan sebagai titik penting dan probabilitas yang bisa memicu atau membatalkan setup sebuah trading.

Beli Aset Crypto di Pintu

Tertarik berinvestasi pada aset crypto? Tenang saja, kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *