Pada akhir Desember 2022, Hong Kong meresmikan revisi peraturan tentang virtual aset. Perubahan peraturan ini menciptakan optimisme di kalangan investor crypto. Setelah bertahun-tahun ketidakjelasan peraturan crypto, akhirnya pemerintah mulai memberikan perhatian. Ini merupakan upaya Hong Kong untuk membuat regulasi jelas untuk aset crypto. Lalu, apa yang akan terjadi jika peraturan ini berhasil lolos? Apakah ia akan memiliki dampak signifikan terhadap pasar crypto? Artikel ini akan menjelaskan apa yang sedang terjadi di pasar crypto Hong Kong.
Ringkasan Artikel
- 🇭🇰 Hong Kong adalah wilayah khusus China yang bisa membuat kebijakannya sendiri. Hong Kong sudah memiliki keinginan menjadi pusat industri crypto tetapi masih menerapkan pembatasan terkait aset virtual seperti crypto.
- 🧠 Pada akhir 2022, Hong Kong mulai membuat revisi terhadap peraturan AML (Anti Money Laundering) untuk mendorong pertumbuhan industri crypto. Revisi ini mengatur berbagai aspek tentang virtual aset, termasuk syarat proses linsensi yang harus didapat dari lembaga SFC (Komisi Sekuritas dan Trading Berjangka).
- ⚖️ Regulasi crypto yang sedang dibuat mengatur tentang berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh VASP untuk bisa menyediakan jasa perdagangan kripto dan juga mengatur syarat aset kripto seperti apa yang boleh diperdagangkan.
- ⚙️ Proses konsultasi regulasi crypto Hong Kong akan berakhir pada 31 Maret 2023. Regulasi ini lalu akan diterapkan secara resmi pada tanggal 1 Juni 2023.
- 💸 Hong Kong memiliki potensi industri crypto yang besar di Asia Timur. Dengan Hong Kong sebagai kota ramah kripto ke-7 di dunia, potensi pasar crypto Hong Kong bisa meningkat drastis jika pemerintah memberikan regulasi jelas.
Hong Kong, China, dan Industri Crypto
Pada September 2021, China melarang semua transaksi aset crypto. Ini pada dasarnya mematikan industri mining China yang menjadi kontributor terbesar kedua terhadap hash power Bitcoin. Namun, data Chainalysis menunjukkan industri crypto di China belum mati. Nilai transaksi crypto di China pada tahun 2022 bernilai sekitar $200 miliar. Angka ini masih lebih tinggi dari Korea Selatan dan Jepang. Meskipun China tetap menjaga sikapnya yang anti-kripto, hal menarik sedang terjadi di Hong Kong.
China memiliki prinsip yang disebut One Country Two System di mana beberapa wilayah bisa memiliki sistenya sendiri. Hong Kong adalah Daerah Istimewa dari China dengan pemerintahannya sendiri yaitu Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR).
Wilayah Hong Kong adalah bagian dari China yang bisa membuat kebijakannya sendiri terlepas dari China. Hong Kong sudah memiliki keinginan menjadi pusat industri crypto sejak beberapa tahun lalu. Namun, ia tetap mempunyai berbagai pembatasan terkait aset virtual seperti crypto.
Pada akhir 2022, Hong Kong membuat revisi terhadap peraturan AML (Anti Money Laundering) untuk mendorong pertumbuhan industri crypto. Revisi ini mengatur berbagai macam aspek tentang virtual aset, termasuk proses linsensi yang harus didapat dari lembaga SFC (Komisi Sekuritas dan Trading Berjangka). Pasca revisi ini, SFC akan mengatur semua aspek aset virtual. Revisi ini merupakan fondasi dari regulasi crypto selanjutnya.
Satu hal menarik tentang kebijakan crypto Hong Kong dan China yang berbanding terbalik adalah tidak ada pertentangan besar dari sisi China tentang hal ini. Bahkan, beberapa pejabat China menghadiri acara crypto yang dibuat Hong Kong. Sehingga, banyak pihak menanggap bahwa ini merupakan dukungan tersirat dari China terhadap kebijakan crypto Hong Kong. Pemerintah China sepertinya ingin menjadikan Hong Kong sebagai “laboratorium”untuk melihat proyek-proyek blockchain.
Bagaimana Rencana Pembukaan Industri Crypto di Hong Kong?
Proses regulasi crypto (disebut aset virtual dalam regulasi) di Hong Kong sedang melalui tahap konsultasi hingga 31 Maret 2023. Lalu, peraturan ini akan diimplementasi pada 1 Juni 2023. Regulasi ini sebenarnya merupakan hasil dari periode konsultasi sejak beberapa tahun lalu. Namun, SFC akhirnya memutuskan untuk menerapkannya tahun ini.
Terdapat beberapa miskonsepsi terkait regulasi yang akan dikeluarkan oleh Hong Kong. Berikut adalah detail singkat tentang apa yang dibahas dalam regulasi Juni 2023 ini.
- Regulasi ini berkaitan dengan persyaratan membuka CEX dan jasa kripto lainnya serta syarat sebuah aset kripto agar bisa diperdagangkan di Hong Kong.
- Peraturan ini mengatur tentang perdagangan OTC dan CEX (disebut VASP atau virtual asset service provider), bukan tentang investor retail. SFC sedang mempertimbangkan apakah retail boleh menggunakan CEX berlisensi atau tidak.
- Hong Kong tidak akan membebaskan semua aset kripto untuk diperdagangkan. Regulasi ini akan mengatur aset apa saja yang boleh diperdagangkan.
Peraturan SFC ini tidak akan menjamin banyak proyek crypto atau CEX akan pindah dan membuka jasanya di Hong Kong. Hong Kong sepertinya ingin membuka pasar crypto-nya secara perlahan untuk menghindari situasi seperti Terra dan FTX di mana investor retail mengalami kerugian besar. Maka dari itu, pada awalnya aset yang bisa diperdagangkan akan sangat terbatas.
Regulasi crypto di Hong Kong memiliki beberapa kesamaan dengan apa yang Indonesia terapkan. Hong Kong dan Indonesia sama-sama memberikan syarat ketat di mana CEX membutuhkan lisensi resmi untuk beroperasi. Indonesia dan Hong Kong juga belum mengizinkan trading futures dan derivatif. Namun, saat ini Indonesia sudah meringankan syarat aset kripto yang masuk dan retail sudah bebas memperdagangkan aset kripto dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa Syarat yang Harus Dipenuhi Aset Kripto
- Aset virtual yang termasuk large cap, termasuk memiliki likuiditas cukup dan sudah diperdagangkan oleh institusi indeks di Hong Kong seperti BTC dan ETH.
- Sebuah aset harus memiliki status legal yang jelas dan tidak termasuk sekuritas di mata hukum Hong Kong. VASP juga harus memasukkan sejarah legalitas aset tersebut.
- CEX atau VASP harus memberikan informasi lengkap tentang aset kripto yang diperdagangkan termasuk likuiditasnya, sejarah pasarnya, suplai dan permintaannya, dan volume transaksinya.
- VASP perlu menjelaskan aspek teknikal sebuah aset, terutama terkait dengan keamanannya terhadap serang-serangan digital. Aset kripto tidak boleh memiliki sejarah terkena serangan dan retasan karena kelalaian dalam kode dan sejenisnya.
- Semua Aset kripto harus melalui audit smart contract oleh VASP atau CEX berlisensi.
Kamu bisa membaca dokumen regulasi versi lengkapnya di situs SFC Hong Kong.
Beberapa Poin Penting dalam Regulasi Crypto Hong Kong
- Tidak boleh ada Derivatif dan Futures. Saat ini, pemerintah Hong Kong masih mempertimbangkan perdagangan derivatif dan hal tersebut di lain waktu.
- Semua VASP atau CEX Harus Memiliki Lisensi Resmi dari SFC. Melalui regulasi ini, semua CEX yang ingin menawarkan aset kripto harus mengajukan dan mendapatkan lisensi resmi dari SFC. CEX juga harus memenuhi berbagai syarat sebelum bisa beroperasi.
- Aset Kripto yang Diperdagangkan Harus Mendapatkan Izin dari SFC. Semua aset kripto yang diperdagangkan oleh VASP harus terlebih dahulu memenuhi syarat-syarat dari SFC agar dianggap legal.
- Syarat untuk Investor Profesional Lebih Ringan. Regulasi Hong Kong ini secara spesifik dibuat untuk melindungi investor retail dari risiko tinggi pasar crypto. Jadi, investor profesional tidak harus memenuhi beberapa syarat ketat yang dijelaskan.
Lalu, Apa yang Akan Terjadi Setelah 1 Juni?
Pasca implementasi regulasi SFC pada 1 Juni, Hong Kong mengantisipasi datangnya banyak permohonan lisensi CEX. Regulasi tersebut juga memiliki bagian khusus tentang periode transisi 12 bulan bagi CEX yang sebelumnya sudah beroperasi. Seperti yang sudah dijelaskan, aktivitas investor retail kemungkinan tidak akan melonjak drastis pasca 1 Juni. Hong Kong akan membuka pasarnya secara perlahan untuk investor kecil dan regulasi saat ini adalah fondasi untuk melindungi mereka.
Salah satu hal yang pasti tentang implementasi regulasi crypto di Hong Kong adalah ia akan menarik berbagai investor institusional dan proyek crypto yang ingin membangun di Hong Kong. Selain itu, Hong Kong juga lebih mudah membuat regulasi crypto di masa depan karena sudah memiliki fondasi yang jelas.
Pembicaraan tentang apakah investor retail boleh menggunakan CEX juga akan lebih jelas pasca 1 Juni. Kita juga bisa melihat bagaimana pemerintah Hong Kong merespon terhadap pasar yang masih bearish karena alasan utama pembatasan investor retail adalah risiko besar yang datang dari volatilitas pasar. Pembukaan pasar crypto Hong Kong untuk retail akan memberikan sinyal baik untuk investor crypto di seluruh dunia.
Potensi Pasar Kripto Hong Kong
Hong Kong memiliki aktivitas transaksi crypto yang relatif kecil dibanding negara-negara di Asia Timur seperti China dan Korea Selatan. Meskipun perbandingan ini kurang seimbang karena Hong Kong hanya sebuah kota, ini memberikan gambaran tentang posisi Hong Kong di Asia Timur. Nilai aktivitas crypto di Hong Kong hampir mencapai $100 miliar dolar, hampir setara dengan Taiwan.
Kamu juga bisa membaca tentang kenapa Asia bisa menjadi pusat industri crypto global di artikel Pintu Academy.
Kota Hong Kong juga menempati posisi ke-7 dalam daftar kota ramah kripto di dunia. Ini menunjukkan potensi Hong Kong yang sangat besar. Sejak pengumuman Hong Kong pada awal tahun, beberapa aset kripto yang berkaitan dengan Hong Kong atau memiliki basis kuat di China mengalami kenaikan pesat. Contohnya, Conflux Network (CFX) mengalami kenaikan hampir 300% sejak awal Januari 2023. Hal yang sama juga terjadi kepada Alchemy Pay (ACH), yang naik lebih dari 300%. Alchemy Pay terutama memiliki basis kuat di Hong Kong dan sudah bekerja sama dengan beberapa entitas dari Hong Kong.
Kita akan melihat potensi penuh industri crypto di Hong Kong jika pemerintah Hong Kong memutuskan untuk membuka pasarnya pasca implementasi 1 Juni 2023.
Beberapa Aset Crypto Mengikuti Narasi Hong Kong
- Conflux Network (CFX): Conflux Network merupakan blockchain layer-1 yang dibuat oleh sekelompok pengembang dari Universitas Tsinghua, China. Conflux merupakan perusahaan blockchain legal di China dan sudah memiliki kerja sama dengan banyak perusahaan, termasuk China Telecom. CFX sering disebut “MATIC dari China”.
- Alchemy Pay (ACH): Platfom pembayaran yang menghubungkan antara mata uang fiat dan crypto. Alchemy Pay sudah memiliki kerja sama dengan berbagai perusahaan finansial berlisensi di Hong Kong.
- Sandbox (SAND): Sandbox mengumumkan kerja sama dengan berbagai partner dari Hong Kong untuk menciptakan Mega City. Mega City adalah sebuah kota pusat budaya yang akan diisi oleh sektor-sektor industri dari Hong Kong. Beberapa pihak yang sudah membeli adalah Adrien Cheng (entrepreneur), PwC Hong Kong, serta artis Shu Qi dan Stephen Fung.
Membeli Aset Crypto di Pintu
Setelah mengetahui tentang potensi industri crypto Hong Kong, kamu bisa mulai berinvestasi kripto di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli aset kripto pada aplikasi Pintu:
- Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
- Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
- Buka halaman market dan cari token favoritmu.
- Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
- Sekarang kamu sudah mempunyai aset kripto!
Kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu.
Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- WuBlockchain,More Details on Hong Kong’s Issuance of Compliant Cryptocurrency Exchange Licenses, Substack, diakses pada 14 Maret 2023.
- SFC, Consultation Paper on the Proposed Regulatory Requirements for Virtual Asset Trading Platform Operators Licensed by the Securities and Futures Commission, SFC Hong Kong, diakses pada 14 Maret 2023.
- Rita Liao, Hong Kong shows desire to be crypto hub with new regulation, Tech Crunch, diakses pada 15 Maret 2023.
- Sandali Handagama dan Lavender Au, Hong Kong Proposes Rules for Crypto Trading Platforms, Coin Desk, diakses pada 15 Maret 2023.
- Anndy Lian, Hong Kong’s New Crypto Licensing Regime: A Boon or Bane for Investors?, Finance Magnates, diakses pada 15 Maret 2023.
- CJ, Exploring the Chinese Crypto Token Narrative, CoinGecko, diakses pada 15 Maret 2023.