Investasi di pasar saham Amerika Serikat (AS) kini bukan lagi domain eksklusif bagi investor institusional, melainkan telah menjadi opsi yang realistis dan menarik bagi investor Indonesia yang ingin melakukan diversifikasi portofolio internasional.
Berdasarkan analisis yang membandingkan indeks saham kedua negara, rata-rata pengembalian saham AS secara historis cenderung lebih tinggi dengan tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan indeks di Indonesia, seperti ditunjukkan dalam sebuah studi di ResearchGate. Dengan nilai konversi 1 USD setara Rp16.623 per September 2025, potensi keuntungan dari pertumbuhan perusahaan global terkemuka kian menarik.
Ringkasan Artikel
- 🌐 Peluang Global & Nilai Tukar: Investasi di saham AS sangat penting untuk diversifikasi portofolio internasional karena secara historis menawarkan return lebih tinggi dengan risiko lebih rendah daripada pasar domestik, diperkuat oleh nilai tukar (1 USD ≈ Rp16.623).
- 🔗 Tokenized Stocks (xStocks) & Akses 24/7: Tokenized Stocks adalah representasi digital saham AS di blockchain/crypto. Inovasi ini memungkinkan kepemilikan fraksional (investasi nominal kecil) dan trading 24/7, membebaskan investor dari batasan jam bursa tradisional.
- 📈 Disiplin Jangka Panjang (DCA & Value Investing): Strategi utama meliputi Dollar Cost Averaging (DCA) untuk menanggulangi volatilitas, dan Value Investing yang fokus pada analisis fundamental (P/E, P/B) untuk mengidentifikasi saham yang undervalued.
- 💰 Strategi Pendapatan Momentum: Momentum Investing (buy the dip) disarankan untuk mengakumulasi saham berkualitas saat terjadi koreksi.
- 🚀 Saham Pilihan di Pintu: Platform Pintu menyediakan akses ke xStocks seperti Tesla xStock (TSLAx) yang mencerminkan dominasi EV (naik 33.63% dalam 1 Bulan) dan Circle xStock (CRCLx) yang terkait dengan infrastruktur stablecoin (naik 12.55% dalam 1 Bulan) per 3 Oktober 2025.
- ✅ Keunggulan Digital: Kombinasi strategi klasik dengan Tokenized Stocks memberikan fleksibilitas modal dan kemampuan untuk bertransaksi di pasar global secara digital.
Mengenal Inovasi Tokenized Stocks: Saham AS Berbasis Crypto

Tokenized Stocks adalah representasi digital dari saham perusahaan publik di blockchain, yang berfungsi sebagai jembatan antara dunia keuangan tradisional dan ekosistem cryptocurrency. Tokenisasi aset ini memungkinkan kepemilikan fraksional dan memfasilitasi perdagangan 24/7, tanpa terikat oleh jam operasional bursa saham konvensional.
Setiap token dirancang untuk melacak pergerakan harga saham dunia nyata, memberikan eksposur ekonomi kepada pemegang token, meskipun biasanya tidak memberikan hak suara pemegang saham secara langsung.
Keunggulan utama saham berbasis crypto ini adalah aksesibilitas global dan kemampuan untuk membeli saham fraksional, membebaskan investor ritel dari kebutuhan untuk membeli satu lembar saham penuh yang mungkin berharga jutaan Rupiah.
Strategi Utama untuk Investasi Saham AS
1. Dollar Cost Averaging (DCA): Disiplin Menghadapi Volatilitas
Strategi Dollar Cost Averaging (DCA) melibatkan investasi jumlah uang yang sama secara berkala, terlepas dari pergerakan harga saham, sebagai alat manajemen risiko utama.
Strategi ini secara efektif mengurangi dampak volatilitas harga pada keseluruhan biaya pembelian, memungkinkan investor untuk mengakumulasi lebih banyak unit saham atau tokenized stocks saat harga sedang rendah, seperti yang diulas oleh Investopedia.
Penerapan DCA sangat disarankan untuk investor pemula karena strategi ini menghilangkan upaya dan jebakan emosional dalam mencoba menebak waktu terbaik untuk membeli (market timing).
2. Value Investing dan Analisis Fundamental Saham AS

Value investing adalah strategi jangka panjang yang diusung oleh tokoh seperti Benjamin Graham, di mana fokus utamanya adalah membeli saham yang dinilai undervalued atau diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya.
Untuk saham AS, analisis fundamental membutuhkan evaluasi mendalam terhadap kesehatan keuangan perusahaan, termasuk rasio-rasio penting seperti Price-to-Earnings (P/E) dan Price-to-Book (P/B), berdasarkan temuan penelitian yang dipublikasikan di Scribd. Investor yang bijak akan mencari perusahaan dengan arus kas yang kuat, utang terkendali, dan prospek pertumbuhan laba yang konsisten.
3. Momentum Investing: Beli Menjelang Katalis atau Buy the Dip
Strategi momentum investing melibatkan pembelian aset yang harganya sedang naik dan menjualnya ketika momentum tersebut mulai melemah, namun ada juga variasi yang lebih konservatif seperti buy the dip.
Berdasarkan studi mengenai perilaku investor, pembelian saat terjadi penurunan harga signifikan yang tidak mengubah fundamental perusahaan dapat menjadi peluang untuk mengakumulasi aset berkualitas dengan harga lebih rendah. Analis dari Edward Jones menyarankan investor untuk memiliki “daftar keinginan” investasi berkualitas tinggi yang siap dibeli jika terjadi koreksi pasar yang tidak terduga.
Kelebihan Saham Token: Kenapa Membeli Saham?
1. Keunggulan Trading 24/7 dengan Saham Token

Dengan tokenized stocks, investor mendapatkan keunggulan trading 24/7, yang tidak mungkin didapatkan di pasar saham tradisional, seperti yang disampaikan oleh Chainlink.
Fitur ini sangat bermanfaat bagi investor di zona waktu yang berbeda, seperti Indonesia, yang kini dapat bertransaksi saham AS tanpa harus menyesuaikan diri dengan jam bursa New York yang berbeda. Kemampuan trading tanpa henti di ekosistem cryptocurrency ini membuka peluang untuk bereaksi lebih cepat terhadap berita global di luar jam bursa reguler.
2. Diversifikasi Portofolio Global
Salah satu temuan kunci dari riset di ResearchGate adalah bahwa rata-rata pengembalian saham di AS lebih tinggi dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan pasar Indonesia, menggarisbawahi pentingnya diversifikasi.
Investor Indonesia harus mempertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian modal mereka ke saham global, baik melalui saham konvensional maupun tokenized stocks, untuk mengoptimalkan rasio risk-to-return portofolio secara keseluruhan. Diversifikasi membantu melindungi portofolio dari risiko spesifik satu negara atau mata uang.
Saham Pilihan di Pintu: Memahami Fundamental Tokenized Stocks

Di platform Pintu, investor Indonesia memiliki akses ke berbagai tokenized stocks (xStocks) yang mewakili saham perusahaan AS terkemuka, membuka jalan bagi kepemilikan fraksional aset global.
Dua contoh xStocks yang menarik perhatian investor adalah Tesla xStock (TSLAx) dan Circle xStock (CRCLX), yang merepresentasikan dua sektor dengan pertumbuhan tinggi: otomotif listrik dan infrastruktur crypto.
1. Tesla xStock (TSLAX)

Tesla xStock (TSLAx) mewakili saham perusahaan produsen kendaraan listrik (EV) global, Tesla. Dilihat dari fundamentalnya, Tesla dikenal sebagai pemimpin pasar di segmen EV dan memiliki keunggulan kompetitif di bidang teknologi baterai dan perangkat lunak otonom.
Berdasarkan data per 3 Oktober 2025, harga TSLAx mencapai Rp7.339.075, dengan kapitalisasi pasar Rp395,15 Miliar, menunjukkan minat pasar yang signifikan pada saham ini. Grafik 1 Bulan menunjukkan harga TSLAx telah mengalami volatilitas tinggi, mencapai puncaknya hingga sekitar Rp8.813.818, namun tetap menunjukkan tren kenaikan sebesar 33.63%, mengindikasikan potensi pertumbuhan jangka panjang yang didorong oleh inovasi.
2. Circle xStock (CRCLX)

Circle xStock (CRCLX) mewakili saham Circle Internet Financial, perusahaan di balik stablecoin USD Coin (USDC), yang memainkan peran penting dalam ekosistem cryptocurrency dan keuangan digital global. Fundamental CRCLx sangat terkait dengan adopsi stablecoin dan infrastruktur pembayaran crypto, menjadikannya investasi yang memiliki eksposur kuat terhadap sektor fintech yang inovatif.
Berdasarkan data per 3 Oktober 2025, harga CRCLx mencapai Rp2.455.930, dengan Kapitalisasi Pasar Rp104,89 Miliar. Grafik 1 Bulan menunjukkan CRCLx telah mengalami kenaikan sebesar 12.55%, mengindikasikan apresiasi nilai yang didukung oleh perkembangan positif di sektor stablecoin dan layanan pembayaran digital.
3. Nvidia x Stocks (NVDAX)

NVDAX (NVDAX) adalah aset crypto dengan kapitalisasi menengah yang sensitif pada sentimen pasar.
Per 3 Oktober 2025, harga tercatat Rp3.129.516, turun 0,48% dalam 24 jam, dengan range harian Rp3.117.032 – Rp3.147.531. Kapitalisasi pasar berada di Rp143,3 Miliar, nilai terdilusi penuh Rp221,45 Miliar, suplai beredar 45.590 NVDAX, dan volume perdagangan harian mencapai Rp149,55 Miliar.
Pergerakan stabil di kisaran Rp3,1 juta menunjukkan fase konsolidasi dengan likuiditas aktif. NVDAX punya potensi pertumbuhan menarik, meski risikonya tetap tinggi karena volatilitas pasar crypto.
Memanfaatkan Akses Digital ke Saham Global

Investasi saham AS menawarkan peluang penting bagi investor Indonesia untuk mencapai diversifikasi dan menangkap potensi pertumbuhan ekonomi global yang stabil. Kombinasi strategi klasik seperti DCA dan Value Investing dengan inovasi modern seperti Tokenized Stocks memungkinkan investor ritel untuk berpartisipasi di pasar global dengan modal yang lebih fleksibel dan jam perdagangan yang lebih luas.
Di Indonesia, salah satu platform yang menyediakan akses ke produk inovatif ini adalah Pintu xStocks, yang menawarkan tokenized stocks Amerika sebagai jembatan bagi investor crypto untuk memiliki eksposur ke saham global terkemuka. Dengan kemudahan akses digital ini, kesempatan untuk membangun portofolio investasi global kini semakin terbuka lebar.
Disclaimer: Semua artikel dari Pintu Academy ditujukan untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan nasihat keuangan.
Referensi:
- Bankrate. Tokenized Stock Trading: The Huge Risks In Moving Stocks to Blockchain. Diakses tanggal 3 Oktober 2025.
- Britannica Money. What Is Dollar Cost Averaging? An Investment Strategy. Diakses tanggal 3 Oktober 2025.
- Chainlink. Tokenized Stocks & Equities Explained. Diakses tanggal 3 Oktober 2025.
- Edward Jones. Weekly Stock Market Update. Diakses tanggal 3 Oktober 2025.
- Gemini Cryptopedia. What Are Tokenized Stocks and How Do They Work?. Diakses tanggal 3 Oktober 2025.
- Investopedia. Dollar-Cost Averaging (DCA): What It Is, How It Works, and Example. Diakses tanggal 3 Oktober 2025.
- ResearchGate. Measuring the risk and return of Indonesia’s and United States Stock Index. Diakses tanggal 3 Oktober 2025.
- Scribd. Value Investment Analysis Based On The U.S. Market – Taking Four Major Industries As Examples. Diakses tanggal 3 Oktober 2025.