Volatilitas aset kripto yang tinggi membuat banyak orang tertarik untuk memanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan melalui trading. Namun sebelum mulai mencoba trading, ada baiknya kamu memahami bahwa terdapat berbagai gaya dan teknik trading crypto yang bisa kamu pilih sesuai kondisi dan situasimu.
Mana yang paling cocok untuk kamu coba? Yuk, simak penjelasan mengenai empat teknik trading crypto di artikel ini.
Ringkasan Artikel
- 👩💻 Ada empat cara trading yang paling umum, yaitu day trading, scalping, position trading dan swing trading.
- 🚀 Yang membedakan keempatnya adalah jarak waktu antara pembelian dan penjualan aset untuk memaksimalkan keuntungan.
- 📊 Contohnya, day trading cocok untuk mereka yang dapat meluangkan banyak waktu untuk mengamati pasar.
- 📈 Sementara bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu, position trading bisa jadi strategi yang lebih tepat.
1. Day Trading
Day trading adalah metode perdagangan ketika seorang trader melakukan jual beli aset dalam periode 24 jam saja. Tidak seperti bursa saham, pada pasar kripto tidak ada waktu buka atau tutup, sehingga kamu dapat trading sepanjang waktu, sepanjang tahun.
Berbeda dengan position trading, day trading adalah teknik perdagangan yang cukup agresif dengan memanfaatkan volatilitas harga yang berubah-ubah dalam hitungan jam. Gaya trading ini memiliki tingkat risiko yang besar, sehingga lebih cocok untuk trader yang lebih berpengalaman.
Pada saat melakukan day trading, investor juga harus memperhatikan biaya-biaya lain seperti spread atau selisih antara harga permintaan dengan harga penawaran yang ada pada exchange. Modal yang disiapkan untuk melakukan day trading juga sebaiknya cukup besar. Ini untuk memastikan keuntungan yang didapat bisa maksimal.
💡 Day trader biasanya memilih aset dengan kapitalisasi pasar yang besar untuk diperjualbelikan. Hal ini dikarenakan rentannya perubahan harga aset dengan kapitalisasi pasar kecil terhadap faktor eksternal seperti pemberitaan atau cuitan di media sosial, menjadikannya lebih sulit untuk dianalisis secara teknis.
Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Day Trading?
Bagi pemula, memulai day trading terutama mungkin terasa amat membingungkan. Akan tetapi sebetulnya ada banyak strategi dan juga tools yang bisa membantu kamu untuk memaksimalkan keuntunganmu. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Memahami analisis fundamental dan teknikal
Analisis fundamental adalah analisis yang mempertimbangkan aspek-aspek dasar seperti kegunaan aset kripto yang ingin dibeli, jumlah orang yang menggunakannya dan juga tim di balik pembuatan aset. Sementara itu, analisis teknikal berarti menganalisa aset dengan memprediksi masa depan pasar berdasarkan data-data di periode sebelumnya. Pemahaman akan analisis teknikal dibutuhkan untuk membaca dan memprediksi tren perubahan harga. Salah satu komponen analisis teknikal adalah level support dan resistance. Support adalah ketika tren penurunan harga aset diharapkan berhenti. Sementara itu, resistance adalah ketika tren kenaikan harga aset sudah berada di puncak. Memahami betul support dan resistance sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan keuntungan trading. - Mempelajari trading tools
Terdapat berbagai trading tools yang dapat membantu kamu untuk melakukan analisis teknikal, salah satu yang paling banyak digunakan adalah TradingView. Di TradingView, kamu bisa mengamati real-time chart dari berbagai pilihan aset, dan juga mengaplikasikan berbagai indikator teknis untuk membantumu menganalisa grafik harga. - Baca berita harian seputar kripto Harga aset kripto yang fluktuatif juga sangat dipengaruhi oleh pemberitaan seputar kripto. Menggunakan news agregator khusus kripto akan membantumu untuk selalu update berita terkini seputar kripto. Berita terkini seputar kripto juga bisa kamu dapatkan melalui aplikasi Pintu yang menampilkan berita terbaru pilihan dari berbagai platform berita kripto terpercaya di dunia.
Seperti Apa Contoh Day Trading?
💡 Sebagai contoh pada grafik harga Ether (ETH) di atas, bahwa harga Ether pada tanggal 29 November pukul 05.54 sebesar 4.320 dolar AS. Pada pukul 08.00 di tanggal yang sama, harganya sudah mencapai 4,351 dolar AS.
Kenaikan harga dalam hitungan jam ini menunjukkan potensi keuntungan yang bisa didapatkan saat melakukan day trading, atau melakukan jual beli aset dalam waktu singkat. Day trader harus dapat membaca trendline (tren kenaikan harga pada grafik), serta level support dan resistance, sehingga dapat masuk dan keluar dari pasar pada saat yang tepat, baik itu untuk mengambil keuntungan atau mencegah terjadinya kerugian.
Baca juga: Perbedaan Analisis Fundamental, Teknikal dan On-Chain
2. Scalping
Scalping adalah strategi perdagangan dalam satu hari dan berjangka pendek yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga kecil. Jika day trader keluar dan masuk dari pasar dalam hitungan jam per hari, scalper lebih intens lagi dan dapat melakukan trading dalam hitungan menit. Idenya adalah bahwa dengan mengumpulkan keuntungan kecil tapi sering, akan menghasilkan keuntungan yang substansial pada akhir hari perdagangan.
Dibandingkan dengan day trading, teknik trading crypto ini cenderung lebih fokus pada analisis teknikal daripada fundamental. Oleh karena itu scalper aset kripto akan sangat bergantung pada pola grafik candlestick, level support dan resistance dan indikator teknis lainnya, seperti Bollinger Bands dan Fibonacci Retracement.
Seperti apa contoh scalping?
💡 Sebagai contoh, pada grafik harga bitcoin (BTC) di atas harga BTC pada tanggal 1 Desember pukul 22.32 sebesar 56.760 dolar AS. Pada pukul 22.50 atau sekitar 18 menit kemudian di tanggal yang sama, harga BTC naik ke angka 57.079 dolar AS.
Kenaikan harga dalam hitungan menit ini menunjukkan potensi keuntungan yang bisa didapatkan saat melakukan scalping. Sama seperti day trader, scalper harus memiliki kemampuan analisa tren pasar agar dapat masuk dan keluar pada saat yang tepat, baik itu untuk mengambil keuntungan atau mencegah terjadinya kerugian.
Strategi crypto scalping tidak akan lengkap tanpa penggunaan indikator grafik secara ekstensif dan dalam banyak kasus, trader juga dapat berinvestasi dengan bot. Scalping adalah strategi perdagangan intensitas tinggi yang didasarkan pada kecepatan, jadi alat apa pun yang dapat digunakan untuk mempercepat proses pengambilan keputusan akan bermanfaat.
3. Swing Trading
Swing trading adalah cara trading yang mirip dengan day trading, namun berfokus pada keuntungan dari tren pasar dalam jangka waktu yang lebih lama. Salah satu strategi swing trader adalah dengan mengidentifikasi aset yang tidak bernilai tinggi, namun memiliki potensi kenaikan harga di masa yang akan datang.
Swing trader juga mencari aset yang harganya dinilai terlalu tinggi dan diprediksi akan segera kehilangan nilainya. Mereka akan menjual sebagian aset mereka pada harga tinggi, dengan harapan dapat membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah.
Seperti day trader, rata-rata swing trader menggunakan analisis teknikal dan analisis fundamental dalam mengambil keputusan.
Seperti Apa Contoh Swing Trading?
Pada bulan November 2021, Facebook mengumumkan penggantian nama induk perusahaannya menjadi Meta Platforms. Perubahan ini mengikuti visi CEO Mark Zuckerberg yang ingin mengembangkan Metaverse, sebuah dunia virtual di mana penggunanya dapat bersosialisasi, melakukan berbagai aktivitas mulai dari menikmati berbagai hiburan hingga belajar. Pergantian nama ini diringi oleh kenaikan harga aset kripto game metaverse seperti SAND yang merupakan token The Sandbox dan MANA dari Decentraland. Swing trader biasanya mampu mengambil kesempatan pada momen seperti ini, membeli aset saat mulai ada pergerakan kenaikan harga, dan menjualnya saat harga menyentuh angka tertinggi.
💡 Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa harga token SAND mulai mengalami tren kenaikan pada tanggal 22 November, hingga akhirnya meningkat lebih dari 100% menyentuh angka 8.2 dolar AS di tanggal 25 November.
Swing trader memiliki kemampuan membaca tren seperti contoh di atas, sehingga dapat mengambil keuntungan dari kenaikan harga token game metaverse setelah Zuckerberg mengumumkan mengenai penggantian nama Facebook menjadi Meta.
4. Position Trading
Position trading adalah gaya trading dengan cara mempertahankan aset kripto dalam satu periode tertentu yang telah ditentukan, baik itu panjang atau pendek. Pada position trading, investor bisa memilih untuk mempertahankan aset dalam kurun waktu harian, mingguan atau bulanan, namun dalam jangka waktu yang lebih panjang dibanding day trading atau swing trading. Harapannya, nilai aset kripto akan meningkat di waktu yang telah ditentukan.
Position trader biasanya mengambil keputusan untuk membeli dan menjual aset menggunakan analisis teknikal, analisis fundamental, atau kombinasi keduanya. Mereka juga mengandalkan faktor ekonomi makro, tren pasar secara umum, dan pola harga historis untuk memilih investasi aset yang mereka yakini nilainya akan naik.
Tidak seperti day trading atau day trading, teknik trading crypto ini tidak terlalu menyita waktu, karena jenis trader ini biasanya tidak memedulikan fluktuasi harga jangka pendek, maupun berita harian seputar kripto.
Baca juga: Langkah Awal Trading Untuk Pemula
Seperti Apa Contoh Position Trading?
Position trading adalah strategi yang lebih ramah bagi pemula. Alasan utamanya adalah tidak adanya tekanan untuk melakukan jual beli yang serba cepat seperti day trading. Position trading tidak terlalu banyak menyita waktu, tidak seperti day trader yang membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat dan lebih banyak screen time. Berikut adalah contoh cara melakukan position trading.
💡 Pada grafik harga Ether (ETH) di atas terlihat bahwa harga ETH naik dari 3.223 dolar AS pada September 2021, ke 4.236 dolar AS pada akhir November 2021. Kenaikan harga hingga 31% dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan ini menunjukkan potensi keuntungan yang dapat diraih dalam melakukan position trading.
Sebagai position trader, sebelum menentukan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual aset, kamu perlu memperhatikan aspek-aspek fundamental. Contohnya seperti info mengenai rencana pembaruan pada ekosistem Ethereum di masa yang akan datang, atau juga tren pasar seperti kenaikan minat terhadap non-fungible token (NFT) yang sebagian besar transaksinya menggunakan ETH.
Faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap harga ETH, dan dapat dijadikan acuan untuk menentukan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual aset.
Sebelum mencoba trading dan memilih gaya mana yang cocok, berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan dan pertanyakan terlebih dahulu.
Teknik Trading Crypto yang Mana yang Cocok untuk Kamu?
- Apakah kamu sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman pasar kripto yang mendalam?
Mereka yang mencoba melakukan trading tanpa terlebih dahulu mempelajari dasar-dasar pasar kripto sering kali mengalami kerugian. Seorang trader harus dapat melakukan analisis teknis dan memahami grafik. Pastikan kamu memiliki pemahaman menyeluruh tentang pasar dan aset yang ingin kamu beli.
- Berapa dana yang bisa kamu alokasikan untuk trading?
Trader sebaiknya melakukan jual beli aset menggunakan dana yang siap hilang. Hal ini tidak hanya melindungi kamu dari bencana keuangan, tetapi juga membantu untuk trading tanpa emosi. Untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal dari perubahan harga harian, serta biaya-biaya lain termasuk spread, menggunakan modal yang cukup besar juga seringkali diperlukan.
- Berapa banyak waktu yang bisa kamu alokasikan untuk trading?
Pertimbangan berikutnya adalah apakah kamu berencana mencari nafkah dengan trading? Atau apakah kamu hanya ingin menikmati keuntungan melalui investasi aset di pasar kripto? Berapa banyak waktu yang dapat atau ingin kamu curahkan?
Apabila belum memungkinkan untuk kamu untuk mencurahkan sebagian besar waktumu untuk trading, maka position trading mungkin cocok untuk kamu coba. Namun jika kamu ingin menjadi day trader, kamu harus siap mencurahkan sebagian besar waktumu untuk mengamati pasar.
Setelah membaca artikel mengenai teknik trading crypto di atas, kalau kamu tertarik untuk membeli aset kripto, download Pintu, aplikasi jual beli cryptocurrency yang telah terdaftar resmi di BAPPEBTI. Di Pintu, kamu bisa trading mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset kripto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
- University of California, Davis. “Do Individual Day Traders Make Money? Evidence from Taiwan,” Page 9. Accessed Nov. 24, 2021.
- Ethereum rising: 3 reasons why ether’s price could soon break $3,000. Forkast. (2021, August 6). Retrieved November 24, 2021, from https://forkast.news/ethereum-rising-why-ethers-price-could-break-3000/
- Milton, A. (2020, December 29). Maximize your profits by choosing a trading style to suit you. The Balance. Retrieved November 24, 2021, from https://www.thebalance.com/choosing-a-trading-style-1031062
- What is scalping in crypto trading? Day Trading. (n.d.). Retrieved December 2, 2021, from https://www.daytrading.com/scalping/crypto
- About. TradingView. (n.d.). Retrieved November 29, 2021, from https://www.tradingview.com/about/
- Business Insider. (n.d.). These metaverse tokens are surging this week ahead of Sandbox’s gaming launch, and as buyers snap up virtual land. Business Insider. Retrieved December 1, 2021, from https://markets.businessinsider.com/news/currencies/metaverse-crypto-tokens-rise-sandbox-launch-virtual-land-sales-decentraland-2021-11
- Zucchi, K. (2021, November 20). 4 common active trading strategies. Investopedia. Retrieved November 24, 2021, from https://www.investopedia.com/articles/active-trading/11/four-types-of-active-traders.asp