Awal tahun 2023 menjadi tren yang positif bagi token-token artificial intellicenge (AI). Beberapa token AI telah naik ratusan persen, termasuk FET. FET adalah token utama pada Fetch AI. Fetch AI merupakan platform blockchain yang berfokus pada pengembangan AI, dan menggunakan token FET sebagai alat pembayaran dalam jaringannya. Pengguna token FET dapat mengakses layanan AI seperti pencarian informasi dan perencanaan perjalanan secara otomastis. Yuk cari tahu lebih lanjut mengenai tokenomik FET dan kegunaanya di artikel berikut!
Ringkasan Artikel
- Fetch AI adalah platform blockchain yang menggabungkan jaringan machine learning blockchain dan ekonomi crypto melalui token FET. Platform ini memanfaatkan artificial intelligence (AI) untuk membantu individu melakukan otomatisasi dalam kegiatan sehari-hari.
- FET adalah token utama pada platform Fetch AI yang memiliki berbagai fungsi. Di antaranya digunakan untuk staking, sebagai mata uang untuk pembayaran semua transaksi di platform, dan berbagai fungsi lainnya.
- Fetch AI banyak melakukan kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk memperluas penggunaan teknologi dan meningkatkan pengaruh mereka di berbagai sektor. Contohnya kerja sama dengan Bosch, Catena-X, Datarella, LiquidChef, dan lain-lain.
- Pada roadmap 2023, Fetch AI berfokus pada transisi dari penelitian ke pengiriman produk, peningkatan layanan, dan peningkatan daya saing teknologi. Tujuan ini mencakup berbagai domain, termasuk pengembangan ledger, AI, notifikasi, agen AI, dan Fetch wallet.
Sekilas tentang Fetch AI
Fetch AI adalah platform blockchain yang memanfaatkan artificial intelligence (AI) untuk membantu individu melakukan otomatisasi dalam kegiatan sehari-hari seperti memesan tempat parkir hingga membeli tiket penerbangan. Platform ini bertujuan menggabungkan jaringan machine learning blockchain dan ekonomi crypto melalui token FET.
FET adalah token utama pada platform Fetch AI yang memiliki berbagai fungsi seperti untuk staking, sebagai mata uang untuk pembayaran semua transaksi di platform, dan berbagai fungsi lainnya.
Platfom ini dibangun oleh Humayun Sheikh dan Toby Simpson pada 2017 dengan tim yang terdiri dari para ahli di bidangnya masing-masing. Tim yang berbasis di Cambridge, Inggris ini berfokus dalam menciptakan infrastruktur terdesentralisasi untuk autonomous agent AI. Dengan Fetch AI, berbagai aplikasi AI di kehidupan sehari-hari dapat dijalankan secara otomatis.
Untuk mendapatkan penjelasan lebih dalam mengenai Fetch AI dan kegunaannya, kamu bisa baca artikel Apa itu Fetch AI di sini.
Tokenomik FET
Tim Fetch AI menciptakan versi awal FET sebagai token ERC-20, yang menggunakan jaringan Ethereum. Hal ini memungkinkan para developer dari seluruh dunia untuk menggunakan FET dan menciptakan ide-ide baru untuk Fetch AI. Namun, untuk jangka panjang, Ethereum dinilai kurang mendukung rencana dan proyek yang ingin dilakukan oleh Fetch AI, terutama dengan mempertimbangkan masalah skalabilitas Ethereum.
Oleh karena itu, Fetch AI membuat jaringan mereka sendiri, Fetch AI Mainnet dan membuat versi baru FET yang dapat bekerja di jaringan ini. Namun, versi lama FET masih ada dan dapat ditukar dengan versi baru dengan mudah menggunakan bridge. Selain itu, FET juga merupakan token BEP-20 yang kompatibel dengan jaringan Binance Smart Chain (BSC).
Fungsi Token FET
FET adalah token utama di platform Fetch AI. FET memiliki fungsi seperti mata uang dalam platform untuk membayar semua biaya transaksi. Selain itu, FET juga digunakan untuk staking bagi pengguna yang ingin mendapatkan imbalan sekaligus mengamankan jaringan. Beberapa kegunaan FET lainnya meliputi:
1. Menghubungkan agen AI ke jaringan: Untuk terhubung dan menggunakan jaringan Fetch AI, agen AI menggunakan token FET seperti deposit untuk memberikan izin kepadanya agar dapat beroperasi dalam jaringan. Hal ini dapat menyulitkan hacker untuk menyebabkan kerusakan karena menjadi terlalu mahal.
2. Menugaskan agen AI ke jaringan: Developer dapat menggunakan token FET untuk mengakses alat berbasis machine learning untuk melatih dan menugaskan agen AI ke dalam jaringan.
3. Mengakses smart ledger: Smart ledger dalam Fetch AI memiliki banyak fitur artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML) yang terpasang di dalamnya, seperti skor kepercayaan untuk agen. Agen AI membutuhkan token FET untuk mengakses fitur-fitur ini.
4. Memvalidasi jaringan: Untuk memvalidasi dan membangun reputasi di jaringan, pengguna dapat mempertaruhkan atau staking token FET untuk menjadi node validator.
5. Menjadi bagian dari ekonomi digital: Setelah agen AI dibuat, token FET dapat digunakan untuk bertukar nilai dengan agen lain di jaringan melalui Open Economic Framework (OEF). Pengguna dapat menggunakan token FET untuk membayar layanan agen AI atau data dari agen lain.
Alokasi Token FET
FET diluncurkan pada Maret 2019 melalui Initial Exchange Offering (IEO) di Binance. FET memiliki jumlah total pasokan sebanyak 1.152.997.575. Dari total tersebut, tim Fetch AI membagi FET untuk founder, foundation dan advisor sebesar 50%. Sisanya dibagikan untuk penjualan token, imbalan mining, dan untuk perilisan di masa mendatang.
Meskipun pasokan keseluruhan token FET mencapai 1.152.997.575, namun beberapa orang memerhatikan bahwa total pasokan selama peluncuran mainnet lebih rendah, yaitu 1.055.156.116 FET. Untuk mengompensasi kekurangan ini, tim bermaksud untuk mencetak token yang hilang sebagai hadiah blok untuk tiga tahun pertama operasi Fetch AI. Oleh karena itu, tim memanfaatkan 15% dari pasokan token untuk tujuan ini sebagai mining reward. Dinamakan mining karena saat itu Ethereum masih menggunakan proof of work.
FET sebagai Investasi
Dari grafik harga di atas, pada 20 Maret 2022, FET berada di harga 0.42 dolar AS dengan volume perdagangan sebesar lebih dari 90 juta dolar AS. Sejak 11 Maret 2023, harga FET mengalami kenaikan 34%. Kenaikan ini dipengaruhi juga dengan kenaikan harga Bitcoin. Dari Coinmarketcap, FET berada di ranking 109 dengan market cap sebesar 344.949.451 dolar AS.
Kemudian, seperti beberapa token AI lainnya, FET mengalami kenaikan harga hampir 400% sejak awal tahun 2023. Selain pengumuman investasi Microsoft pada OpenAI, kenaikan FET juga dipengaruhi oleh kerja sama Fetch AI dengan Bosch, perusahaan raksasa teknologi asal Jerman pada Februari 2023. Kerja sama ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi AI dan Web3 untuk penggunaan di dunia nyata yang berguna bagi para konsumen.
Untuk mewujudkan misi dalam mendorong kemajuan teknologi AI dan Web3 dengan penciptaan ekosistem kolaboratif, Fetch AI terus menjalankan kerja sama dengan berbagai pihak. Selain dengan Bosch, Fetch AI juga menjalin kerja sama dengan Catena-X, sebuah perusahaan data untuk membuat ekosistem otomotif. Fokusnya adalah untuk membangun efisiensi manufaktur dan supply chain dalam ekosistem otomotif.
Fetch AI juga menjalin partnership dengan LiquidChef, perusahaan penyedia bar portable. Kerja sama ini mendukung supply chain yang transparan dan sustainable dengan menggunakan autonomous AI agent (Digital Twin). Untuk menjalankan Digital Twin, pengguna membutuhkan FET sebagai alat bayar. Demo penerapan teknologi Fetch AI pada LiquidChef tersebut ditampilkan pada World Economic Forum 2022 di Davos, Swiss.
Kerja sama lainnya dari sektor olahraga, Fetch AI bekerja sama dengan West Ham United Football Club sebagai The Club’s first Official Artificial Intelligence Partner. Club sepak bola asal London ini memanfaatkan teknologi Fetch AI untuk konsep smart parking, social media platform, dan beberapa solusi pintar lainnya untuk para fans West Ham United. Beberapa kerja sama Fetch AI dengan pihak lainnya dapat kamu lihat di sini.
Perbedaan Fetch AI dengan Platform AI Lainnya
Dibandingkan dengan platform AI lainnya seperti SingularityNET dan The Graph, Fetch AI memiliki fokus tujuan yang berbeda. Fetch AI lebih berfokus pada pengembangan pasar terdesentralisasi melalui multi-agents yang memungkinkan berbagai jenis entitas untuk saling berinteraksi dan membuat kesepakatan secara otomatis tanpa perlu perantara. Sedangkan SingularityNET berfokus pada kolaborasi dan berbagi layanan AI. Kemudian, The Graph lebih berfokus pada akses terdesentralisasi ke data blockchain dan jaringan terdesentralisasi lainnya.
Di samping itu, Fetch AI menggunakan gabungan teknologi AI dan machine learning blockchain. Hal ini memiliki potensi untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga dapat mempermudah kehidupan sehari-hari. Contohnya dalam layanan industri energi, otomotif, logistik, pariwisata, hingga sektor DeFi.
Baca juga Apa itu The Graph (GRT)?
Roadmap Fetch AI (FET)
Tahun 2022 lalu, Fetch AI telah melakukan upgrade mainnet yang bernama “Capricorn”. Upgrade ini memberikan peningkatan sistem Fetch AI agar dapat memfasilitasi mesin virtual Cosmwasm v10, sehingga memungkinkan untuk menerapkan smart contract Rust ke mainnet. Selain itu, model tanda tangan grup berbasis BLS juga diterapkan yang memungkinkan multi-signature wallet, DAO, dan oracle berbasis agen AI.
Kemudian, upgrade tersebut juga memungkinkan FET-powered DeFi agents untuk digunakan di jaringan Ethereum Virtual Machine (EVM). Ini memberikan kesempatan para developer membangun dApps dan meningkatkan fungsi token FET di dalam dApps.
Pada roadmap 2023, Fetch AI berfokus pada transisi dari penelitian ke pengiriman produk, peningkatan layanan, dan peningkatan daya saing teknologi. Tujuan ini mencakup berbagai domain, termasuk pengembangan ledger, AI, notifikasi, agen AI, dan Fetch wallet. Menurut pengumuman resminya, fokus awal tim dimulai dengan merilis serangkaian microagent – cabang AI yang menjadi dasar Fetch AI- dan mengintegrasikannya ke dalam wallet.
Microagent sama seperti Digital Twin (AEA), namun microagent akan memungkinkan developer baru untuk meningkatkan skala proyek dengan lebih cepat.
Roadmap lainnya yaitu peningkatan pada Fetch wallet. Peningkatan ini termasuk dukungan untuk pesan grup, pemungutan suara pada proposal tata kelola, support untuk koleksi NFT, dan memungkinkan kapabilitas wallet untuk staking.
Baca juga Mengenal Self-Custody: Menyimpan Crypto Dengan Aman.
Kesimpulan
Token FET dinilai memiliki banyak potensi di masa depan. Hal ini berkaitan erat dengan teknologi canggih dari kecerdasan buatan, yang belum sepenuhnya digunakan dalam industri transportasi, kesehatan, pariwisata dan lainnya. Token FET berfungsi sebagai penghubung antara penggunaan AI dan blockchain. Namun, keberhasilan token FET bergantung pada seberapa banyak orang yang mulai menggunakannya dan menjadi bagian dari jaringannya.
Cara Membeli Token FET di Pintu
Setelah mengetahui tokenomik Fetch AI, kamu bisa mulai berinvestasi pada token FET dengan membelinya di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli FET pada aplikasi Pintu:
- Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
- Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
- Buka halaman market dan cari token FET.
- Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
- Sekarang kamu sudah mempunyai token FET!
Selain token FET, kamu juga bisa berinvestasi pada aset crypto lainnya seperti BTC, BNB, ETH, dan yang lainnya melalui Pintu secara aman dan mudah. Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu.
Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi:
- Fetch AI Team, Native and ERC-20 FET, Whitepaper, diakses 20 Maret 2023.
- Fetch AI Network, [Fetch.ai Roadmap Q1–Q2 2022](https://medium.com/fetch-ai/fetch-ai-roadmap-q1-q2-roadmap-319a8c7763ad#:~:text=The Fetch mainnet has been,DAOs and agent-based oracles.), Medium, diakses 20 Maret 2023.
- Binance Researcher, Fetch AI (FET), Binance Research, diakses 20 Maret 2023.
- Barinem Pene, Fetch AI (FET) Coin Price Prediction – 2023, 2025, 2030, Bitcoin Wisdom, diakses 21 Maret 2023.