Cryptocurrency telah mengambil peran yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik antara Rusia dan Ukraina sejak akhir Februari lalu. Terjadinya konflik di Ukraina membuat cryptocurrency yang sebelumnya lebih dikenal sebagai aset yang spekulatif, digunakan untuk berbagai tujuan kemanusiaan, termasuk memfasilitasi pengiriman donasi ke Ukraina. Tidak hanya itu, kripto juga digunakan sebagai alat tukar dan transaksi antar negara saat fasilitas bank tidak berfungsi baik di Ukraina dan di Rusia, menyusul dijatuhkannya sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Lalu, apa saja dampak konflik Rusia Ukraina terhadap kripto? Apa yang membuat cryptocurrency digunakan saat krisis? Dan apa saja kelebihan kripto sebagai alat tukar? Simak selengkapnya di artikel ini.
Ringkasan Artikel
- 💥 Perang Rusia-Ukraina membuat cryptocurrency yang sebelumnya lebih banyak dikenal sebagai instrumen investasi, digunakan untuk berbagai tujuan termasuk tujuan kemanusiaan, alat tukar dan transaksi antar negara.
- 🙌 Berbagai donasi yang dikirimkan ke Ukraina dalam bentuk cryptocurrency termasuk bitcoin (BTC), ether (ETH) hingga proyek-proyek NFT.
- ⚡ Pemerintah Ukraina membeli peralatan militer menggunakan donasi kripto dan kemudian melegalkan penggunaan kripto.
Apa yang terjadi di dunia kripto sejak konflik Rusia-Ukraina?
1. Ukraina galang donasi dalam bentuk kripto
Pemerintah Ukraina, LSM, dan kelompok sukarelawan mengumpulkan donasi dengan mengiklankan alamat dompet Bitcoin mereka secara online. Lebih dari 4.000 donasi telah dilakukan per Maret 2022 dengan satu donor tak dikenal menyumbangkan Bitcoin senilai 3 juta dolar AS kepada sebuah LSM.
Pada 26 Februasi, akun Twitter resmi pemerintah Ukraina mengunggah pesan pada akun Twitter mereka: “Berdirilah dengan rakyat Ukraina. Sekarang kami menerima sumbangan mata uang kripto. Bitcoin, Ethereum, dan USDT.”
2. Penolakan terhadap permintaan untuk memblokir akun crypto exchange pengguna Rusia
Penggunaan kripto untuk memfasilitasi transaksi keuangan di Rusia, membuat banyak pihak meminta cryptocurrency exchange di seluruh dunia untuk memblokir akun yang digunakan oleh warga negara Rusia. CEO dan salah satu pendiri crypto exchange Kraken Jesse Powell mengatakan perusahaan yang berbasis di San Francisco akan bekerja sama dengan penegak hukum untuk memastikan akun yang memang dijatuhkan sanksi hukum akan diblokir. Akan tetapi, larangan total terhadap seluruh warga Rusia yang mungkin tidak mendukung invasi ke Ukraina adalah hal yang tidak adil, kata Powell.
Hal serupa juga disampaikan oleh CEO Binance, Changpeng Zhao, yang mengatakan bahwa pemblokiran terhadap seluruh akun warga negara Rusia merupakan tindakan yang tidak etis.
“Crypto dimaksudkan untuk memberikan kebebasan finansial yang lebih besar bagi orang-orang di seluruh dunia,” ujar Binance dalam pernyataannya kepada BBC News.
3. Penggalangan dana melalui Decentralized Autonomous Organization (DAO)
Salah satu dampak konflik Rusia Ukraina adalah digunakannya Decentralized Autonomous Organization (DAO) untuk tujuan kemanusiaan. Band aktivis punk Rusia Pussy Riot bahkan membantu mendirikan DAO yang menjual NFT (non-fungible token) dengan gambar bendera Ukraina. NFT tersebut kemudian laku seharga 6.75 juta dolar AS untuk membantu Ukraina.
💡 Apa itu DAO? Organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) adalah entitas tanpa kepemimpinan pusat. Keputusan dibuat dari bawah ke atas, dan diatur oleh komunitas yang diorganisir di dalam kerangka aturan tertentu yang diberlakukan pada blockchain. DAO bekerja tanpa manajemen hierarkis dan dapat memiliki banyak tujuan. Contohnya, organisasi amal di mana anggota menyetujui donasi seperti yang diinisiasi oleh Pussy Riot, hingga perusahaan modal ventura yang dimiliki oleh beberapa grup, semuanya memungkinkan untuk dijalankan dengan DAO.
4. Ukraina umumkan rencana airpdrop yang kemudian dibatalkan
Pada tanggal 2 Maret, pemerintah Ukraina mengumumkan akan melakukan airdrop atau mengirimkan aset kripto yang diindikasikan bertujuan untuk memberi imbalan kepada donor yang telah mendonasikan kripto untuk mendukung Ukraina. Rencana tersebut kemudian dibatalkan sehari setelah pengumuman airdrop.
Data dari Etherscan di atas menunjukkan adanya peningkatan transaksi Ethereum ke dompet milik pemerintah Ukraina di hari pengumuman airdrop. Transaksi kemudian turun drastis setelah rencana airdrop dibatalkan.
5. Ukraina membeli perlengkapan militer dari donasi kripto
Lebih dari 50 juta dolar AS donasi dalam bentuk kripto telah terkumpul untuk Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022. Mengutip Bloomberg, sebesar 15 juta dolar AS telah digunakan oleh pemerintah Ukraina untuk membeli perlengkapan militer per 5 Maret 2022.
6. Bitcoin cenderung bergerak sideways dan tidak ada fluktuasi signifikan pada aktivitas on-chain
Di hari pertama invasi pada tanggal 24 Februari 2022, terjadi kepanikan di pasar dan investor lebih dominan untuk menghindari risiko dengan cara menjual aset yang dinilai berisiko seperti saham dan kripto. Di saat yang sama, saham global merosot, sementara dolar, emas, dan harga minyak meroket lebih tinggi karena investor berebut aset yang dianggap sebagai safe-haven. Pada 28 Februari, menyusul sanksi ekonomi terhadap Rusia harga BTC meningkat secara signifikan, menciptakan candlestick bullish terbesar (15%) dalam satu tahun terakhir, seperti yang terlihat pada grafik di bawah.
Setelah mencapai resistensi di harga 44.000 dolar AS pada 3 Maret 2022, dapat dilihat adanya pembalikan dua candle berikutnya hingga BTC berada di bawah EMA 21 hari, dan harga kembali berada di antara 34.000-40.000 dolar AS.
Hingga pertengahan Maret, Bitcoin bergerak dalam mode sideways atau stagnasi. Hal ini merepresentasikan keadaan di mana sebagian besar pelaku pasar belum siap untuk mempertahankan akumulasi yang lebih lama dan berkelanjutan dalam jangka pendek.
Sementara itu, invasi Rusia ke Ukraina menciptakan gelombang migrasi besar-besaran dari kedua negara. Bagi banyak migran dan pengungsi, kripto telah menjadi satu-satunya cara nyata untuk membawa tabungan mereka. Namun, penelitian perusahaan analisis blockchain, Crystal Blockchain, tidak menemukan fluktuasi signifikan terkait dengan perang dan migrasi.
Volume perdagangan crypto dalam rubel telah turun lebih dari setengahnya pada 18 Maret, dari volume puncak yang mencapai sekitar 70 juta dolar AS pada 7 Maret, menurut data dari Chainalysis.
7. Ukraina legalkan penggunaan kripto
Pada bulan Februari yang lalu, parlemen Ukraina meloloskan RUU untuk melegalkan cryptocurrency, mempersiapkan kerangka kerja untuk regulasi dan pengelolaan cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum. Pada 17 Maret, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, menandatangani undang-undang itu, “Tentang Aset Virtual,” yang menetapkan kerangka hukum bagi negara untuk mengoperasikan pasar kripto.
Apa saja kelebihan transaksi menggunakan cryptocurrency?
Dari konflik Rusia dan Ukraina, diketahui bahwa cryptocurrency dapat menjadi alat pembayaran alternatif yang digunakan ketika sistem keuangan yang tersentralisasi tidak dapat memfasilitasi kebutuhan akan layanan keuangan di saat krisis. Apa saja kelebihan teknologi cryptocurrency dibandingkan dengan layanan keuangan tersentralisasi?
1. Tanpa perantara
Kamu dapat bertransaksi aset crypto secara langsung dari pengirim ke penerima, tanpa memerlukan adanya perantara yang mengatur transaksi. Setiap transaksi hanya dilakukan oleh pengirim ke penerima saja.
2. Tahan sensor
Tidak ada yang dapat mematikan aset crypto karena perangkat lunaknya gratis dan siapapun di dunia dapat berpartisipasi untuk membuat jaringan aset crypto tersebut agar lebih aman.
3. Metode pembayaran yang relatif cepat
Saat kamu mengirim uang ke orang lain di belahan mana pun di dunia menggunakan aset crypto, alamat tujuan dapat segera menerimanya dengan proses yang hampir instan.
Tertarik untuk membeli aset kripto?
Setelah membaca artikel tentang dampak konflik Rusia Ukraina di atas, jika kamu tertarik untuk mulai berinvestasi pada aset kripto seperti Bitcoin segera download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store. Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Referensi
- Ben Caselin, Ukraine war is crypto’s biggest test yet, Nikkei Asia, diakses pada 11 Maret 2022
- Jason Nelson, Ukraine DAO’s Flag NFT Sells for $6.75 Million, Decrypt, diakses pada 11 Maret 2022
- David Ingram & Ben Goggin, How the Ukraine conflict became a turning point for cryptocurrency, NBC News, diakses pada 11 Maret 2022
- Ukraine crisis: Crypto exchange boss rejects Russian user ban, BBC News, diakses pada 11 Maret 2022
- Emily Nicolle, Binance CEO Says Blocking All Russians From Crypto Exchange Is ‘Unethical’, Bloomberg, diakses pada 12 Maret 2022
- Connie Loizos, Ukraine’s president signs law to legalize crypto as digital donations roll, Techcrunch, diakses pada 24 Maret 2022
- What is a decentralized autonomous organization, and how does a DAO work?, Cointelegraph, diakses pada 8 April 2022
- Matt Bindar, Most crypto donors to Ukraine were looking to profit with an airdrop, Mashable, diakses pada 8 April 2022