Pasar aset kripto merupakan pasar aset yang relatif baru, terutama di Indonesia. Dibandingkan dengan pasar saham yang sudah berjalan selama ratusan tahun, pasar kripto masih berada pada tahap awal. Situasi ini memberikan kesempatan emas bagi banyak investor baru karena banyak aset yang memiliki potensi besar. Namun, umur pasar yang masih muda juga membawa resiko besar yaitu fluktuasi harga yang drastis. Keputusan yang tidak tepat dapat menyebabkan kamu kehilangan uang yang kamu simpan ke dalam aset kripto. Maka dari itu, terdapat banyak strategi investasi yang dapat membantu mengurangi resiko kerugian. Salah satunya adalah strategi buy the dip yang dapat membantu kamu membeli aset dalam harga yang tepat. Lalu, apa itu buy the dip? Mengapa strategi investasi ini penting? Artikel ini akan membahas strategi buy the dip secara lengkap.
Ringkasan Artikel
- 🤏 Buy the dip merupakan sebuah istilah yang biasa digunakan pada dunia kripto dan saham. Ia mengacu kepada strategi membeli sebuah aset saat harganya sedang turun dari harga tertingginya.
- 💵 Strategi buy the dip merupakan pilihan yang cocok untuk investor jangka panjang yang ingin mengakumulasi satu koin. Maka dari itu, investor yang menggunakan cara ini tidak boleh berekspektasi akan mendapatkan keuntungan secara cepat dan harus memilih aset kripto dengan fundamental kuat.
- ⚖️ Kelebihan strategi buy the dip adalah kamu membeli koin dalam harga diskon untuk menyimpannya dalam jangka panjang. Namun, membeli pada waktu yang tepat memerlukan kemampuan analisis yang kuat agar kamu tidak membeli sebuah aset tepat sebelum dia mengalami tren penurunan.
- 🤔 Menjalankan strategi buy the dip membutuhkan kemampuan analisis fundamental dan teknikal untuk menentukan nilai dari aset yang kamu beli dan pada harga apa kamu harus membelinya.
Apa itu buy the dip?
Buy the dip merupakan sebuah istilah yang biasa digunakan pada dunia kripto dan saham. Ia mengacu kepada strategi membeli sebuah aset saat harganya sedang turun dari harga tertingginya. Strategi ini memberikanmu harga diskon sebuah aset dan saat ia pulih, kamu akan mendapatkan keuntungan. Layaknya pasar aset pada umumnya, pasar kripto memiliki siklus atau ‘musim’-nya sendiri. Ada masa ketika pasar kripto secara keseluruhan mengalami tren kenaikan (bull market) dan ada pula periode waktu ketika ia mengalami tren penurunan (bear market).
Baca juga: Membedakan bull dan bear market
Strategi buy the dip (komunitas kripto menyebutnya BTFD) artinya kita membeli sebuah aset ketika harganya jatuh. Investor profesional biasanya membuat batas untuk melakukan BTFD, misalnya hanya akan membeli dip ketika harganya turun 30%. Namun, batas ini merupakan sesuatu yang ditentukan oleh setiap investor secara invidu karena hal ini bergantung kepada strategi setiap orang.
Inti dari strategi buy the dip adalah kamu akan mendapatkan keuntungan jangka panjang dari membeli aset ketika harganya sedang turun. Namun, terdapat keuntungan dan kerugian tersendiri dari melakukan strategi ini.
Kelebihan dan kekurangan menggunakan strategi buy the dip
Strategi buy the dip merupakan pilihan yang cocok untuk investor jangka panjang yang ingin mengakumulasi satu koin secara konsisten. Maka dari itu, keuntungan yang akan kamu dapat dari strategi ini pun akan terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Apabila kamu ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cepat, strategi ini kurang cocok untukmu. Strategi buy the dip juga lebih tepat bagi kamu yang baru mencoba masuk ke dalam dunia kripto. Bersama dengan strategi DCA (dollar cost averaging), kamu bisa menghindari mengalami kerugian yang besar saat awal mulai berinvestasi.
Baca juga: Apa itu dollar-cost-averaging?
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan menggunakan strategi buy the dip:
Kelebihan:
- ⚖️ Membeli aset pada harga diskon: Strategi buy the dip membuatmu bisa membeli aset kripto dalam harga diskon dan menghindarkanmu dari pembelian saat top atau harga tertinggi sebuah koin. Membeli pada saat harga turun akan memberikanmu keuntungan lebih besar saat aset tersebut kembali ke harga ‘normalnya’ atau pun mengalami kenaikan.
- 💵 Potensi keuntungan jangka panjang: Sebelum membeli aset kripto menggunakan saat dip, kamu perlu mempercayai aspek fundamental aset tersebut. Apabila kamu sudah melakukan riset yang cukup, percaya bahwa aset yang kamu pilih memiliki utilitas dan potensi besar, maka kamu berpotensi untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
- 📈 Membeli dip yang tepat sebelum harga aset mengalami kenaikan: Dalam sebuah kondisi bull market, strategi buy the dip dapat memberikanmu kesempatan saat aset sedang dalam fase koreksi kecil sebelum ia mengalami peningkatan harga drastis. Namun, teknik ini memerlukan skil analisis yang akurat.
Kekurangan
- 📉 Harga masih bisa turun lebih jauh: Salah satu argumen terhadap strategi buy the dip adalah kamu bisa saja membeli dip tahap awal dan aset kemudian terus mengalami penurunan. Dalam situasi ini, kamu akan mengalami kerugian lebih besar apabila ternyata kamu membeli sesaat sebelum terjadinya bear market. Situasi ini dapat dihindari dengan melakukan analisis teknikal.
- 🤏 Potensi mendapatkan keuntungan jangka pendek kecil: Strategi buy the dip pada dasarnya merupakan strategi investasi jangka panjang dengan ekspektasi keuntungan jangka panjang. Beberapa trader profesional mungkin bisa menentukan momen tepat membeli dip dan mendapatkan keuntungan. Namun, hal ini sangat sulit dilakukan.
- ❌ Harga tidak menurun sesuai prediksimu: Kamu mungkin akan kehilangan potensi mendapatkan keuntungan saat menggunakan strategi buy the dip, terutama dalam tren bull market. Dip yang kamu tunggu bisa saja tidak terjadi dan harga terus naik.
Beberapa hal yang perlu kamu lakukan sebelum melakukan buy the dip
Lakukan Analisis Fundamental (FA) koin yang ingin kamu beli
Salah satu hal paling penting dalam berinvestasi kepada aset kripto adalah mengecek fundamental aset yang ingin kamu beli. Tidak seperti pasar saham, proyek-proyek cryptocurrency tidak memiliki aspek fundamental seperti keuntungan dan sejenisnya. Maka dari itu, analisis fundamental terhadap aset kripto dilakukan dengan cara yang berbeda.
Salah satu cara paling dasar dalam melakukan analisis fundamental adalah dengan cara membaca whitepaper yang diterbitkan setiap proyek kripto. Semua proyek kripto yang serius akan memiliki whitepaper sistematis, detail, dan rapi. Apabila whitepaper sebuah aset tidak detail, memiliki kesalahan penulisan, dan sulit dibaca, ada potensi besar aset tersebut merupakan penipuan. Selain itu, aspek lain seperti tim dibalik sebuah proyek dan ekonomi token juga perlu diperhatikan.
Berikut beberapa pertanyaan yang harus kamu ajukan saat melakukan analisis fundamental terhadap proyek kripto yang ingin kamu beli:
- Masalah apa yang ingin proyek ini pecahkan? Seberapa mudah ia digunakan?
- Siapa yang membuat proyeknya? Bagaimana rekam jejaknya? Apakah mencurigakan?
- Bagaimana ekonomi tokennya (Tokenomics)? Apakah ia memberikan banyak penjualan awal (seed round)?
- Apakah ia memiliki komunitas yang besar dan loyal? Cek media sosial aset tersebut.
- Apakah ia memiliki whitepaper? Kalau iya, baca terlebih dahulu!
Menentukan tren pasar
Dunia cryptocurrency berada dalam sebuah tahap kritis dalam sejarahnya. Jumlah pengguna individu dan institusi aset kripto terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Banyak negara mulai melihat kripto sebagai aset komoditas yang perlu diatur, bukan dilarang. Namun, meskipun pasar aset kripto kian membesar dan pilihan asetnya semakin banyak, pasar kripto memiliki satu kelemahan besar. Tren pasar dunia kripto ditentukan oleh satu aset paling berharganya yaitu Bitcoin.
Tren kenaikan dan penurunan pasar aset kripto selalu dimulai dari pergerakan harga Bitcoin. Bitcoin turun? Semua aset altcoin ikut turun. Bahkan, aset kripto yang memiliki kapitalisasi pasar kecil bisa mengalami penurunan harga hingga 80% dalam sebuah bear market. Menentukan tren pasar kripto artinya menganalisis grafik harga Bitcoin. Kamu bisa menggunakan berbagai indikator teknikal seperti EMA, RSI, dan MAC untuk melakukan analisis teknikal terhadap Bitcoin.
Bagaimana cara melakukan buy the dip?
Prinsip dasar strategi buy the dip
- Membeli dip saat tren harga dalam kenaikan (mengurangi resiko harga turun lebih jauh)
- Lakukan buy the dip ke dalam koin dengan potensi jangka panjang (lakukan analisis fundamental terlebih dahulu)
- Hati-hati saat membeli dip dalam bear market (harga masih bisa turun lebih jauh)
- Beli dip secara pelan-pelan menggunakan strategi DCA (average in)
Lakukan analisis teknikal
Analisis teknikal (TA) merupakan sebuah metode analisis membaca grafik harga menggunakan berbagai macam indikator metematis untuk menentukan pergerakan sebuah aset. Melalui analisis teknikal, kamu bisa menentukan pergerakan harga aset ke depannya, tren yang sedang dialami aset, dan juga target harga untuk membeli atau menjual aset. Analisis teknikal dilakukan menggunakan berbagai indikator trading yang dapat memberikanmu informasi tambahan mengenai aset yang sedang kamu analisa.
Beberapa indikator trading yang paling sederhana untuk kamu gunakan adalah MA, EMA, dan Volume. Apabila kamu baru dalam melakukan TA, ketiga elemen ini harus kamu kuasai karena ia menjadi dasar penting. Bahkan, banyak trader profesional dapat melakukan prediksi pergerakan aset hanya menggunakan 3 hal ini. Setelah itu, kamu dapat belajar menggunakan indikator lain seperti Bollinger Band, MACD, dan RSI. Ketiga indikator ini sangat berguna saat kita ingin menentukan membeli aset.
MACD dan RSI bisa memberikanmu informasi apakah sebuah aset sudah mencapai titik rendahnya atau belum serta melihat momentum penurunan dan kenaikan harga. Apabila kamu ingin menggunakan strategi buy the dip, setidaknya kamu harus mengerti penggunaan indikator EMA dan RSI. Saat kamu bisa menggunakan beberapa indikator seperti EMA dan RSI, kamu bisa mengandalkan analisismu sendiri dan menentukan kapan kamu membeli aset.
Baca juga: 4 indikator trading terbaik dalam kripto
Cari tahu kenapa terjadi penurunan harga
Salah satu cara paling mudah untuk menentukan apakah dip yang terjadi akan berdampak sementara atau awal dari sebuah tren lebih besar adalah melihat berita dan kejadian-kejadian yang sedang terjadi dalam komunitas kripto atau pun skala dunia. Pasar aset kripto dapat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, kejadian politik, dan juga peristiwa-peristiwa ekonomi yang sedang terjadi. Kamu bisa mencari informasi tentang semua hal ini lewat kanal berita dan juga melihat respon dari komunitas kripto melalui media sosial.
Bear dan bull market pun memiliki korelasi erat dengan berbagai macam berita yang sedang populer dan dampaknya terhadap pasar. Dalam bear market, berita buruk dengan dampak sekecil apapun pasti akan memiliki akibat negatif terhadap harga pasar kripto dalam jangka waktu tertentu. Sebaliknya, dalam sebuah bull market, berita negatif atau FUD (fear, uncertainty, and doubt) biasanya tidak akan berdampak besar kepada pasar kripto atau hanya akan memunculkan dip yang bersifat sementara.
Berita penting seperti kebijakan moneter the Fed pasti akan memiliki dampak signifikan terhadap pasar aset kripto karena keputusannya akan berdampak kepada kebanyakan investor. Hasil kebijakan seperti ini dapat menentukan momentum pasar. Namun, melihat berita untuk menentukan seberapa besar penurunan atau kenaikan harga tidak bisa dijadikan patokan akurat.
Analisis fundamental, teknikal, dan juga melihat peristiwar yang terjadi di dalam komunitas kripto dapat menjadi tolak ukur yang lebih akurat untuk melihat dip dan juga tren pasar. Selalu kombinasikan semua hal ini sebelum melakukan keputusan investasi yang memiliki dampak besar terhadap kondisi finansialmu.
Membeli aset kripto
Kamu dapat mulai berinvestasi di berbagai aset kripto pada aplikasi Pintu. Melalui Pintu, kamu bisa membeli aset kripto seperti Bitcoin dengan cara yang aman dan mudah.
Selain itu, aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Mallika Mitra, Does ‘Buying the Dip’ Actually Work?, Money, diakses pada 11 Februari 2022.
- 6 Trading Strategies to Profit From The Turbulence in Crypto-Markets, Hacker Noon, diakses pada 11 Februari 2022.
- Katie Brockman, Should You Buy the Crypto Dip? 3 Questions to Ask Yourself First, The Fool, diakses pada 13 Februari 2022
- Rob Lenihan, Crypto Crash Sparks ‘Buy the Dip’ Refrain. What To Know Before Your Move ?, The Street, diakses pada 13 Februari 2022.
- The Crypto Dips – 3 Reasons You Should Buy (and 3 Why You Shouldn’t), Liquid, diakses pada 14 Februari 2022.
- TJ Porter, What Does It Mean to ‘Buy the Dips’?, The Balance, diakses pada 14 Februari 2022.
- Claire Ballentine dan Charlie Wells, Investing Ideas: Should You ‘Buy the Dip’ When Bitcoin, Stocks, or SPACs Drop? – Bloomberg, diakses pada 14 Februari 2022.