Dalam lanskap teknologi yang terus berkembang pesat, upaya peretasan terhadap aset crypto investor juga semakin canggih. Ancaman seperti malware, phishing, hingga teknik social engineering kini menjadi semakin umum digunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, sangat penting bagi investor untuk menjaga aset crypto mereka dengan aman, termasuk pemilihan wallet yang tepat serta langkah-langkah pencegahan yang efektif. Salah satu metode paling aman yang dapat digunakan adalah cold wallet, yaitu dompet crypto yang tidak terhubung ke internet.
Cold wallet telah lama menjadi standar industri bagi investor institusional maupun individu yang mengutamakan keamanan maksimal dalam menyimpan aset crypto mereka.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh mengenai cold wallet, mulai dari pengertian, cara kerja, kelebihan dan kekurangannya, termasuk perbandingan dengan hot wallet hingga berbagai hal penting lain yang perlu kamu ketahui. Tujuannya adalah agar kamu dapat memahami betapa pentingnya memilih metode penyimpanan yang aman untuk melindungi aset cryptomu.
Ringkasan Artikel
- 📟 Cold Wallet: dompet crypto yang menyimpan private key secara offline, tidak terhubung ke internet sehingga sangat tahan terhadap serangan siber seperti phishing dan malware.
- ❄️ Cold wallet cocok digunakan untuk penyimpanan jangka panjang karena memberikan keamanan maksimal, namun menuntut pengguna untuk menjaga seed phrase dengan baik.
- 📠 Pengguna tetap bisa menjadi korban jika menyetujui transaksi palsu meskipun perangkatnya aman.
- 🌟 Kombinasi cold wallet untuk simpanan utama dan hot wallet untuk kebutuhan harian adalah strategi penyimpanan kripto yang paling ideal.
Cara Kerja Cold Wallet

Saat pertama kali digunakan, cold wallet akan menghasilkan seed phrase, yakni 12 atau 24 kata acak yang muncul sekali dan harus dicatat serta disimpan dengan sangat aman. Seed phrase ini adalah satu-satunya cara untuk memulihkan akses ke wallet jika perangkat hilang atau rusak.
Biasanya, cold wallet tidak menampilkan private key secara langsung, melainkan menghasilkan private key secara internal dari seed phrase. Dari private key, akan dihasilkan public key, dan dari public key inilah alamat wallet pengguna terbentuk untuk menerima aset kripto.
Karena itu, menjaga kerahasiaan seed phrase dan private key adalah hal yang paling krusial bagi setiap pengguna. Jika informasi ini jatuh ke tangan orang lain, maka seluruh aset crypto dalam wallet bisa diambil tanpa jejak.
Pada umumnya, cold wallet seperti contoh produk Ledger Nano X saat pertama kali diaktifkan akan meminta pengguna untuk membuat wallet baru dengan menghasilkan seed phrase, atau memulihkan wallet yang sudah ada dengan memasukkan seed phrase sebelumnya. Setelah proses ini selesai, perangkat dapat dipasangkan (pairing) dengan aplikasi resmi seperti Ledger Live, yang berfungsi untuk menampilkan saldo, mengelola aset, dan menginisiasi transaksi. Namun, proses kriptografi seperti penyimpanan kunci dan penandatanganan transaksi tetap dilakukan secara aman di dalam perangkat cold wallet, tanpa terekspos ke jaringan internet.
Proses Transaksi Menggunakan Cold Wallet
Berikut adalah tahapan saat pengguna melakukan transaksi menggunakan cold wallet:
- Pengguna menginisiasi transaksi di aplikasi resmi (misalnya Ledger Live), seperti memilih jenis aset, jumlah, dan alamat tujuan.
- Aplikasi akan mengirimkan detail transaksi ke perangkat cold wallet untuk ditandatangani.
- Cold wallet meminta konfirmasi dari pengguna, lalu melakukan penandatanganan transaksi secara offline.
- Setelah ditandatangani, transaksi dikirim kembali ke aplikasi untuk disiarkan ke jaringan blockchain.
Karena private key tidak pernah meninggalkan perangkat, proses ini menjamin keamanan maksimal meskipun perangkat komputer atau ponsel yang digunakan terhubung ke internet.
Kenapa Kita Butuh Cold Wallet?
Cold wallet sangat cocok bagi investor yang ingin menyimpan aset kripto dengan sangat aman dan untuk jangka panjang, baik itu dalam jumlah sedikit maupun banyak. Meski begitu, penggunaan cold wallet juga membutuhkan tanggung jawab ekstra, terutama dalam menjaga seed phrase dan memahami cara kerja perangkatnya. Tanpa pemahaman yang tepat, pengguna justru bisa kehilangan akses terhadap asetnya sendiri. Oleh karena itu, cold wallet sangat disarankan bagi mereka yang siap menjaga aset secara mandiri
Kelebihan dan Kekurangan Cold Wallet
Meskipun cold wallet dikenal sebagai metode penyimpanan paling aman karena private key disimpan secara offline dan tidak terhubung ke internet, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami sebelum memutuskan untuk menggunakan jenis wallet ini.
Kelebihan Cold Wallet
- Tidak Rentan Terhadap Peretasan
Cold wallet hanya digunakan untuk menandatangani transaksi secara offline, tanpa terhubung langsung ke internet. Private key disimpan di dalam perangkat dan tidak pernah terekspos secara online, sehingga risiko terkena serangan siber seperti phishing, malware, atau hacking menjadi sangat kecil. Inilah alasan mengapa cold wallet dianggap sebagai pilihan terbaik untuk menjaga aset crypto dalam jangka panjang. - Kepemilikan Wallet 100% Milik Pengguna
Pengguna cold wallet memiliki kendali penuh atas wallet dan private key yang disimpan di dalamnya. Private key yang dihasilkan saat pertama kali cold wallet diatur hanya disimpan di dalam wallet tersebut. Hal ini berarti hanya pemilik perangkat yang dapat mengakses, memindahkan, atau mengelola aset tersebut, asalkan ia memiliki seed phrase atau cadangan kunci pribadinya. - Tidak Bergantung pada Pihak Ketiga
Cold wallet tidak memerlukan layanan eksternal atau platform online untuk menjaga akses ke aset. Selama pengguna memiliki seed phrase, wallet dapat dipulihkan kapan saja di perangkat baru. Ini menjadikan cold wallet lebih tahan terhadap kegagalan sistem atau serangan terhadap platform penyedia layanan. - Wallet Bisa Dipulihkan Kapan Saja
Meskipun kepemilikan cold wallet sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna, risiko seperti hilangnya perangkat tetap bisa terjadi. Namun, selama seed phrase telah dicatat dan disimpan dengan baik, wallet dapat dipulihkan kapan saja menggunakan perangkat baru dengan jenis yang sama. Setelah proses pemulihan selesai, semua transaksi baru dapat ditandatangani langsung melalui perangkat baru tersebut, tanpa memerlukan perangkat lama. Sebagai langkah keamanan tambahan, sangat disarankan untuk segera memindahkan aset ke alamat baru yang dihasilkan oleh perangkat baru, guna meminimalkan potensi risiko apabila seed phrase pernah terekspos atau tersimpan di tempat yang tidak aman.
Kelemahan Cold Wallet
- Risiko Kehilangan Aset
Berbeda dengan menyimpan aset di platform seperti crypto exchange (misalnya Pintu) yang memiliki fitur pemulihan akun seperti lupa password, cold wallet tidak menyediakan fitur semacam itu. Jika pengguna kehilangan perangkat dan tidak mencatat serta menyimpan seed phrase dengan benar, maka akses terhadap wallet tidak akan bisa dipulihkan. Akibatnya, seluruh aset crypto yang tersimpan di dalamnya akan hilang secara permanen. Inilah alasan mengapa pencatatan dan penyimpanan seed phrase serta perangkat cold wallet secara aman menjadi tanggung jawab yang sangat penting bagi setiap pengguna. - Kurang Praktis
Karena tidak selalu terhubung ke internet, cold wallet tidak cocok untuk pengguna yang sering melakukan transaksi, seperti trading harian atau aktivitas di ekosistem crypto seperti DeFi. Setiap kali ingin mengirim aset, pengguna harus menghubungkan perangkat ke aplikasi dan melakukan proses otorisasi secara manual. - Rentan Terhadap Penyetujuan Transaksi Palsu
Meskipun cold wallet dikenal sangat aman dari peretasan karena menyimpan private key secara offline, pengguna tetap dapat menjadi korban peretasan jika kurang berhati-hati dalam menyetujui transaksi. Scammer dapat mengirimkan permintaan transaksi palsu yang tampak sah, dan jika pengguna menyetujuinya tanpa verifikasi yang cermat, mereka dapat memberikan izin kepada scammer untuk mengakses dan menguras aset kripto mereka.

Misalnya, terdapat kasus di mana seorang pengguna kehilangan lebih dari $666.414 setelah menyetujui transaksi phishing yang memberikan akses kepada scammer untuk menghabiskan aset dari wallet korban.
Perbandingan Cold Wallet vs Hot Wallet
Aspek | Cold Wallet | Hot Wallet |
Konektivitas | Tidak terhubung ke internet (offline) | Selalu terhubung ke internet (online) |
Keamanan | Sangat aman dari serangan peretas karena private key disimpan di dalam perangkat tanpa terhubung ke internet | Lebih rentan terhadap serangan siber seperti phishing dan malware karena selalu terkoneksi ke internet |
Aksesibilitas | Kurang praktis digunakan karena perlu langkah tambahan setiap kali ingin bertransaksi seperti menghubungkan perangkat dan memasukan PIN | Dapat diakses kapan saja melalui perangkat yang terhubung ke internet karena tersedia dalam bentuk aplikasi atau ekstensi browser |
Biaya | Pembelian perangkat (sekitar Rp 1 juta – Rp 5 juta) | Gratis |
Risiko Kehilangan | Risiko kehilangan perangkat atau seed phrase yang dapat menyebabkan kehilangan akses permanen | Rawan terhadap peretasan wallet karena serangan siber dan sembarangan dalam mengklik link |
Contoh | Ledger Nano X, Trezor Model T, Safepal | MetaMask, Trust Wallet, Phantom |
Seperti yang bisa dilihat dalam tabel di atas, cold wallet ungul dari segi keamanan dan hot wallet unggul dalam kemudahan akses.
Kesimpulan
Cold wallet merupakan salah satu metode penyimpanan aset crypto paling aman karena menyimpan private key secara offline, jauh dari ancaman serangan siber seperti phishing atau malware. Dompet jenis ini sangat cocok bagi investor yang ingin menyimpan aset dalam jangka panjang dan mengutamakan keamanan tinggi.
Namun, penggunaan cold wallet juga datang dengan tanggung jawab besar. Pengguna harus memahami cara kerjanya dan menyimpan seed phrase dengan sangat hati-hati, karena kehilangan informasi ini berarti kehilangan akses permanen terhadap aset. Selain itu, meski tidak terhubung ke internet, cold wallet tetap bisa dimanipulasi melalui transaksi palsu jika pengguna tidak teliti dalam menyetujui permintaan transaksi.
Sementara itu, hot wallet tetap menjadi pilihan populer karena kemudahan akses dan cocok untuk aktivitas harian seperti trading atau interaksi dengan aplikasi DeFi. Namun, keamanannya lebih rentan jika tidak disertai dengan kehati-hatian.
Untuk memaksimalkan keamanan dan kenyamanan, kombinasi penggunaan cold wallet dan hot wallet bisa menjadi solusi ideal dimana cold wallet untuk menyimpan mayoritas aset, dan hot wallet untuk aktivitas harian dalam jumlah kecil.
Dengan pemahaman dan penggunaan yang tepat, kamu dapat menjaga aset crypto tetap aman sekaligus fleksibel dalam penggunaannya.
Referensi
- Ledger Academy, “What Is a Cold Wallet?,” ledger.com, diakses pada 17 April 2025.
- Investopedia Team, “[Cold Storage: What It Is, How It Works, Theft Protection](https://www.investopedia.com/terms/c/cold-storage.asp#:~:text=Cold wallets are a way,%2C ransomware%2C or other methods.)” Investopedia, diakses pada 17 April 2025.
- Dave Birnbaum, “What Is a Cold Wallet?” Forbes, diakses pada 17 April 2025.
- JSXPRO ID, Ledger Nano X – Complete Tutorial, Youtube, diakses 17 April 2025.