Setelah bear market tahun 2022 yang penuh dengan drama, kuartal I 2023 dibuka dengan angin positif. Pasar aset kripto akhirnya mengalami peningkatan signifikan pada kuartal I dan ini dicerminkan dari harga aset-aset besar seperti BItcoin dan Ethereum. Bitcoin dan berbagai aset kripto lainnya berhasil naik ke angka sebelum jatuhnya FTX. Dengan pemulihan harga yang begitu signifikan, banyak yang mulai berargumen bahwa momen terburuk bear market sudah terlewat. Sayangnya, situasi ekonomi global masih mengalami kondisi buruk. Kuartal I juga diisi dengan beberapa bank besar yang mengalami kebangkrutan dan menimbulkan ketakutan tentang resesi. Laporan pasar kripto kuartal I ini akan membahas semua yang terjadi di pasar aset kripto selama tiga bulan terakhir dan melihat apa yang akan terjadi di kuartal II 2023.
Ringkasan Artikel
- 📈 Pasar kripto mengalami pergerakan harga yang sangat positif pada kuartal I 2023. Bitcoin naik lebih dari 60%, ETH 34%, dan pasar kripto secara keseluruhan mengalami kenaikan drastis.
- 📱 Beberapa narasi yang terjadi di sektor altcoin pada kuartal I adalah narasi proyek kripto AI, narasi aset kripto Hong Kong/China, NFT di Bitcoin, dan tren layer 2 Ethereum. Narasi-narasi ini menyebabkan sejumlah aset kripto naik drastis hingga ratusan persen. Lebih lanjut lagi, beberapa narasi ini masih kuat bahkan menuju kuartal II 2023.
- ⚙️ Bitcoin berhasil menyentuh harga $30.000 dolar pada akhir kuartal I. Kuarta I juga merupakan kuartal hijau pertama bagi Bitcoin sejak tahun 2022 yang diisi dengan angka negatif sepanjang tahun. Kuartal II akan menjadi waktu yang penting untuk melihat manakah dari BTC dan ETH yang bisa mempertahankan harga saat ini.
- 🧠 Terdapat beberapa katalis pada kuartal II 2023. Salah satunya adalah Shapella yang sudah terjadi pada 12 April 2023 dan berhasil dilalui. Kejadian ini ternyata menjadi katalis bullish bagi ETH dan mendorong harganya naik. Selain itu, kebijakan the Fed pada FOMC Mei dan data CPI AS akan memberikan gambaran lebih jelas tentang pergerakan pasar ke depannya.
Performa Pasar Aset Kripto Pada Kuartal I 2023
Tahun 2023 dibuka dengan angin pemulihan bagi pasar kripto. Bitcoin, Ethereum, dan berbagai altcoin membuka tahun dengan hijau. Setelah FTX, Terra, dan kejadian buruk lainnya, pasar kripto bergerak dengan cepat pada awal Januari, tidak memberi banyak kesempatan bagi banyak investor yang masih bearish. Bagi investor yang sudah merasa bullish, Januari merupakan kesempatan emas karena banyak aset kripto mengalami kenaikan drastis. Bitcoin bahkan menutup Januari dengan kenaikan 39,63%, kenaikan bulanan terbesar sejak Oktober 2021.
Dengan Bitcoin yang begitu bullish, berbagai “narasi” mulai bermunculan. Narasi-narasi ini adalah berita atau tren populer yang berkaitan dengan fundamental sekelompok proyek crypto. Pada kuartal I 2023, beberapa tren atau narasi yang muncul adalah tentang proyek crypto AI, proyek dari Hong Kong dan China, NFT di Bitcoin, dan juga sektor LSD (Liquid Staking Derivatives). Narasi-narasi ini menyebabkan aset kripto yang masuk ke kategorinya untuk mengalami apresiasi harga signifikan.
Contoh salah satu proyek kripto dalam narasi-narasi ini adalah Conflux (CFX). CFX mengalami kenaikan lebih dari 1000% dalam kurun waktu dua bulan karena ia adalah satu-satunya proyek crypto legal di China.
Di luar terciptanya narasi-narasi tersebut, pasar kripto juga dihadapkan terhadap beberapa kejadian negatif signifikan. Di antaranya adalah kebangkrutan beberapa bank besar di AS seperti Silvergate dan SVB yang memiliki implikasi terhadap salah satu stablecoin terbesar di industri crypto yaitu USDC. Pasca kejadian FTX, pemerintah AS (melalui SEC) terlihat mengambil posisi anti-kripto dan berusaha menuntut beberapa pihak. Ini dapat dilihat dari sikap pemerintah yang menutup jasa staking beberapa CEX dan melakukan investasi terhadap BUSD dan Binance.
Pada bagian selanjutnya kita akan mengelaborasi beberapa kejadian penting yang terjadi di industri kripto selam kuartal I 2023.
Apa yang Terjadi di Q1 2023?
1. Narasi Proyek Crypto AI
Pada November 2022, ChatGPT secara resmi diluncurkan dan bisa digunakan semua orang. Dalam waktu singkat platform ini berhasil menarik perhatian jutaan orang dan kembali memunculkan perbincangan terkait peran AI (kecerdasan buatan). Di dunia crypto, pengaruh ChatGPT juga terasa. Berbagai pihak ingin mencari cara bagaimana crypto bisa memanfaatkan teknologi AI. Tren ChatGPT ini memicu narasi di mana banyak investor mencari berbagai proyek crypto yang berhubungan dengan AI dan membelinya.
Investor-investor crypto pada akhirnya memilih beberapa koin dan token crypto yang menggunakan atau mendukung teknologi AI. Beberapa aset kripto “pemenang” dari narasi ini adalah SingularityNet (AGIX), Fetch.AI (FET), iExec RLC (RLC) dan Ocean Protocol (OCEAN). Di antara keempat aset tersebut, AGIX mengalami kenaikan lebih dari 1000%.
Namun, tidak banyak juga yang meragukan narasi AI. Banyak pihak yang berpendapat bahwa tren ini akan mati dengan sendirinya karena AI dan crypto sendiri tidak kompatibel. AI secara prinsip bersifat tersentralisasi sementara crypto sebaliknya. Seperti pada grafik harga di atas, mayoritas aset AI kemudian mengalami koreksi tajam setelah narasi AI ini digantikan dengan yang lainnya.
2. Narasi Hong Kong dan China
Narasi tentang proyek crypto dari Hong Kong dan China dimulai dari berita yang menyebar tentang bagaimana Hong Kong akan melegalkan perdagangan aset kripto pada 1 Juni 2023. Hal tersebut kemudian bertumbuh jadi opini-opini bahwa ini akan mengawali pembukaan industri crypto di China. Narasi ini juga diperkuat dengan berbagai proyek crypto dari Hong Kong yang mulai bekerja sama dengan beberapa proyek crypto besar seperti Cardano.
Layaknya cerita pada narasi AI, banyak investor dan trader crypto mulai mencari proyek-proyek yang berasal dari China/Hong Kong atau mempunyai hubungan kuat dengan wilayah tersebut. Ini juga diperkuat dengan opini beberapa tokoh seperti Cameron Winkelvoss yang menganggap bahwa bull market selanjutnya akan dimulai dari Asia. Sikap pemerintah Hong Kong yang ingin membuka diri terhadap industri crypto menjadi landasan untuk narasi ini lepas landas.
Alchemy Pay (ACH), Conflux (CFX), dan Filecoin (FIL) adalah beberapa proyek crypto yang menjadi target investor yang ingin mengikuti hype narasi China ini. Ketiga proyek ini memiliki hubungan kuat dengan Hong Kong atau China. Alchemy Pay adalah proyek pembayaran kripto yang sudah beroperasi di Hong Kong sementara Conflux merupakan satu-satunya proyek kripto resmi berbasis di China.
Tidak seperti narasi AI, narasi China masih bertahan kuat hingga awal April (untuk beberapa aset). Narasi ini sepertinya akan terus masuk ke dalam perbincangan hingga tanggal 1 Juni kebijakan kripto Hong Kong diterapkan.
3. Tindakan Keras Pemerintah AS Terhadap Industri Kripto
Sejak kejadian FTX, retorika beberapa pejabat AS terhadap kripto mulai berubah semakin ekstrim. Institusi SEC (Securities and Exchange Commission) terutama paling bersikeras mengkategorikan beberapa aset kripto sebagai sekuritas agar ia bisa menyatakannya ilegal dan melarangnya diperdagangkan di AS.
Lebih lanjut lagi, SEC memulai penyerangannya pada awal 2023 dengan serangkaian tindakan penegakan hukum terhadap entitas kripto AS yang teregulasi termasuk Kraken dan Coinbase, sementara Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) menuntut Binance atas BUSD. Kraken dan Coinbase terpaksa menutup jasa staking yang ia tawarkan sementara Binance berbicara bahwa ia tidak hanya akan berfokus pada BUSD (secara terpaksa).
Banyak di komunitas kripto yang menganggap bahwa upaya pemerintah AS adalah bagian dari strategi untuk menghancurkan pemain-pemain crypto legal. Beberapa menyebutnya “Operation Choke Point 2.0” yang maksudnya pemerintah AS ingin “mencekik” industri crypto lewat sektor Bank yang akan mempersulit sistem off-ramp dan on-ramp.
Dengan pemilihan presiden pada tahun 2024, AS akan menjadi medan pertempuran politisi pro dan anti kripto. Beberapa pelaku usaha crypto di AS sudah merencanakan untuk mendukung politisi pro kripto dan melakukan lobi di dalam tubuh legilslatif AS. Ini akan menjadi penentu karena AS merupakan rumah untuk puluhan perusahaan kripto besar dengan jutaan pengguna.
4. Ordinals NFT di Bitcoin
Pada awal 2023, industri NFT hidup kembali akibat hype dari marketplace NFT terbaru yaitu Blur. Blur adalah pemain teranyar di lanskap pasar digital NFT dan ia memiliki tampilan antarmuka dan skema jual beli untuk pemain berpengalaman di dunia NFT. Akibatnya, Blur berhasil menarik ribuan pengguna ke platformnya dan bahkan sempat menyalip dominasi OpenSea. Volume transaksi NFT di Blur melebihi OpenSea sejak akhir Desember 2022 hingga sekarang. Selain itu, kembali meningkatnya aktivitas NFT ini juga didukung dengan tren baru yaitu NFT di Bitcoin.
Ordinals adalah platform yang memungkinkan pencarian dan pembuatan NFT di Bitcoin. Inovasi ini langsung menciptakan tren di mana banyak kreator NFT bergegas mencari cara membuat koleksinya masing-masing. Beberapa koleksi NFT Ordinals bahkan memiliki harga fantastis lebih dari 1 BTC.
Popularitas Ordinals juga ikut mendorong harga beberapa aset kripto layer 2 Bitcoin seperti Stacks (STX). STX sempat mengalami kenaikan harga lebih dari 400% akibat tren Ordinals ini. Lebih lanjut lagi, STX tidak mengalami koreksi harga yang terlalu tajam dan berhasil mempertahankan momentum.
Jika infrastruktur seperti Ordinals dan Stacks bisa mempertahankan momentumnya menuju halving BTC, tren ini bukan tidak mungkin akan terus belanjut. Skenario terbaiknya adalah infrastruktur seperti Stacks bisa melahirkan ekosistem DeFi yang hidup di jaringan BTC.
Data Dappradar di atas menunjukkan pasar NFT mengalami peningkatan volume perdagangan sebesar 137% di kuartal 1 tahun ini, dengan nilai yang mencapai $4,7 miliar dolar AS. Kuartal 1 2023 juga mencatat total penjualan NFT sebanyak 19,4 juta, meningkat 8,56% dari kuartal terakhir tahun 2022. Mengutip Dappradar, peningkatan ini salah satunya disebabkan oleh periode token farming oleh Blur di bulan Februari 2023. Blur memberikan reward berupa token kepada trader yang melakukan jual beli NFT pada platformnya. Program ini mendorong aktivitas trading yang cukup besar pada platform Blur.
5. Layer-2 Ethereum Melesat
Sejak akhir tahun 2022, banyak yang memprediksi bahwa 2023 akan menjadi tahun bagi teknologi layer 2 Ethereum. Optimism dan Arbitrum adalah dua proyek layer 2 yang sudah berhasil menarik perhatian banyak investor pada jaringan Ethereum. Kedua proyek tersebut bahkan memiliki TVL yang sudah menyaingi Polygon, layer 2 Ethereum yang sudah ada sejak 2017. Arbitrum memiliki TVL $2,3 miliar dolar dan Optimism $966 juta dolar (18 April 2023). Selain itu, Optimism sudah melakukan airdrop token OP pada akhir 2022 sementara ARB baru saja melakukannya pada 23 Maret 2023.
Airdrop token ARB menjadi katalis bagi sektor layer 2 yang kembali mendapatkan perhatian dari investor. Tidak lama dari pengumuman Arbitrum, zkSync, sebuah proyek zero-knowledge, juga mengumumkan rencana peluncuran mainnet. Pengumuman zkSync juga berdekatan dengan berbagai proyek ZK lain seperti Polygon dan ConsenSys. Proyek-proyek ZK ini akan membuat sektor layer 2 Ethereum menjadi sangat kompetitif.
Sekarang, ada dua teknologi skalabilitas yang menjadi kompetitor di Ethereum yaitu optimistic rollup dan ZK-rollup. Optimism dan Arbitrum memiliki keuntungan di mana banyak proyek DApps bisa langsung bermigrasi ke jaringannya. Sementara itu, proyek ZK menjanjikan performa dan biaya transaksi yang jauh lebih murah dari semua solusi skalabilitas yang ada. Tahun 2023 akan menjadi waktu yang tepat untuk melihat mana dari kedua teknologi ini yang berhasil mengambil pasar komunitas Ethereum.
Menurut data dari Web3 Development Report (Q1 2023) yang dirilis oleh Alchemy seperti yang dapat dilihat di atas, jumlah pengguna yang melakukan "bridging" token ke Layer 2 pada kuartal 1 2023 meningkat sebanyak 44% dibanding kuartal sebelumnya, dan meningkat 518% dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna menyukai kemudahan dan biaya yang lebih murah yang ditawarkan oleh Layer 2, dan ini dapat menjadi pendorong adopsi kripto baik perorangan maupun institusional.
6. LSD dan Ethereum Shapella
Ethereum Shapella pada awalnya dijadwalkan untuk bulan Maret 2023 namun kemudian diundur menjadi 12 April. Menariknya, perbincangan tentang Shapella (awalnya hanya disebut Shanghai) justru sudah dimulai sejak awal tahun 2023. Perbincangan tentang Shapella tentu saja secara alami akan melibatkan platform-platform staking terdesentralisasi yang merangkap sebagai liquid staking derivatives seperti Lido Finance. Lido sendiri merajai papan peringkat TVL DeFi, dengan total dana terkunci sebesar $12,4 miliar dolar (17 April 2023).
Lido Finance dan berbagai platform liquid staking lainnya digadang-gadang akan menjadi pemenang terbesar dari upgrade Shapella. Ini karena Shapella membuat staking ETH semakin menarik bagi banyak investor dan platform LSD seperti Lido memberi keuntungan tambahan. Ini yang menyebabkan aset kripto berbagai platform liquid staking ETH mengalami kenaikan harga sejak awal Januari 2023. LDO (Lido Finance), FXS (Frax Finance), dan RPL (Rocket Pool) mengalami kenaikan lebih dari 200% sejak awal Januari.
Salah satu hal menarik lain adalah lahirnya sektor LSDfi atau LSD finance yang membangun aktivitas-aktivitas finansial dari aset-aset liquid staking seperti stETH dan frxETH. Jika sektor LSD berhasil menyerap mayoritas ETH dari staking, protokol-protokol LSDfi bisa saja mengalami pertumbuhan pesat.
Ada Apa di Q2 2023?
Setelah empat kuartal merah berturut-turut di 2022, kuartal I memberikan waktu pemulihan bagi pasar kripto. Kuartal I ditutup dengan sangat positif bagi BTC dan pasar kripto secara keseluruhan. Banyak investor akan berharap bahwa kuartal II paling tidak memberikan stabilitas di mana BTC tidak mengalami koreksi terlalu tajam.
Kuartal I juga memberikan harapan bagi kekuatan BTC. Meskipun banyak berita negatif tentang industri crypto seperti Binance yang dituntut, Bitcoin masih bisa mempertahankan momentum positifnya. Ini merupakan kebalikan dari tahun 2022 di mana berita buruk sekecil apa pun akan menjatuhkan harga BTC.
BTC vs. ETH
Grafik dominasi Bitcoin di atas juga memberikan informasi penting tentang pasar kripto. Pada awal April, Bitcoin mengambil alih pasar dan menyerap likuiditas, dapat dilihat dari angka dominasi BTC (BTCD) yang mencapai 48,92%. Angka ini adalah angka tertinggi sejak Agustus 2021. Ini menandakan sedang terjadinya bitcoin season. Dalam skenario ini, altcoin seperti ETH biasanya akan stagnan atau bahkan mengalami penurunan.
Namun, angka dominasi Bitcoin berbalik bertepatan dengan Ethereum Shapella. Sekarang angka BTCD turun ke 46,5% setelah ETH mengalami kenaikan pasca Shapella. Jika angka dominasi ini terus menurun namun harga BTC stabil, ETH dan altcoin lainnya bisa saja mengalami reli. Beberapa pihak bahkan sudah menyerukan tentang adanya altseason. Namun, ini sepertinya terlalu awal melihat angka stablecoin supply yang cukup stagnan (menandakan tidak ada uang baru yang masuk).
Angka BTCD yang tinggi biasanya menandakan bitcoin season di mana Bitcoin menyerap likuiditas dari pasar. Sementara itu, jika BTCD terus turun sementara harga BTC hanya mengalami koreksi minor, biasanya itu menandakan altseason. Ini adalah pola yang sudah terjadi di pasar kripto selama beberapa tahun terakhir.
Dinamika antara BTC, BTCD, dan ETH sedang banyak diperbincangkan karena investor ingin melihat apakah aman untuk berinvestasi di altcoin atau tidak. Kuartal II akan memberikan gambaran lebih jelas tentang dominasi Bitcoin dan posisi ETH.
Ethereum Shapella
Shapella berhasil diterapkan pada 14 April 2023 dan ETH berhasil melewati potensi tekanan jual dari validator yang menarik aset staking. Data di atas menunjukkan bahwa tekanan jual terbesar justru muncul pada tanggal 15 April. Namun, ETH justru berhasil menembus titik resistensi kuat pada $2.000 dolar dan bertahan pada kisaran tersebut hingga saat ini (17 April 2023). Selagi ETH bisa bertahan, angka deposit ETH justru meningkat sejak 17 April.
Lebih lanjut lagi, angka TVL pada platform liquid staking seperti Rocket Pool dan Frax Finance terus merangkak naik. Rocket Pool mengalami kenaikan 30% dalam 30 hari terakhir sementara frxETH milik Frax mengalami peningkatan TVl sebanyak 20%. Sementara itu, Lido Finance mengalami kenaikan TVL 12% dalam seminggu terakhir.
Data-data tersebut menunjukkan tren di mana platform LSD semakin mendominasi sistem staking ETH. Ini bukan hal yang mengejutkan, terutama melihat platform LSD biasanya memberikan bunga staking yang jauh lebih tinggi dibanding CEX dan tidak memiliki risiko sentralisasi.
Kebijakan The Fed Selanjutnya
Salah satu pertanyaan untuk kuartal II 2023 adalah tentang kebijakan the Fed selanjutnya. Angka CPI pada bulan Januari, Februari, dan Maret menunjukkan adanya pelambatan angka inflasi. Selain itu, kenaikan year-over-year CPI saat ini merupakan yang terkecil sejak Juni 2021. Data ini merupakan petunjuk terhadap apa yang akan dilakukan the Fed pada FOMC selanjutnya pada bulan Mei 2023.
Seperti pada gambar di atas, 68.8% setuju bahwa the Fed akan meningkatkan suku bungan sebesar 25 bps atau 0,25% pada pertemuan Mei nanti. Ini angka yang relatif rendah yang menunjukkan bahwa partisipan pasar belum terlalu yakin dengan langkah the Fed selanjutnya. Lalu, the Fed diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga meskipun ada kekhawatiran tentang kemungkinan resesi. The Fed perlu mendapatkan sinyal kuat bahwa inflasi sudah berhasil ditangani sebelum mulai menghentikan kenaikan suku bunga.
Kesimpulan
Pasar kripto mengalami banyak pertumbuhan positif pada kuartal I 2023. Sentimen beli investor juga mulai kembali setelah melihat Bitcoin berhasil mempertahankan pergerakan harganya yang positif. Meskipun masih dibayang-bayangi oleh berbagai sentimen negatif dari perekonomian dunia, berbagai altcoin masih bisa mengalami kenaikan harga hingga ratusan persen. Stabilitas harga Bitcoin melahirkan berbagai narasi yang menjadi kesempatan emas bagi para investor yang bisa mengenali dan mencari proyek crypto yang potensinya besar.
Kuartal II 2023 menjadi momen penting untuk melihat apakah pasar kripto bisa mempertahankan kenaikan harga dari kuartal I. Lebih lanjut lagi, kebijakan the Fed pada bulan Mei dan data CPI terbaru bisa memiliki pengaruh signifikan terhadap pasar kripto. Kita juga perlu melihat pergerakan harga BTC vs ETH dan grafik dominasi BTC yang bisa memberi tahu kita tren aset dalam beberapa waktu ke depan.
Cara Membeli Aset Kripto di Pintu
Tertarik berinvestasi pada aset crypto? Tenang saja, kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Crypto Market Recap Q1, 2023, CryptoRank, diakses pada 13 April 2023.
- Lucas, Automuro, Q1 2023 On-Chain. Diving into crypto’s strong quarter and…, Medium, diakses pada 13 April 2023.
- CMC Research, Crypto Market Frontier According to CMC Q1 2023, CoinMarketCap, diakses pada 13 April 2023.
- Shaurya Malwa, Here’s Why Artificial Intelligence Focused Cryptocurrencies Are Vastly Outperforming Bitcoin, Coindesk, diakses pada 14 April 2023.
- Ivan Cryptoslav, Explaining The Crypto China Narrative | CoinMarketCap, diakses pada 17 April 2023.
- Darren Matsuoka, Eddy Lazzarin, 2023 State of Crypto Report: Introducing the State of Crypto Index
- Kevin Reynolds, U.S. Crypto Crackdown Sure Looks Like an Attempt to Kill a Promising Industry, Coindesk, diakses pada 17 April 2023.
- Tom Blackstone, Ethereum layer 2 bridging up sixfold year-on-year in Q1 — Alchemy, Coin Telegraph, diakses pada 17 April 2023.
- Web3 Development Report (Q1 2023), Alchemy, diakses pada 18 April 2023.