Kategori
Investasi Pemula

Mengapa Harga Crypto Tidak Stabil?

Reading Time: 5 minutes

Bagi yang pertama kali melihat pergerakan harga aset crypto mungkin akan terkejut karena pergerakan harga yang sangat tajam. Volatilitas harga aset crypto ini yang kemudian membuat banyak investor merasa khawatir untuk mulai berinvestasi. Namun, tak sedikit juga yang malah tertarik berspekulasi. Pergerakan harga aset crypto yang bisa naik-turun secara tajam tentu bukan tanpa alasan. Simak penjelasan alasan di balik tidak stabilnya pergerakan harga aset crypto melalui artikel berikut.

Ringkasan Artikel

  • ⌚ Aset crypto diperdagangkan 24×7 secara non stop dan tidak dikontrol oleh pemerintah maupun bank sentral. Hal ini membuat kenaikan dan penurunan aset crypto murni karena keadaan yang ada di pasar.
  • 📊 Harga aset crypto berfluktuasi karena dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan, sentimen investor dan pengguna, hingga perkembangan teknologi crypto itu sendiri.

Kenapa Harga Crypto Sangat Fluktuatif?

Ada berbagai macam alasan dan faktor yang dapat menyebabkan kenaikan dan penurunan harga aset crypto. Berikut adalah beberapa alasan yang membuat harga crypto bisa tidak stabil:

Pasar Crypto Terbuka 24/7

Pasar Crypto Terbuka 24/7

Berbeda dengan pasar saham, pasar aset crypto terbuka selama 24×7 sepanjang tahun tanpa adanya waktu rehat. Selain itu, pasar crypto juga tidak mengenal batas geografis. Seiring aset crypto tidak mengenal batas geografis, hal ini membuatnya bisa diperdagangkan dengan setiap mata uang di dunia. Misalnya, ada pasar untuk BTC/USD, ETH/IDR, BNB/EUR, dan masih banyak lagi.

Mengingat siapapun bisa menjadi penjual dan pembeli, kemudian transaksi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Alhasil, dengan tingginya tingkat transaksi dan aksi jual-beli yang selalu terjadi, harga aset crypto dengan sendirinya selalu bergerak fluktuatif.

Distribusi Crypto Memengaruhi Harga

Seperti kelas aset mana pun, selalu ada investor yang mempunyai aset tertentu jauh lebih banyak daripada yang lain. Di dunia crypto, investor tersebut bisa berasal dari investor yang menambang sejak dini, mengakumulasi crypto sedari dulu, hingga invester high net worth maupun institusi. Kelompok investor ini juga bisa desebagai whale karena mempunyai jumlah koin yang lebih besar dibandingkan dengan rata-rata pengguna lainnya.

Keputusan para whale ini mempunyai peran yang cukup signifikan dalam memengaruhi naik-turun harga aset crypto. Jika para whale ini memutuskan untuk mengambil keuntungan dengan menjual koin mereka, harga crypto bisa mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan, pasar tidak dapat menyerap seluruh koin yang dilepas tadi secara cepat. Tak jarang pula, keputusan para whale yang menjual aset crypto mereka akan memicu aksi jual dari kalangan investor ritel. Kepanikan dan aksi jual besar-besaran ini akan memicu penurunan harga lebih dalam.

Sebaliknya, ketika investor whale memutuskan membeli aset crypto, aksi mereka dapat menumbuhkan kepercayaan diri investor lainnya. Hal ini akan diiringi dengan aksi beli besar-besaran yang membuat harga cyrpto bisa terus bergerak naik. Dinamika inilah yang kemudian turut menjadi faktor harga cyrpto tidak stabil.

Kamu bisa mengetahui karakteristik investor institusi di aset crypto melalui artikel berikut.

Inflasi Aset Crypto

Beberapa aset crypto mempunyai tingkat inflasi yang sudah ditentukan dari awal. Salah satu contohnya adalah Bitcoin. Dengan mekanisme Proof-of-Work (PoW), akan ada Bitcoin baru yang masuk ke pasar setelah berhasil ditambang oleh para penambangnya. Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan para penambang untuk menjual koin tersebut guna mendanai biaya operasional mereka.

Akan tetapi, jumlah Bitcoin yang dijual akan berbeda-beda, sesuai dengan masing-masing kebutuhan penambang. Jika jumlah koin baru yang masuk ke pasar ternyata melebihi jumlah permintaan yang ada, maka akan dapat menyebabkan penurunan harga. Sebaliknya, jika jumlah koin baru yang masuk ke pasar lebih sedikit dari permintaan yang ada, maka akan dapat menyebabkan kenaikan harga. Hal ini pada akhirnya akan selalu membuat harga Bitcoin dan beberapa aset crypto lainnya bergerak naik-turun.

Sentimen Pasar

Pada hakikatnya, pergerakan aset crypto tidak terlepas dari sentimen yang ada di pasar. Pemberitaan di media massa mempunyai peran dalam pergerakan harga aset crypto. Ketika aset crypto mendapatan sorotan dan pemberitaan yang positif dari media massa, maka reputasi crypto akan meningkat. Hal ini pada akhirnya bisa mendorong kepercayaan dan minat investor terhadap aset cyrpto. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ketika permintaan naik, maka harganya akan bergerak naik.

Hal yang sebaliknya juga berlaku. Ketika industri crypto atau salah satu aset crypto tertentu mendapatkan pemberitaan negatif, maka reputasinya akan tercoreng. Hal ini bisa menimbulkan keraguan dan kekhawatiran di kalangan investor yang dapat berujung pada aksi jual. Ketika terjadi aksi jual yang masif, maka pasokannya akan meningkat. Pada akhirnya, ini akan membuat harga crypto mengalami penurunan.

Dinamika persepsi pasar bisa tercermin dari indeks fear and greed yang penjelasannya bisa kamu baca di artikel berikut.

Crypto dan Sistem Hukum Negara

Tak hanya media massa, sistem hukum dan politik juga dapat mengubah cara orang melihat aset crypto. Terlebih ketika negara bertindak agresif terhadap aset crypto. Sebagai contoh, sikap yang pernah diambil oleh China, Turki dan Nigeria dengan memperketat regulasi terkait aset cyrpto berdampak negatif. Publik mengkhawatirkan regulasi tersebut dan sentimen ini pada akhirnya menekan harga crypto. Sementara di satu sisi, sikap El Salvador yang pro terhadap adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran di negaranya menimbulkan sentimen positif di dalam pasar.

Jika struktur hukum berubah, begitu juga alur perputaran modal. Apabila ada satu negara yang bertindak agresif maka aliran dana akan keluar dari negara yang tidak bersahabat dengan industri crypto tersebut. Hal ini secara alami akan memengaruhi harga crypto karena investor mempertanyakan masa depan aset tersebut seiring adanya peraturan baru tersebut. Tak pelak, sikap dan regulasi sebuah negara terhadap aset crypto menjadi salah satu faktor yang membuat harganya tidak stabil.

Pasar Crypto Tidak Dikontrol oleh Pihak Manapun

Pada pasar aset tradisional seperti emas ataupun saham, pemerintah atau bank sentral dapat ikut campur sebagai pembeli terakhir. Pemerintah dan bank sentral dapat memastikan bahwa harga tidak akan jatuh melebihi batas yang sudah disepakati.

Namun tidak demikian halnya dengan aset crypto. Ketika harga sebuah aset crypto terkoreksi, hanya pasarlah yang dapat menyerap pasokan tersebut di berbagai exchange.

Jika koin yang dijual melebihi volume pembelian harian, harganya akan turun. Sebaliknya, jika pasokan yang di dalam pasar lebih sedikit dari volume harian, maka harga meningkat. Hal ini dikarenkan para pemegang crypto tersebut hanya bersedia melepaskannya dengan harga premium yang cukup besar.

Leverage Perdagangan dan Derivatif

Volatilitas aset crytpo mungkin membuat rata-rata investor meragu. Tapi, bagi mereka yang ingin berspekulasi, crypto bisa menjadi aset yang menarik untuk diperdagangkan demi keuntungan jangka pendek. Percaya atau tidak, bagi beberapa trader pergerakan harga aset crypto tidak cukup fluktuatif. Alhasil, mereka lebih memilih meminjam aset crypto, atau yang dikenal juga sebagai leverage.

Para trader tadi kemudian akan menggunakan aset crypto yang dipinjam untuk membuat taruhan yang lebih besar di pasar. Ini adalah model trading derivatif dan memiliki risiko tinggi. Apabila taruhan ternyata tidak berjalan sesuai harapan, maka trader akan dilikuidasi, sehingga mereka terpaksa menutup posisi. Hal ini dapat menciptakan efek berjenjang yang mendorong harga crypto naik atau turun tergantung seberapa banyak taruhan yang ditempatkan di pasar sekunder.

Jika kamu tertarik berinvestasi pada aset crypto, jangan lupa untuk membaca artikel berikut.

Mulai Investasi di Pintu

Setelah mengetahui alasan di balik tidak stabilnya harga aset crypto, apakah kamu jadi tertarik berinvestasi di aset crypto? Melalui Pintu, kamu bisa berinvestasi pada beragam aset crypto seperti BTC, BNB, ETH, dan yang lainnya dengan cara aman dan mudah.

Selain itu, aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar soal kripto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *