Stablecoin merupakan salah satu pilar industri crypto yang digunakan dalam banyak aktivitas mulai dari DeFi sampai menjadi aset untuk berlindung dari volatilitas pasar. Bahkan, tiga stablecoin masuk ke dalam 10 aset terbesar di pasar crypto. Ini menunjukkan pentingnya stablecoin dalam industri crypto. Namun, kekhawatiran terhadap stablecoin mulai bermunculan pada beberapa tahun terakhir. Dari investigasi terhadap Tether dan Binance sampai risiko sentralisasi pada stablecoin seperti USDC. Pada 11 Maret lalu, risiko sentralisasi pada USDC terwujud dan USDC mengalami depeg. Lalu, apa itu depeg dan mengapa USDC bisa mengalami hal tersebut? Apa dampak dari USDC depeg? Artikel ini akan menjelaskan tentang peristiwa depeg 11-13 Maret 2023 lalu.
Ringkasan Artikel
- ⚠️ Depeg adalah situasi saat sebuah stablecoin kehilangan nilai terhadap aset yang dipatoknya. Dalam situasi ini, USDC mengalami depeg terhadap nilai dolar AS, di mana nilai $1 USDC tidak setara dengan 1 dolar AS.
- 📉 USDC sempat mencapai harga terendah $0,87 pada tanggal 11 Maret dan berhasil kembali ke angka normal $0,99 pada 13 Maret 2023.
- 🏦 Kejadian depeg USDC disebabkan oleh Sillicon Valey Bank (SVB) yang mengalami masalah likuiditas akibat bank run. Bank run ini dipicu oleh kabar SVB yang menyimpan asetnya pada aset obligasi AS jangka panjang. Surat utang jangka panjang SVB mengalami kerugian lebih dari $1 miliar dolar dan ini membuat nasabah SVB menarik uangnya.
- 🧠 Kejadian USDC berdampak ke pasar DeFi, menyebabkan beberapa kolam likuiditas USDC terkuras karena pengguna menukarkan USDC mereka ke aset stablecoin lain seperti USDT.
- 💭 Harga USDC kini sudah kembali ke angka normal namun kejadian tersebut memunculkan kembali berbagai kekhawatiran terhadap stablecoin. Pembicaraan tentang stablecoin dengan mata uang lain dan kebutuhan stablecoin terdesentralisasi muncul kembali.
Apa yang Terjadi dengan USDC?
Depeg adalah situasi di mana nilai sebuah stablecoin tidak setara dengan aset yang dipatok. Sebuah stablecoin yang dipatok ke dolar AS mengalami depeg saat harga $1 yang ditawarkan tidak setara dengan 1 dolar AS. Dalam kasus ini, pada 11-13 Maret harga $1 USDC tidak setara dengan $1 dolar AS. USDC bahkan sempat jatuh ke harga $0,87 pada 11 Maret.
Stablecoin USDC diterbitkan oleh Circle Internet Financial (Circle), perusahaan keuangan crypto asal Amerika Serikat. Circle sebelumnya menjelaskan bahwa aset yang menjamin USDC adalah surat obligasi negara dan aset yang disimpan di Bank.
USDC depeg dimulai dengan berita Bank di AS bernama Silvergate yang mengalami bank run di mana ia tidak bisa memenuhi permintaan penarikan aset nasabahnya. Silvergate memiliki masalah likuiditas, karena sejumlah aset miliknya terkunci pada aset jangka panjang sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan jangka pendek nasabah.
Namun, masalah besar tiba-tiba muncul saat Silicon Valley Bank (SVB), bank dengan aset $209 miliar, ditutup oleh pemerintah pada hari Jumat, 10 Maret akibat hal yang sama dengan Silvergate. Sialnya, Circle, penerbit stablecoin USDC, merupakan salah satu klien SVB.
Circle menjelaskan bahwa ia menyimpan sekitar $3,3 miliar atau 8% cadangan asetnya di SVB (dari total $40 miliar market cap USDC). Mendengar berita tentang Circle dan SVB, banyak investor crypto bergegas menjual USDC mereka ke stablecoin lain seperti USDT atau fiat. Sell-off USDC ini menyebabkan nilainya turun dan tidak lagi satu banding satu dengan dolar AS.
Kenapa SVB bisa bangkrut? Pada dasarnya, keruntuhan SVB disebabkan oleh kekeliruan prediksi ekonomi. SVB menyimpan sejumlah aset pada surat utang negara jangka panjang dengan ekspektasi inflasi akan turun. Inflasi kemudian meningkat dan The Fed terpaksa menaikkan suku bunganya. Masalahnya, nilai dari surat utang jangka panjang ini akan terus menurun seiring meningkatnya suku bunga The Fed. Aset SVB dalam surat utang ini mengalami kerugian lebih dari $1 miliar dan pada akhirnya menjadi pemicu kebangkrutan SVB.
Bagaimana Dampak Depeg USDC?
Perlu diketahui bahwa kejadian SVB ini merupakan kegagalan terbesar bank di AS sejak krisis finansial global pada 2008. Kejadian ini menyebar cepat di media sosial dan menimbulkan kepanikan di dunia finansial tradisional dan juga crypto. Pada crypto, USDC memiliki dominasi yang besar di beberapa protokol DeFi besar termasuk Frax Finance dan Curve. Kejadian USDC kemarin menyebabkan likuiditas beberapa protokol berkurang secara signifikan. Selain itu, lanskap stablecoin juga mengalami pergeseran.
Sektor DeFi Mencetak Rekor Volume Transaksi
Curve berhasil mencetak volume transaksi tertinggi dalam sejarahnya yaitu $6,03 miliar pada 11 Maret. Lebih lanjut lagi, mayoritas volume transaksi ini terjadi hanya pada satu liquidity pool, yaitu 3pool. Kolam likuiditas 3pool berisi USDC, USDT, dan DAI milik MakerDAO. USDT pada 3pool sempat terkuras menjadi kurang dari 1% karena semua orang menukarkan USDC mereka ke USDT. Pengguna yang menjadi liquidity provider (LP) pada kolam ini berhasil mendapatkan $4,9 juta dolar dalam biaya transaksi pada minggu kejadian USDC.
Di platform UniSwap, hal yang sama terjadi. Kolam likuiditas USDC-USDT dan DAI-USDC mendapatkan volume $6 miliar dan $1,4 miliar dolar dalam satu minggu. Layaknya Curve, aset USDT juga terkuras karena semua orang ingin menukarkan USDC mereka ke stablecoin lain. LP di Uniswap juga mendapatkan biaya transaksi yang cukup besar yaitu $2,4 juta pada kolam USDC-USDT dan $4,7 juta pada kolam WETH-USDC.
Fun Fact: Justin Sun mendapatkan keuntungan $3,3 juta dolar dari serangkaian trading yang dia lakukan saat depeg USDC. Justin Sun sempat membeli USDC menggunakan USDT pada harga di bawah $1 dolar sehingga mendapatkan keuntungan saat harga USDC kembali normal.
USDT dan Stablecoin Lain Meningkat
Kejadian USDC depeg juga berdampak terhadap pasar stablecoin. Kapitalisasi pasar USDT (Tether) meningkat sekitar $5 miliar dalam periode 11-19 Maret 2023. Dominasi USDT juga meningkat menjadi 58,1% sementara USDC turun ke angka 30%. Kejadian depeg ini membuat dominasi USDC kembali turun ke angka sebelum kehancuran UST Terra pada Mei 2022.
Selain itu, stablecoin pada platform DeFi yang bergantung pada jaminan USDC juga terdampak. Berdasarkan DeFiLlama, DAI dan FRAX juga sempat mengalami depeg ke angka $0,96-0,97 saat kejadian USDC. Mayoritas DAI dan FRAX dicetak menggunakan jaminan USDC. Di sisi lain, beberapa stablecoin diuntungkan dari depeg USDC. TrueUSD (TUSD) dan Liquity USD (LUSD) mengalami ekspansi suplai sebanyak 22,9% dan 10,3% dalam tujuh hari terakhir.
Apakah depeg USDC akan menandai pergeseran lanskap stablecoin? Atau ini hanya akan memiliki dampak jangka pendek? Kita akan mendapat jawaban dalam beberapa bulan ke depan dengan melihat kepercayaan pengguna crypto terhadap USDC.
Apa Selanjutnya?
Pada akhirnya, Coinbase menghentikan sementara konversi USDC ke dolar AS karena harga USDC menyimpang dari nilai $1,00. Circle memberikan pernyataan bahwa semua permintaan penarikan USDC akan dipenuhi pada senin, 13 Maret. Lalu, pada 12 Maret, pemerintah AS menjelaskan bahwa pemerintah akan mengganti rugi nasabah SVB. Pemerintah AS mengalokasikan $250 miliar dolar untuk bank bermasalah seperti SVB, Signature, dan Silvergate. Intervensi ini dilakukan untuk mencegah bank run pada bank lain. Pengumuman ini menenangkan investor dan pada tanggal 13 Maret USDC berhasil ke kisaran harga $0,99-$1.
Bank run adalah situasi saat banyak nasabah sebuah bank panik lalu menarik uang dalam waktu yang bersamaan, menyebabkan hilangnya likuiditas bank. Berdasarkan sejarah, Bank yang mengalami ini biasanya selalu memerlukan intervensi pemerintah untuk mengganti rugi nasabah yang tidak bisa menarik uangnya.
Circle sebagai pencetak USDC melanjutkan bahwa ia membuat kerja sama baru bersama Cross River Bank, yang juga memiliki klien Visa. Selain itu, Circle akan meningkatkan intensitas kerja sama dengan Bank of New York mellon. Ini merupakan langkah Circle meningkatkan kembali kepercayaan dengan investor crypto.
Kekhawatiran Terhadap Stablecoin
Industri crypto memang tidak kebal terhadap dampak dari dunia finansial tradisional. Namun, stablecoin dolar AS merepresentasikan keterikatan signifikan terhadap kondisi pasar AS. Beberapa di kalangan industri crypto sudah menyuarakan perlunya stablecoin dari mata uang lain. Ini dilakukan untuk menciptakan diversifikasi di dalam ekosistem crypto. Meskipun begitu, hal ini belum terjadi akibat dominasi dolar AS yang besar.
CEO Circle, Jeremy Allaire, menjelaskany adanya ironi dalam kejadian USDC: “sedikit ironis bahwa ada banyak pembicaraan untuk melindungi sistem perbankan dari kripto, sekarang kita berada dalam situasi di mana kita mencoba melindungi dolar digital (USDC) dari sistem perbankan," kata Allaire kepada CNBC.
Selain itu, kejadian USDC juga kembali menaikkan isu stablecoin yang terdesentralisasi. Pasca UST milik Terra, industri crypto belum memiliki stablecoin terdesentralisasi yang berhasil mengambil porsi besar dari pasar. Mayoritas aset jaminan DAI dan FRAX juga masih didominasi oleh USDC. Meskipun begitu, terdapat beberapa protokol yang akan meluncurkan stablecoin sendiri seperti AAVE dengan GHO, fUSD dari Fantom, Curve dengan crvUSD, dan DJED dari Cardano. Protokol-protokol ini bisa saja berhasil mengambil porsi besar dari pasar stablecoin crypto.
Cara Membeli Aset Kripto di Pintu
Setelah mengetahui tentang kejadian USDC, kamu bisa mulai berinvestasi kripto di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli aset kripto pada aplikasi Pintu:
- Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulai trading.
- Pada homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
- Buka halaman market dan cari token favoritmu.
- Klik beli dan isi nominal yang kamu mau.
- Sekarang kamu sudah mempunyai aset kripto!
Kamu bisa membeli berbagai aset crypto seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu.
Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Referensi
- Dustin Teander, DeFi Implications Following USDC Depeg, Messari, diakses pada 15 Maret 2023.
- Zhiyuan Sun, Crypto whales suffer huge losses due to USDC depeg, SVB collapse, Coin Telegraph, diakses pada 15 Maret 2023.
- Samuel Haig, USDC Finds Stability Near $0.97 After Crashing on SVB Concerns, The Defiant, diakses pada 16 Maret 2023.
- Nivesh Rustgi, Curve Finance, Uniswap Trade Volumes Soared Amid USDC Depeg, Decrypt, diakses pada 16 Maret 2023.
- Andrew Asmakov, SVB Collapse Meant Protecting ‘a Digital Dollar From the Banking System’: Circle CEO, Decrypt, diakses pada 17 Maret 2023.