Minggu demi minggu menjelang Bitcoin Halving, harga Bitcoin (BTC) masih belum memperlihatkan kebangkitan, malahan yang terjadi tekanan jual signifikan terjadi setelah sempat melewati level harga $70 ribu yang menyebabkan turun hingga 9%. Adakah asa Bitcoin membuat rekor all-time high (ATH) baru sebelum halving? Simak analisisnya di bawah ini.
Tim trader Pintu telah mengumpulkan informasi penting dan menganalisis keadaan ekonomi secara umum serta pergerakan pasar mata uang crypto selama satu minggu terakhir. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa semua informasi pada Analisis Pasar ini bertujuan sebagai edukasi, bukan saran finansial.
Ringkasan Artikel
- ⏰ Bitcoin Halving diperkirakan tanggal 20 April 2024 dengan hadiah blok (block reward) mengalami pengurangan dari 6.25 BTC menjadi 3.125 BTC per blok.
- 🏭 Neraca perdagangan barang modal Amerika Serikat (AS) mencapai -91.84 miliar dengan ekspor barang naik jadi $175.1 miliar dan impor barang naik menjadi $266.9.
- 🟢 The Fed diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga pada keputusan 1 Mei mendatang.
- 📈 Pengeluaran konsumsi pribadi menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 0.8% dari bulan ke bulan.
- 💼 Klaim Pengangguran Awal naik 221.000 dari minggu sebelumnya, sementara Klaim Pengangguran Lanjutan hampir mencapai 1.8 juta.
Analisis Makroekonomi
Neraca Perdagangan Barang
Neraca perdagangan barang di Amerika Serikat (AS) pada bulan Februari berada di angka -$91.84 miliar atau lebih rendah dari bulan Januari yang mencapai -$90.51 miliar. Masih di bulan yang sama, ekspor barang mencapai $175.1 miliar, mengalami kenaikan $4.8 miliar jika dibandingkan dengan bulan Januari. Dari sisi impor barang pada perbandingan periode yang sama mencapai $266.9 miliar, mencerminkan kenaikan sebesar $6.1 miliar dari bulan Januari. Tren peningkatan perdagangan secara keseluruhan menunjukkan sinyal positif untuk ekonomi AS.
Indikator Ekonomi Lainnya
- Pendapatan dan Pengeluaran: Pendapatan pribadi warga AS di bulan Februari meningkat 0.3% dari bulan Januari. Meski ada peningkatan, namun jika melihat pertumbuhan dari bulan Januari ternyata mengalami perlambatan sebesar 1.0%. Bahkan pendapatan pribadi yang telah disesuaikan dengan inflasi dan pajak, pendapatan yang bisa dibelanjakan secara riil menurun 0.1%. Meskipun begitu, pengeluaran konsumsi pribadi meningkat secara signifikan, mencatat kenaikan 0,8% dari bulan ke bulan, mengungguli kenaikan 0.2% di bulan Januari dan melebihi ekspektasi kenaikan 0.5%. Ketika disesuaikan dengan kondisi riil, belanja konsumen mengalami kenaikan 0.4%, mengindikasikan pemulihan yang kuat dari penurunan 0.2% di bulan Januari. Rebound ini didorong oleh kenaikan moderat dalam belanja barang 0.1% dan pertumbuhan yang lebih substansial dalam jasa 0.6%.
- Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Inti: Pada bulan Februari, indeks harga PCE inti tidak termasuk makanan dan energi, yang merupakan ukuran inflasi favorit the Fed, mengindikasikan perlambatan inflasi baik secara bulanan maupun tahunan, naik 0.3% bulan ke bulan dan 2.8% tahun ke tahun. Indeks PCE yang lebih luas, termasuk biaya makanan dan energi yang bergejolak, sesuai dengan ekspektasi dengan kenaikan bulanan sebesar 0.3% dan kenaikan tahunan sebesar 2.5% menunjukkan tingkat inflasi yang stabil. Pada saat yang sama, tingkat tabungan pribadi turun menjadi 3.6% dari 4.1% di bulan Januari. Tren inflasi ini sejalan dengan perkiraan yang kemungkinan akan menghalangi the Fed untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, dengan prediksi pasar yang mengisyaratkan sikap yang stabil pada keputusan 1 Mei mendatang. Namun, ekspektasi penurunan suku bunga diproyeksikan akan dimulai pada pertemuan 11-12 Juni, sejalan dengan ekspektasi Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) untuk tiga kali penurunan suku bunga tahun ini, seperti yang ditunjukkan oleh aktivitas pasar berjangka yang dipantau oleh perangkat FedWatch milik CME Group.
- Indeks Manufaktur: Sektor manufaktur AS di bulan Maret mengalami ekspansi setelah 17 bulan alami kontraksi. Hal ini ditunjukkan dengan indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur Institute for Supply Management (ISM) naik 50.3, melebih ekspektasi 49.8. Ekspansi pertumbuhan ini tercemin juga dari S&P Global US Manufacturing PMI yang meskipun ada penurunan menjadi 51.9 dari 52.2 dan berada di bawah perkiraan 52.5, namun masih mengindikasikan berlanjutnya pertumbuhan di sektor ini. Pemulihan di sektor manufaktur sejalan dengan kekuatan ekonomi yang lebih luas yang diamati pada kuartal awal, seperti yang ditunjukkan oleh pertumbuhan produksi pabrik tercepat sejak Mei 2022 dan peningkatan penciptaan lapangan kerja. Periode ini juga melihat peningkatan belanja modal (capex) untuk mesin dan peralatan, yang mencerminkan kepercayaan diri perusahaan yang diperbarui dalam prospek ekonomi dan perluasan pertumbuhan di luar sektor jasa yang mencakup manufaktur, didorong oleh meningkatnya permintaan barang.
- Jolts Job Openings: Menurut Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari Selasa, jumlah lowongan kerja pada hari kerja terakhir bulan Februari dilaporkan sebesar 8.75 juta. Angka ini sedikit lebih tinggi dari jumlah revisi bulan Januari sebesar 8.74 juta (awalnya dilaporkan 8,86 juta) dan sedikit melebihi ekspektasi pasar sebesar 8.74 juta.
- ADP Employment: Menurut laporan yang dirilis oleh Automatic Data Processing (ADP) pada Rabu pekan lalu menunjukkan lapangan kerja sektor swasta di AS meningkat 184.000 di bulan Maret, dengan gaji tahunan naik 5.1% dari tahun ke tahun. Kenaikan ini mengikuti revisi kenaikan 155.000 (awalnya dilaporkan 140.000) di bulan Februari dan melampaui ekspektasi pasar sebesar 148.000. Bulan Maret menjadi penting tidak hanya karena pertumbuhan gaji, namun juga karena sektor-sektor yang mengalaminya. Peningkatan paling signifikan dalam perubahan pekerjaan terjadi di sektor konstruksi, jasa keuangan, dan manufaktur. Meskipun inflasi mungkin moderat, data tersebut mengindikasikan bahwa upah meningkat di sektor barang dan jasa.
- Indeks Layanan Global: Sektor jasa AS pada 3 April lalu menunjukkan tanda-tanda pendinginan karena PMI Jasa Institute for Supply Management (ISM) bulan Maret turun 52.6 di bulan Februari menjadi 51.4, jauh di bawah ekspektasi sebesar 52.7. Data tersebut menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan pada sektor ini yang disebabkan berkurangnya pesanan baru, pengiriman pemasok yang lebih cepat, dan penurunan lapangan kerja. Demikian pula S&P Global Services PMI juga mengalami penurunan menjadi 51.7 dari 52.3 sesuai dengan prediksi para analis. Indeks komposit turun tipis menjadi 52.2, sesuai dengan perkiraan.
- Klaim Pengangguran: Menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS (DoL) yang dirilis pada hari Kamis pekan lalu memperlihatkan, jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan asuransi pengangguran meningkat 221.000 pada pekan yang berakhir pada tanggal 30 Maret. Angka ini sedikit melebihi estimasi awal sebesar 214.000 dan melampaui kenaikan minggu sebelumnya sebesar 212.000. Pemeriksaan lebih lanjut terhadap laporan tersebut mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran yang diasuransikan yang disesuaikan secara musiman adalah 1.2% dan rata-rata pergerakan empat minggu mencapai 214.250, menandai peningkatan 2.750 dari rata-rata revisi minggu sebelumnya. Selain itu, Klaim Lanjutan turun 19.000 menjadi 1.791 juta dalam pekan yang berakhir 23 Maret.
Analisis Harga BTC
Analisis Grafik Harian Bitcoin Menunjukkan Penolakan Harga
Analisis menyeluruh dari grafik harian Bitcoin menunjukkan peningkatan tekanan jual yang signifikan setelah harga berhasil melewati level resistensi krusial $70,000. Peningkatan tekanan jual ini menyebabkan penolakan harga dan mengakibatkan penurunan harga Bitcoin sebesar 9% ke level $64,000.
Mendekati Bitcoin Halving yang diperkirakan terjadi pada tanggal 20 April 2024 di mana halving kali ini akan mengurangi hadiah blok (block reward) dari 6.25 BTC menjadi 3.125 BTC per blok.
Jika melihat Bitcoin Halving secara historis pada tiga halving sebelumnya, halving kali bisa dibilang berbeda, di mana pertama kalinya harga Bitcoin sudah berada di level tertinggi sepanjang masa (all-time high) sebelum peristiwa halving terjadi. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang implikasinya terhadap tren harga Bitcoin di masa depan. Akankah siklus bullish berakhir lebih awal, atau justru menandakan dimulainya “super cycle”?
Peristiwa Bitcoin Halving
Pada peristiwa-peristiwa halving sebelumnya, harga Bitcoin tidak pernah melampaui level tertinggi sepanjang masa. Misalkan pada tahun pada tahun 2012, puncak harga sebelumnya terjadi 530 hari sebelum halving pertama, sementara puncak berikutnya terjadi 105 hari setelahnya.
Halving kedua terjadi 920 hari setelah puncak harga sebelumnya. Setelah itu, Bitcoin membutuhkan waktu 322 hari untuk mencapai level tertinggi sepanjang masa yang baru. Halving ketiga terjadi 890 hari setelah puncak harga sebelumnya. Setelah itu, harga Bitcoin membutuhkan waktu 225 hari untuk mencapai puncak baru.
Halving yang akan datang diperkirakan terjadi sekitar 900 hari setelah level tertinggi sepanjang masa sebelumnya. Namun, untuk pertama kalinya dalam sejarah Bitcoin, harga tertinggi sepanjang masa telah tercapai sebelum peristiwa halving. Setelah halving pada tahun 2016, harga Bitcoin mengalami koreksi terlebih dahulu sebelum melanjutkan kenaikan tajam menuju level tertinggi sepanjang masa yang baru.
Analisis On-Chain
- 📊 Bursa Pertukaran: Cadangan devisa terus turun mengindikasikan tekanan jual lebih rendah. Simpanan bersih di bursa lebih tinggi dari rata-rata 7 hari yang diartikan sebagai tekanan jual lebih tinggi.
- 💻 Penambang: Para penambang menjual lebih banyak kepemilikan dibandingkan dengan rata-rata satu tahun. Pendapatan penambang berada dalam kisaran moderat, dibandingkan dengan rata-rata satu tahun.
- ⛓️ On-Chain: Semakin banyak investor yang menjual dengan keuntungan. Di tengah pasar bullish, hal ini dapat mengindikasikan puncak pasar. Pergerakan pemegang jangka panjang dalam 7 hari terakhir lebih tinggi dari rata-rata. Jika dipindahkan untuk tujuan dijual, dampaknya mungkin negatif. Investor berada dalam fase keyakinan di mana mereka berada dalam kondisi keuntungan yang belum terealisasi.
- 🏦 Derivatif: Trader posisi long dominan dan bersedia membayar kepada trader posisi short. Sentimen jual dominan di pasar derivatif. Lebih banyak order jual yang diisi oleh pengambil. Ketika Open Interest (OI) menurun mengindikasikan investor menutup posisi futures dan kemungkinan pembalikan tren. Pada gilirannya hal tersebut dapat memicu terjadinya tekanan jual atau beli yang disebabkan oleh pergerakan harga tiba-tiba atatu sebaliknya.
- 🔀 Indikator Teknikal: RSI menunjukkan kondisi netral. Stochastic mengindikasikan kondisi netral dengan harga saat ini berada di lokasi moderat di antara kisaran tertinggi dan terendah dalam dua minggu terakhir.
Berita Seputar Altcoins
- Solana Alami Tingkat Kegagalan Transaksi Tinggi karena Memecoin Mania dan Bots Clog Network. Jaringan Solana menghadapi kesulitan yang semakin besar. Secara mengejutkan 75% transaksi non-voting gagal di jaringan pada tanggal 4 April karena kemacetan jaringan yang disebabkan oleh melonjaknya volume perdagangan. Hal ini bertepatan dengan lonjakan perdagangan memecoin, yang sering kali didorong oleh bot yang mengirim spam ke jaringan dengan upaya arbitrase. Meskipun para pengguna Solana melihat kemacetan seperti ini sebagai masalah yang tidak dapat dihindari, banyak kritik berdatangan bahwa hal ini memperlihatkan keterbatasan dalam klaim skalabilitas jaringan.
Berita Lainnya dari Dunia Crypto dalam Sepekan Terakhir
- Pemerintah AS Pindahkan Bitcoin Senilai $2 Miliar. Pemerintah AS, salah satu pemegang Bitcoin terbesar dengan lebih dari 200.000 BTC, pekan lalu mentransfer lebih dari 30.000 BTC senilai sekitar $2 miliar. Aktivitas ini terjadi di tengah kemerosotan pasar crypto baru-baru ini dan mengikuti pemberitahuan penyitaan pada Januari 2024 atas penjualan 2.934 BTC yang disita. Transfer ke Coinbase,yang sebelumnya digunakan oleh pemerintah untuk penjualan aset menunjukkan bahwa, AS mungkin sedang bersiap untuk melepas sebagian kepemilikan Bitcoin-nya, yang berpotensi berdampak lebih lanjut pada pasar yang sudah bergejolak.
Performa Aset Crypto Sepekan Terakhir
Aset Crypto dengan Performa Terbaik
- Pendle (PENDLE) +48.21%
- Ethena (ENA) +45.54%
- Bitcoin Cash (BCH) +15.18%
- Toncoin (TON) +6.24%
Aset Crypto dengan Performa Terburuk
- Wormhole (W) -30.97%
- Conflux Network (CFX) -25.37%
- dogwifhat (WIF) -25.29%
- Aptos (APT) -24.02%
Referensi
- Unchainedcrypto, 75% of Solana Transactions Are Failing as Bots Dominate Swap Count, diakses pada 6 April 2024.
- Grace Abidemi, Here’s Why the U.S. Government Made a $2B Bitcoin Transfer, dailycoin, diakses pada 6 April 2024.